Perjanjian : 1-2 hari sebelum pemeriksaan (by Phone) di 021-6260108 ext 7295
Lama : 20-30 menit
Pemeriksaan
Hasil Foto : Pada hari yang sama, bila pemeriksaan dilakukan sebelum Pk.11:00
Keunggulan : Dengan kekuatan magnet 1,5 Tesla menghasilkan gambaran dengan tingkat
resolusi tinggi.
Kemampuan dignostik lebih luas pada organ jaringan lunak otak,sumsum tulang
belakang,tulang-otat-sendi, sistem saluran empedu-pankreas (MRCP). Dan
pembuluh darah (MR Angiogram).
Unggul untuk mendeteksi hiperakut stroke.
Gambar :
Gambar :
DIGITAL X-RAY
Mesin : Axiom Iconos R-100 700mA machine with image intensifier with a
KODAK CR System
Persiapan : Pada beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan ginjal dan abdomen
diperlukan persiapan khusus (puasa dan pembersihan usus). Pada
pemeriksaan lainnya tidak memerlukan persiapan.
Hasil Foto : Pada hari yang sama bila pemeriksaan dilakukan tidak lebih dari jam
14.00.
Gambar :
Deskripsi : Pemeiksaan pada traktus urinarius (Ginjal- ureter – vesica urinaria) dengan
menggunakan Iodium kontras injeksi
Mesin : Axiom Iconos R-100 700mA machine with image intensifier with a KODAK CR
System
Persiapan : Diet makan bubur kecap selama 1 hari, dianjurkan minum jus buah dan air putih
lebih banyak dari hari biasa.
Minum obat pencahar untuk membersihkan usus (larutan garam inggris dan 2
tablet dulcolax) 1 hari sebelum pemeriksaan.
Puasa pada malam menjelang pemeriksaan dilakukan (jam 22.00).
Cek laboratorium fungsi ginjal Ureum dan creatinin
Perjanjian : Perlu dilakukan perjanjian 1-2 hari sebelum pemeriksaan.( by phone) Telp.021-
6260108 ext 7295
Lama : 10-20 menit untuk barium swallow/ oesophagus dan lambung . 1-2 jam untuk
Pemeriksaan follow-through. 20-45 menit untuk enteroclysis and barium enema
Hasil Foto : Pada hari yang sama, bila pemeriksaan sebelum jam 11.00
Gambar :
Mammografi
2.1 Pengertian
Radiologi adalah cabang atau spesialisasi kedokteran yang berhubungan dengan studi
dan penerapan teknologi pencitraan seperti x-ray dan radiasi untuk mendiagnosa dan
mengobati penyakit.
Ahli radiologi langsung sebuah array dari teknologi pencitraan (seperti USG,
computed tomography (CT), kedokteran nuklir, tomografi emisi positron (PET) dan
pencitraan resonansi magnetik (MRI)) untuk mendiagnosa atau mengobati penyakit.
Radiologi intervensi adalah kinerja (biasanya minimal invasif) prosedur medis dengan
bimbingan teknologi pencitraan. Akuisisi pencitraan medis biasanya dilakukan oleh ahli
radiografi atau teknolog radiologis.
Istilah “memotret” kecuali di kenal dalam Fotografi, juga dikenal dalam Radiografi.
Tetapi untuk membedakan dua hal tersebut maka perlu dilihat dari tiga hal sebagai berikut :
a. Dalam penggunaan sinarnya, Fotografi menggunakan cahaya biasa sedang dalam Radiografi
yang di gunakan adalah sinar - x ( sinar Roentgen ).
b. Dalam prinsip pemotretannya, Fotografi menggunakan lensa untuk menangkap cahaya yang di
pantulkan oleh obyek, untuk kemudian diteruskan ke film. Sedangkan dalam Radiografi,
sinar - x menembus obyek dan ditangkap oleh film.
c. Dalam peralatannya, radiografi membutuhkan jenis peralatan yamg lebih besar dan lebih rumit
lagi.
1. Pengaturan Pasien :
Dalam melakukan pemotretan, maka pasien perlu diatur sedemikian rupa baik secara
keseluruhan maupun bagian demi bagian, sehingga memudahkan pelaksanaan pemotretan
pada bagian yang di perlukan. Untuk itu pengaturan pasien digolongkan dalam dua hal, yaitu
:
a. Posisi pasien
Yang dimaksud dengan posisi pasien adalah letak pasien secara keseluruhan dalam suatu
pemotretan. Posisi pasien yang ada adalah antara lain :
Istilah oblique pada umumnya merupakan letak atau kedudukan pasien terhadap film
dalam suatu pemotretan. Ada 4 macam kedudukan oblique,yaitu :
- Right Anterior Oblique ( RAO ). Artinya letak pasien miring dengan tepi kanan depan dekat
terhadap film.
- Right Posterior Obique ( RPO ). Artinya letak pasien miring dengan tepi kanan belakang
dekat dengan film
- Left Anterior Oblique ( LAO ). Artinya letak pasien miring dengan tepi kiri depan dekat
terhadap film.
- Left Posterior Oblique ( LPO ). Artinya pasien miringdengan tepi kiri belakang dekat
terhadap film.
b. Posisi obyek
Yang dimaksud dengan posisi obyek adalah letak atau kedudukan dari sebagian dari tubuh
pasien yang perlu diatur dalam suatu pemotretan. Misalnya seorang pasien akan di foto
tangannya, maka yang disebut obyek adalah posisi dari tangan pasien yang akan di foto. Pada
umumnya untuk mengatur posisi obyek perlu dilakukan suatu pergerakan agar obyek tersebut
berada pada posisi yang dikehendaki. Beberapa istilah pergerakan yang penting antara lain
Addukasi = gerakan merapat ke tubuh.
- Fleksio = gerakan melipat sendi.
- Ekstensio = gerakan membuka sendi.
- Eversion = gerakan membuka sendi kaki
- Inversion = gerakan menutup sendi kaki
- Endorotasi = gerakan memutar ke dalam.
- Inspirasi = gerakan menarik napas.
- Ekspirasi = gerakan mengeluarkan nafas.
2. Pengaturan Sinar
Sinar - x yang akan digunakan dalam pemotretan perlu di arahkan secara tepat pada obyek
yang akan di foto. Disamping itu kekuatan sinar serta jumlah sinar perlu diatur agar sesuai
dengan besarnya obyek yang akan di foto. Oleh karena itu maka pengaturan sinar dapat
digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu :
Focus Film distance ( FFD )
Jarak antara sumber sinar ( Focus ) ke Film, perlu diatur pada setiap melaksanakan
pemotreta oleh karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas gambar, factor eksposi
dan lain sebagainya. Pada umumnya FFD untuk pemotretan Radiografi berkisar antara (40 –
180) cm, tergantung dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan. Focus film distance di bagi
menjadi dua bagian yaitu :
1. Fokus Object Distance ( FOD ) adalah jarak fokus ke objek
2. Object Film Distance ( OFD ) adalah jarak antara objek ke film.
Antero-Posterior : sinar
dari depan ke belakang
Postero-Anterior : sinar dari belakang ke depan
Trans – Lateral : sinar dari tepi yang satu ke tepi yang lain
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Radiologi adalah cabang atau spesialisasi kedokteran yang berhubungan dengan studi
dan penerapan teknologi pencitraan seperti x-ray dan radiasi untuk mendiagnosa dan
mengobati penyakit.
Ahli radiologi langsung sebuah array dari teknologi pencitraan (seperti USG,
computed tomography (CT), kedokteran nuklir, tomografi emisi positron (PET) dan
pencitraan resonansi magnetik (MRI)) untuk mendiagnosa atau mengobati penyakit.
Radiologi intervensi adalah kinerja (biasanya minimal invasif) prosedur medis dengan
bimbingan teknologi pencitraan. Akuisisi pencitraan medis biasanya dilakukan oleh ahli
radiografi atau teknolog radiologis.
Teknik radiografi dasar atau biasa di singkat tekrad adalah ilmu yang mempelajari tata
cara pemotretan dengan menggunakan sinar - x ( sinar Roentgen ) untuk membuat gambar
Radiografi ( gambar Roentgen ) yang baik, yang dapat di pakai untuk menegakkan Diagnosa.
DAFTAR PUSTAKA