PENDAHULUAN
Pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan
berbagai cara, mulai dari yang masih ada di dalam bingkai peraturan perpajakan
merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap subyek pajak suatu negara,
melakukan penghematan pajak merupakan suatu hal yang sah-sah saja asalkan
No.17 Tahun 2000 Tentang Pajak sehingga perencanaan pajak tersebut tidak
dianggap sebagai pelanggaran yang akan merugikan Wajib Pajak dan tidak
mengarah pada penggelapan pajak. Bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami
disebut dengan krisis ekonomi. Di dalam kondisi ekonomi saat ini, banyak
dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (dollar) yang mengalami
besar untuk membiayai kegiatan usahanya, tetapi dengan pengeluaran yang besar
yang dikeluarkannya. Hal ini akan lebih terasa pada perusahaan yang mempunyai
pinjaman atau hutang berupa dollar dalam jumlah yang besar, perusahaan yang
tergantung pada barang impor atau perusahaan yang masih tergantung pada pihak
asing.
Umum .
PEMBAHASAN
materi manajemen strategis yang selalu diperlukan oleh setiap organisasi. Setiap
tersebut.
pokok, yaitu:
tingkat atas. Menurut Glueck dan Jauch (1980) seperti yang dikutip oleh Martani
Husaeni (1989), yang mengarah kepada perkembangan suatu strategi yang efektif
operasi dari biaya saat ini, ketidakpastian atas harga keluaran (output)
sebab asset yang cepat usang atau berganti mode. Akibatnya, asset yang
lagi.
e) Risiko atas keputusan yang tidak dapat diubah, timbul karena pembelian
asset atau biaya yang sudah dikeluarkan tidak dapat digunakan untuk
yang sebagian dipakai untuk penyediaan barang dan jasa publik. Besar pajak
penghasilan yang diterima atau diperoleh dapat dianggap sebagai biaya dan beban
dalam menjalankan usaha atau melakukan kegiatan maupun distribusi laba kepada
untuk dibagi atau diinvestasikan kembali oleh perusahaan. dalam praktik bisnis,
umumnya pengusaha mengindentikan pembayaran pajak sebagai beban sehingga
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan daya saing maka manajer wajib
Tujuan manajemen pajak harus sejalan dengan tujuan manajemen keuangan, yaitu
Pada dasarnya, ada dua hal yang perlu dilakukan perusahaan berhubungan
dengan pajak. Langkah pertama yaitu mulai dengan mendaftarkan diri sebagai
wajib pajak untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan terdaftar
membayar dan menyampaikan SPT masa tahunan sesuai dengan jenis pajaknya
pada tanggal yang telah ditentukan. Langkah kedua adalah merencanakan pajak
investasi.
2.3 Manajemen Pajak
dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin
Lumbantoruan,1996).
mengorganisasikan usaha wajib pajak atau kelompok wajib pajak sedemikian rupa
berada dalam posisi seminimal mungkin, sepanjang hal ini dimungkinkan oleh
agar dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada
pajak.
Perencanaan pajak merupakan tindakan legal pengendalian
berbeda dengan tujuan pembuatan Undang-undang maka tax planning disini sama
untuk memaksimalkan penghasilan setelah pajak (after tax return) karena pajak
merupakan unsur pengurang laba yang tersedia baik untuk dibagikan kepada
(tax avoidance) dan bukan penyeludupan pajak (tax evasion) yang merupakan
tindak pidana fiskal yang tidak akan di toleransi. Walaupun kedua cara tersebut
suatu hal yang jelas berbeda disini bahwa penghindaran pajak adalah perbuatan
legal yang masih dalam ruang lingkup pemajakan dan tidak melanggar ketentuan
undangan perpajakan
apakah suatu transaksi atau fenomena terkena pajak. Kalau fenomena tersebut
terkena pajak, apakah dapat diupayakan untuk dikecualikan atau dikurangi jumlah
pembayarannya, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, setip wajib pajak akan
membuat rencana pengenaan pajak atas setiap tindakan secara seksama. Dengan
a. Apakah
b. Kapan
c. Bagaimana, dan
cara baik yang masih memenuhi ketentuan perpajakan (lawful) maupun yang
a. Tax saving, yaitu upaya wajib pajak mengelakkan hutang pajaknya dengan
jalan menahan diri untuk tidak membeli produkproduk yang ada pajak
dan dengan demikian terhindar dari pengenaan pajak penghasilan yang besar.
b. Tax avoidance, yaitu upaya wajib pajak untuk tidak melakukan perbuatan
yang dikenakan pajak atau upaya-upaya yang masih dalam kerangka ketentuan
yang terhutang.
c. Tax evasion, yaitu upaya wajib pajak dengan penghindaran pajak terhutang
baik.
memungut pajak.
perbuatan, maupun peristiwa. Basis perhitungan pajak adalah objek pajak. Maka
pembayaran pajak yang tidak lebih bayar (karena dapat mengurangi optimalisasi
alokasi sumber daya) dan tidak kurang (supaya tidak membayar sanksi
formal, tetapi kalau ternyata substansi menunjukkan lain atau motivasi rekayasa
tidak sesuai dengan jiwa dari ketentuan perpajakan, fiskus dapat menganggap
pajak yang tidak masuk akan akan memperlemah perencanaan itu sendiri.
dan jika dalam pelaksanaanya menyimpang dari peraturan yang berlaku, maka
Untuk mencapai tujuan manajemen pajak ada dua hal yang perlu dikuasai
dan benar, hal tersebut akan memberikan beberapa manfaat bagi perusahaan yang
diantaranya, adalah:
telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan telah memenuhi
Ada beberapa cara yang biasanya dilakukan atau dipraktekkan wajib pajak untuk
subjek pajak kepada pihak lain, dengan demikian orang atau badan yang
d) Tax Evasion
e) Tax Avoidance
2.4 Motivasi Dilakukannya Perencanaan Pajak
e) Bagaimana prosedurnya
memaksimalkan laba setelah pajak karena pajak itu ikut mempengaruhi dalam
pengembalian keputusan atas suatu tindakan dalam operasi perusahaan untuk
peluang atau kesempatan yang ada dalam ketentuan peraturan yang sengaja dibuat
oleh pemerintah untuk memberikan perlakuan yang berbeda atas objek yang
PENUTUP
3.1 Simpulan
penghasilan, risiko modal, risiko keuangan, risiko inflasi, risiko atas keputusan
yang dapat diubah serta risiko politik. Sedangkan pengaruh pajak atas perusahaan
adalah pajak merupakan unsur pengurang laba yang tersedia untuk dibagi atau
dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin
perpajakan.
3.2 Saran