Prak IMT
Prak IMT
240210120003
Praktikum Gizi Terapan kali ini dilakukan penilaian status gizi secara
antropometri yaitu dengan mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT). Indeks massa
tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB)
dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau
mengambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang.Untuk mengetahui nilai
IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
Menurut rumus metrik:
Berat badan (Kg)
IMT = ------------------------------------------------------
[Tinggi badan (m)]2
IMT ini merupakan salah satu alat sederhana untuk mengatur status gizi
orang dewasa. Pada praktikum kali ini metode IMT ini digunakan untuk
mengetahui status gizi dari suatu kelompok mahasiswa dari berbagai jurusan yang
ada di Universitas Padjadjaran. Survei ini langsung ke setiap mahasiswa di
jurusan tujuan dengan mengukut berat badan dan tinggi badan dari setiap
mahasiswa. Setiap jurusan diambil 20 orang sebagai sampel untuk penentuan
status gizi jurusan tersebut. Nilai IMT yang didapat dicocokkan dengan tabel
kategori ambang batas IMT, yaitu sebagai berikut.
220110130110
Selvia
16 Rahmayoza/ 50 162 19,05197 Normal
220110130010
Halimah/
17 44 153 18,79619 Normal
220110130017
Rahmatia M./
18 53 154 22,34778 Normal
220110130072
Gemuk ringan, perlu
Gita Septyana/ menurunkan berat badan
19 65 156 26,7094
220110130086 3,4 kg-14,6kg untuk
mencapai normal
Wenny Yelnita S./
20 52 153 22,21368 Normal
220110130025
Rara Rianita/
21 49 156 20,13478 Normal
220110130064
Deta Nur Anisa/
22 52 164 19,33373 Normal
220110130144
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014)
5%
9%
4% Normal
Kurus ringan
Gemuk ringan
Gemuk berat
82%
Gemma Zulhaida /
4 44 154 18,55 Normal
240210120005
Qisthy Adillah /
5 47 153 20,07 Normal
240210120006
Monica Adellia /
6 54 158 21,63 Normal
240210120008
Yohana /
7 52 157 21,09 Normal
240210120010
Elsa Mauliani /
8 50 160 19,53 Normal
240210120013
Kiki Rizki R /
9 52 164 19,33 Normal
240210120016
Fineri Dwi Tami /
10 55 162 20,95 Normal
240210120018
Alia Sulistyanti /
11 60 158,5 23,88 Normal
240210120019
Nurahma
12 Ruliantia/ 59 162,5 22,34 Normal
240210120020
Kurus ringan, perlu
Mareta Ayu S / menambah berat badan
13 46 158 18,42
240210120021 0,4-17,8 kg untuk
mencapai normal
Kurus berat, perlu
Sabrina Sattwika / menambah berat badan
14 41 161,5 15,72
240210120022 8,2-26,65 kg untuk
mencapai normal
Asyifa Fitrisari /
15 50 163 18,81 Normal
240210120023
Rexy Fawzi S /
16 54 168,5 19,02 Normal
240210120025
Aida Maqbulah /
17 57 155,5 23,57 Normal
240210120026
Mitscheel Nadia /
18 52 154 21,92 Normal
240210120027
Rimanda P /
19 48 157 19,47 Normal
240210120029
Kurus ringan, perlu
Hilmi Harosilia / menambah berat badan
20 44 156,9 17,87
240210120030 1,52-18,9 kg untuk
mencapai normal
Kurus ringan, perlu
Ranti Dwiutami P menambah berat badan
21 45 158 18,02
/ 240210120032 1,4-18,8 kg untuk
mencapai normal
Muhammad Gemuk ringan, perlu
22 86 178,8 26,69
Riyadi P / menurunkan berat badan
Mila Syafaah
240210120003
5%
4%
18% Normal
Kurus ringan
Kurus berat
Gemuk ringan
73%
VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum IMT yang telah dilakukan, dapat diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Dari 22 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad ditinjau dari
IMT-nya, 82% termasuk kategori normal, 5% kategori gemuk berat, 9%
kategori gemuk ringan dan 4% kategori kurus ringan.
2. Berdasarkan hasil pengukuran IMT, status gizi mahasiswa Fakultas Ilmu
Keperawatan Unpad adalah baik.
3. Dari 22 orang mahasiswa jurusan TIP Unpad ditinjau dari IMT-nya, 73%
termasuk kategori normal, 5% kategori gemuk ringan, 4% kategori kurus
berat dan 18% kategori kurus ringan.
4. Berdasarkan hasil pengukuran IMT, status gizi mahasiswa jurusan TIP
Unpad adalah cukup baik.
5. Kelebihan metode indeks massa tubuh adalah biaya yang diperlukan tidak
mahal, hanya diperlukan data berat badan dan tinggi badan seseorang,
mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah sesuai nilai standar yang telah
dinyatakan pada table IMT.
6. Kekurangan metode indeks massa tubuh adalah tidak akurat pada
olahragawan yang berada pada kategori obesitas dalam IMT, tidak akurat
pada anak-anak karena jumlah lemak tubuh akan berubah seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangan tubuh, tidak akurat pada kelompok
bangsa tertentu karena harus dimodifikasi mengikut kelompok bangsa
tertentu.
6.2 Saran
1. Untuk penilaian status gizi dengan IMT ini sebaiknya alat yang tersedia
lebih banyak supaya lebih cepat selesai.
2. Alat yang digunakan sebaiknya dalam keadaan baik atau tidak rusak
sehingga akan memperoleh data yang akurat.
Mila Syafaah
240210120003
DAFTAR PUSTAKA