Macam Macam Pemeriksaan Radiologi
Macam Macam Pemeriksaan Radiologi
A.Konvensional
Pemeriksaan radiologi tanpa bahan kontras.
Jenis pemeriksaan:
1. Thorax
Pemeriksaan secara radiologi organ thorax
2. Kepala
Pemeriksaan secara radiologi organ kepala
3. Extermitas
Pemeriksaan secara radiologi organ ektermitas
4. Vetebrae
Pemeriksaan secara radiologi organ vetebrae; vetebrae cervical,vetebrae thoraxal,
vetebrae lumbal, vetebrae sacral, coccigius.
5. Mamography
Pemeriksaan secara radiologi organ payudara dengan menggunakan pesawat
khusus mammography dengan kapasitas kilo volt rendah dan waktu expose
panjang
B. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan radiologi dengan bahan kontras.
Jenis pemeriksaan:
1. Oesophagus
Pemeriksaan secara radiologi organ traktus digestivus pada daerah oesofhagus
dengan menggunakan bahan kontras melalui oral ( barium sulfat yang dilarutkan
dalam air 1:1 )
2. Maag Duedonum
Pemeriksaan secara radiologi pada organ lambung dengan menggunakan bahan
kontras melalui oral ( barium sulfat yang dilarutkan dalam air )
3. Follow Through
Pemeriksaan secara radiologi pada organ usus halus dengan menggunakan bahan
kontras melalui oral ( barium sulfat yang dilarutkan dalam air )
4. Intra Vena Pyelography ( IVP )
5. Pemeriksaan secara radiologi pada organ traktus urinarius ( ginjal ,urether, buli
buli dengan menggunakan bahan kontras melalui penyuntikan intravena
6. Appendikogram
Pemeriksaan secara radiologi pada daerah appendik dengan menggunakan bahan
kontras barium sulfat yang di larutkan dalam air yang kemudian di minum.
7. Retrograde Pyelography ( RPG )
Pemeriksaan secara radiologi pada organ traktus urinarius ( ginjal, urether, buli
buli ) dengan menggunakan bahan kontras yang dimasukan melalui kateter
kedalam ginjal dan salurannya. Pemasangan kateter tersebut dilakukan di kamar
operasi
8. Bipoler Uretrogram
Pemeriksaan secara radiologi pada organ traktus urinarius ( ginjal, uretra, buli
buli ) dengan menggunakan bahan kontras yang dimasukan melalui kateter
sistomi kedalam buli buli dan secara retrograde melalui urether.
9. Hystero Salvingography ( HSG )
Pemeriksaan secara radiologi pada organ genitalia wanita dengan menggunakan
bahan kontras yang dimasukan melalui uterus dan tuba uterine
10. Myelography
Pemeriksaan secara radiologi pada organ. canalis medulla spinalis dengan
menggunakan bahan kontras yang dimasukan melalui lumbal fungsi.
11. Fiestelography
Pemeriksaan secara radiologi untuk fistel ( kedalaman, hubungan dengan organ
lain ) dengan menggunakan bahan kontras dimasukan melalui fistel tersebut.
C.CT. SCAN
a. Pemeriksaan CT Scan tanpa kontas
1. CT Scan Kepala
Pemeriksaan secara radiologi dengan cara komputed Tomography pada organ
kepala dan jarinagn otak
2. Ct San Thorax
Pemeriksaan secara radiologi dengan cara komputed Tomography pada organ
thorax ( mediastinum, jantung, paru )
3. CT Scan Upper Abdomen
Pemeriksaan secara radiologi dengan cara komputed Tomography organ
abdomen ( diapragma crista illiaca ).
4. Ct San Lower abdomen / whole abdomen
Pemeriksaan secara radiologi dengan cara komputed Tomography pada organ
lower abdomen ( crista illiaca rectum ), whole abdomen dari diapragma
sampai dengan rectum.
5. Sinus paranasal, nasopharynx, larynk, thyroid, orbita
Pemeriksaan dengan cara komputed tomography pada organ sinus paranasal,
nasopharynx, larynk, thyroid dan orbita.
6. Vertebrae
Pemeriksaan dengan cara komputed tomography pada organ vetebrae (
corpus dan discus ) .
7. Trans Thoracal Biopsi (TTB )
Biopsi jaringan paru melalui thoracal yang dituntun dengan CT Scan.
Deskripsi : Pemeriksaan pada berbagai organ tubuh dengan pemanfaatan kekuatan magnet
untuk menghasilkan pencitraan
Mesin : GE Signa 1,5
Persiapan : Pada beberapa organ memerlukan persiapan.
Untuk pemeriksaan MRI Pelvis pada wanita memerlukan kondisi vesica
urinaria yang penuh (pasien tahan kencing).
Untuk MRI Upper abdomen perlu puasa 5 jam.
Untuk organ lainnya tidak perlu persiapan khusus.
Perjanjian : 1-2 hari sebelum pemeriksaan (by Phone) di 021-6260108 ext 7295
Lama : 20-30 menit
Pemeriksaan
Hasil Foto : Pada hari yang sama, bila pemeriksaan dilakukan sebelum Pk.11:00
Keunggulan : Dengan kekuatan magnet 1,5 Tesla menghasilkan gambaran dengan tingkat
resolusi tinggi.
Kemampuan dignostik lebih luas pada organ jaringan lunak otak,sumsum
tulang belakang,tulang-otat-sendi, sistem saluran empedu-pankreas (MRCP).
Dan pembuluh darah (MR Angiogram).
Unggul untuk mendeteksi hiperakut stroke.
Gambar :
Perjanjian : Perlu perjanjian 1 hari sebelum pemeriksaan, bila pemeriksaan memerlukan kontras
injeksi. Telp.021-6260108 ext 7295
Lama : 10-15 menit
Pemeriksaan
Hasil Foto : Pada hari yang sama, bila dilakukan sebelum Pk.11:00
Keunggulan : Dengan CT Multislice akan didapat gambaran obyek 3 dimensi dan didapat
potongan gambar dalam posisi axial (posisi melintang), coronal (tampak
depan) dan sagital (tampak samping).
Dapat dilakukan untuk menilai pembuluh arteri pada
A.Cerebralis,A.Coronaria,A.Femoralis,Aorta Thoracalis-Abdominalis
Gambar :
DIGITAL X-RAY
Mesin : Axiom Iconos R-100 700mA machine with image intensifier with a
KODAK CR System
Hasil Foto : Pada hari yang sama bila pemeriksaan dilakukan tidak lebih dari jam
14.00.
Deskripsi : Pemeiksaan pada traktus urinarius (Ginjal- ureter vesica urinaria) dengan
menggunakan Iodium kontras injeksi
Mesin : Axiom Iconos R-100 700mA machine with image intensifier with a KODAK CR
System
Persiapan : Diet makan bubur kecap selama 1 hari, dianjurkan minum jus buah dan air
putih lebih banyak dari hari biasa.
Minum obat pencahar untuk membersihkan usus (larutan garam inggris dan
2 tablet dulcolax) 1 hari sebelum pemeriksaan.
Puasa pada malam menjelang pemeriksaan dilakukan (jam 22.00).
Cek laboratorium fungsi ginjal Ureum dan creatinin
Perjanjian : Perlu dilakukan perjanjian 1-2 hari sebelum pemeriksaan.( by phone) Telp.021-
6260108 ext 7295
Lama : 1- 1,5 jam
Pemeriksaan
Hasil Foto : Pada hari yang sama bila pemeriksaan dilakukan sebelum jam 11.00
Gambar :
Lama : 10-20 menit untuk barium swallow/ oesophagus dan lambung . 1-2 jam untuk
Pemeriksaan follow-through. 20-45 menit untuk enteroclysis and barium enema
Hasil Foto : Pada hari yang sama, bila pemeriksaan sebelum jam 11.00
Gambar :
Mammografi
Pemeriksaan Radiografi thorax atau sering disebut chest x-ray (CXR) bertujuan menggambarkan
secara radiografi organ pernafasan yang terdapat di dalam rongga dada. Teknik radiografi thorax
terdiri dari bermacam-macam posisi yang harus dipilih disesuaikan dengan inidikasi
pemeriksaan, misalnya bronchitis kronis, KP, fleural effusion, pneumo thorax dan lain-lain.
Untuk menentukan posisi mana yang tepat, harus menyesuaikan antara tujuan pemeriksaan
dengan kriteria foto yang dihasilkan.
Foto thorax digunakan untuk mendiagnosis banyak kondisi yang melibatkan dinding thorax,
tulang thorax dan struktur yang berada di dalam kavitas thorax termasuk paru-paru, jantung dan
saluran-saluran yang besar. Pneumonia dan gagal jantung kongestif sering terdiagnosis oleh foto
thorax. CXR sering digunakan untuk skrining penyakit paru yang terkait dengan pekerjaan di
industri-industri seperti pertambangan dimana para pekerja terpapar oleh debu.
Abnormalitas atau kelainan gambaran yang biasa terlihat dari CXR adalah :
2. Kavitas
Yaitu struktur lubang berdinding di dalam paru. Biasanya disebabkan oleh kanker, emboli paru,
infeksi Staphyllococcus. aureus, tuberculosis, Klebsiella pneumoniae, bakteri anaerob dan jamur,
dan wegeners granulomatosis.
3. Abnormalitas pleura.
Pleural adalah cairan yang berada diantara paru dan dinding thorax. Efusi pleura dapat terjadi
pada kanker, sarcoid, connective tissue diseases dan lymphangioleiomyomatosis.
1. Meja pemeriksaan
2. Film, kaset
4. Pesawat Rontgen
B. INDIKASI PEMERIKSAAN
2. Batuk kronis
3. Batuk berdarah
4. Trauma dada
5. Tumor
6. Nyeri dada
7. Metastase neoplasma
8. Penyakit paru akibat kerja
C. PERSIAPAN PEMERIKSAAN
D. POSISI PEMERIKSAAN
Pada posisi ini film diletakkan di depan dada, siku ditarik kedepan supaya scapula tidak
menutupi parenkim paru.
Dilakukan pada anak-anak atau pada apsien yang tidak kooperatif. Film diletakkan dibawah
punggung, biasanya scapula menutupi parenkim paru. Jantung juga terlihat lebih besar dari posisi
PA.
Foto ini hanya dibuat pada keadaan tertentu,yaitu bila klinis diduga ada cairan bebas dalam
cavum pleura tetapi tidak terlihat pada foto PA atau lateral. Penderita berbaring pada satu sisi
(kiri atau kanan). Film diletakkan di muka dada penderita dan diberikan sinar dari belakang arah
horizontal.
Hanya dibuat bila pada foto PA menunjukkan kemungkinan adanya kelainan pada daerah apex
kedua paru. Proyeksi tambahan ini hendaknya hanya dibuat setelah foto rutin diperiksa dan bila
ada kesulitan menginterpretasikan suatu lesi di apex.
Hanya dibuat untuk kelainan-kelainan pada iga (misal pembengkakan lokal) atau bila terdapat
nyeri lokal pada dada yang tidak bisa diterangkan sebabnya, dan hanya dibuat setelah foto rutin
diperiksa. Bahkan dengan foto oblique yang bagus pun, fraktur iga bisa tidak terlihat.
7. Posisi Ekspirasi
Adalah foto toraks PA atau AP yang diambil pada waktu penderita dalam keadaan ekspirasi
penuh. Hanya dibuat bila foto rutin gagal menunjukkan adanya pneumothorax yang diduga
secara klinis atau suatu benda asing yang terinhalasi.
E. PROSEDUR PEMERIKSAAN
6. Melakukan eksposi
9. Tampak gambaran vaskularisasi paru10. Diafragma terlihat naik, tampak gambaran jantung