Anda di halaman 1dari 6

Usaha simpan pinjam merupakan salah satu usaha yang telah berakar dan dikenal secara luas

oleh anggota koperasi dan masyarakat di Indonesia. Usaha ini adalah salah satu usaha lembaga
keuangan non bank yang menghimpun dana dan menyalurkannya dari dan untuk anggota, calon
anggota, koperasi lain dan anggotanya.
Dalam 10 tahun terakhir Indonesia telah 2 (dua) kali mengalami krisis. Krisis pertama melanda
ekonomi Indonesia pada tahun 1997/1998 dimana ditandai dengan jatuhnya nilai tukar mata uang
rupiah terhadap mata uang asing, tidak hanya krisis keuangan, bahkan juga krisis kepercayaan
masyarakat terhadap bank-bank, banyak nasabah bank ramai-ramai menarik simpanannya di
bank, karena struktur permodalan bank pada saat itu sangat rendah, terbukti pada bulan Maret
1999 pemerintah mengambil kebijakan sangat penomenal dan mencengangkan terhadap bank-
bank yang struktur permodalannya rendah dengan membekukan kegiatan usaha bank sebanyak
48 Bank Umum Swasta Nasional (BBKU/ Bank Beku Kegiatan Usaha ). Krisis kedua pada tahun
ini (tahun 2009) juga berpengaruh besar terhadap perekonomian Indinesia, walaupun guncangan
yang paling berat terjadi di negara-negara barat. Krisis ini juga berdampak pada usaha bank,
sebagai contoh Bank Century akhirnya diambil alih oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Kemudian bagaimanakah keberadaan koperasi? Koperasi khususnya Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) dan Unit Simpan Pinjam (USP) masih bisa bertahan dan bahkan berkembang hingga saat
ini, walaupun struktur permodalannya tidaklah sekuat modal usaha besar, karena lembaga ini
dijalankan dengan prinsip gotong royong dan didasari oleh pergerakan usaha yang tumbuh secara
natural, sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi meskipun tidak sebesar sektor
non migas. KSP dan USP mampu melayani anggota di sektor pertanian, perdagangan dan usaha
lainnya, sehingga keberadaannya sangat dibutuhkankan oleh anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.

Dari penjelasan diatas, usaha simpan pinjam yang benar-benar berhasil diharapkan kelangsungan
usahanya. Kelangsungan keberadaan usaha simpan pinjam harus didasarkan prinsip efisiensi dan
efektivitas. Prinsip efesiensi dan efektivitas dapat terwujud jika para pengelola dalam hal ini
pengurus, manajer termasuk karyawan betul-betul mengarahkan usaha simpan pinjam untuk
kepentingan semua anggota. Keberhasilan usaha simpan pinjam bukan hanya tergantung kepada
besarnya modal yang diusahakan melainkan pelaksanaannya lebih mendekati adanya saling
percaya antar anggota dengan pengurus, pengelola, karyawan dan saling percaya antar anggota,
intinya didalam pengelolaan harus ada saling memberi dan menerima untuk kepentingan
bersama.
Oleh sebab itu, karena usaha ini sangat penting bagi anggota, pengurus, pengelola dan karyawan,
maka diperlukan pengelolaan usaha simpan pinjam yang dinamis, bersih dan dipercaya.
Kepercayaan dapat mendorong partisipasi anggota untuk menyimpan, meminjam dan
meningkatkan usaha kedua belah pihak, baik koperasi sebagai usaha simpan pinjam dan anggota
sebagai peminjam. Usaha simpan pinjam berkembang akan meningkatkan Sisa Hasil Usaha
(SHU), jika SHU meningkat terjadi perkembangan modal yang dapat dimanfaatkan anggota
kembali. Dalam hal ini, penulis mencoba menganalisis KSP Setya artha wijaya sebagai salah
satu koperasi yang menyediakan jasa simpan pinjam, sebagai bahan studi. Dengan pertimbangan,
KSP. Madani NTB merupakan koperasi yang mempunyai kinerja yang cukup baik, dimana
dalam penilaian tingkat kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM di jombang,
.
1. Profil Koperasi

1. Sejarah Perusahaan

KSP. Madani SETYA ARTA WIJAYA didirikan pada tanggal 14 Pebruari 2000 dan mulai
beroperasi pada tanggal 24 April 2000 yang akta pendiriannya telah disahkan berdasarkan
Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 518/217/BH/Dinas Koperasi&UKM/VI/2000
tanggal 24 Juni 2000 dan telah diadakan perubahan anggaran dasar No.518/39/BH/PAD/Dinas
Koperasi&UKM/XI/2005 tanggal 10 Nopember 2005. Saat ini memiliki 7 (tujuh) kantor, yaitu :

Kantor Pusat di Tanjung, jalan raya pulo tepatnya di belakang PG jombang


Kantor Cabang blimbing, area pasar blimbing
Kantor Cabang ploso, dpn smk ploso
Kantor Cabang Pembantu kesamben. Depan pasar kesamben
Kantor Kas nganjuk, dekat terminal nganjuk

2. Keanggotaan Koperasi

Keanggotan koperasi terus mengalami peningkatan, anggota pada saat didirikan berjumlah 24
orang, pada tahun 2009 jumlah anggotanya berjumlah 1.485 orang.. Kondisi Keanggotaan KSP
setya arha wijaya Ditinjau Jenis Kelamin Dan Agama Yang Dianut Per 31 Desember 2009.
Tinjauan dari sudut agama, dari jumlah anggota sebanyak 2550 orang, 2000 orang anggota
beragama Islam, 200 orang anggota beragama Hindu, 150 orang anggota beragama Budha dan
200 orang (0,47%) beragama Kristen. Dari kondisi ini mayoritas anggota beragama Islam dan
anggota yang beragama Budha dan Kristen masuk dalam kelompok minoritas. Tinjauan dari
jenis kelamin, anggota berjenis kelamin laki-laki sebanyak 971 (65,21%) orang dan anggota
berjenis kelamin perempuan sebanyak 518 (34,79%) orang, dalam hal ini komposisi keanggotaan
antara kaum laki-laki dengan perempuan belum berimbang dan ini masih memperlihatkan
adanya diversitas ditinjau dari sudut jenis kelamin.

3. Produk dan Jasa Ksp setya arta wijaya

Usaha KSP. Setya arta wijaya adalah bergerak dalam usaha jasa simpan pinjam, dengan produk
yang dimiliki adalah sebagai berikut :

1) Produk dibidang simpanan, adalah :

a) Angsuran per hari / harian

Pengertian Simpanan angsuran per hari adalah dana yang dipinjamkan dan sudah disepakati
kedua belah pihak, dan setiap hari harus mengagsur,, kecuali hari minggu/ tangal merah

b) Angsuran 1 minggu 2 kali

model pengangsuran seminggu 2 kali dan harus disepakati kedua belah pihak. Senin.kamis/
selasa jum,at/ rabo saptu
2) Produk dibidang Pinjaman, adalah :

~ Jangka waktu pinjaman dari 1 24 bulan.

~ Cara pembayaran dilakukan dengan cara tetap, menurun dan anuitas sebagai berikut :

Secara Tetap artinya angsuran pokok ditambah bunga setiap bulan jumlahnya tetap
setiap bulan sampai pinjaman lunas. (bunga = pokok pinjaman x % suku bunga )
Secara Munurun artinya angsuran pokok setiap bulan tetap sampai pinjaman lunas dan
angsuran bunga menurun, disesuaikan dengan sisa pinjaman setiap bulan. ( bunga = saldo
pinjaman x % suku bunga).
Secara Anuitas artinya jumlah angsuran setiap bulan konstan, dimana angsuran pokok
setiap bulan semakin membesar dan angsuran bunga setiap bulan menurun, tapi jumlah
angsurannya tetap. (bunga = saldo pinjaman x % suku bunga).

1. Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan


1. Visi Koperasi

Terwujudnya Koperasi Simpan Pinjam yang mandiri dan tangguh yang berkeadilan tanpa
membedakan suku, ras, golongan dan agama.

1. Misi KSP Setya artha wijaya

Misi KSP. Setya artha wijaya

a) Meningkatkan kesejahteraan anggota dan karyawan.

b) Membantu pemerintah dalam penciptaan lapangan pekerjaan.

c) Meningkatkan pembagian Sisa Hasil Usaha para anggota.

1. Filosofi Koperasi

Perkembangan usaha koperasi simpan pinjam di Indonesia yang cepat, seiring dengan kebutuhan
masyarakat akan jasa koperasi, yang menuntut dipenuhinya kepuasan pelayanan kepada anggota
maupun calon anggota, maka sebagai kunci sukses untuk memenuhi hal tersebut, Ksp setya artha
wijaya menerapkan suatu filosofi yang dikenal dengan Bersama Membangun Masyarakat
Mandiri.

1. ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

1. Analisa SWOT

a) Strength :
Kekuatan KSP setya arha wijaya antara lain terdapat pada : jumlah anggota cukup banyak,
pengalaman pengurus mengelola usaha yang bergerak dalam bidang keuangan cukup memadai,
kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, produk dan jasa yang cukup dikenal oleh anggota,
teknik pelaporan sarana kerja sudah menggunakan komputer yang dilengkapi software yang
memadai, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik.

b) Weakness :

Adapun dalam melaksanakan kegiatannya tidak terlepas dari berbagai kekurangan dan
Kelemahan antara lain terdapat pada :

kurangnya kemampuan pemupukan modal sendiri, kondisi ini disebabkan oleh masih
lemahnya pengetahuan dan sikap profesionalisme karyawan dalam menjalankan tugasnya

keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan memadai dibidang


perkoperasian,

kemampuan menghasilkan rentabilitas masih kecil, yang disebabkan oleh cost of


money masih tinggi.

c) Oppurtunities :

Peluang bagi KSP setya artha wijaya antara lain : besarnya pasar yang belum tergarap, perluasan
usaha dengan membuka unit pelayanan baru masih terbuka. Di samping itu pula masih
banyaknya masyarakat jombang yang membutuhkan biaya untuk mencukupi kehidupannya
sehingga kehadiran koperasi tersebut dapat membantu mereka di dalam memenuhi
kebutuhannya.

d) Threat:

Ancaman bagi Ksp setya artha wijaya antara lain :

masuknya pendatang baru, artinya

Usaha koperasi simpan pinjam merupakan usaha yang dinamik, menarik, multi aspek, dan
pelopor dalam dunia usaha. Di sisi lain berbagai bukti empirik secara tak langsung telah
membuktikan bahwa sektor usaha koperasi simpan pinjam adalah usaha yang cukup diminati
untuk dikembangkan, karena ijin pendirian koperasi, khususnya koperasi simpan pinjam ijin
pendiriannya sangat mudah, sehingga mengakibatkan pertumbuhan koperasi simpan pinjam
setiap tahun terus mengalami peningkatan, hal ini akan meningkatkan persaingan antar koperasi
simpan pinjam untuk mempertahankan eksistensi keanggotaan.

Koperasi simpan pinjam dalam mengadakan pelayanan terhadap anggota disamping mempunyai
tugas menarik dana dari angggota, juga menyalurkan kembali kepada anggota dalam bentuk
pinjaman. Dalam hal pemenuhan kebutuhan anggota dalam bentuk pinjaman koperasi
membutuhkan sumber dana untuk membiayai kebutuhan anggota. Sumber dana koperasi
(pemasok dana) adalah bersumber dari : anggota, pemerintah (dalam hal ini dikelola oleh
LPDB), dan lembaga lain seperti bank. Permasalahan koperasi pada umumnya dalam hal
pemupukan modal, untuk kebutuhan ini biasanya mengadakan kerjasama dengan bank, untuk
dapat mengadakan kerjasama dengan bank sangat sulit, karena terbentur masalah jaminan,
sehingga posisi tawar koperasi terhadap bank sangat lemah, sebaliknya bank sebagai pemasok
dana mempunyai posisi tawar yang kuat. Untuk mengantisipasi hal ini pemerintah mengeluarkan
kebijakan kredit usaha rakyat (KUR), dimana pemerintah menjamin agunan sebesar 70 % dari
persyaratan agunan yang ditentukan oleh bank, kalau ini bisa terlaksana akan merupakan peluang
bagi koperasi.

Ancaman produk substitusi.

Koperasi simpan pinjam mempunyai fungsi pokok adalah menarik dana anggota yang
mempunyai dana berlebih dan kemudian menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman kepada
anggota, sesuai dengan fungsinya tersebut maka jika kita identifikasikan ada beberapa jasa
pengganti yang dapat mengambil alih fungsi tersebut dari jasa koperasi simpan pinjam,
misalnya: jasa perbankan, jasa pegadaian, jasa lembaga pembiayaan non bank. Dari beberapa
macam jasa pengganti, berdasarkan kelebihan dan kelemahannya, maka kecendrungan anggota
akan tetap menggunakan jasa koperasi, karena sistem pelayanan yang dianut dalam koperasi
dengan sistem kekeluargaan, sedangkan jasa pengganti biasanya agakrigit (kaku).

Ancaman persaingan segmen yang ketat.

Koperasi telah memiliki segmen pasar yang jelas, yakni para anggotanya sendiri (captive market)
yang mana kebanyakan usaha anggota adalah usaha mikro dan kecil, Segmen pelayanan
KSP/USP-Koperasi yang menjadi domain utama adalah Usaha Mikro dan Kecil, kalaupun
menyentuh usaha menengah, jumlahnya relatif sangat kecil. Namun domain segmen pasar yang
dimiliki oleh KSP/USP-Koperasi tidak menjadi monopoli KSP/USP-Koperasi semata, ada
banyak perusahaan non koperasi juga menjadi pangsa pasar perusahaan lain.

1. TUJUAN JANGKA PANJANG

Adapun tujuan jangka panjang dari Koperasi Simpan Pinjam Setya artha wijaya yaitu:

1. meningkatkan kesejahteraan anggota dan mendukung terwujudnya masyarakta sekitar


yang maju dan mandiri serta Ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju,adil dan makmur berdasarkan Pancasila
2. Meningkatnya kualitas kesejahteraan anggota melalui pemenuhan kebutuhan anggota
yang adil dan proporsional
3. Tumbuh dan berkembangnya kepercayaan anggota melalui pengelolan koperasi yang
profesional dan akuntabel di jombang
4. Meningkatnya kualitas usaha Koperasi dengan memaksimalkan usaha simpan pinjam,
penyediaan barang dan jasa, dan usaha lainnya
5. Meningkatnya kualitas tata kelola organisasi dengan mensinergikan fungsi perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan melalui pemanfaatan kelengkapan organisasi, SDM, sarana
prasarana, dan anggaran sehingga kedepannya pelayanan yang di berikan koperasi
tersebut dapat memuaskan semua konsumennya.

1. PENUTUP

1. Kesimpulan
Setelah menganalisis data-data dan informasi sebelumnya, maka bisa ditarik beberapa
kesimpulan mengenai manajemen strategi KSP setya artha wijaya, yaitu :

Strategi yang tepat diperlukan dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam
industri perkoperaian, yang tingkat persaingannya tidak lagi regional dan nasional, tetapi
bersifat internasional.
KSP.setya artha wijaya mempunyai kinerja yang cukup baik dalam menghasilkan
keuntungan, baik dalam ROE dan ROA, namun kemampuan pemupukan modal masih
kurang.
KSP setya artha wijaya cukup tepat dalam memilih strategi bisnis menghadapi perubahan
lingkungan baik internal maupun eksternal, yang sesuai dengan strategi jangka panjang
KSP.Madani NTB seperti yang tertuang dalam Grand Strategy dan Growth
Strategy untuk mewujudkan KSP setya artha wijaya sebagai koperasi yang berkualitas.
Dapat memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk mengambil peluang-peluang yang
bersifat strategis, serta memperbaiki kelemahannya terutama menyangkut budaya
bersaing dalam menghadapi ancaman masuknya pendatang baru.
Lebih memperkuat posisi keuangannya, mengingat kurangnya kemampuan pemupukan
modal sendiri.
Melakukan langkah-langkah yang tepat dan berhati-hati dalam menghadapi perubahan
lingkungan internal dan eksternal, sehingga dapat menjaga apa yang telah dicapai
perusahaan selama ini.
Pihak manajemen dalam hal ini pengurus dan manajer harus meninggalkan cara-cara
konvensional dalam pengelolaan koperasi, dengan beralih ke manajemen bisnis modern.

Anda mungkin juga menyukai