Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. BATTERY TECHNOLOGY INDONESIA (TWS)
DI TANGERANG

BIDANG K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKANAN DAN MEKANIK

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

Disusun oleh:

1. PASCA TRI HAJNOWO


2. ANNISA MAULIN
3. IGNATIUS ANANDHYTO DWIPUTRA
4. MUTIARA APRIDHA PUTRI
5. SITI BALQIS FAURIZA
6. MAHRAENI APRIYANTI
7. HANI ASTRI

PENYELENGGARA
PT MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
JAKARTA, 12 FEBUARI – 24 FEBUARI
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya kami dapat melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) dan
menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Dalam penyusunan laporan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat yaitu:
Perusahaan pelaksana kunjungan lapang, para pembina dari Kementerian
Ketenagakerjaan, Praktisi, Panitia, dan teman-teman pelatihan calon Ahli K3
Umum yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
ketidaksempurnaan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya. Besar harapan kami
bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca sebagai bahan referensi
dalam mengembangkan pengetahuan.

Februari, 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Hasil Observasi Kelembagaan, Keahlian K3 dan SMK3 10


Tabel 3. 1 Temuan Positif di PT 12
Tabel 3. 2 Temuan Negatif di PT 24

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Produk PT 5
Gambar 2. 2 Layout Perusahaan 7
Gambar 2. 3 Struktur Organisasi P2K3 8

iii
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau disingkat K3 merupakan program
pemerintah. Program ini lahir dari keprihatinan akan banyaknya kecelakaan yang
terjadi ditempat keja yang mengakibatkan penderitaan bagi pekerja maupun
keluarga pekerja. Karena frekuensi kecelakaan kerja tidak begitu banyak, maka
banyak yang memandang sebelah mata pada program ini. Undang-Undang
dibidang K3 sudah ada sejak tahun 1970 yaitu UU No.1 tahun 1970 yang mulai
diundangkan pada tanggal 12 Januari 1970 yang juga dijadikan hari lahinya K3.
Kondisi kesehatan yang baik merupakan potensi untuk meraih produktivitas kerja
yang baik pula pekerja yang menuntut produktivitas kerja tinggi hanya dapat
dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan yang prima. Sebaliknya,
keadaan sakit atau gangguan kesehatan menyababkan tenaga kerja tidak atau
kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya.

Di perusahaan ini terdapat beberapa ruang lingkup K3 didalamnya,


dimana diantaranya K3 bidang mekanik (Pesawat Uap, Bejana Tekanan Dan
Mekanik) dan Bejana Tekan. Oleh karena itu, PT. Battery Technology Indonesia
merupakan lokasi yang tepat untuk kami calon ahli K3 umum dalam melakukan
observasi lapangan. Pembahasan yang diambil yaitu pengawasan tentang
keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang mekanik (Pesawat Uap, Bejana
Tekanan Dan Mekanik)

Maksud dan Tujuan


Maksud dari pelaksanaan praktik kerja lapang (PKL) ini adalah sebagai
syarat dalam pembinaan Calon Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI.
Adapun tujuan dari pelaksanaan PKL ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi penerapan Norma K3 bidang Kelembagaan,
Keahlian dan SMK3 di PT. Battery Technology Indonesia
2. Mengidentifikasi penerapan Norma K3 bidang Konstruksi Bangunan,
Penanggulangan Kebakaran dan Listrik di PT. Battery Technology
Indonesia

1
3. Mengidentifikasi penerapan Norma K3 bidang Mekanik, Pesawat
Uap dan Bejana Tekanan di PT. Battery Technology Indonesia
4. Mengidentifikasi penerapan Norma K3 bidang Kesehatan Kerja,
Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT. Battery
Technology Indonesia

Ruang Lingkup
Ruang lingkup Praktik Lapangan Kerja yang dilaksanakan di PT. … antara
lain:
1. Gambaran Umum PT. Battery Technology Indonesia
2. Struktur Organisasi PT. Battery Technology Indonesia
3. Aspek-aspek umum yang berkaitan dengan K3 .
5. Temuan hasil observasi yang berkaitan dengan bidang Kelembagaan,
Keahlian dan SMK3 di PT. Battery Technology Indonesia
6. Penerapan Norma K3 bidang Konstruksi Bangunan, Penanggulangan
Kebakaran dan Listrik di PT. Battery Technology Indonesia
7. Penerapan Norma K3 bidang Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana
Tekanan di PT. Battery Technology Indonesia
8. Penerapan Norma K3 bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja
dan Bahan Kimia Berbahaya di PT. Battery Technology Indonesia

Landasan Hukum
Hasil laporan Praktik Kerja Lapangan didasarkan pada peraturan
perundang-undangan sebagai acuan topik pembahasan. Adapun dasar hukum
yang kami gunakan sebagai acuan adalah sebagai berikut:
1. UU RI No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. UU RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

A. Bidang Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekanan


1. Undang-undang Uap 1930
2. Peraturan Uap 1930

2
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.01/Men/1988 tentang
Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.Per.02/MEN/1982 tentang Kualifikasi Juru Las
5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Bejana Tekan dan
Tangki Timbun
6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 38 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pesawat Tenaga dan
Produksi
7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 8 Tahun 2020 tentang
K3 Pesawat Angkat dan Angkut

3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN

Profil Perusahaan

(FOTO)

Nama Perusahaan : PT. Battery Technology Indonesia


Bidang Usaha :
Alamat :
Website :
Jumlah Tenaga Kerja
*) Laki - laki : 000 Jiwa

*) Perempuan : 000 Jiwa


*) Shift Kerja :

(Pada Sub-bab ini, Anda jelaskan profil Perusahaan disesuaikan dengan data
yang anda dapatkan saat pelaksanaan PKL. Data dapat berupa: Gambaran umum
Perusahaan, produk yang dihasilkan, layout Perusahaan, gambaran umum proses
produksi)

Penerapan Norma K3 Secara Umum


(Pada sub bab ini, dijelaskan terkait penerapan K3 secara umum di
Perusahaan sesuai dengan bidang kelompoknya. Dijelaskan secara deskriptif)

Temuan Hasil Observasi


Berikut ini merupakan hasil temuan selama observasi di PT. XXX.

Tabel 2. 1 Temuan Hasil Observasi Lapang di PT. Battery Technology


Indonesia
No Temuan Positif Temuan Negatif

1. Operator forklift mempunyai lisensi Tidak ada Loading Dock secara


spesifik

2. Instalasi kelisitrikan mesin produksi Operator bejana tekanan tidak

4
rapih standby di sekitar area bejana dan
kompresi
3. Terdapat Termostat di mesin Operator tidak memiliki lisensi K3
Produksi spesialis bejana

4. Kompresor dilakukan inspeksi setiap Tidak ada teknisi ahli k3 bejana


hari ketika akan digunakan

5. Forklift APAR sesuai Terdapat genangan air di area


kompresor listrik

6. Terdapat Safety Sign di area kerja Tidak ditemukan working


instruction di bejana

7. Operator dan teknisi standby pada Tidak dilakukan LOTOTO ketika


saat mesin aktif beroperasi perbaikan mesin.

8. Terdapat Test ESD (Elektro Static Ban pada Forklift sebelah kiri
Design) ketika memasuki area kerja belakang rusak
produksi
9. Tidak ada safety sign dalam area
kerja compressor

10. Tidak terdapat line Forklift dan


pejalan kaki

11. Earmuff tidak digunakan pekerja


tersimpan “tidak digunakan”

12 Terdapat APAR yang EXP date


telah lewat di area gudang

5
BAB III
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

Tabel 3.1 Temuan Positif di PT.


MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
Bidang Bejana Tekanan dan Pesawat Uap

1 Kompresor dilakukan Memastikan kompresor 1. dilakukan pencatatan 1. Permenaker No. 37 tahun


inspeksi setiap hari ketika dalam kondisi baik adm hasil pemeriksaan 2016 pasal 75 ayat 1
akan digunakan pemeriksaan dan atau
pengujian berkala
dilakukan sesuai dengan
lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan
dari peraturan mentri ini
2 Instalasi kelisitrikan mesin Tidak membahayakan di pertahankan perawatan 1. Permenaker
produksi rapih pekerja, memudahkan rutin No.12/Men/2015 pasal 3
teknisi kelistrikan
Pelaksanaan K3 Listrik
sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 bertujuan :

6
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
(a) Melindungi
keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja
dan orang lain yang
berada di dalam
lingkungan tempat
kerja dari potensi
bahaya listrik, (b)
Menciptakan instalasi
listrik yang aman,
handal, dan
memberikan
keselamatan bangunan
beserta isinya, dan (c)
Menciptakan tempat
kerja yang selamat dan
sehat untuk mendorong
produktivitas

7
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
Bidang Mekanik
3 Operator forklift Dapat meminimalisir .
mempunyai lisensi terjadinya kesalahan P2K3 membuat laporan Permenaker No.08/MEN/2020
operasi, sesuai dengan triwulan kepada disnaker. pasal 140 ayat 4. Kewnangan
peraturan tentang lisensi
forklift peronel teknisi, operator, dan juru
ikat (rigger) harus dibuktikan
dengan lisensi K3.

4 APAR pada Forklift telah Aksi preventif apabila dilakukan pengecekan 1. Permenakertrans No.
sesuai terjadi kebakaran di area masa berlaku pada APAR 04/Men/1980 Pasal 4
kerja
Ayat 1 Setiap satu atau
kelompok alat pemadam
api ringan harus
ditempatkan pada posisi
yang mudah dilihat
dengan jelas, mudah
dicapai, dan diambil serta
dilengkapi dengan

8
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
pemberian tanda
pemasangan
5 Terdapat Safety Sign di Memberitahu potensi Menggunakan Bahasa 1. undang-undang No.1 tahun
area kerja bahaya pada pekerja yang mudah dipahami 1970 tentang keselamatan kerja
ataupun pengunjung
pasal 14 poin (c)
2. PP No 50 tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem manajemen
Keselamatan dan kesehatan kerja
lampiran II
6 Operator dan teknisi Mengatasi kondisi memsatiakn kondisi para Permenaker no 08 tahun 2020
standby pada saat mesin abnormal mesin dengan pekera dalam kondisi sehat pasal 165 ayat 1 operator
aktif beroperasi segera
merupakan tenaga kerja yang
memiliki tugas poin (e)
bertanggung jawab atas kegiatan
pngoprasian pewat angkat dan
pewat angkut dalam keadan aman
7 Terdapat Test ESD Mencegah terjadinya dipastikan pengecekan Permenaker 05 tahun 2018 pasal
(Elektro Static Design) kecelakaan kerja akibat mesin dengan baik, dan 11 ayat 4 pengendalian dilakukan

9
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
ketika memasuki area APD tidak sesuai standar dapat digunakan setiap dengan poin(e) penggunaan alat
kerja produksi hari pelindung diri yang sesuai
8 Operator Forklift telah Mencegah terjadinya Memastikan lisensi K3 Permenaker no 08 tahun 2020
memiliki lisensi K3 kecelakaan kerja dan tetap berlaku
memiliki pengalaman
pengoperasian forklift

10
Tabel 3.2 Temuan Negatif di PT. . Battery Technology Indonesia

BAHAYA LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
Bidang Bejana Tekanan dan Pesawat Uap
1 Operator bejana tekanan Tidak dapat mengontrol menyediakan control Permenaker no 08 tahun
tidak standby di sekitar mesin bejana tekan room untuk 2020 pasal 141 ayat 2
area bejana dan kompresi apabila overcapasity atau melakukan pemantaun Pengoperasian Pesawat
tidak berjalan semestinya. pada setiap mesin Angkat dan Pesawat
mencegah resiko Angkut harus dilakukan
kecelakaan kerja (zero oleh Operator dengan
Accident) kualifikasi sesuai jenis dan
kapasitas Pesawat Angkat
dan Pesawat Angkut
2 Operator tidak memiliki Tidak dapat mengontrol dilakukannya 1. Permnaker No
lisensi K3 spesialis bejana mesin bejana apabila pelatihan K3 spesialis 09/MEN/VII/2010
overcapasity atau tidak bejana
berjalan semestinya. Pasal 5 ayat 1. Pesawat
mencegah resiko angkat dan angkut harus
kecelakaan kerja (zero
dioperasikan oleh operator
Accident).
pesawat angkat dan angkut
yang mempunyai Lisensi
K3 dan buku kerja sesuai
jenis dan kualifikasinya.

11
Pasal 5 ayat 3 (a)
Pemeriksaan dan
Pengujian
2. Permenaker No.08/2020
Pasal 8 ayat 2. Komponen
Utama yang dimaksud
ayat 1. harus mempunyai
konstruksi yang kuat
sesuai dengan fungsi dan
kapasitasnya

3 Tidak ada teknisi ahli k3 Tidak dapat mengontrol melakukan sertifikasi Permenaker No 37 tahun
bejana mesin bejana apabila untuk tenaga bejana 2016 pasal 59 ayat 2
overcapasity atau tidak pemasangan, pemeliharaan,
berjalan semestinya. perbaikan, modifikasi dan
mencegah resiko pengisian bejana tekanan
kecelakaan kerja (zero dan tangki timbun
Accident). dilakukan oleh teknisi k3
dibidang bejana tekanan
dan tangki timbun
4 Terdapat genangan air di Berpotensi konsleting Perbaiki sumber Permenaker No. 37 tahun
area kompresor listrik listrik pada kompresor. kebocoran air dan 2016 pasal 54 ayat 54 ayat
memastikan area tetap 3 lantai disekitar lokasi

12
kering pemasangan harus rata,
bersih, dan tidak licin
5 Tidak ditemukan working operator tidak mengetahui membuat ditemukan Permenaker No. 37 tahun
instruction di bejana cara penangan yang tepat working instruction 2016 pasal 7 ayat 1 syarat-
syarat k3 perencanaan
bejana tekanan dan tangki
timbun poin (e) pembuatan
gambar kontruksi alat
perlindungan dan cara kerja
6 Tidak dilakukan berpotensi mengalami menyempurnakan UU no 1 tahun 1970 pasal
LOTOTO ketika kecelakaan kerja LOTOTO 12 dengan peraturan
perbaikan mesin. perundangan diatur
kewajiban dan atau hak
tenaga kerja untuk poin (c)
Memenuhi dan mentaati
semua syarat syarat
keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan
7 Tidak ada safety sign dapat menyebabkan membuat safety sign UU no 1 tahun 1970 pasal
dalam area kerja kecelakaan kerja di area kerja 9 ayat 1 Pengurus
compressor diwajibkan menunjukkan
dan menjelaskan pada
setiap tenaga kerja baru
poin (b) Semua pengaman
dan alat alat perlindungan
yang diharuskan dalam
tempat kerjanya

13
8 Earmuff tidak digunakan dapat menyebabkan menerapkan safety Permenaker 05 tahun 2018
pekerja tersimpan “tidak terajadinya PAK pada sain pasal 11 ayat 4
digunakan” pekerja pengendalian dilakukan
dengan poin(e) penggunaan
alat pelindung diri yang
sesuai
Bidang Mekanik

9 Ban pada Forklift sebelah berpotensi forklift mengganti ban yang Permenaker no 08 tahun
kiri belakang rusak mengalami kecelakaan, rusak dengan yang 2020 pasal 5 ayat 4
dapat kelelahan operator baik pemeliharaan dan
perawatan pesawt angkat,
pesawat angkut dan alat
bantu angkat dan angkut
harus poin (d) dapat
memastikan bagian uatama
yang menerima beban dn
perlengkapannya berfungsi
secara aman

10 Tidak terdapat line dapat menyebabkan membuatline Forklift Permenaker no 08 tahun


Forklift pada pejalan kaki kecelakaan pada pekerja untuk pejalan kaki 2020 pasal 81 landasan
pejalan kaki forklif,lift track, reach
stackers dan tele handler

14
poin(b) harus mempunyai
tanda area lintasan
11 Terdapat APAR yang tidak padat verfungsi dilakukan infeksi rutin Permen No.04/Men/1980
EXP date telah lewat di sesuai dengan fungsinya pasal 11 ayat 1 setiap alat
area gudang pemadm api ringan harus
dipriksa 2 (dua )kali dalam
setahun yaitu (a)
pemeriksaan dalam jangka
6 bulan
(b) pemeriksaan dalam
jangka 12 bulan
12 Tidak ada Loading Dock Menjaga keteraturan Alur Permenaker no 05 tahun
secara spesifik Produksi memasang rambu 2018 pasal 7 ayat 7 Upaya
rambu zona kerja administratif merupakan
upaya pengendalian dari
sisi tenaga kerja agar dapat
melakukan pekerjaan
secara aman

15
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di PT. Battery
Technology Indonesia maka didapatkan kesimpulan bahwa teradapat 2 temuan
secara garis besar yaitu temuan positif dan negatif. Temuan positif yang kami
temukan dalam observasi ini adalah ditemukannya APAR pada setiap tempat yang
menggunakan mekanik seperti warehouse atau forklift, dilakukan inspeksi berkala
pada kompresor yang sesuai pada undang – undang yang berlaku, dan terdapat test
ESD (Electrostatic Discharge) untuk mengurangi potensi kerusakan komponen
baterai yang sensitif. Adapun temuan negatif yang kami temukan saat observasi
adalah kelalaian tenaga kerja yang tidak selalu memakai APD, tidak dilakukan
konsep LOTOTO dalam perbaikan dan pemeliharaan mesin produksi, maintenance
alat yang tidak dilakukan secara berkala sehingga ban pada forklift sudah robek
namun tidak kunjung diganti, dan masih adanya genangan air pada area kompresor.

Saran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di PT. Battery
Technology Indonesia, saran yang bisa diberikan sebagaimana berikut ini :
1. Agar temuan K3 oleh Kelompok 3 diatas dapat dipertimbangkan oleh Manajemen
PT. Battery Technology Indonesia untuk perbaikan kinerja K3 di tempat kerja.
2. Adapun peluang – peluang yang dapat dilakukan oleh PT. Battery Technology
Indonesia untuk melakukan improvement adalah :
 Memastikan di setiap ruang produksi telah dilakukan pemasangan
working instruction terutama pada ruang kompresor dan tangki kompresor
 Melakukan LOTOTO sesuai dengan prosedur saat dilakukan perbaikan
mesin sehingga mengurangi potensi kecelakaan kerja
 Memastikan seluruh pekerja menggunakan APD yang tepat untuk
mencegah kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja (PAK)
 Memastikan APAR masih dalam masa berlaku sehingga tidak mengurangi
fungsi dari APAR tersebut
 Memastikan setiap area lingkungan kerja tidak terjadi kebocoran

16
DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai