PENDAHULUAN
Infertilitas adalah kondisi yang dialami oleh pasangan suami istri yang
penyebab infertilitas itu sendiri. Hampir 15% dari pasangan di seluruh dunia
menunjukkan bahwa 32,7% hamil dalam satu bulan pertama, 57,0% dalam 3
bulan, 72,1% dalam 6 bulan, 85,4% dalam 12 bulan, dan 93,4% dalam 24 bulan.
Makin lama pasangan itu kawin tanpa kehamilan, makin turun kejadian
kehamilannya. Oleh karena itu, sebagian besar dokter baru menganggap ada
masalah infertilitas kalau pasangan yang ingin punya anak itu telah dihadapkan
kepada kemungkinan kehamilan lebih dari 12 bulan. (Curtis dan Michele, 2006)
Banyak faktor yang terkait dengan kesulitan untuk hamil tersebut, faktor
tersebut 40% terkait dengan faktor istri, 40% terkait dengan faktor suami, 10%
terkait dengan faktor gabungan suami istri, dan sisanya terkait dengan faktor-
1
faktor lain yang sering kali sulit untuk ditemukan penyebabnya atau disebut
Gangguan pada tuba disebabkan oleh infeksi pada pelvis atau operasi yang
menyebabkan kerusakan jaringan, bekas luka dan perlekatan. Hal ini dapat
mempengaruhi fungsi tuba dan menyebabkan oklusi tuba parsial atau total.
tuba falopi bukan hanya patensi-nya tetapi juga integritas lapisan mukosa atau
endosalfing. Karena kerusakan apapun pada tuba fallopi cenderung menetap dan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Infertilitas primer
bulan.
2. Infertilitas sekunder
Infertilitas sekunder yaitu jika istri pernah hamil, akan tetapi kemudian
3
2.3 Insiden Infertilitas
2009):
a. Frekuensi senggama.
4
2.5 Anatomi Reproduksi Wanita
interna. Organ genitalia eksterna dan vagina adalah bagian sanggama, sedangkan
organ genitalia interna adalah bagian untuk ovulasi, tempa pembuahan sel telur,
1. Genitalia Eksterna
a. Mons Pubis
kemaluan ini tergantung dari suku bangsa dan juga dari jenis kelamin.
(Rachimhadhi T, 2010)
b. Vulva
vulva dilingkari oleh labia mayora (bibir besar) yang ke belakang menjadi
kulitnya terdapat jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di bawah
mons veneris. Medial dari bibir besar ditemukan bibir kecil (labia minora)
pudenda. Di depan frenulum ini terletak fossa navikulare. Kanan dan kiri
dekat pada fossa navikulare ini dapat dilihat dua buah lubang kecil tempat
5
dan membentuk prepusium klitoridis terletak klitoris. Kira-kira 1,5 cm di
kanan kiri lubang kemih ini terdapat dua lubang kecil dari saluran yang
c. Labia Mayora
Labia mayora (bibir-bibir besar) terdiri atas bagian kanan dan kiri,
lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan
yang ada di mons veneris. Ke bawah dan ke belakang kedua labia mayora
pada usia lanjut mulai mengeriput. Dibawah kulit terdapat massa lemak
dan mendapat pasokan pleksus vena yang jika cedera dapat timbul
6
d. Labia Minora
Labia minora (bibir-bibir kecil) adalah suatu lipatan tipis dari kulit
sebelah dalam bibir besar. Ke depan kedua bibir kecil bertemu dan
membentuk fossa navikulare. Fossa navikulare ini pada wanita yang belum
pernah bersalin tampak masih utuh, cekung seperti perahu; pada wanita
yang pernah melahirkan kelihatan tebal dan tak rata. Kulit yang meliputi
lemak) dan juga ujung-ujung urat saraf yang menyebabkan bibir kecil amat
beberapa otot polos yang menyebabkan bibir kecil ini dapat mengembang.
(Rachimhadhi T, 2010)
e. Klitoris
klitoridis, dan terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis, dan dua krura
jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan urat saraf, hingga amat
f. Vestibulum
7
Embriologik sesuai dengan sinus urogenitalis. Kurang lebih 1-1.5cm
Skene yang analog dengan kelenjar prostat pada pria. Pada fossa
(Rachimhadhi T, 2010)
g. Vagina
interna. Introitus vaginae tertutup oleh hymen (selaput dara), suatu lipatan
selaput setempat. Pada seorang virgo selaput daranya masih utuh, dan
lubang selaput dara (hiatus himenalis) umumnya hanya dapat dilalui oleh
jari kelingking.
wanita tersebut masih virgo atau tidak. Hal ini baik diketahui sehubungan
8
ginekologik, sebaiknya dilakukan pemeriksaan rectal. (Rachimhadhi T,
2010)
berasal dari duktus Mulleri (asal dari entoderm), sedangkan 1/3 bagian
transudasi. Pada anak kecil epitel itu amat tipis, sehingga mudah terkena
rugae; di tengah-tengah bagian depan dan belakang ada bagian yang lebih
1/3 bagian distal vagina pada seorang virgo atau nullipara, sedang pada
9
Sebelah luar otot-otot terdapat fasia (jaringan ikat) yang akan
dinding vagina bagian bawah terdapat uretra panjang 2,5-4 cm. Bagian
anterior. Di samping kedua forniks itu dikenal pula forniks lateralis sinistra
dan dekstra.
Pada wanita yang telah melahirkan anak, pada kedua dinding vagina sering
h. Uterus
buah peer yang sedikit gepeng. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm,
10
lebar di tempat yang paling lebar 5,25 cm, dan tebal 2,5 cm. Uterus terdiri
atas korpus uteri (2/3 bagian atas) dan serviks uteri (1/3 bagian bawah).
vaginalis servisis uteri), sedangkan yang berada di atas vagina disebut pars
supravaginalis servisis uteri. Antara korpus dan serviks masih ada bagian
Bagian atas uterus disebut fundus uteri, di situ tuba Fallopii kanan
dan kiri masuk ke uterus. Dinding uterus terdiri terutama atas miometrium,
yang mengandung otot polos berlapis tiga; yang sebelah luar longitudinal,
yang sebelah dalam sirkuler, yang antara kedua lapisan ini beranyaman.
Kavum uteri dilapisi oleh selaput lendir yang kaya dengan kelenjar,
steroid ovarium.
11
dalam retrofleksio (korpus uteri berarah ke belakang), yang pada
pada wanita dewasa 2:1. Di luar, uterus dilapisi oleh serosa (peritoneum
viserale). Jadi, dari luar ke dalam ditemukan pada dinding korpus uteri
terdiri atas jaringan ikat tebal, dan berjalan dari serviks dan puncak
serviks bagian belakang, kiri dan kanan, ke arah os sakrum kiri dan
kanan.
menahan uterus dalam antefleksi dan berjalan dari sudut fundus uteri
kiri dan kanan, ice daerah inguinal kiri dan kanan. Pada kehamilan
12
karena uterus berkontraksi kuat, dan ligamentum rotundum menjadi
(Rachimhadhi T, 2010)
i. Tuba Fallopii
Tuba Fallopii ialah saluran telur berasal seperti juga uterus dari
duktus Mulleri. Rata-rata panjangnya tuba 11-14 cm. Tuba terdiri atas:
4. Infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka kea rah abdomen dan
mempunyai fimbria.
13
5. Fimbria penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur untuk
isthmika yang masih sempit (diameter 2-3 mm) dan lebih kearah lateral
lagi. Pars ampularis yang lebih lebar (diameter 4-10 mm) bagian
j. Ovarium
Indung telur pada seorang dewasa sebesar ibu jari tangan, terletak di
kiri dan kanan, dekat pada dinding pelvis di fossa ovarika. Ovarium
14
Ovarium terletak pada lapisan belakang ligamentum latum.
atas:
yang berbentuk kubik, dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-
folikel primordial.
polos.
perkembangan dari satu sel telur yang dikelilingi oleh satu lapisan sel-
sel saja sampai folikel de Graff yang matang. Folikel yang matang ini
15
terisi dengan likuor follikuli yang mengandung estrogen, dan siap
a. Ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang
sel bulat kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan
ovarium pecah dan melepaskan ovum ke rongga perut. Sel-sel granulosa yang
melekat pada ovum dan yang membentuk korona radiata bersama-sama ovum
berproliferasi dan masuk ke ruangan bekas tempat ovum dan likuor follikuli.
Demikian pula jaringan ikat dan pembuluh-pembulith darah kecil yang ada di
16
diberi nama korpus rubrum. Umur korpus rubrum ini hanya sebentar. Di
dalam sel-selnya timbul pigmen kuning, dan korpus rubrum menjadi korpus
perdarahan. Jika tidak ada pembuahan ovum, sel-sel yang besar serta
pembuahan terjadi, korpus luteum tetap ada, malahan menjadi lebih besar,
T, 2010)
folikel. Pada umur 6-15 tahun ditemukan 439.000. pada 16-25 tahun 159.000,
antara umur 26-35 tahun menurun sampai 59.000 dan antara 34-45 hanya
(Rachimhadhi T, 2010)
2.6 Hidrotubasi
saluran telur (tuba fallopi), dengan cara memasukkan cairan (larutan obat /
servikalis), rongga rahim (kavum uterus), dan menuju ke saluran telur (tuba
17
Dasar pemeriksaannya adalah bahwa cairan dapat melewati kedua
saluran telur dengan baik bilamana tidak ada sumbatan atau obstruksi pada tuba
fallopi. Zjika terdapat penciutan atau (spasme) atau sumbatan parsial atau
striktur (sebagian) maka tekanan cairan akan meningkat tetapi masih dapat
masuk, sedangkanjika terdapat sumbatan total (oklusi) maka tekanan cairan akan
menjadi maksimal (berat) sehingga cairan terhalang masuk dan akan tumpah
1. Hamil
2. Menstruasi
3. Alergi
4. Peradangan
5. Pendarahan
1. Hidrotubasi dilakukan pada hari ke 9-10 siklus haid (pada siklus normal
3. Pasien tidak dalam keadaan demam tinggi, atau sakit berbahaya di alat
18
6. Untuk menhgindari kecemasan, biasanya sebelum tindakan pasien
7. Setelah tindakann dan bilamana telah sadar dari pengaruh obat penenang,
8. Pasien mungkin akan mengalami kram ringan satu jam setelah tindakan
c. Prosedur Hidrotubasi
nyeri atau bahkan pembiusan jika dirasa perlu. Pasien melepas baju dan ganti
15 menit dan tidak memerlukan rawat inap. Bisa saja ibu mengalami flek
setelah hidrotubasi, tapi itu adalah hal yang normal. Hidrotubasi ini
2014)
19
d. Efek Samping Dari Hidrotubasi
2. Setiap satu kali dai hidrotubasi berdampak iritasi pada saluran dan
sering hidrotubasi.
saluran.
20
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, L.M., Lowdermilk, D.L., Jensen M.D., Perry, S.E. 2004. Maternal Nursing
Curtis, Michele G. Glass' Office Gynecology ed 6th. Texas, Lippincott Williams &
Rachimhadhi T. Anatomi Alat Reproduksi. In: Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta:
68-75.
Yudha Nugraha. Hidrotubasi (terapi tiup) saluran indung telur. Diakses pada :
21.19)
21