Anda di halaman 1dari 4

Diagnosa Sirosis Hepatis

a. Gejala Klinis

Manifestasi klinis dari Sirosis hati disebabkan oleh satu atau lebih hal-hal
yang tersebut di bawah ini :
1. Kegagalan Prekim hati
2. Hipertensi portal
3. Asites
4. Ensefalophati hepatitis
(Maryati,Sri. 2003)
Stadium awal sirosis sering tanpa gejala sehingga kadang ditemukan pada
waktu pasien melakukan pemeriksaan kesehatan rutin atau karena kelainan
penyakit lain. Gejala awal sirosis (kompensata) meliputi perasaan mudah lelah
dan lemas, nafsu makan berkurang, perasaan perut kembung, mual, berat badan
menurun, pada laki-laki dapat timbul impotensi, testis mengecil, dan buah dada
membesar, hilangnya dorongan seksualitas. Bila sudah lanjut (sirosis
dekompensata), gejala-gejala lebih menonjol terutama bila timbul komplikasi
kegagalan hati dan hipertensi porta, meliputi hilangnya rambut badan, gangguan
tidur, dan demam tak begitu tinggi. Mungkin disertai adanya gangguan
pembekuan darah, pendarahan gusi, epistaksis, gangguan siklus haid, ikterus
dengan air kemih berwarna seperti teh pekat, muntah darah dan/atau melena,
serta perubahan mental, meliputi mudah lupa, sukar konsentrasi, bingung,
agitasi, sampai koma.(Nurdjanah, Siti. 2007)

Keluhan dari sirosis hati dapat berupa :


Merasa kemampuan jasmani menurun
Nausea, nafsu makan menurun dan diikuti dengan penurunan berat badan
Mata berwarna kuning dan buang air kecil berwarna gelap
Pembesaran perut dan kaki bengkak
Perdarahan saluran cerna bagian atas
Pada keadaan lanjut dapat dijumpai pasien tidak sadarkan diri (Hepatic
Enchephalopathy)
Perasaan gatal yang hebat
b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Seperti telah disebutkan diatas bahwa pada hati terjadi
gangguan arsitektur hati yang mengakibatkan kegagalan sirkulasi dan kegagalan
perenkim hati yang masing- masing memperlihatkan gejala klinis berupa :
1. Kegagalan sirosis hati
a. Edema
b. Ikterus
c. Koma
d. spider nevi
e. alopesia pectoralis
f. ginekomastia
g. kerusakan hati
h. asites
i. rambut pubis rontok
j. eritema palmaris
k. atropi testis
l. kelainan darah (anemia,hematom/mudah terjadi perdarahan)

2. Hipertensi portal
a. varises oesophagus
b. spleenomegali
c. perubahan sum-sum tulang
d. caput meduse
e. asites
f. collateral vein hemorrhoid
g. kelainan sel darah tepi (anemia, leukopeni dan trombositopeni)
(Maryati, Sri. 2003)

Temuan klinis sirosis meliputi, spider angioma, spiderangiomata (atau


spider telangiektasi), suatu lesi vaskular yang dikelilingi beberapa vena-vena
kecil. Tanda ini sering ditemukan di bahu, muka dan lengan atas. Mekanisme
terjadinya tidak diketahui, ada anggapan dikaitkan dengan peningkatan rasio
estradiol/testoteron bebas. Tanda ini juga bisa ditemukan Selama hamil,
malnutrisi berat, bahkan ditemukan pula dan orang sehat, walaupun ukuran lesi
kecil.

Eritema palmaris, warna merah saga pada tenar dan hipothenar telapak
tangan. Hal ini juga dikaitkan dengan perubahan metabolisme hormone
estrogen. Tanda ini juga tidak spesifik pada sirosis. Ditemukan pula pada
kehamilan, artrisis rheumatoid, hipertiroidisme, dan keganasan hematologi.

Perubahan kuku-kuku Muchrache berupa pita putih horizontal dipisahkan


dengan warna normal kuku. Mekanismenya juga belum diketahui, diperkirakan
akibat hipoalbuminemia yang lain seperti sindrom nefrotik. Osteoartropati
hipertrofi suatu periostitis proliferatif kronik, menimbulkan nyeri.

Kontraktur Dupuytren akibat fibrosis fasia palmaris menimbulkan


kontraktur fleksi jari-jari berkaitan dengan alkoholisme tetapi tidak secara
spesifik berkaitan dengan sirosis. Tanda ini juga bisa ditemukan pada pasien
diabetes mellitus, distrofi refleks simpatetik, dan perokok yang juga
mengkonsumsi alkohol.

Ginekomastia secara histrologis berupa proliferasi benigna jaringan


glandula mammae laki-laki, kemungkinan akibat peningkatan androstenedion.
Selain itu, ditemukan juga hilangnya rambut dada dan aksila pada laki-laki,
sehingga laki-laki mengalami perubahan kearah feminisme. Kebalikannya pada
perempuan menstruasi cepat berhenti sehingga dikira fase menopause.

Atrofi testis hipogonadisme menyebabkan impotensi dan infertile tanda ini


menonjol pada alkoholik sirosis dan hemokromatosis. Hepatomegali ukuran hati
yang sirotik bisa membesar, normal atau mengecil. Bilamana hati teraba,
haisirotik teraba keras dan nodular. Splenomegali sering ditemukan terutama
pada sirosis yang penyebabnya nonalkoholik. Pembesaran ini akibat kongesti
pulpa merah lien karena hipertensi porta.

Asites, penimbunan cairan dalam rongga peritoneum akibat hipertensi porta


dan hipoalbuminemia. Caput medusa juga sebagai akibat hipertensi porta. Fetor
hepatikum, bau napas yang khas pada pasien sirosis disebabkan peningkatan
konsentrasi di metail sulfid akibat pintasan porto sistemik yang berat.
Ikterus-pada kulit dan membrane mukosa akibat bilirubinemia. Bila
konsentrasi bilirubin kurang dari 2-3 mg/dl tak terlihat. Warna urin terlihat
gelap seperti air teh. Asterixis bilateral tetapi tidak sinkron berupa gerakan
mengepak-ngepak dari tangan, sorsofleksi tangan.

Tanda-tanda lain yang menyertai diantaranya :

- Demam yang tak tinggi akibat nekrosis hepar


- Batu pada vesika felea akibat hemolisis
- Pembesaran kelenjar parotis terutama pada sirosis alkoholik, hal ini akibat
sekunder infiltrasi lemak, fibrosis dan edema.
Diabetes mellitus dialami 15 sampai 30% pasien sirosis. Hal ini akibat
resistensi insulin dan tidak adekuatnya sekresi insulin oleh sel beta pankreas.
(Nurdjanah, Siti. 2007)

c. Pemeriksaan Penunjang

Anda mungkin juga menyukai