STEP 7
1 Bagaimana fisiologi hormonal terkait dengan KB ?
Menghalangi ovulasi (masa subur)
Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada Rahim
Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
Mengubah kecepatan transportasi sel telur
Ovum akan tetap hidup dan mampu dibuahi sesudah dkeluarkan dari ovarium
mungkin tidak lebih dari 24 jam. Oleh krena itu, sperma harus segera tersedia
sesudah ovulasi agar dapat terjadi pembuahan. Beberapa sperma dapat tetap
subur dialam saluran reproduksi wanita sampai 5 hari. Oleh karena itu agar
terjadi pembuahan, hubungan kelamin harus dilangsungkan pada beberapa
waktu antar 4-5 hari sebelum ovulasi dan sampai beberapa jam sesudah
ovulasi. Jadi periode kesuburan wanita setiap bulan termasuk singkat, setiap
4-5 hari
b. DENGAN ALAT
MEKANIS(BARRIER)
1. KONDOM PRIA
2. BARRIER INTRA VAGINAL :
- DIAFRAGMA
- KAP SERVIKS(CERVICAL CAP)
- SPONS(SPONGE)
- KONDOM WANITA
KIMIAWI
SPERMASID
- VAGINAL CREAM
- VAGINAL FOAM
- VAGINAL JELLY
- VAGINAL SUPPOSITORIA
- VAGINAL TABLET(BUSA
- VAGINAL SOLUBLE FILM.
2. METODE MODERN
a. KONTRASEPSI HORMONAL
PIL ORAL
- PIL ORAL KOMBINASI(POK
- MINI PIL
- MORNING AFTER PILL
INJEKSI/SUNTIKAN
SUB KUTIS/IMPLANT
b. INRA UTERINE DEVICES(IUD,AKDR)
c. KONTRASEPSI MANTAP
WANITA(MOW)
PRIA(MOP)
3. METODE AMENOREA LAKTASI(MAL)
PENJELASAN
METODE KB ALAMIAH
PANTANG BERKALA
Efektifitas
Cara kerja
Sebelum memulai cara ini hendaknya wanita mencatat pola siklus haidnya
paling sedikit selama 6 bulan dan sebaiknya selama 12 bulan.
Suhu badan diukur memakai thermometer, sewaktu bangun pagi hari (dalam
keadaan istitahat penuh), setiap hari. Hasil pengukuran ini dicatat pada kartu
pencatatan suhu badan.
Menjelang ovulasi suhu badan akan turun (pada hari ke 12 dan 13 siklus
haid), pada hari ke 14 terjadi ovulasi, lalu suhu akan naik lagi sampai lebih
tinggi dari suhu sebelum ovulasi pada hari ke 15 dan 16 siklus haid. Dengan
cara ini masa berpantang lebih pendeK namun lebih meninggikan efektivitas
metoda pantang berkala
Dasar : perubahan siklus dari lender serviks yang terjadi karena perubahan kadar estrogen
Indikasi
1. Semua perempuan semasa reproduksi, baik siklus haid teratur maupun tidak
teratur, tidak haid baik karena menyusui maupun premenopause
7. Pasangan yang ingin pantang senggama lebih dari seminggu pada setiap siklus
haid
Keuntungan:
Kerugian:
2. Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk mengguanakan jenis KBA yang
paling efektif secara benar
2. Pencatatan tidak lagi akurat, bila terjadi infeksi, ketegangan, atau tidur tidak
teratur
4. Hanya dapat digunakan bila siklus haid teratur sekitar 28-30 hari
Efek samping
Terlalu lama berpantang kadang kala tidak tertahankan, terutama bila masa
berpantang terlalu lebar (lama)
Sinopsis Obstetri Jilid 2, EGC
Coitus interuptus
- Efektifitas
Angka kegagalan (kehamilan) tinggi yaitu antara 18-38. Sebab kegagalan antara lain:
1. Adanya pengeluaran cairan sebelum ejakulasi yang mengandung sel mani sebelum penis
ditarik keluar, apalagi pada koitus yang berulang
3. Bila semen tumpah di vulva dan terdapat penumpukan semen, sel mani dapat masuk
kedalam dan menyebabkan kehamilan
- Cara kerja
Penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi, dengan demikian semen sengaja
ditumpahkan di luar ruang senggama untuk mencegah sel mani masuk area fertilisasi. Hal ini
berdasarkan kenyataan bahwa reflex ejakulasi datangnya dapat disadari oleh sebagian besar pria
- Indikasi
2. Pasangan yang taat beragama atau mempunyai alasan filosofi untuk tidak memakai metode2
lain
4. Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode yang lain
- Kontraindikasi
1. Pria dengan pengalaman ejakulasi dini
Keuntungan:
Kerugian:
2. Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat
pada penis
3. Efektifitas tergantung pada kesediaan pasangan untuk melakuakan senggama terputus setiap
melaksanakannya
- Efek samping
- Efektifitas
Secara teoritis kegagalan kondom hanya terjadi bila (a)kondom bocor atau robek, atau (b)
pemakai kurang disiplin dan kurang teliti mematuhi petunjuk cara pemakaiannya
Angka kegagalan adalah berkisar antara 15-36 %. Efektifitas dapat dipertinggi dengan jalan:
Waktu menarik penis, pangkal kondom dipegang supaya jangan tertinggal dan
tertumpah
Mengoleskan spermisida pada kondom atau pakai kondom yang sudah ada
spermisidanya
- Cara kerja
Kondom menyarungi penis sewaktu koitus sehingga dapat mencegah masuknya sel mani ke
dalam liang senggama kerena seluruh semen tertampung di dalam kondom
Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada
pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil)
- Indikasi
- Kontraindikasi
Tidak mau terganggu dengan berbagai persiapan untuk melakukan hubungan seksual
Keuntungan:
Kerugian:
- Efek samping
DIAFRAGMA
Diagfragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang diinsersikan ke
dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks
a. JENIS
flat spring (flat metal band)
coil spring (coiled wire)
arching spring (kombinasi metal spring)
b. CARA KERJA
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian
atas (uterus dan tuba falopii) dan sebagai alat tempat spermisida.
c. MANFAAT
Kontrasepsi
Nonkontrasepsi
Keterbatasan
o Efektifitas sedang
o Keberhasilan kontrasepsi tergantung pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan
o Motivasi diperlukan berkesinambungan dengan menggunakannya setiap berhubungan
seksual.
o Pemeriksaan pelviks oleh petugas kesehatan terlatih diperlukan untuk memastikan
ketepatan pemasngan.
o Pada beberapa pemasangan menjadi penyebab infeksi saluran uretra.
o Pada 6 jam pascahubungan seksual alat masih harus berada di posisinya.
DIGFRAGMA
Tidak meyukai metode kontrasepsi Berdasarkan umur dan paritas serta masalah
hormonal seperti perokok atau di atas usia kesehatan menyebabkan kehamilan menjadi
35 tahun. berisiko tinggi
Menyusui dan perlu kontrasepsi Tidak stabil secara psikis atau tidak suka
menyebtuh alat kelaminnya (vulva dan vagina)
e. EFEK SAMPING
Dugaan adanya alergi Jika ada gejala iritasi vagina khususnya pasca bersenggama dan tidak
diagfragma atau mengidap IMS, berikan spermisida yang lain atau pilih metode yang lain.
dugaan reaksi alergi
spermisida
Timbul cairan vagina Periksa adanya IMS atau benda asing dalam vagina (tampon dll), jika
dan berbau jia tidak ada sarankan klien untuk melepaskan diagfragma setelah
dibiarkan lebih dari 24 melakukan hubungan seksual. Setelah diangkat, cuci diagfragma dengan
jam hati-hati menggunakan sabun cair dan air, jangan menggunkan bedak
atau talk jika akan disimpan.
f.efektivitas
kurang disukai karena factor-faktor psikis dan hygiene, serta untuk pemakaian nya
memerlukan motivasi dan pengajaran yang memerlukan pendidikan akseptor.angka kegagalan 9-
34.
SPERMASIDA
- Efektifitas
Angka kegagalan berkisar antara 3-30. Efek samping yang teradi biasanya adalah timbulnya
perasaan kurang enak pada kedua pihak yang karena becek dan kadang kala timbul reaksi
alergi
- Cara kerja
3. Merubah keadaan lendir/ cairan vagina, sehingga menjadi tidak begitu baik untuk
mobilitas dan aktivitas sperma
- Indikasi
1. Tidak menyukai metode kontrasepsi hormonal, seperti perokok, atau diatas usia 35
tahun
- Kontraindikasi
1. Berdasarkan umur dan paritas dan masalah kesehatan menyeabkan kehamilan dan risiko
tinggi
3. Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelaminya (vulva dan vagina)
Keuntungan :
Kontrasepsi
Nonkontrasepsi
Merupakan salah satu perlindungan terhadap IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Kerugian :
Efektifitas kurang
Efektifitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan.
Ketergantungan pengguna dari motivasi berkelanjutan dengan memakai setiap melakukan
hubungan seksual.
Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah aplikasi sebelum melakukan hubungan
seksual (tablet busa vagina, suppositoria dan film)
Efektivitas aplikasii hanya 1-2 jam.
- Efek samping
Iritasi vagina, iritasi penis da tidak nyaman, gangguan rasa panas di vagina, kegagalan tablet
tidak larut.
- Efektivitas
Angka kegagalan berkisar kurang 3-30.
KONTRASEPSI HORMONAL
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.
Jenis
Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu:
a) Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung
hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil.
1. Pil kombinasi, dalam satu pil terdapat estrogen dan progestrone sintetik yang
diminum 3 kali seminggu.
2. Pil sekunseal, Pil ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan urutan hormon
yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. Maka berdasarkan urutan hormon
tersebut,estrogen hanya diberikan selama 14 16 hari pertama di ikuti oleh
kombinasi progestrone dan estrogen selama 5 7 hari terakhir.
3. Pil mini, merupakan pil hormon yang hanya mengandung progestrone dalam dosis
mini ( kurang dari 0,5 mg) yang harus diminum setiap hari termasuk pada saat haid.
4. Once a moth pil, pil hormon yang mengandung estrogen yang Long acting yaitu
biasanya pil ini terutama diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life
panjang
5. Morning after pil, merupakan pil hormon yang mengandung estrogen dosis tinggi
yang hanya diberikan untuk keadan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan
kondom bocor.
c) Kontrasepsi Implant
3) Kontrasepsi implant/susuk
a. jenis :
Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan
diameter 2,4 mm, yang diisi derigaii 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
Implanon. Terdiri dari satu batang atang putili lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang diisi deiigan 68 mg 3-keto-desogestrel dari lama kerjanya 3 tahun.
b. cara kerja :
Lendir serviks meniadi kental.
Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.
Mengurangi transportasi sperma.
Menekan ovulasi.
c. keuntungan :
Keuntungan Kontrasepsi
Daya guna tinggi.
Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
Bebas dari pengaruh estrogen.
Tidak mengganggu kegiatan sanggama.
Tidak mengganggu ASI.
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Keuntungan Nonkontrasepsi
g. cara penggunaan :
Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan metode
kontrasepsi tambahan.
Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan. Bila diinsersi
setelah hari ke-7 siklus haid, klien jangan melakukan hubungan seksual, atau
menaLunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi
kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual atau gunakan metode 9 kontrasepsi lain
untuk 7 hari saja.
Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pascapersalinan, insersi dapat dilakukan
setiap saat. Bila menyusui penuh, klien tidak perlu memakai metode kontrasepsi lain.
Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan
setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari Mau menggunakan
metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan z,implan,
insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini klien tersebut tidak hamil, atau klien
menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar. Z~
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, imlpan dapat diberikan pada
saat jadwal kontrasepsi suntikan tersebut. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal (kecuali AKDR) dan klien
ingin menggantinya dengan Norplant, insersi Norplant dapat dilakukan C, menggantinya
saat, asal saja diyakini klien tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampaidatangny
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin menggantinya dengan implan,
Norplant dapat diinsersikan pada saat haid hari ke-7 dan klien jangan melakukan
hubungan seksual selama 7 hari atau gunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
AKDR segera dicabut.
Pascakeguguran implan dapat segera diinsersikan.
1) Gangguan Haid :
Amenorhoe yaitu tidak datang haid setiap bulan selama menggunakan kontrasepsi
suntikan kecuali pada pemakaian cyclofem.
Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama menggunakan
kontrasepsi suntikan.
2) Keputihan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari jalan lahir dan terasa mengganggu
( jarang terjadi)
Berat badan bertambah beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah menggunakan
kontrasepsi suntikan
Rasa berputar /sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua sisi atau keseluruhan dari
bagian kepala . Ini biasanya bersifat sementara.
5) Hematoma
Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan di bawah kulit.
Efek samping yang ditimbulkan kontrasepsi Oral ( Pil ):
1). Nousea
4). Hipertensi
5). Acne
Pada umumnya tidak berbahaya. Yang paling sering ditemukan adalah gangguan haid yang
kejadiannya bervariasi pada setiap pemakaian, seperti pendarahan haid yang banyak atau
sedikit, bahkan ada pemakaian yang tidak haid sama sekali. Keadaan ini biasanya terjadi 3 6
bulan pertama sesudah beberapa bulan kemudian. Efek samping lain yang mungkin timbul,
tetapi jarang adalah sakit kepala, mual, mulut kering, jerawat, payudara tegang, perubahan
selera makan dan perubahan berat badan.
BKKBN, 1996, Apa Yang Anda Harus Ketahui Tentang Alat Kontrasepsi,
a. jenis :
AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf T diselubungi oleh kawat halus
yang terbuat dari tembaga (Cu)
TUBEKTOMI
a. Jenis :
o minilaparotomi,
o laparoskopi
b. Manfaat
Kontrasepsi
Sangat efektif
Permanen
Tidak mempengaruhi proses menyusui
Tidak bergantung pada faktor sanggama
Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius
Pembedahan sederhan, dapat dilakukan dengan anstesi lokal
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormon
ovarium)
Nonkontrasepsi
Laparoskopi :
Pascakeguguran :
Triwulan pertama : dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap
atau laparoskopi)
Triwulan kedua : dalam waktu 7 hari sepanjang tidak da bukti infeksi perviks (minilap
saja)
h. Komplikasi :
Infeksi luka
Demam pascaoperasi (>38 derajat C)
Luka pada kandung kemih, intestinal (jarang terjadi)
Hematoma (subkutan)
Emboli gas yang diakibatkan oleh laparoskopi (sangat jarang)
Rasa sakit pada lokasi pembedahan
Perdarahan superfisial (tepi-tepi kulit atau subkutan
VASEKTOMI
a. Batasan
Adalah prosedur klinikuntuk meghentikan kapasitas reprosuksi pria dengan jalan
melakukan oklusi vas deferens sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses
fertilitas (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
b. Indikasi
Vasektomi merupakan upaya menhentikan fertilitas di mana fungsi reproduksi merupakan
ancaman atau gangguan kesehatn pria dan pasangan serta melemahkan ketahanan dan
kualitas keluarga
c. Kondisi yang memerlukan perhatian khusus :
Infeksi kulit pada daerah opersi
Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
Hidrokel atau varikokel yang besar
Hernia inguinalis
Undesensus tertikularis
Massa intraskrotalis
Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antinoagulansia
d. Konseling, informasi dan persetujuan medis
Klien dijelaskan tentang prosedur vasektomi tidak mengganggu hormon pria tau
menyebabkan perubahan kemampuan atau kepuasan seksual
Setelah prosedur vasektomi, gunakan salah satu kontrasepsi pilihan hingga spermatozoa
yang tersisa dalam vesika seminalis telah dikeluarkan seluruhnya.
http://bidandesa.com/berbagai-macam-metode-kontrasepsi-
yang-dapat-digunakan-oleh-ibu-menyusui.html
Sumber: Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di Fasilitas
Kesehatan (BKKBN dan Kemenkes R.I., 2012)
5) Spermicida
Spermicida adalah suatu zat atau bahan kimia yang dapat mematikan dan
menghentikan gerak atau melumpuhkan spermatozoa di dalam vagina, sehingga
tidak dapat membuahi sel telur. Spermicida dapat berbentuk tablet vagina, krim
dan jelly, aerosol (busa/foam), atau tisu KB. Cukup efektif apabila dipakai dengan
kontrasepsi lain seperti kondom dan diafragma.
b. Kontrasepsi Hormonal
1) Pil KB
Suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet yang berisi
gabungan hormon estrogen dan progesteron (Pil Kombinasi) atau hanya terdiri dari
hormon progesteron saja (Mini Pil). Cara kerja pil KB menekan ovulasi untuk
mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung telur, mengentalkan lendir mulut
rahim sehingga sperma sukar untuk masuk Ke dalam rahim, dan menipiskan lapisan
endometrium. Mini pil dapat dikonsumsi saat menyusui. Efektifitas pil sangat tinggi,
angka kegagalannya berkisar 1-8% untuk pil kombinasi, dan 3-10% untuk mini pil.
2) Suntik KB
Suntik KB ada dua jenis yaitu, suntik KB 1 bulan (cyclofem) dan suntik KB 3 bulan
(DMPA). Cara kerjanya sama dengan pil KB. Efek sampingnya dapat terjadi gangguan
haid, depresi, keputihan, jerawat, perubahan berat badan, pemakaian jangka
panjang bisa terjadi penurunan libido, dan densitas tulang.
KB Suntik 3 Bulan, adalah jenis Suntikan KB yang mengandung hormon Depo
Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) dengan volume 150 mg. Alat
kontrasepsi ini diberikan setiap 3 bulan atau 12 Minggu. Suntikan pertama diberikan 7
hari pertama saat periode menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah persalinan. Jenis
Suntikan KB ini ada yang dikemas dalam cairan 1ml atau 3ml.
KB Suntik 1 Bulan, adalah jenis Suntikan KB yang diberikan 1 bulan sekali. Dengan
pemberian suntikan pertama sama dengan suntik 3 bulan, yaitu setelah 7 hari pertama
periode menstruasi, atau 6 minggu setelah melahirkan. Alat kontrasepsi ini mengandung
kombinasi hormon Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) dan Estradiol
Cypionate (hormon estrogen).
3) Implan
Implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit, biasanya dilengan
atas. Cara kerjanya sama dengan pil, implant mengandung levonogestrel.
Keuntungan dari metode implant ini antara lain tahan sampai 5 tahun, kesuburan
akan kembali segera setelah pengangkatan. Efektifitasnya sangat tinggi, angka
kegagalannya 1-3%
4) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / IUD
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya
bermacam-macam, terdiri dari plastik (polyethyline), ada yang dililit tembaga (Cu),
dililit tembaga bercampur perak (Ag) dan ada pula yang batangnya hanya berisi
hormon progesteron. Cara kerjanya, meninggikan getaran saluran telur sehingga
pada waktu blastokista sampai ke rahim, endometrium belum siap menerima
nidasi, menimbulkan reaksi mikro infeksi sehingga terjadi penumpukan sel darah
putih yang melarutkan blastokista, dan lilitan logam menyebabkan reaksi anti
fertilitas. Efektifitasnya tinggi, angka kegagalannya 1%.
c. Metoda Kontrasepsi Mantap (Kontap)
1) Tubektomi
Suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara
mengikat atau memotong pada kedua saluran tuba fallopi (pembawa sel telur ke
rahim), efektivitasnya mencapai 99 %.
2) Vasektomi
Vasektomi merupakan operasi kecil yang dilakukan untuk menghalangi keluarnya
sperma dengan cara mengikat dan memotong saluran mani (vas defferent) sehingga
sel sperma tidak keluar pada saat senggama, efektifitasnya 99%. (Suratun, 2008)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37114/4/Chapter%20II.pdf
1. Suntikan KB
Kelebihan:
- Mudah digunakan. Hanya sekali suntik setiap tiga bulan dan bisa kembali subur saat
ingin dihentikan.
- Memberi perlindungan terhadap kanker rahim, kanker indung telur dan
pembengkakan pinggul.
- Memperkecil kemungkinan kurang darah dan nyeri haid.
- Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan.
- Bisa digunakan wanita yang sudah punya anak ataupun baru menikah.
- Untuk kunjungan ulang tidak perlu terlalu tepat waktu.
- Jika digunakan ibu menyusui enam minggu setelah melahirkan, tidak
mempengaruhi ASI.
Kekurangan:
- Awal pemakaian bisa terjadi bercak darah.
- Bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
- Setelah setahun menggunakan dan berhenti haid belum teratur.
- Kesuburan lambat kembali, membutuhkan waktu empat bulan atau lebih.
2. Pil
Kelebihan:
- Sangat ampuh sebagai alat kontrasepsi apabila digunakan dengan benar dan tidak
terputus.
- Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan.
- Bisa digunakan wanita segala usia.
- Kesuburan segera kembali setelah dihentikan.
Kekurangan:
- Pada tiga bulan pertama bisa merasakan mual.
- Pendarahan atau bercak darah, terutama jika lupa atau terlambat minum pil.
- Bisa merasakan sakit kepala ringan.
- Berat badan bisa naik.
- Biasanya haid akan terhenti.
- Walau sangat jarang, wanita yang memiliki darah tinggi atau berusia 35 tahun ke
atas dan merokok, berisiko terserang stroke, serangan jantung atau penggumpalan
darah dalam pembuluh.
3. IUD
Kelebihan:
- Pencegahan kehamilan yang ampuh untuk paling tidak 10 tahun.
- Tidak mengganggu hubungan seks dengan pasangan.
- Tidak terpengaruh obat-obatan.
- Bisa subur kembali setelah IUD dikeluarkan,
- Tidak mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI.
- Dapat mencegah kehamilan di luar kandungan.
Kekurangan:
- Terjadi perubahan siklus haid.
- Bisa merasakan pembengkakan di pinggul.
- Pemasangannya membutuhkan prosedur medis.
- Saat memasang dan mengeluarkan IUD, harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih.
- Bisa keluar dari rahim tanpa diketahui, sehingga wanita yang memakai IUD harus
rutin periksa ke tenaga kesehatan.
- Bisa merasakan nyeri setelah 3-5 hari pertama pemasangan.
- Saat haid, darah yang keluar cukup banyak sehingga bisa menyebabkan kurang
darah.
4. Implan
Kelebihan:
Kekurangan:
5. Kontrasepsi Mantap
Kelebihan:
Kekurangan:
Harus dipertimbangkan dengan baik karena bersifat permanen (tidak dapat dipulihkan
kembali) kecuali dengan operasi rekanalisasi.
Dapat menyesal di kemudian hari saat ingin memiliki anak lagi.
Rasa sakit atau tidak nyaman dalam jangka pendek setelah tindakan.
Harus dilakukan dokter terlatih atau dokter spesialis.
Kelebihan:
Kekurangan:
Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat tindakan, akibat
reaksi anafilaksi yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau manipulasi berlebihan
terhadapa anyaman pembuluh darah di sekitar vasa deferensia.
6. Kondom
Kelebihan:
Kekurangan:
www.bkkbn.go.id/.../FAKTOR-FAKTOR%20YANG%
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik
a) Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya
b) Efek samping yang merugikan tidak ada
c) Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan
d) Tidak mengganggu hubungan persetubuhan
e) Tidak memerlukan bantuan medic atau control yang ketat selama pemakaiannya
f) Cara pengguanaannya sederhana
g) Harganya murah supaya dapat dijangkau masyarakat luas
h) Dapat diterima oleh pasangan suami istri
a. Efek Samping
Perdarahan tidak teratur.
sering terjadi pada beberapa bulan pertama pemakaian pil kb, jika tubuh
telah menyesuaikan diri dengan hormon biasanya perdarahan abnormal akan
berhenti.
beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil kb, mungkin tidak akan
terjadi menstruasi, tetapi obat ini tidak menyebabkan berkurangnya
kesuburan secara permanen.
efek samping yang berhubungan dengan estrogen adalah mual, nyeri tekan
pada payudara, perut kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan
darah dan depresi.
efek samping yang berhubungan dengan progestin adalah penambahan berat
badan, jerawat dan kecemasan.
penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya terjadi akibat
penahanan cairan dan mungkin karena meningkatnya nafsu makan.
bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada pemakaian pil kb
dosis tinggi.
jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri tungkai, pemakaian pil kb
harus segera dihentikan dan segera memeriksakan diri karena gejala tersebut
mungkin menunjukkan adanya bekuan darah di dalam vena tungkai dan
kemungkinan sedang menuju ke paru-paru.
pil kb dan pembedahan menyebabkan meningkatnya resiko pembentukan
bekuan darah, sehingga 1 bulan sebelum menjalani pembedahan pemakaian
pil harus dihentikan dan baru mulai dipakai lagi 1 bulah setelah pembedahan.
2. SUSUK
Pascakeguguran.
Tekanan darah < 180/110 mmllg, dengan masalah pembekuan darah, atau
anemia bulan sabit (sickle cell).
Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan.
Bila diinsersi setelah hari ke-7 sikius haid, klien jangan melakukan hubungan
seksual, atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak
terjadi kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual atau gunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat
dilakukan setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual selama 7
hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Perlu dijelaskan bahwa mungkin terjadi sedikit rasa perih, pembengkakan, atau
lebam pada daerah insisi. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan.
Setelah luka sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan
tekanan yang wajar.
Efek samping yang berhubungan dengan implan dapat berupa sakit kepala,
penambahan berat badan, dan nyeri payudara. Efek-efek samping ini tidak
berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Bila Norplant dicabut sebelum 5 tahun dan susuk Implanon sebelum 3 tahun,
kemungkinan hamil sangat besar, dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
Berikan kepada klien kartu yang ditulis nama, tanggal insersi, tempat insersi, dan
nama klinik.
Implan tidak melindungi klien dan infeksi menular seksual, termasuk AIDS. Bila
pasangannya memiliki risiko, penlu menggunakan kondom untuk melakukan
hubungan seksual.
(www.infosehat.com)
3. SUNTIK
Kontraindikasi
- perokok berat
- menyusui
- gemuk atau kurus
- remaja
- baru keguguran
- berpenyakit tiroid
- epilepsi
- tbc (bukan tbc kandungan)
- varises ringan
- hipertensi ringan
- siklus haid tidak teratur
- anemi kekurangan zat besi
(www.medicastore.com)
4. AKDR
a. yang dapat menggunakan AKDR
o usia reproduktif
o keadaan nulipara
o menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
o menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
o setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
o setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.
o Resiko rendah dari IMS.
o Tidak menghendaki metode hormonal
o Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari.
o Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama
5. TUBEKTOMI
6. VASEKTOMI
e. Indikasi
7. KONDOM
KONDOM
Ingin berpartisipasi dalam program KB Mempunyai pasangan yang berisiko tinggi bila
terjadi kehamilan.
8. DIAGFRAGMA
DIGFRAGMA
Tidak meyukai metode kontrasepsi Berdasarkan umur dan paritas serta masalah
hormonal seperti perokok atau di atas kesehatan menyebabkan kehamilan menjadi
usia 35 tahun. berisiko tinggi
Menyusui dan perlu kontrasepsi Tidak stabil secara psikis atau tidak suka
menyebtuh alat kelaminnya (vulva dan vagina)
SPERMISIDA
Tidak meyukai metode kontrasepsi Berdasarkan umur dan paritas serta masalah
hormonal seperti perokok atau di atas kesehatan menyebabkan kehamilan menjadi
usia 35 tahun. berisiko tinggi
Menyusui dan perlu kontrasepsi Tidak stabil secara psikis atau tidak suka
menyebtuh alat kelaminnya (vulva dan vagina)
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah diperkenalkan sejak 1960. Pil
diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan
sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera
sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para
ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya
penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih
menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.
Pil dapat digunakan untuk menghindari kehamilan pertama atau menjarangkan waktu
kehamilan-kehamilan berikutnya sesuai dengan keinginan wanita. Berdasarkan atas bukti-
bukti yang ada dewasa ini, pil itu dapat diminum secara aman selama bertahun-tahun.
Tetapi, bagi wanita-wanita yang telah mempunyai anak yang cukup dan pasti tidak lagi
menginginkan kehamilan selanjutnya, cara-cara jangka panjang lainnya seperti spiral atau
sterilisasi, hendaknya juga dipertimbangkan. Akan tetapi, ada pula keuntungan bagi
penggunaan jangka panjang pil pencegah kehamilan. Misalnya, beberapa wanita tertentu
merasa dirinya secara fisik lebih baik dengan menggunakan pil daripada tidak. Atau mungkin
menginginkan perlindungan yang paling efektif terhadap kemungkinan hamil tanpa
pembedahan. Kondisi-kondisi ini merupakan alasan-alasan yang paling baik untuk
menggunakan pil itu secara jangka panjang.
Jenis-jenis Pil
b. Pil berturutan
Dalam bungkusan pil-pil ini, hanya estrogen yang disediakan selama 1415 hari
pertama dari siklus menstruasi, diikuti oleh 56 hari pil gabungan antara estrogen
dan progestin pada sisa siklusnya. Ketepatgunaan dari pil berturutan ini hanya sedikit
lebih rendah daripada pil gabungan, berkisar antara 9899%. Kelalaian minum 1
atau 2 pil berturutan pada awal siklus akan dapat mengakibatkan terjadinya
pelepasan telur sehingga terjadi kehamilan. Karena pil berturutan dalam mencegah
kehamilan hanya bersandar kepada estrogen maka dosis estrogen harus lebih besar
dengan kemungkinan risiko yang lebih besar pula sehubungan dengan efek-efek
sampingan yang ditimbulkan oleh estrogen.
Mengapa demikian?
Karena ibu tersebut suspect fibroadenoma mammae maka kita jelaskan
kandungan dan bagaimana kerja kontrasepsi hormonal terhadap tubuh
terutama pengaruhnya terhadap payudara ibu tersebut. Jelaskan sesuai
pemahaman ibu, mengenai kelainan yang ada pada payudaranya bahwa
kontrasepsi hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan sel dari
fibroadenoma mammae. Karena kontrasepsi hormonal memicu pertumbuhan
sel tersebut.
Bagaimana informed choicenya?
Jelaskan kepada ibu macam macam kontasepsi, Jika ibu tersebut memilih
kontrasepsi hormonal pil, berikan kontrasepsi hormonal pil yang hanya
mengandung progesterone. Jika memungkinkan ibu memilih kontrasepsi
nonhormonal ,bantu ibu untuk memilih kontrasepsi nonhormonal seperti
metode kalender (ajarkan ibu untuk menggunakan metode kalender), metode
lendir serviks (ajarkan ibu utuk mengetahui metode tersebut), kondom, koitus
interuptus, IUD. Yang tidak memicu pertumbuhan sel kanker.
Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia
sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW Breats Cancer
Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun,
kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9%
populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast
Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25
tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam
hidupnya. Namun, kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia
yang lebih tua atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian
yang lebih kecil disbanding pada usia muda.
Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab
sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh
hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae,
hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi
atau pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor ini adalah tumor jinak, dan
fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali tidak dapat menjadi kanker
atau tumor ganas.
2. PENYEBAB
Fibroadenoma ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen.
Biasanya ukurannya akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat
hamil karena produksi hormon estrogen meningkat.
3. GEJALA
Pertumbuhan fibroadenoma mammae umumnya tidak menimbulkan rasa sakit,
hanya ukuran dan tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri pada mammae.
Pada saat disentuh kenyal seperti karet
4. PATOLOGI
Makroskopi: tampak bulat, elastis dan nodular, permukaan berwarna putih keabuan.
Mikroskopi: epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang dikelilingi oleh stroma
fibroblastic yang khas (intracanalicular f. dan pericanalicular f.).
5. PENEGAKAN DIAGNOSA
Pada awalnya penegakan diagnosa tehadap fibroadenoma mammae ini adalah
dilakukan pemeriksaan fisik, kemudian akan dilakukan mammogram (x-ray pada
mammae) atau ultrasound pada mammae apabila diperlukan. Yang paling pasti dan
tepat dalam diagnosa terhadap fibroadenoma mammae ini adalah penggunaan
sample biopsi. Pengambilan sampel biopsi ini dapat dilakukan dengan mengiris
bagian mammae atau dengan memasukkan jarum yang kecil dan panjang untuk
mengambil sampel sel fibroadenoma tersebut.
Diagnosa terhadap FAM ini dapat dibuat dengan penggabungan penilaian klinis,
ultrasonografi dan pengambilan sampel dengan penggunaan jarum. Penilaian klinis
terhadap benjolan payudara ini harus mempertimbangkan:
Umur:
Karsinoma: umumnya menyerang pada usia menjelang menopause
Fibroadenoma: umumnya menyerang wanita usia di bawah 30 tahun
6. TREATMENT
Karena FAM adalah tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan tidak perlu dengan
pengangkatan mammae. Yang perlu diperhatikan adalah bentuk dan ukurannya saja.
Pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa faktor yaitu faktor fisik dan
psikologi pasien. Apabila ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa sakit
dan tidak nyaman pada pasien maka diperlukan pengangkatan.
Estrogen
Siklus Menstruasi
Sumber :
Gruber CJ, Tschugguei W, Schneebeger C, Huber JC. Production and action of estrogens.
N Engl J Med 2002; 346: 340-50
http://www.cancerhelps.co.id/Tumor/fibroadenoma-mammae-fam.html
Referensi:
Karkata MK. Keluarga Berencana saat laktasi. Dalam: Soetjiningsih, ed. ASI
petunjuk untuk tenaga kesehatan. EGC, Jakarta. 1997
American Academy of Family physicians. Blenning EC,
Paladine H. An approach to the post partum office visit. Am Fam Physician
2005;72:2491-6, 2497-8.
Combined hormonal versus nonhormonal versus progestin-only
contraception in lactation. Cochrane Database syst rev.2003
Konseling.
Sewaktu memberikan konseling kepada aseptor kb hal yang paling utama dilakukan
adalah menanyakan kepada klien apakah klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan
adakah mempunyai riwayat penyakit keturunan hipertensi.
Kemudian jelaskan kepada klien bahwa kontrasepsi hormonal mempunyai efek samping
terhadap peningkatan tekanan darah di khawatirkan akan memperburuk keadaan klien.
Anjurkan kepada klien untuk memilih alat kontrasepsi yang non hormonal.
kehamilan dan persalinan. Penurunan kesuburan ini terjadi akibat hambatan yang
terletak di sentral maupun di perifer. Efek sentral atau di otak tampaknya merupakan
hambatan yang paling berperan dalam mencegah ovulasi yaitu dengan adanya
penurunan sensitivitas hipothalamus terhadap umpan balik positif dari estrogen,
hambatan sekresi GnRH oleh hipothalamus, dan penurunan sekresi gonadotropin oleh
dominasi hormon prolaktin. Sementara efek di perifer atau di ovarium adalah