Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Kadar HbA1C dengan Kadar Trigliserida pada Penderita

Diabetes Mellitus Tipe 2 Tahun 2016


Monica Herdiati
Fakultas Kedoktera, Universitas Methodist Indonesia
Email : monicaherdiati@gmail.com

Latar Belakang: Hemoglobin Glikosilat (HbA1c) adalah komponen utama dari hemoglobin
terglikosilasi, suatu bentuk ikatan nonenzimatik karbohidrat dengan hemoglobin yang
menggambarkan kondisi glukosa darah berupa kadar glukosa darah selama 2-3 bulan.
Trigliserida adalah ester alkohol gliserol dan asam lemak yang terdiri dari tiga molekul asam
lemak teresterifikasi menjadi gliserol.
Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan Kadar HbA1C dan Kadar
Trigliserida pada penderita Diabetes Melitus tipe 2.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional study. Jumlah sampel adalah 10 penderita Diabetes Melitus tipe 2.
Hasil : Dengan menggunakan uji Spearman menunjukkan bahwa ada kolerasi positif anatra
HbA1c dengan kadar Trigliserida dan signifikan. Melihat hasil yang ada, penderita DM tipe 2
harus melakukan kontrol glikemik yang dengan baik. Agar komplikasi komplikasi yang
bisa saja terjadi dapat dicegah.
Kesimpulan: Terdapat korelasi kuat dan signifikan antara HbA1C dengan trigliserida (r
=0.732, p=0.016).
Kata Kunci : Kadar HbA1C, kadar trigliserida, DM tipe 2

The Background: Gylcated hemoglobin (HbA1c) is a main component of terglicoced


hemoglobin a chemical bond between nonenzimatic carbohydrate and hemoglobine
indicating the blood glucose of 2-3 months. Trigycerides is ester alcohol glicerol dan fat
acid consisting of three molecules of esterificated fat into glycerol.
The Purpose : The present study was conducted to find the correlation between HbA1C and
Triglycerides in type 2 diabetes mellitus patient.
Method: It is an observational analytic using cross sectional study in which the data were
collected by clinical laboratory examination. The total sample of 10 patients included all the
patients with type 2 diabetes mellitus.
Results: of the analysis using Spearman test show that there are positive corellation between
HbA1c levels with Triglyceride levels and statistically significant. Seeing the result, patient
with type 2 diabetes mellitus have to do with good glycemic control. In order for the
complications that occur can be prevented.
Conclusion: There is a strong and significant correlation between HbA1C tryglicerides in
type 2 diabetes mellitus (r =0.732, p=0.016).
Keywords : HBA1C, Triglyceride, Type 2 DM
Monica Herdiati
Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Methodist University of Indonesia, Medan.
Prof. Dr. dr. Hadyanto Lim, M. Kes, Sp. FK, FESC, FIBA, FAHA
Deparment of Pharmacology, Head of Research and Scientific Development,
Faculty of Medicine, Methodist University of Indonesia, Medan.
Molecular Biology Research, Postgraduate Program, Faculty of Medicine, North Sumatera
University, Medan.
dr. Christina L. Tobing Sp. PD, FINASIM
correspondence: Prof. Dr. dr. Hadyanto Lim, M. Kes, Sp. FK, FESC, FIBA, FAHA
I. PENDAHULUAN yang lebih luas, bukan hanya untuk
pemantauan, tetapi juga bermanfaat dalam
Menurut WHO, jumlah penduduk di dunia diagnosis ataupun skrining DM tipe 2.5,6
meningkat sebesar 37% antara 2000 Berdasarkan data ADA
2030 dan jumlah penderita diabetes akan mengestimasikan setiap kenaikan 1%
meningkat 114% dari perkiraan tahun kadar HbA1C maka angka kematian akan
2012 yang telah mencapai lebih dari 370 meningkat 25%, komplikasi
juta orang (IDF, 2012).1,2 makrovaskuler meningkat 35% dan resiko
Prevalensi DM tipe 2 meningkat dengan infark miokard meningkat 18%.Pada
cepat pada populasi di Asia terutama pada penelitian Johnstone pada tahun 2005 yang
negara dengan pertumbuhan ekonomi yang merekrut 3000 penderita DM usia muda
sangat pesat. India dan Tiongkok yaitu usia 15-34 tahun, menunjukkan usia
menduduki peringkat teratas dari 10 diatas 25 tahun dengan HbA1C adalah
negara dengan epidemik diabetes, >8% sudah terbentuk fatty streak di arteri
termasuk Indonesia, Pakistan, Bangladesh, koroner.7
dan Filipina.3 Pada keadaaan resistensi insulin, hormone
Prevalensi DM untuk kota Medan 2.7% sensitive lipase dijaringan adiposa akan
dan prevalensi Diabetes Melitus untuk menjadi aktif sehingga lipolisis dari
propinsi Sumatera Utara 1.98%, sementara Trigliserida (TG) di jaringan adiposa
data terakhir yang dikeluarkan oleh semakin meningkat. Keadaan ini
Depkes RI menyatakan prevalensi DM menghasilkan asam lemak bebas ( free
secara nasional adalah 5.7% .4 fatty acid = FFA) yang berlebihan. Asam
Temuan utama studi diabetes oleh lemak bebas akan memasuki aliran darah,
Diabetes Control and Complication Trial sebagian akan digunakan sebagai sumber
(DCCT) telah menunjukan pentingnya tes energi dan sebagian akan dibawa ke hati
Hemoglobin A1c (HbA1c). Studi sebagai bahan baku pembentukan TG.
menunjukan bahwa menurunkan angka Dihati asam lemak bebas akan menjadi TG
HbA1c dapat menunda atau mencegah kembali dan menjadi bagian dari (very
komplikasi kronik. HbA1c merupakan low-density lipoprotein) VLDL. Oleh
hemoglobin yang dibentuk oleh karena itu VLDL yang dihasilkan pada
penempelan non enzimatik glukosa pada keadaan resistensi insulin akan sangat kaya
kelompok amino N-terminal dari dengan TG, disebut VLDL kaya TG atau
hemoglobin A rantai . Kadar normal VLDL besar (enriched trigliceride VLDL=
HbA1c adalah < 6,5 % .Pemeriksaan large VLDL).6,7,8
HbA1c perlu dipertimbangkan sebagai TG merupakan salah satu jenis lemak
pemeriksaan untuk skrining dan diagnosis atau lipid yang relatif mempunyai makna
diabetes. Manfaat dari HbA1c selama ini klinis yang penting sehubungan dengan
lebih banyak dikenal untuk menilai arteriosklerosis. Peningkatan kadar
kualitas pengendalian indeks atau kadar glukosa darah kronik pada pendertita DM
glikemik jangka panjang dan menilai tipe 2 dan hipertrigliseridemia merupakan
efektivitas terapi, namun beberapa studi salah satu faktor resiko penyebab
terbaru mendukung pemanfaatan HbA1c arteriosklerosis yang dapat dirubah.9,10
Jenis
Kelamin
II. METODELOGI
Laki - laki 5
Metode yang digunakan dalam penelitian Perempuan 5
ini bersifat retrospektif observasional
analitik dengan pendekatan cross sectional Usia 40 70 56,60
study dan random sampling. Populasi dari (Tahun)
penelitian ini adalah penderita DM dengan HbA1c (%) 4,6- 15,2 9,70
kriteria inklusi : Pria/wanita dewasa yang TG (mg/dL) 83 1154 379
menyandang DM tipe 2, sedangkan kriteria
eksklusi : pasien dalam keadaan sakit berat Korelasi antara kadar HbA1c dengan kadar
atau tidak memungkinkan mengikuti Trigiserida menggunaka uji kolerasi
penelitian ini. Pasien dalam keadaan DM Spearman dengan hasil kolerasi positif dan
dengan obat antidiabetes dan antilipid. signifikan (r =0.732, p=0.016).
Pengambilan sampel dilakukan secara non-
probability sampling dengan menggunakan Tabel 2. Korelasi antar kadar Hba1c
teknik consecutive sampling. Caranya dengan kadar TG
adalah setiap anggota populasi sumber HbA1c TG
yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak HbA1c Uji 1 .732
memenuhi eksklusi akan dipilih sebagai Korelasi
sampel sampai jumlah sampel yang Spearman
diperlukan terpenuhi.11 Sig. (2- .016
III. HASIL tailed)
Analisis univariat untuk karakteristik N 10 10
umum sampel penelitian meliputi jenis TG Uji .732 1
kelamin, usia, kadar HbA1c dan kadar TG. Korelasi
Dari 10 data yang ada terdapat 5 orang Spearman
perempuan dan 5 orang laki- laki. Usia Sig. (2- .016
subjek penelitian bervariasi mulai dari 40 tailed)
70 tahun, dengan rerata 56,60 tahun. Kadar N 10 10
HbA1c mulai dari 4,6% - 15,20%, dengan
rerata 9,70%. Kadar TG mulai dari Tabel 3. Scatter Diagram
83mg/dL 1154 mg/dL, dengan rerata 379
mg/dL. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari
tabel di bawah :

Tabel 1. Karakteristik Umum Sampel


Penelitian
Variabel Min Maks Rerata
(N)

Korelasi antara kadar HbA1c dengan kadar


Trigiserida pada penderita DM tipe 2.
IV. PEMBAHASAN Vinodmahato et al., 2011 menyatakan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang bahwa terdapat hubungan positif sedang
terlah dilaksanakan selama satu bulan antara HbA1C dengan TG. Pengaruh
dimana 10 data menjadi sampel penelitian. insulin terhadap produksi apolipoprotein di
Untuk gambaran uji statistik analisa hati yang meregulasi aktivitas enzim LpL
hubungan antara kadar Hba1c dengan dan CETP dapat menyebabkan
kadar TG nilai kolerasinya adalah 0,732 dislipidemia pada DM. Selain itu
(korelasi positif). Perolehan p hitung = defisiensi insulin juga dapat menurunkan
0,016 lebih kecil dari 0,05 yang aktivitas HDL dan produksi aktivitas
menandakan bahwa terdapat hubungan lipoprotein lipase.18,19
yang signifikan antara kadar HbA1c Abnormalitas lipid pada DM mudah
dengan kadar TG. berkembang ke arah CHD dan komplikasi
Hal ini sama dengan penelitian aterosklerosis. Hiperglikemia yang
sebelumnya yang dilakukan oleh Zaidi S et persisten menyebabkan glikosilasi semua
al., Loei G et al., dan Pushparaj et al., protein terutama kolagen cross linking dan
menjelaskan .12,13,14 matrik protein pada dinding arteri. Hal ini
Teori menunjukkan bahwa bagian lipid dapat menyebabkan disfungsi endotel,
seperti trigliserida akan meningkat secara yang mana berkontribusi terhadap
signifikan pada penderita diabetes. aterosklerosis. TG yang berasal dari
Temuan dari sebuah studi dengan jelas remnants lipoprotein sangat aterogenik.
13,15
menunjukan bahwa HbA1c tidak hanya
berguna sebagai biomarker jangka panjang Dari hasil penelitian, didapati 2 sampel
kontrol glikemik, tetapi juka prediktor wanita yang mendapatkan hasil TG
yang baik dari kadar TG. Dengan 500mg/dL yaitu 1023 mg/dL dan 1154
dimikian, pengawasan kontrol glikemik mg/dL dikategorikan sangat tinggi keadaan
menggunakan HbA1c bisa memiliki ini menunjukkan adanya gangguan
manfaat tambahan mengidentifikasi pasien genetik.10 Penelitian yang dilakukan oleh
DM yang berada pada risiko yang lebih Miller et al., 2011 mengatakan bahwa
besar dari komplikasi kardiovaskuler.15 kondisi gangguan genetik pada wanita
Penelitian yang dilakukan oleh K. lebih berat mengalami penyakit jantung
Prabhavhati et al., 2014 mengemukakkan koroner dibanding laki laki. Penelitian
bawha HbA1c merupakan prediktor yang yang dilakukan Framingham Heart Study
baik untuk kadar lipid.16 Dan hasil dari menjelaskan peningkatan TG adalah
metaanalisis dari 13 studi observasional prediktor untuk penyakit jantung koroner
oleh mendapatkan korelasi kenaikan dan penelitian dari Lipid Research Clinic
glycated hemoglobin dengan kejadian Follow-Up menemukan kadar TG
penyakit kardiovaskuler dimana >200mg/dL merupakan prediksi yang kuat
didapatkan bahwa setiap peningkatan satu untuk kematian karena penyakit jantung
persen HbA1c pada pasien dengan koroner.20
diabetes melitus tipe 2 dan tipe 1, risiko V. KESIMPULAN
relatif penyakit kardiovaskuler meningkat Berdasarkan hasil penelitian yang di
sebesar 1.18 atau setara dengan 18%.17 lakukan terhadap data 10 pasien, dapat di
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan tarik kesimpulan bahwa terdapat kolerasi
oleh Meenu et al., 2010 dan penelitian
positif antara kadar HbA1c dengan kadar 7. Adam, J.M.F (2009). Dislipidemia.
TG yang signifikan atau bermakna. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit
VI. SARAN Dalam Jilid III. Edisi V. Jakarta:
Untuk masyarakat yang belum atau tidak Interna Publishing, h:1984-92.
terdiagnosa menderita DM agar melakukan 8. Ndraha S (2014). Diabetes Melitus
pemeriksaan agar dapat mencegah Tipe 2 dan Tatalaksana Terkini.
penyakit ini. Dalam : Medicinus Vol. 27 No 2.
Kepada penderita DM tipe 2 untuk Jakarta : Departemen Penyakit
mengontrol kadar HbA1c dan kadar TG Dalam Fakultas Kedokteran
agar dapat mencegah komplikasi Universitas Krida Wacana Jakarta
komplikasi yang dapat muncul. 9. Schteingart , David E (2013).
VII. KESIMPULAN Pankreas : Metabolisme Glukosa
1. Internasional Diabetes Federation. dan Diabetes Melitus. Dalam :
IDF Diabetes Atlas, update 2010. Patofisiologi Konsep Klinis Proses
5th edn. Proses Penyakit ed. 6. Jakarta :
http://www.idf.org/diabetesatlas/5e EGC, h: 1059- 1073
/Update2010 - Diakses 03 10. Brunzell JD (2007).
November 2015. Hypertrigliceridemia. N Engl J
2. World Health Organization (2015). Med.
Definition and Diagnosis of
Diabetes Mellitus 11. Sastroasmoro S (2014). Dasar-
and Intermediate Hyperglycemia. dasar metodologi penelitian klinis.
http://www.who.int/mediacentre Edisi kelima. Jakarta: Sagung Seto.
/factsh eets/fs311/en/ - Diakses 09 12. Zaidi S et al., (2015). HbA1c as an
November 2015. indirect marker of
hypertriglyceridemia in type
3. Ramachandran A, Ma RCW, 2 diabetes mellitus. J Ayub Med
Snehalatha C. Diabetes in Asia. CollAbbottabad.http://www.Jams.a
Lancet 2010. yub med.edu.pk diakses 13 April
4. Riskesdas (2013). Laporan Hasil 2016
Riset Kesehatan Dasar.Tersedia
dari: 13. Loei Glorya SC, Pandelaki K,
http://www.depkes.go.id/resources/ Mandang V (2013). Hubungan
download/general/Hasil%20Riskes Kadar HbA1c dengan Kadar Profil
das%202013.pdf Diakses 03 Lipid pada Pasien Diabetes Melitus
November 2015. Tipe 2 di Poliklinik Endokrin &
5. National Institutes of Health Metabolik RSUP Prof. DR. R.
Publication. DCCT and EDIC The D.Kandou Manado. Bagian Ilmu
Diabetes Control and Complication Penyakit Dalam Fakultas
Trial and Follow-up Study, 2008. Kedokteran Universitas Sam
6. American Diabetes Association Ratulangi Manado.
(ADA) (2013). Diagnosis And http://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph
Classification Of Diabetes Melitus. p/eclinic/article/vi ew/3614 -
Diabetes Care;34;s62-9. Diakses 01 November 2015.
14. Pushparaj JL, Kirubakaran S biomarker. Biomed Research
(2014). HbA1C as a predictor of ;22(3):375-80.
lipid profile in type 2 diabetic
patients. JEMDS;3(12):3157-65.
15. K. Prabhavhati et al (2014).
Glycosylated Haemoglobin
(HbA1c) - A Marker of Circulating
Lipids in Type 2 Diabetic Patients.
Journal of Clinical and Diagnostic
Research;Vol-8(2):20-23.
16. Momin Abdulrahman A (2013).
Glycosylated Hemoglobin
(HbA1c): Association With
Dyslipidemia and Predictor of
Cardiovascular Diseases in Type 2
Diabetes Melitus Patient In
International Journal Of Health
Sciences and Research.
http://www.scopemed.org/?mno=4
4438 Diakses 07 November
2015.
17. Lim, Hadyanto et al (2014).
Farmakologi Obat
Antihiperlipidemia. Dalam :
Prinsip Farmakologi-Endokrin-
Infeksi. Edisi 1. Jakarta: Softmedia
18. Meenu J, Jayendrasinh J, Neeta M
(2010). Correlation between
HbA1c values and lipid profile in
type 2 diabetes mellitus. IJBAP
;2(1):47-50.
19. Miller et al., (2011). Triglyceride
and Cardiovasculer Disease
Ascientific Statement From the
American Heart Association. AHA
Scientific Statement.
http://circ.ahajournals.org/ -
Diakses 13 April 2016
20. Vinodmahato R, Gyawali P, Raut
PP, Regmi P, Singh KP, Pandeya D
et al (2011). Association between
glycaemi control and serum lipid
profil in type 2 diabetic patients:
Glycated haemoglobin as adual

Anda mungkin juga menyukai