Anda di halaman 1dari 4

Pengolahan Gipsum

Pengolahan gypsum di maksudkan untuk menghilangkan mineral


pengotor yang terkandung di dalam nya serta agar dapat memenuhi spesifikasi
yang diperlukan leh industry pekaiannya (gambar 1). Secara garis besar proses
pengolahan gypsum dibagi menjadi tiga tahap, yaitu proses preparasi, kalsinasi
dan formulasi. Tahap proses tersebut tidak selalu di gunakan semuanya,
bergantung kepada kualitas dan jenis gypsum yang dibutuhkan oleh industry
pemakai.
a. Proses preparasi
Proses preparasi dimaksudkan untuk mereduksi bongkahan-
bongkahan batuan gypsum menjadi butir

Gambar 1
Bagan Alir Pengolahan Gipsum
atau partikel dengan ukuran tertentu yang sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan tahap prosesnya meliputi :

3
4

1) Peremukan primer menggunakan peremukan crusher dengan


tipenya bergantung dengan ukuran bongkah,
2) Peremukan sekunder dengan menggunakan hammer mill dan
cone crusher,
3) Pengayakan dilakukan baik sesudah peremukan primer maupun
sekunder dengan menggunakan ayakan getar,
4) Penghalusan dengan menggunakan roller mill,dan metode
grafitasi lainnya, atau dengan flotasi,
5) Pengeringan untuk mengurangi kadar air bebas, dan biasanya
dilakukan sebelum atau sesudah peremukan sekunder, serta
menggunakan pengeringan putar pada suhu 49C,
6) Pencucian, jika di butuhkan produk bersih dan putih dilakukan
pencucian dengan menggunakan heavy media separator.
b. Proses kalsinasi
Kalsinasi atau pemanasan dilakukan. Untuk mengurangi atau
mereduksi gypsum dari bentuk dehidrat menjadi hemihidrat(stucco
atau plaster of paris), anhidritdapat larut (solube anhidrit), dan
anhidrit tidak dapat larut (insoluble anhidrit atau dead burn gypsum).
Hemihidrat (CaS O4 1/2 H 2 O )
Terdiri atas (alpha) hemihidrat dan (beta) hemihidrat.
Keduanya mempunyai bentuk Kristal yang sama, tetapi sifat fisika
yang berbeda. himihidrat lebih stabil, lebih lambat mengeras,
lebih kerat dan kuat, kurang reaktif prosesnya lebih mahal
dibandingkan dengan -hemihidrat.
Pembuatan hemihidrat dilakukan dengan memanaskan
(kalsinasi gypsum hasil preparasi, di dalam suatu lingkungan yang
jenuh air pada suhu 97 , dengan tekanan tinggi yang dihasilkan
dari auto clave dengan uap air. Sedangkan -hemihidrat di buat
dengan memanaskan (kalsinasi) gypsum dengan suhu 100 di
suatu ruangkan hampa udara. Biasanya dilakukan dengan suatu alat
yang disebut kettleyang terdiri atas ruangan mengandung sedikit uap
air, pada tekanan atmosfer. Apabila kalsinasi mencapai hamper 170
sebagian besar produk yang dihasilkan berupa -hemihidrat,
dan sebagian kecil himihidrat.
5

Beberapa metode lain untuk menghasilkan himihidrat, yaitu


dengan kalsinasi dalam tanur putar, hollow flight screw can (dengan
pemakaian panas dengan hollow flight), atau kombinasi grending
dengan kalsinasi (pemanasan) melalui impact mill. Reaksinya
adalah:
CaSO4.2H2O ----> CaSO4 1/2 H2O + 1 1/2 H2O
Soluble Anhidrit
Apa bila hemihidrat yang terbentuk dalam ketel di panas kan lebih
lanjut dengan uap air sampai dengan 200 akan terbentuk suatu
plaster anhydrous calcium sulfat yang disebut juga anhidrit yang dapat
larut (soluble anhidrit), kurang plastis, lebih dan kuat. Reaksinya
adalah :
CaSO42H2O -------> CaSO4 + 2 H2O
Insoluble Anhidrit
Pada temperatur 500oC dihasilkan insoluble anhidrit atau dead
burning gypsum. Bila ditambah accelerator akan dihasilkan plaster
(keenes cement)
CaSO5 2 H2O ---------> CaO + SO3 + 2 H2O
Pada temp 900oC dihasilkan masa sangat padat, keras, ketahanan
tinggi.
c. Proses Formulasi
Pada dasarnya proses formulasi di tunjukan untuk mengatur waktu
pengerasan (setting time) dari produk hasil kalsinasi, yaitu dengan
penambahan suatu zat atau material yang di sebut accelerator dan
retarder.
Apabila gypsum hasil kalsinasi di tambah dengan air akan mengeras
kembali dalam waktu 15 25 menit. Dengan penambahan suatu
accelerator, waktu pengerasan akan menjadi 3-4 menit. Material
yang digunakan sebagai accelerator antara lain adalah potassium
sulfat. Apabila retarder yang di tambahkan, makan waktu pengerasan
akan menjadi 2-3 jam. Material yang digunakan sebagai retarder
dibuat dari unsure-unsur organic.
d. Gipsum sintetis :
a. Dari air laut : air laut mengandung SO 4 bila ditambah Ca++(dari
larutan hasil buangan pabrik soda abu, atau dari Ca(OH)2)
6

b. Air kawah mengandung SO4 : CaCO3 + air kawah ------> CaSO4.


2 H2O. Setiap literair kawah Ijen, menghasilkan 80 gram gipsum.
c. Dari pembakaran batubara menghasilkan gas SO3, bila disemprot
dengan Ca(OH)2 : SO3+ Ca(OH)2+ H2O ------> CaSO4 + 2H2O.
Dari hasil samping industri kimia sebagai retarder, industri asam sulfat
dengan cara sama akan menghasilkan gypsum. Petrokimia Gresik memproduksi
440.000 ton/tahun untuk retarder semen

Anda mungkin juga menyukai