Beliau adalah seorang ulama besar sehingga suatu kewajaran jika sekarang ini banyak kaum
muslimin menyanjungnya dan mencintainya.Sebagian kaum muslimin yang menjadikan Syaikh
Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah (perantara) dalam doa mereka. Karena tawasul adalah
salah satu sunah nabi SAW.sebagaiman nabi adam bertawasul dgn nabi muhammad (lihat
hadits qudsi)
Kelahirannya
Syaikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang alim di Baghdad yang lahir pada tahun 490/471 H
di kota Jailan atau disebut juga Kailan. Sehingga di akhir nama beliau ditambahkan kata Al
Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliy.
Pendidikannya
Pada usia yang masih muda beliau telah merantau ke Baghdad dan meninggalkan tanah
kelahirannya. Di sana beliau belajar kepada beberapa orang ulama seperti Ibnu Aqil, Abul
Khatthath, Abul Husein Al Farra dan juga Abu Saad Al Mukharrimi sehingga mampu
menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama.
Dakwahnya
Beliau berdakwah lebih dari 25 tahun seorang diri, meninggalkan kampung halaman, berjalan
dari kampung ke kampung, melintasi hutan, gurun pasir, sungai , menjumpai
umatmendakwahkan kalimat iman. (lihat manaqib beliau) dalam perjalanan dakwah belaiu
inilah banyak karamah2 yang diceritakan dalam kitab manaqib yang ditulis oleh murid murid
belaiu yang terpercaya.
Suatu ketika Abu Saad Al Mukharrimi membangun sekolah kecil di sebuah daerah yang
bernama Babul Azaj dan pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada Syaikh Abdul Qadir
(setelah beliau kembali dari dakwah selama 25 tahun tsb). Beliau mengelola sekolah ini dengan
sungguh-sungguh. Bermukim di sana sambil memeberikan nasehat kepada orang-orang yang ada
di sana, sampai beliau meninggal dunia di daerah tersebut.
Banyak sudah orang yang bertaubat demi mendengar nasihat beliau. Banyak orang yang
bersimpati kepada beliau, lalu datang ke sekolah beliau. Sehingga sekolah ini tidak kuat
menampungnya. Maka diadakan perluasan.
Imam Adz Dzahabi dalam menyebutkan biografi Syaikh Abdul Qadir Al Jailani dalam Siyar
Alamin Nubala, menukilkan perkataan Syaikh sebagai berikut, Lebih dari lima ratus orang
masuk Islam lewat tanganku, dan lebih dari seratus ribu orang telah bertaubat.
Murid-murid beliau banyak yang menjadi ulama terkenal, seperti Al Hafidz Abdul Ghani yang
menyusun Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam. Ibnu Qudamah penyusun kitab fiqh
terkenal Al Mughni.
kefahaman beliau sangat tinggi dalam ilmu agama, risau dan fikir belaiu untuk ummat yang
sangat mendalam. membuat beliau sanggung mengorbankan harta dan dirinya untuk
mendakwahkan agama Allah.
karamah2 yang allah berikan pada wali2 Allah dari kalangan umat ahir zaman, umat rasulullah
saw adalah lebih dahsyat dari mukjizat nabi nabi zaman bani israil. Karena tugas umat nabi
muhammad adalah sama dengan tugas nabi muhammad yaitu berdakwah kepada umat seluruh
alam sampai hari kiamat. Maka wajar jika nusratullah yang Allah berikan lebih besar dari
mukjizat nabi-nabi bani israil yang hanya berdakwah di satu kaum yaiutu kaum bani israil saja
bukan untuk umat seluruh alam.
seperti kisah syaikh abdul kadir, dengan karamahnya beliau diganggu oleh iblis, belaiu terbang
didepan murid2nya, menghidupkan orang mati didepan 3 pendeta nasrani shg tiga pendeta ini
masuk islam (lebih hebat dari mukjizat nabi isa as).
Beliau memanggil burung yang sudah ia masak dan ia makan , dan burung itu hidup kembali.
Beliau memnaggil burung tsb dgn membaca ayat ttg nabi ibrahim memanggil kembali burung
yang sudah nabi ibrahim potong2 dan diletakan di atas gunung-gunung. Bnayk sekali karamah2
yang allah berikan padanya. Dan itu adalah mungkin dan tidak mustahil karena allah maha kuasa
dan maha berkehendak.
Wafatnya
Beliau Wafat pada hari Sabtu malam, setelah maghrib, pada tanggal 9 Rabiul Akhir tahun 561 H
di daerah Babul Azaj.
Ketika ditanya tentang Syaikh Abdul Qadir Al jailani, Ibnu Qudamah menjawab, Kami sempat
berjumpa dengan beliau di akhir masa kehidupannya. Beliau menempatkan kami di sekolahnya.
Beliau sangat perhatian kepada kami. Kadang beliau mengutus putra beliau Yahya untuk
menyalakan lampu buat kami. Terkadang beliau juga mengirimkan makanan buat kami. Beliau
senantiasa menjadi imam dalam shalat fardhu.
Ibnu Rajab di antaranya mengatakan, Syaikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang yang
diagungkan pada masanya. Diagungkan oleh banyak para syaikh, baik ulama dan para ahli
zuhud. Beliau memiliki banyak keutamaan dan karamah.
Ibnu Rajab juga berkata, Syaikh Abdul Qadir Al Jailani memiliki pendapat yang bagus dalam
masalah tauhid, sifat-sifat Allah Subhanahu wa Taala, takdir, dan ilmu-ilmu marifat yang
sesuai dengan sunnah. Beliau memiliki kitab Al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq, kitab yang
terkenal. Beliau juga mempunyai kitab Futuhul Ghaib. Murid-muridnya mengumpulkan perkara-
perkara yang banyak berkaitan dengan nasehat dari majelis-majelis beliau. Dalam masalah-
masalah sifat, takdir dan lainnya, ia berpegang pada sunnah.
Imam Adz Dzahabi mengatakan, intinya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani memiliki kedudukan
yang agung.
Imam Adz Dzahabi juga berkata, Tidak ada seorangpun para ulama besar yang riwayat hidup
dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat, selain Syaikh Abdul Qadir Al Jailani
*Bersemayam yang bererti Duduk adalah sifat yang tidak layak bagi Allah dan Allah tidak
pernah menyatakan demikian, begitu juga NabiNya.
Hakikat kebenaran tetap akan terserlah walaupun lidah syaitan Wahhabi cuba merubahnya.
Kali ini dipaparkan bagaimana rujukan utama Wahhabi iaitu Al-Hafiz Az-Zahabi sendiri
mnghukum kafir akidah sesat: Allah Bersemayam/Duduk yang dipelopori oleh Wahhabi pada
zaman kini. Az-Zahabi adalah Syamsuddin Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Uthman
bin Qaymaz bin Abdullah ( 673-748H ). Pengarang kitab Siyar An-Nubala dan kitab-kitab lain
termasuk Al-Kabair.
Az-Zahabi mengkafirkan akidah Allah Duduk sepertimana yang telah dinyatakan olehnya sendiri
di dalam kitabnya berjudul Kitab Al-Kabair. Demikian teks Az-Zahabi kafirkan akidah Allah
Bersemayam/Duduk :
Terjemahan.
Berkata Al-Hafiz Az-Zahabi:
Faidah, perkataan manusia yang dihukum kufur jelas terkeluar dari Islam oleh para ulama
adalah: sekiranya seseorang itu menyatakan: Allah Duduk untuk menetap atau katanya Allah
Berdiri untuk menetap maka dia telah jatuh KAFIR. Rujuk scan kitab tersebut di atas m/s 142.
Perhatikan bagaimana Az-Zahabi menghukum kafir sesiapa yang mendakwa Allah bersifat
Duduk. Sesiapa yang mengatakan Allah Duduk maka dia kafir.
Fokuskan pada kenyataan Az-Zahhabi tidak pula mengatakan sekiranya seseorang itu kata
Allah Duduk seperti makhlukNya maka barulah dia kafir akan tetapi amat jelas Az-Zahabi terus
menghukum kafir kepada sesiapa yang mendakwa Allah Duduk disamping Az-Zahabi
menukilkan hukum tersebut dari seluruh ulama Islam.
:
Pemahamannya
Beliau seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup
beliau. Beliau adalah seorang alim yang beraqidah ahlus sunnah mengikuti jalan Para Pendahulu
Islam Yang Sholeh. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah.
SYAIKH ABDUL KADIR MEMPUNYAI PEMAHAMAN AHLUSUNNAH WALJAMAAH ,
BELIAU TIDAK MENGGUNAKAN MAKNA DHOHIR DALAM MENTAFSIR
AYAT/HADITS MUSTSYABIHAT. SMA SEPERTI AQIDAH IMAM MADZAB YANG 4.
INI BISA DILIHAT DALAM KITAB SIRRULASRAR (RAHASIA ADRI YANG PALING
RAHASIA. KEBOHONGAN WAHABI TENTANG PEMAHAMAN SAYIKH ABDUL
KADIR DENGAN MEMALSUKAN KATA2 BELIAU DALAM KITAB ALGHUNYAH.
Aqaidul iman 50 ( Jawa: mutaqot 50 ), yaitu kajian ilmu tauhid, sebagai dasar landasan utama
pengenalan kepada Allah SWT, sebagai bahan masukan disini, bukan untuk membenarkan
keyakinan saya dan menyalahkan yang lain atau sebaliknya, tapi sebagai tambahan ilmu, kalau
dianggap baik, silahkan diambil, kalau tidak silahkan ditinggalkan, tidak ada paksaan, tidak ada
judgment dan vonis.
Walillahil masyriqu wal maghribu, fa aynama tuwallu fatsamma wajhullah, Innallaha waasiun
aliim ( QS al baqarah 115 )
( Dan kepunyaan Allah, belahan bumi timur dan barat, maka kemanapun tempat kamu
menghadap, maka disitu engkau menghadap pada Dzat Allah, sesungguhnya Allah, Dzat yang
maha luas dan Dzat yang maha mengetahui )
Awwalu wajibin alal insani marifatul ilahi bistiqani ( kitab az zubad, syeikh Ibnu Ruslan )
( Kewajiban paling awal, bagi setiap manusia adalah mengenal dan mengetahui Tuhannya
dengan keyakinan yang jelas tanpa keraguan )
Bismillahirahmaniirrahiim
1. Sifat Nafsiyah
Sifat yang dinisbahkan kepada Allah yang maksudnya ada, yaitu sifat wujud
Sifat mustahil /lawannya ( muhal ) = adam, artinya tidak ada
Dalil : Allahulladzii khalaqas samaawati wal ardla wamaa baynahuma
( Yaitu Allah, Dzat yang menciptakan tujuh lapisan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada diantaranya )
2. Sifat Salbiyah
Sifat yang digunakan untuk menolak sesuatu yang tidak patut untuk dinisbahkan kepada Allah.
Ada 5 sifat yaitu : Qidam,Baqo,Mukhalafatu lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyah
Qidam = sudah sedia ada ( adanya tidak didahului oleh tidak adanya)
Jawa: gusti Allah iku mesti disek disek i ora ono sing disek I, kari ora ono kang ngareni.
Dalil : huwal awwalu wal akhiiru
Huwa yaitu Allah, al awwalu, Dzat yang awal, wal akhiiru dan Dzat yang akhir
Sifat mustahil / lawan ( muhal ) qidam = huduts ( baru )
Baqo = kekal / tetap, tetap dan kekalnya tidak dari diam tidak dari gerak, sebab diam dan gerak
itu pekerjaan makhluq
jawa : tetep , tetepe ora songko obah ora songko meneng, sebab obah lan meneng iku penggawene makhluq
Dalil : Wayabqaa wajhu rabbika dzul jalaali wal ikraam (Ar Rohman27)
Wayabqaa, dan tetaplah kekal, wajhu rabbika ,dzat Tuhanmu Muhammad, dzul jalaali yang
mempunyai sifat keagungan, wal ikraam dan sifat kemulyaan.
Sifat mustahil/Lawan ( muhal ) baqo = fana ( rusak / binasa )
Mukhalafatu lil hawaditsi = berbeda dengan segala sesuatu yang baru (makhluq).
Jawa: nulayani marang sekabehe barang kang anyar.
Perbedaannya yaitu tidak berbentuk ( ora jerem ), tidak berbadan ( ora jisim ), tidak seperti intan
permata ( ora jauhar ), tidak ada rupa ( ora arod ) tidak betingkat tingkat ( ora juz ), tidak
terbagi ( ora kul ), tidak ada dalam fikiran kita.
Dalil : laisa kamitslihi syaiun ( Asyuro 11 )
Laisa, tidak ada, yaitu kamitslihi seperti persamaanNYa Allah, Syaiun dari segala sesuatu
Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = mumtsalatu lil hawaditsi ( sama dengan yang baru )
Esa sifat, tidak kamuttasil artinya sifat Allah itu tidak seperti warna yang dapat disebut merah,
hijau, kuning, putih, hitam, biru dan seterusnya, bukan itu Esa sifat, tidak kammunfasil artinya
sifat Allah itu tidak seperti bilangan yang dapat dipisah pisah seperti tangan, kaki bukan itu.
Esa perbuatan ( jawa: siji panggawene ) kamuttasil wajib artinya perbuatan Allah itu pasti dapat
ditemukan pada ciptaanNya
( jawa : Panngawene Gusti Allah iku mesti tetemu marang gawenane )
Esa perbuatan, tidak kammunfasil artinya Mustahil jika Allah itu sampai terpisah dengan
perbuatan atau ciptaanNya
Sifat mustahil / lawan dari sifat Wahdaniyah = Muhal Taaddud artinya mustahil jika Allah itu
sampai memakai bilangan, seperti satu dalam artian bilangan
3. Sifat Maani :
Artinya Allah sebelum menjadikan langit bumi seisinya ini, maka Allah sudah memiliki sifa
Maani yaitu Allah sudah kuasa, sudah berkehendak, sifat maani ada 7 yaitu : Qudrat, Iradah,
Ilmu, Hayat, Sama , Bashar, Kalam
Qudrat = Kuasa
Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = Ajzun artinya Lemah ( jawa: apes )
Dalil : Innallaha ala kulli syain qadiir ( Qs Albaqarah 20 )
Innallaha, sesungguhnya Allah, ala kulli Syain diatas segala sesuatu, Qadiruun, Kuasa
Hayat = Allah itu maha hidup, hidupNya tidak pakai nyawa, tidak pakai sukma
Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = Mautun artinya mustahil jika Allah sampai mati.
Dalil : Watawakkal alal hayyilladzii laa yamuutu ( Qs Al Furqan 58 )
Watawakkal, dan bertawakal/pasrah lah engkau Muhammad, kepada Hayyilladzii, Dzat yang
maha hidup, laa yamuutu, yang tidak akan mati.
Sama = Allah Maha mendengar, mendengarNya tidak pakai telinga ( Jawa : ngerungu,
ngerungune ora nganggo kuping )
Sifat mustahil/lawan ( muhal ) = Shomamun, artinya mustahil jika Allah itu tuli
Dalil : Innallaha Samiiun aliim ( Qs Al Imron 34 )
Innallah, sesungguhnya Allah, itu Samiiun, Dzat yang maha mendengar, aliimun dan Dzat
maha mengetahui.
Bashar = Allah Maha melihat, melihatNya tidak pakai mata ( Jawa: Gusti Allah iku mesti
ningali, ningalane ora nganggo meripat )
Sifat mustahil/lawan ( muhal ) = Umyun artinya mustahil jika Allah buta
Dalil : Wallahu bashiirun bimaa tamaluna ( Qs Al Hujurat 18 )
( Dan Allah itu Dzat yang maha melihat atas segala sesuatu perbuatan yang kamu lakukan )
Kalam = Allah itu maha berfirman ( berkata kata ) berkata katanya Allah tidak pakai suara
dan aksara (jawa: Gusti Allah mesti dawuh, dawuhe ora nganggo suoro, ora nganggo aksoro )
Sifat mustahil / lawan ( muhal ) = bukmun artinya mustahil jika Allah itu dzat yang bisu
Dalil : Wakalamallahu Muusa takliiman
Wakalamallahu, dan telah berfirman / berbicara Allah, Muusa kepada nabi Musa, takliiman
dengan sebenar benar berbicara / berfirman.
4. Sifat Manawiyah :
Setelah menjadikan langit bumi sesisinya, Allah mempunyai sifat manawiyah artinya Allah itu
Yang Kuasa, Yang berkendak dan seterusnya, sifat manawiyah ada 7 yaitu : Qadiran, Muridan,
Aliiman, Hayyan, Samiian, Bashiiran, Mutakalliman.
Sifat Jaiz ( kewenangan ) Allah ada satu dijabarkan jadi 5, ditambah sifat mustahilnya 5 jadi 10 :
1) Allah menjadikan langit bumi seisinya kewenangan Allah, mustahil jika Allah menjadikan langit
bumi seisinya wajib
2) Allah menjadikan langit bumi seisinya tidak berharap manfaat, mustahil jika berharap manfaat
3) Allah menjadikan langit bumi seisinya, langit bumi seisinya ini tidak punya daya kekuatan,
mustahil jika punya daya kekuatan
4) Allah menjadikan langit bumi seisinya, langit bumi sesisinya tidak punya daya watak / sifat
5) Allah menjadikan langit bumi seisinya ini baru, mustahil jika qidam
Istighna angkullima siwaahu artinya Allah itu maha kaya, tidak butuh sesuatu selainNya,
sifatnya ada 28 ( termasuk sifat wajib, mustahil dan jaiz ) yaitu : wujud, qidam,baqa,
mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, sama, bashar, kalam, samiian, bashiiran,
mutakalliman ( 11 ) , sifat mustahilnya 11, jadi 22,
sifat jaiz 3 ( yaitu no 1- 3 diatas ) ditambah mustahil jaiznya 3, jadi 6
22 ditambah 6 = 28
Iftiqar kullima adaahu ilahi : setiap sesuatu selain Allah pasti butuh pada Allah
terdiri dari 22 sifat ( wajib, mustahil, jaiz ) Yaitu : qudrat, iradat, ilmu, hayat, qadiran, muriidan,
aliiman, hayyan, samiian, wahdaniyah ( 9 sifat ) mustahilnya 9 sifat, ditambah sifat jaiz no 4
dan 5, serta sifat mustahil bagi sifat jaiznya 2, jadi jumlahnya 22 sifat.
Huruf Lafad Allah itu ada 4, menunjukkan kalau ilmu ada 4 yaitu :
1. Ilmu Syariat
2. Ilmu Thoriqoh
3. Ilmu haqiqah
4. Ilmu Marifah
Ilmu syariat
artinya aturan tempatnya di lisan, orangnya harus mempunyai niat, ibadah wudlunya dengan air,
sholatnya berdiri, ruku, sujud, duduk, yang mengerjakan 7 anggota badan
Ilmu Thoriqah
Artinya jalan atau perjalanan, tempatnya di hati, orangnya harus berbuat atau beramal, ibadah
wudlunya meninggalkan sifat dengki atau hasud, sholatnya menampakkan sifat belas kasih
sesama makhluq, yang mengerjakan hati
Ilmu Haqiqah
Artinya Nyata, tempatnya di ruh atau nyawa, orangnya harus meninggalkan perasaan bisa ( jawa
: tinggal rumongso ) ibadah wudlunya harus tinggal takabbur, ujub dan sombong, sholatnya
menampakkan sifat sabar yang mengerjalan ruh.
Ilmu marifah
Artinya mengerti / mengetahui, tempatnya ada di rasa ( jawa: pangeroso ) orangnya harus ngerti,
ibadah wudlunya tenang ( jawa : anteng ) sholatnya harus sungguh sungguh ( khusyuk dan
mudawamah / terus menerus tanpa mengenal waktu ) yang mengerjakan rasa (jawa: pangeroso )
Macam Syahadat :
1. Syahadat Mutaawwilah artinya syahadat yang pertama, Syahadatnya Allah sendiri Bunyinya :
Innanii anallahu laa ilaha illa ana ( Qs Thoha 14 )
( Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku )
2. Syahadat Mutawashitoh artinya Syahadat yang tengah tengah, seperti syahadatnya malaikat,
para nabi dan rasul dan para orang mukmin semua
yaitu : Asyahadu anlaa ilaha illallah ( QS Al Imron 18 )
dalil : Syahidallahu annahu laa ilha illa huwa wal malaikatu wa ulul ilmi
3. Syahadat Muta akhirah artinya syahadat yang terakhir yaitu syahadat umum orang islam semua
artinya selama kita masih mempunyai keraguan atas pertanyaan diatas, dan belum mendapat
jawaban, maka itu tanda iman kita belum sempurna.
Beliau adalah ulama besar dan wali agung berdarah Ahlul Bait Nabi beraqidah Ahlussunnah wal
Jamaah dengan Imam Asyari dalam bidang teologi atau aqidah, dan Imam asy-Syafii madzab fiqih furu
ibadatnya, dan Imam Junaid al-Baghdadi dalam tasawufnya.
Beliau Ra. tinggal di Madinah menempati rumah yang pernah ditinggali Khalifah pertama, yakni
Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq Ra. (seorang Shiddiq yang paling agung yang tiada bandingannya,
kecuali para Anbiya wal Mursalin).
Guru mursyid beliau diantaranya adalah Sayyidina Syekh Musthafa Bakri, seorang wali agung
dari Syiria, keturunan Sayyidina Abu Bakar Shiddiq Ra. dari pihak ayah, sedangkan dari pihak ibu
keturunan Sayyidina Husein Sibthi Rasulullah Saw.
Pangkat kewalian beliau adalah seorang Pamungkas para wali, yakni Ghauts Zaman, dan wali
Quthb al-Akwan, yakni kewalian yang hanya bisa dicapai oleh para sadah yang dalam tiap periode 200
tahun sekali. Dan beliau adalah Khalifah Rasulullah pada zamannya.
Beliau banyak memiliki karomah yang tidak bisa dihitung jumlahnya, bahkan sampai saat inipun
karamah itu terus ada. Karamah agung beliau adalah pangkat kewaliannya yang begitu agung. Beliau
mendapat haq memberi syafaat 70.000 umat manusia masuk syurga tanpa hisab.
2. Quthb al-Maktum Syekh Abul Abbas Ahmad at-Tijani (pendiri tarekat Tijani)
5. Al-Qutb Syekh Abdurrahman al-Batawi (kakek Mufti betawi dari pihak ibu Habib Utsman Betawi)
Dan diantara keagungan dan kemuliaan beliau yang amat banyak diantaranya adalah; semua
murid beliau yang jumlahnya ribuan menempati maqam Quthb. Beliau menempati kemuliaan karena
beliau berada pada jalan Rasulullah Saw. dan para sahabatnya, yakni Ahlussunnah wal Jamaah.
Demikian lah kesuksesan Syekh Samman dalam mendidik ruhani murid-muridnya sehingga
mereka yang berjumlah ribuan menempati maqam Quthb, apatah lagi Rasulullah Saw. dengan para
murid-muridnya yakni para sahabat, tentu maqam kewaliannya sangat agung, karena mereka mendapat
keistimewaan menyertai kekasihNya (Muhammad Saw.), dan apa-apa yang menjadi Nubuwat Rasulullah
Saw. dalam kitab-kitab terdahulu, maka pasti menceritakan dan memuji para Qudus agung yang
menyertai kekasihNya, yakni para sahabat Rasulullah Saw.
Karena para sahabat ini adalah para wali agung, maka para ahli tasawwuf (Aswaja) sangat sopan
dengan mereka, tidak menceritakan mereka kecuali kebaikan. Sehingga wajib hukumnya berprasangka
baik dengan para Auliya. Lebih-lebih lagi para sahabat yang notabene adalah hasil didikan langsung
Rasulullah Saw. yang menempati Shiddiq dalam kewalian.
Maka dari itu, ummat Islam Aswaja tidak akan membicarakan panjang lebar tentang pertikaian
antar sahabat, baik itu antara Sayyidah Aisyah dengan Sayyidina Ali Kw, pada perang Jamal, maupun
antara Sayyidina Ali Kw. pada satu pihak dengan Sayyidina Muawiyah Ra. pada pihak lain.
Kita kaum Aswaja tidak akan mengotori mulut kita dengan umpatan dan negatif thinking kepada
mereka. Bahkan Khalifah Ali Kw. mengatakan seterunya saat itu bahwa antara beliau dengan Sayyidina
Muawiyah adalah saudara seiman dan satu kalimat, hanya saja khilaf dalam penyelesaian pembunuhan
Khalifah Utsman Ra. Bahkan beliau Kw. menyolatkan semua korban perang baik yang di pihak beliau
maupun pihak Gubernur Damaskus saat itu.
Kemunculan Tarekat Sammaniyah bermula dari kegiatan sang tokoh pendirinya, yaitu Syekh
Muhammad bin Abdul Karim as-Sammani al-Hasani ai-Madani al-Qadiri al-Quraisyi. Ia adalah seorang
fakih, ahli hadits, dan sejarawan pada masanya. Dilahirkan di Kota Madinah pada tahun 1132 Hijriyah
atau bertepatan dengan tahun 1718 Masehi. Keluarganya berasal dari suku Quraisy.
Ketika kaki diikat sewaktu di penjara, aku melihat Syekh Muhammad Samman berdiri di
depanku dan marah. Ketika kupandang wajahnya, tersungkurlah aku dan pingsan. Setelah siuman,
kulihat rantai yang melilitku telah terputus," kata Abdullah al-Basri. Padahal, kata seorang muridnya,
ketika itu Syekh Samman berada di kediamannya sendiri.
Adapun perihal awal kegiatan Syekh Muhammad Samman dalam tarekat dan hakikat, menurut
Kitab Manaqib, diperolehnya sejak bertemu dengan Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Suatu ketika, Syekh Muhammad Samman berkhalwat (menyendiri) di suatu tempat dengan memakai
pakaian yang indah-indah. Pada waktu itu datanglah Syekh Abdul Qadir al-Jailani yang membawakan
pakaian jubah putih dan berkata: "Ini pakaian yang cocok untukmu." Ia kemudian memerintahkan Syekh
Muhammad Samman agar melepas pakaiannya dan mengenakan jubah putih yang dibawanya itu.
Konon, Syekh Muhammad Samman menutup-nutupi ilmunya sampai datanglah perintah dari Rasulullah
Saw. untuk menyebarkannya kepada penduduk Kota Madinah.
Wasiat Syekh Samman Al-Madani Al-Hasani (Penjaga Makam Rasulullah Saw.)
Diantara wasiat yang diberikan Syekh Samman al-Madani adalah, berkata al-Imam al-
Quthb al-Ghauts az-Zaman al-Waliy al-Quthb al-Akwan asy-Syekh Muhammad bin Abdul
Karim as-Samman al-Madani:
"Tidaklah aku diangkat Allah Swt. menjadi al-Waly al-Quthb al-Ghauts dan Quthb al-
Akwan melainkan aku selalu rutin membaca doa; Allahummaghfir li-ummati
sayyidina Muhammad. Allahummarham li-ummati sayyidinina Muhammad.
Allahummastur li-ummati sayyidina Muhammad. Allahummajbur li-ummati
sayyidina Muhammad Saw. 4X berturut-turut setelah selesai sholat Shubuh sebelum
berkata-kata urusan dunia dan dia istiqamah membacanya maka ia menempati
martabat fadhilah Quthub.
Maksud beliau memberikan amalan ini ialah agar kita selalu bersatu sesama ummat
islam dan sebagai ummatnya Rasulullah Saw. janganlah ada iri dengki dan buruk
sangka terhadap sesama sekalipun seseorang itu kelihatannya hina. Jadi membaca doa
ini setelah sholat Shubuh dengan niatan mudah-mudahan semua ummat Rasulullah
Saw. diampuni Allah Swt. Atas segala dosa, dimudahkan Allah Swt. tuk
mengamalkannya dan dengan harapan semoga hati kita dibersihkan dari segala
penyakit hati seperti riya, ujub, takabbur, sombong, iri, dengki, hasud, berperasangka
buruk dan sifat-sifat buruk lainnya.
Barangsiapa mengambil thariqah kepadaku dan mengamalkannya niscaya pasti ia akan mendapatkan
rasa majdzub di dalam dunia (diambil oleh Allah Swt. aqalnya yang Basyariyyah diganti dengan aqal yang
bersifat Rabbaniyah) yakni diambil oleh Allah akan rasa punya wujud dan sifat dan afal diganti dengan
rasa adam mahdhah adam semata yakni tiada punya wujud, sifat dan afal melainkan hanya Allah Swt.
yang punya wujud hakiki, minimal di saat sakaratul maut.
Perkataan aku ini seperti perkataan Sayyidi Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Barangsiapa yang menyerukan
aku Ya Samman 3 kali ketika mendapat kesusahan, niscaya aku akan datang menolongnya.
Syekh Samman al-Madani meninggal dunia pada hari Rabu 2 Dzulhijjah tahun 1189 H, dan
dimakamkan di pemakaman Baqi bersandingan dengan maqam para Istri Rasulullah. Para ualam
mengatakan bahwa barangsiapa yang melazimkan membaca Manaqib Sayyidi Syekh Samman (Ratib
Samman) berjamaah dengan orang banyak dan membaca al-Quran serta bertahlil kemudian
bersedekah semampunya dan pahalanya dihadiahkan kepada Sayyidi Syekh Samman, niscaya ia akan
dimudahkan rizqinya oleh Allah Swt.