Laporan Kunjungan Industri Marmer FK-UNAIR
Laporan Kunjungan Industri Marmer FK-UNAIR
ZENS MARMER
Oleh :
Kelompok Puskesmas Tanah Kali Kedinding
Program Pendidikan Dokter Tahap Profesi
Periode: 10 -29 April 2017
Pembimbing :
Dr. Susilowati Andajani, dr., MS
Retno Widayanti, dr.
ZENS MARMER
Oleh :
DEPARTEMEN IKM-KP
FAKULTAS KEDOKTERAN - UNIVERSITAS AIRLANGGA
No Nama CPS NIM PERIODE
1 Stella Aldriana F, S.Ked 011211133112
k. Jika pernah terjadi PAK, apa saja tindakan yang telah dilakukan?
- Tidak didapatkan penanganan khusus terkait penyakit akibat kerja. (tidak didapatkan
PAK)
l. Absensi pekerja : tidak menentu, menyesuaikan besar dan jumlah proyek yang
dikerjakan.
m. Tingkat Absensi pekerja yang paling tinggi di Departemen/ divisi apa?
Tidak dapat ditentukan.
n. Apakah sudah ada upaya evaluasi & penanggulangan terhadap absensi pekerja?
1. Peringatan lisan, tidak didapatkan peraturan secara tertulis.
Bahaya Fisik
No Jenis Hasil Pemeriksaan (konsentrasi) Keterangan
1 Serpihan marmer - Serpihan marmer berpotensi
terhirup dan menyebabkan
batuk dan gangguan
pernafasan lainnya.
Dapat menyebabkan luka
pada mata .
2 Batu marmer - 1. Tertimpa material
2. Terjepit material
3 Cairan pembersih - Bahaya ledakan/terbakar,
marmer akibat adanya sumber api
(rokok, percikan listrik,
percikan gergaji marmer)
yang mengenai cairan
tersebut.
4 Gergaji mesin - Kelalaian dalam
pengoperasian alat dapat
menimbulkan trauma fisik
pada pekerja.
Kebisingan yang
ditimbulkan saat
pengoperasian alat dapat
menimbulkan ketulian.
Bahaya Biologi
Kebersihan ruangan alat dan bahan : dari penilian observator, kebersihan ruangan, alat , dan
bahan perlu ditingkatkan untuk mencegah resiko infeksi.
Bahaya Ergonomi
No Jenis Keterangan
1 Fisik Posisi terutama dalam mengangkat batu marmer yang berat
yang salah dapat menimbulkan cidera pada
punggung/pinggang.
Pada proses pemotongan /penghalusan marmer, pengrajin
mempertahankan posisi jongkok dalam waktu yang lama.
2 Lingkungan Kebisingan : selain menyebabkan gangguan kesehatan pada
organ pendengaran, dapat mempengaruhi suasana ruangan kerja
, seperti mengganggu komunikasi, kejenuhan, dll.
Bahaya Psikososial
No Jenis Keterangan
1 Shift kerja Tidak ada
2 Beban kerja Dalam seminggu didapatkan total 48 jam bekerja, dengan
beban kerja berat.
Program K3 yang telah dijalankan
No Nama Program K3 Keterangan
1 Penyuluhan pemakaian APD Belum dijalankan
2 Penyuluhan dan pengadaan APAR Belum dijalankan
3 Safety Talk Mengingatkan pegawai bahwa
kesehatan dan keselamatan adalah
hal penting pada pekerjaan : pernah
dilakukan namun pemilik industri
menyerahkan keputusan pada
pekerja untuk memakai alat
pelindung diri atau tidak
4 Inspeksi K3 Belum dijalankan
5 Medical Check Up Tidak dijalankan
APAR / v
Penanggulangan
kebakaran
Pengolahan Limbah v
Kantin v
Laundry v
Shower v
Toilet v Ada satu toilet
Asuransi Kesehatan / v
kecelakaan /
Jamsostek/ tunjangan
kesehatan lain
DISKUSI :
Pada hari Kamis tanggal 20 April 2017 kami melakukan kunjungan industri Zens Marmer
yang beralamat di Jl. H. M. Noer No. 134, Surabaya. Industri ini merupakan salah satu home
industry dengan produk industri Kerajinan Marmer. Jumlah pegawai Zens Marmer berjumlah 18
orang. Pegawai Zens Marmer mulai bekerja pukul 8.00 hingga pukul 16.00 hari Senin hingga
Sabtu, kecuali jika ada proyek tambahan, Minggu bisa saja masuk kerja. Pegawai H. M. Noer
berusia antara 35-55 tahun.
Pegawai Zens Marmer seluruhnya tidak mendapatkan jaminan kesehaan berupa BPJS
Ketenagakerjaan dari pemilik industri. Alat Pelindung Diri (APD) maupun Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) tidak disediakan oleh industri, namun Kecelakaan kerja terjadi satu kali namun
pemilik industri lupa kapan kejadian terjadi, penanganan yang diberikan tidak signifikan karena
kecelakaan menurut pemilik hanya trauma/atau luka kecil terkena besi gergaji.
KESIMPULAN :
Program K3 yang di home-industry Zens marmer belum ada regulasi secara tertulis
sehingga tidak terpenuhi.
SARAN :
1. Perlunya regulasi pusat yang mengatur K3 khusus industri menengah ke bawah yang
terjangkau dan praktis untuk diterapkan.
2. Penyuluhan secara massal/bersama dari puskesmas guna untuk mendata, dan menentukan
masalah dan merumuskan solusi secara kreatif, tepat guna, dan mengedepankan effective
safety agar terjangkau.
DOKUMENTASI KUNJUNGAN INDUSTRI