BAB I
PENDAHULUAN
Jika perusahaan yang memiliki kriteria seperti diatas. tidak menerapkan sistem
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka potensi terjadinya Kecelakaan Kerja atau
Penyakit Akibat Kerja (PAK) sangat besar dan akan terus meningkat.
1.2 TUJUAN
Tujuan dilakukannya PKL ini adalah agar peserta pelatihan AK3 umum dapat
mengetahui dan memahami pengetahuan dasar norma Keselamatan dan Kesehatn
kerja (K3) bidang K3 Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Mekanik dan juga peserta
pelatihan K3 umum dapat membandingkan antara ilmu yang diperoleh pada saat
pelatihan dengan kondisi nyata dilapangan untuk memperdalam teori dan praktek
dengan harapan dapat di implementasikan pada tempat kerja masing – masing.
2. Pengawasan K3 Mekanik
a. Perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, penggunaan atau
pengoperasian, dan pemeliharaan pesawat tenaga dan produksi.
b. Perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, penggunaan atau
pengoperasian, dan pemeliharaan pesawat angkat dan angkut.
c. Operator yang mengoperasikan alat tersebut.
Dasar hukum yang menjadi acuan untuk pengawasan K3 Pesawat Uap, Bejana
Tekan dan Mekanik sebagai berikut :
1.4.2 Mekanik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pesawat uap adalah ketel uap dan peralatan lainnya baik tersambung langsung
maupun tidak langsung, berhubungan (atau tersambung) dengan suatu ketel uap dan
diperuntukkan bekerja dengan tekanan yang lebih besar (tinggi) dari tekanan udara.
Pesawat uap selain ketel uap adalah :
− Pemanas air diperuntukkan guna mempertinggi temperatur dari air pengisi
untuk ketel-ketel uap dengan jalan pemanasan dengan hawa pembakaran
− Pengering uap diperuntukkan guna mempertinggi temperatur dari uapnya
dengan jalan pemanasan dengan hawa pembakaran
− Penguap-penguap diperuntukkan guna membuat air sulingan dengan jalan
pemanasan dengan uap; dan
− Bejana uap kedalam mana langsung atau tidak langsung dimasukkan uapnya
dari ketel uapnya, terkecuali pesawat-pesawat penguap.
mengetahui tekanan yang sebenarnya dalam boiler dan alat lain tidak
berfungsi.
2. Bila safety valve tidak berfungsi dengan baik karena karat atau sifat
pegasnya menurun.
3. Bila gelas duga tidak berfungsi dengan baik yang mana nosel-noselnya
atau pipa-pipanya tersumbat oleh karat sehingga jumlah air tidak dapat
terkontrol lagi.
degradasi kualitas.
perundang – undangan.
Bejana tekan adalah sesuatu untuk menampung fluida yang bertekanan atau
bejana selain pesawat uap yang di dalamnya terdapat tekanan yang melebihi
udara luar dan dipakai untuk menampung gas atau gas campuran termasuk
udara baik terkempamen jadi cair atau dalam keadaan larutan atau beku.
5. Bahaya terkena cairan sangat dingin seperti yang disebabkan oleh gas
nitrogen cair dan lain-lain.
2.2 MEKANIK
Pengawasan K3 mekanik adalah serangkaian kegiatan pengawasan dan semua
tindakan yang dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan atas pemenuhan
pelaksanaan peraturan perundang-undangan terhadap objek pengawasan K3 mekanik
di tempat kerja.
1. Penggerak mula adalah salah satu penggerak mula yang banyak dipakai
adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk
melakukan kerja mekanik.
2. Turbin adalah mesin penggerak dimana energi fluida kerja dipergunakan
langsung untuk memutar roda turbin.
3. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik Speed reducer adalah alat yang
digunakan untuk memindahkan daya dan putaran mesin baik putarannya
berlawanan maupun searah,
4. Mesin perkakas kerja dan mesin produksimenurut gerakannya, dibagi
menjadi:
Mesin perkakas kerja gerak utama berputar
Mesin perkakas gerak utama lurus
5. Mesin gerinda. adalah alat untuk proses pemotongan logam ke dalam suatu
bentuk tertentu dengan menggunakan roda gerinda yang padat.
6. Mesin pres adalah mesin yang digerakkan secara mekanis atau dengan bantuan
kaki dan tangan operator dan digunakan untuk memotong, melubangi,
membentuk dan merangkaikan bahan logam atau bukan logam dengan
menggunakan stempel yang terpasang pada batang-batang luncur.
7. Tanur/dapur Dapat dijumpai di tempat-tempat kerja pengolahan logam yaitu
fabrikasi besi kasar dimana proses pengolahannya berlangsung dalam dapur
baja dan fabrikasi besi tuang.
8. Pondasi mesin Berfungsi sebagai penyangga mesin yang ada di atasnya baik
keadaan bekerja maupun tidak.
9. Pesawat angkat dan angkut
Peralatan Angkat:
Hoisting Equipment
Conveying Equipment
Surface and Overhead Equipment
Derek / Crane menurut jenis konstruksinya terbagi atas :
BAB III
KONDISI LAPANGAN
Hotel IBIS dan hotel Novotel Balikpapan adalah satu management yang dikelola oleh
PT. Grand Balikpapan berdiri tanggal 20 Mei 2012 yang bergerak dibidang pariwisata
terutama dalam bidang perhotelan yang mana perusahaan ini beralamat di Jalan Brigjen
Ery Suparjan no.02, Klandasan ulu, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur 76112.
Hingga saat ini hotel Ibis dan Novotel memiliki 163 karyawan dengan jumlah jam kerja
8 jam perhari yang dibagi dengan 3 shift. Jumlah kamar yang dimiliki kedua hotel
tersebut sebanyak 156 kamar dengan jumlah lift ada 2 dan jalur evakuasi yang tersedia
terintegrasi dengan kamar hotel.
PT. Grand Balikpapan (Hotel Ibis & Novotel) mempunyai 2 buah pesawat uap /
boiler merk fulton dengan kapasitas masing - masing 500 liter, tahun pembuatan
2006, dengan tekanan 5, 5 Ton / Jam,boiler tersebut sudah dilengkapi dengan
pengaman berupa manometer dan tingkap pengaman.
3.1.3. Mekanik
PT. Grand Balikpapan (Hotel Ibis & Novotel), mengunakan beberapa mesin
mesin, diantaranya
1. Generator
2. Dinamo
3. Mesin Gerinda
4. Kipas Angin
5. Lift
6. Mesin laundry
3.2 TEMUAN
Berdasarkan praktek yang telah kami lakukan di sekitar lingkungan Hotel IBIS
dan hotel NOVOTEL Balikpapan, ada beberapa temuan kesesuaian dan ketidaksesuaian
berdasarkan undang – undang keselamatan dan kesehatan keeja pada bidang
pengawasan Pesawat Uap, Bejana Tekan, dan Mekanik seperti sebagai berikut ;
3.2.1 Temuan Kesesuaian pada Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Mekanik
Bidang Mekanik
1. Lantai ruangan generator bersih.
2. Terdapat info kapasitas maksimal pada lift
3. Pelindung alat yang berputar pada mesin genset terpasang dengan baik.
4. Terdapat Sign / Rambu Tegangan Tinggi pada ruang genset
Bidang Mekanik
1. Ditemukan penutup lubang untuk blower ada yang rusak.
2. Prosedur Lock Out Take Out (LOTO) belum diterapkan dengan baik.
3. Kipas angin tidak dilengkapi dengan pelindung
4. Lantai masuk ruang mekanik licin dan terdapat ceceran air campur oli
5. Penempatan barang, peralatan mekanik tidak tertata rapi
Dari hasil survei lapangan yang telah kami lakukan, bahwa IBIS Hotel Balikpapan
sudah banyak melakukan hal – hal positif terutama dalam menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja karyawannya serta tamu hotel.Namun masih ada beberapa hal yang
mungkin harus diperbaiki dan ditingkatkan supaya karyawan dan tamu hotel merasa
lebih aman dan nyaman lagi.
Temuan
No. Lokasi Gambar Rekomendasi Dasar Hukum
Kesesuaian
Pemeriksaaan &
Perlu ditingkatkan dan 1. UU No. 01 Tahun 1970
Ruang Uji berkala pada
1. ( Informasi ) dilakukan secara terus tentang Keselamatan Kerja
Pesawat Uap pesawat uap sudah
menerus 2. UU Uap Tahun 1930
dilaksanakan
BAB IV
ANALISA KEGIATAN LAPANGAN
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah kami lakukan, pada
dasarnya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja khususnya pada bidang Pesawat
Uap dan Bejana Tekan, telah dilakukan dengan baik, namun ada beberapa hal yang
masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi penerapannya di IBIS Hotel. Sehingga segala
resiko kecelakaan kerja atau pun penyakit akibat kerja yang tidak diinginkan
dikemudian hari dapat diminimalkan bahkan bisa dihilangkan.
4.2 SARAN
Adapun saran yang dapat kami berikan setelah melakukan PKL di lingkungan PT.
Grand Balikpapan (Hotel IBIS dan Novotel) adalah :