Untuk mengoptimalkan kehandalan kerja Analisa aliran daya adalah ibarat jantung
sistem tenaga listrik salah satunya adalah dengan dalam suatu perencanaan sistem tenaga dan
melakukan pemasangan pembangkit tersebar dalam menentukan operasi terbaik dari sistem
pada sistem tenaga komposit. Sistem komposit tenaga yang eksisting. Dengan meningkatnya
yang dimaksud adalah sistem tenaga yang jumlah pembangkit-pembangkit kecil yang
melibatkan saluran transmisi dan distribusi tersebar (isolated system) terhubung ke jaringan
sekaligus dalam analisanya. Pembangkit tersebar distribusi, telah merubah sistem distribusi dari
merupakan pembangkit yang dipasang pada sistem pasif kepada jaringan aktif [1] yang
jaringan distribusi dengan tujuan untuk dikenal dengan sebutan sistem distribusi aktif
mengurangi jatuh tegangan dan rugi-rugi daya (SDA). Dengan demikian analisa sistem tenaga
yang muncul akibat dari impedansi saluran. listrik yang menggabungkan sistem transmisi
dan distribusi penting untuk memperoleh hasil Tipe pembangkit tersebar umumnya dibedakan
yang akurat. Keadaan ini mebuat ukuran sistem berdasarkan kapasitasnya yang ditunjukkan oleh
yang akan dianalisa semakin besar. Oleh karena tabel 2.1 berikut :
itu diperlukan tool analisis yang dapat Tabel 2.1. Tipe pembangkit tersebar berdasarkan
melakukan perhitungan sistem skala besar range daya [3]
dengan cepat dan akurat. Salah satunya adalah Tipe pembangkit
penyelesaian aliran daya menggunakan metode Range daya (MW)
tersebar
Fast Decoupled. Micro distributed
1 watt < 5 kW
Untuk mendukung manfaat pembangkit generation
tersebar dalam sistem tenaga listrik maka Small distributed
5 kW < 5MW
diperlukan perencanaan yang baik termasuk generation
menentukan lokasi penempatan dan besar daya Medium distributed
5 MW < 500 MW
pembangkit tersebar yang digunakan. Dalam generation
paper ini akan dijelaskan pengaruh besar, Large distributed
500 MW < 300 MW
generation
jumlah, dan teknologi pembangkit tersebar yang
digunakan terhadap performansi tegangan dan
rugi-rugi daya. Sistem tenaga komposit yang Mengenai teknologi dan daya yang
digunakan adalah sistem transmisi 14 bus dan dihasilkan oleh pembangkit tersebar akan
sistem distribusi 37 bus IEEE. Perhitungan ditunjukkan oleh tabel 2.2 sebagai berikut :
aliran daya menggunakan adalah metode Fast Tabel 2.2 Teknologi Pembangkit Tersebar [5]
Decoupled yang dibangun dengan software
Teknologi
Microsoft Visual Studio 2010 berbasis
No. Pembangkit Daya
pemograman C++. Tersebar
Combined Cycle
II. TINJAUAN PUSTAKA 1 35 - 400 MW
Gas Turbine
Internal
A. Pembangkit Tersebar 2 Combustio 5 kW 10 MW
Dalam pendefinisian kapasitas n Engines
pembangkit tersebar terdapat definisi yang Combustion
3 1 250 MW
berbeda-beda dan saat ini definisi yang Turbine
digunakan sebagai berikut [2] : 4 Micro Turbines 35 kW 1 MW
5 Small Hydro 1 100 MW
1. The Electric Power Research Institute 6 Micro Hydro 25 kW 1 MW
mendefinisikan pembangkit tersebar sebagai 7 Wind Turbine 200 W - 3 MW
pembangkit dengan kapasitas beberapa kilowatt 8 Photovoltaic Arrays 200 W 100 kW
sampai dengan 50 MW. Solar Thermal, Lutz
9 10 80 MW
System
2. Menurut Gas Research Institute mendefinisikan Biomass
pembangkit tersebar sebagai pembangkit dengan 10 100 kW -20 MW
Gasification
kapasitas antara 25 kW dan 25 MW. Solar Thermal,
11 1 10 MW
3. Preston dan Rastler menentukan ukuran mulai Central Receiver
dari beberapa kilowatt hingga lebih dari 100 MW. Fuel Cells,
12 200 kW 2 MW
PhosAcid
4. Cardell mendefinisikan pembangkit tersebar Fuel Cells, Molten
sebagai pembangkit dengan kapasitas antara 500 13 250 kW 2 MW
Carbonate
kW dan 1 MW.
Fuel Cells, Proton
14 1 250 kW
5. International Conference on Large High Exchange
Voltage Electric Systems (CIGRE) Fuel Cells, Solid
15 250 kW 5 MW
mendefinisikan pembangkit tersebar sebagai Oxide
pembangkit dengan kapasitas lebih kecil dari 16 Geothermal 5 100 MW
50 -100 MW. 17 Ocean Energy 0,1 1 MW
18 Stirling Engine 2 10 kW
19 Battery Storage 0.5 5 MW
B
listrik studi aliran daya memberikan
V
informasi tentang akibat terjadinya
pembebanan beban baru, penambahan Q (2.5)
pembangkitan baru, penambahan saluran B
''
V
V
transmisi, interkoneksi dengan sistem lain, Dimana unsur unsur matrik B diperoleh dari
dan sebagainya. pendekatan pendekatan dan penyederhanaan
2. Penentuan pembebanan terhadap peralatan yang ternyata sangat memperbaiki keandalan
sistem listrik seperti saluran transmisi dan dan konvergensi metode fast decoupled :
transformator pada kondisi sekarang atau di a) menghilangkan dari [B] unsur unsur reaktansi
masa depan. shunt seperti yang berasal dari kapasitansi
3. Penentuan kondisi operasi terbaik sistem transmisi dan reaktansi tap setting trafo di luar
tenaga listrik nominal.
4. Memberikan data masukan bagi b) Menghilangkan dari [B] pengaruh pemutaran
perhitungan gangguan dan studi stabilitas. sudut yang dihasilkan oleh pemutar fasa.
c) Mendapatkan unsur unsur [B] langsung dari
C. Metode Fast Decoupled
suseptansi dari reaktansi jaringan.
Sehingga unsur unsur [B] =
Metode fast decoupled adalah kulminasi
dari usaha usaha untuk menyederhanakan Elemen off diagonal:
implementasi sekaligus memperbaiki efisiensi ' 1 (2.6)
B pq
perhitungan metode Newton Raphson yang X pq
4
V p q( p )
Q J 3 J
Ysh = semua admitansi shunt di bus p (termasuk
Maka submatriks J 2 dan J3 dapat diabaikan line charging, tap trafo di luar nominal,
sehingga persamaannya menjadi kapasitas yang terpasang di shunt, dan lain
lain).
PJ1 (2.2)
Ukuran matrik
V (2.3)
QJ 4 B(N - 1) x (N - 1) semua bus
V
kecuali slack
i in i n in n i
(3.5)
Phit Y V Y cos
n1
penomoran pada setiap bus dari sistem transmisi
14 bus dan sistem distribusi 37 bus sehingga
menjadi 51 bus. Bus yang memiliki kapasitas
Q hit Y V Y sin in n i (3.6)
3
paling besar dijadikan slack bus dan diberi kode
i in i n
n1
1, bus yang terhubung ke generator diberi kode 2
dan bus beban diberi kode 0. Data yang Mismatch power dihitung dengan persamaan
diperlukan untuk analisa aliran daya ini meliputi dibawah ini :
data resistansi, reaktansi, data pembangkitan, jad hit
n
Zij = Impedansi jaringan antara bus ke i dan Vi BQIN 2i .Qi / Vi (3.10)
bus ke j i 2
Sudut fasa dan magnitude tegangan tiap bus B. Pemodelan Pembangkit Tersebar
yang baru dicari dengan rumus : Pada penelitian ini tidak dilakukan pemodelan
(k 1) (k ) (k )
pembangkit tersebar secara detail karena pada
i i i (3.11) penelitian ini hanya menentukan pengaruh dari
(k )
( k 1) (k )
V
penambahan pembangkit tersebar terhadap
Vi Vi i
(3.12)
sistem tenaga listrik. Data pembangkit tersebar
yang digunakan adalah data pembangkitan rata-
IV. HASIL DAN ANALISIS rata yang mampu dihasilkan oleh pembangkit
tersebar itu sendiri.
A. Model Sistem Transmisi dan Sistem Dalam pengujian ada 5 jenis variasi
Distribusi penambahan pembangkit tersebar, yaitu:
Sistem yang digunakan adalah sistem transmisi 1. Variasi letak pembangkit tersebar
14 bus IEEE [8] dan sistem distribusi 37 bus dari Pengujian dilakukan dengan memvariasi
jurnal IEEE [9]. Sistem transmisi dan sistem letak pembangkit tersebar. Pembangkit
distribusi ini adalah sistem tenaga listrik yang tersebar ini diletakkan hanya pada bagian
berada dalam keadaan steady state. Untuk sistem distribusi 37 bus. Hal ini dilakukan
menggabungkan sistem transmisi 14 bus dengan karena sistem distribusi 37 bus lebih dekat ke
sistem distribusi 37 bus dilakukan dengan beban dan lebih rentan terjadi rugi-rugi daya
menambahkan sebuah transformator. dan jatuh tegangan.
Topologinya dapat dilihat pada gambar di bawah
ini. 2. Variasi jumlah pembangkit tersebar
Pengujian dilakukan dengan memvariasikan
jumlah pembangkit tersebar. Pada penelitian
ini jumlah pembangkit tersebar yang
digunakan maksimal 8 unit.
3. Variasi teknologi pembangkit tersebar
Pengujian dilakukan dengan memvariasikan
teknologi pembangkit tersebar yang
digunakan. Teknologi pembangkit tersebar
yang digunakan adalah wind turbine dan
photovoltaic.
4. Variasi besar kapasitas pembangkit tersebar
Pengujian ini dilakukan dengan
memvariasikan besar kapasitas daya dari
pembangkit tersebar. Pada pengujian ini
diasumsikan PT1>PT2>PT3.
5. Variasi letak, jumlah, teknologi yang
digunakan, dan besar kapasitas pembangkit
Gambar 4.1 Topologi 14 bus sistem transmisi tersebar
Pada pengujian ini dilakukan dengan
memvariasikan seluruh parameter untuk
menentukan penempatan dan ukuran dari
pembangkit tersebar yang digunakan agar
berada pada keadaan yang optimal, sehingga
rugi-rugi daya dan jatuh tegangan yang
terjadi sangat kecil.
Program aliran daya menggunakan metode fast
decoupled dengan konvergensi iterasi 0,00001
dan bahasa pemograman yang digunakan adalah
bahasa C++.
Berdasarkan pada grafik di atas dapat Profil tegangan gabungan sistem transmisi dan
diketahui bahwa penurunan total rugi-rugi daya sistem distribusi setelah penambahan
gabungan sistem transmisi dan sistem distribusi pembangkit tersebar dapat diketahui dari gambar
terkecil terjadi pada saat variasi jumlah 4.14.
pembangkit tersebar yang digunakan. Pada Keterangan grafik :
variasi jumlah pembangkit tersebar ini Kasus I : Profil tegangan daya gabungan
menggunakan 8 unit pembangkit tersebar. sistem transmisi dan sistem distribusi
Semakin banyak jumlah pembangkit tersebar sebelum penambahan PT
yang digunakan maka akan menyebabkan
semakin besarnya kapasitas daya yang akan Kasus II : Profil tegangan gabungan sistem
disuplai oleh pembangkit tersebar terhadap transmisi dan sistem distribusi setelah
sistem tenaga listrik. penambahan PT dengan variasi letak
PT
Semakin besarnya suplai daya ini
menyebabkan daya terima meningkat dan rugi- Kasus III : Profil tegangan gabungan sistem
rugi daya sistem transmisi dan sistem distribusi transmisi dan sistem distribusi setelah
menjadi berkurang. Penurunan total rugi-rugi penambahan PT dengan
daya ini berbanding lurus dengan jumlah menggunakan wind turbine
pembangkit tersebar yang digunakan. Kasus IV : Profil tegangan gabungan sistem
Berdasarkan variasi letak dari transmisi dan sistem distribusi setelah
pembangkit tersebar lokasi penempatan yang penambahan PT dengan
terbaik dengan teknologi pembangkit tersebar menggunakan photovoltaic
berupa wind turbine maupun photovoltaic adalah Kasus V : Profil tegangan gabungan sistem
pada daerah yang dekat dengan beban. transmisi dan sistem distribusi setelah
Sedangkan berdasarkan teknologi yang penambahan PT dengan variasi
digunakan maka teknologi pembangkit tersebar jumlah PT
yang lebih efektif untuk mengurangi rugi-rugi Kasus VI : Profil tegangan gabungan sistem
daya adalah wind turbine. Wind turbine menjadi transmisi dan sistem distribusi setelah
teknologi yang lebih efektif karena wind turbine penambahan PT dengan variasi
menghasilkan daya yang lebih besar jika kapasitas PT
dibandingkan dengan photovoltaic. Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui
Tingkat berkurangnya rugi-rugi daya bahwa profil tegangan yang terbaik terjadi pada
semuanya bergantung pada letak, jenis teknologi saat variasi jumlah pembangkit tersebar yang
yang digunakan, serta besar kapasitas daya yang digunakan. Pada saat jumlah pembangkit
dihasilkan oleh pembangkit tersebar tersebut. tersebar yang digunakan meningkat maka daya
Semakin besar kapasitas daya pembangkit yang akan disuplai pada sistem tenaga pun akan
tersebar yang digunakan dan semakin dekat meningkat, dengan terjadinya peningkatan daya
dengan beban maka rugi-rugi daya yang terjadi terima ini juga berdampak terjadinya
juga semakin kecil. peningkatan tegangan terima. Meningkatnya
tegangan terima ini maka akan terjadi perbaikan
E. Profil Tegangan Setelah Penambahan
profil tegangan pada ujung saluran sistem tenaga
Pembangkit Tersebar listrik. Peningkatan tegangan yang terjadi
berbanding lurus dengan besar kapasitas daya
dari pembangkit tersebar yang digunakan.
Semakin besar daya aktif yang disuplai maka
tegangan pun akan semakin meningkat.
Tingkat berkurangnya jatuh tegangan
bergantung pada letak pembangkit tersebar yang
optimal, besar kapasitas daya, jumlah, dan jenis
teknologi pembangkit tersebar yang digunakan.
Pada penelitian ini penempatan pembangkit
tersebar yang optimal berada dekat dengan
beban. Teknologi pembangkit tersebar yang
lebih efektif untuk mengurangi jatuh tegangan
Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Profil antara wind turbine dan photovoltaic adalah
Tegangan wind turbine karena wind turbine menghasilkan
daya yang lebih besar.