Anda di halaman 1dari 9

METABOLISME LEMAK

Lemak yang tidak diperlukan disimpan di dalam Jaringan


adipose (bawah kulit). Ia dikeluarkan apabila diperlukan dan diubah
menjadi gliserol dan asam lemak di dalam hati.
Apabila lemak telah di metabolismekan oleh hati, terdapat zat
sisa berupaketon
Lemak atau lipid terdapat pada semua bagian tubuh manusia
terutama pada bagian otak, mempunyai peran yang sangat penting
dalam proses metabolisme secara umum. Sebagian lipid jaringan
tersebar sebagai komponen utama membrane sel dan berperan
mengatur jalannya metabolisme di dalam sel.
Beberapa peranan biologi yang penting dari lipid adalah sebagi
berikut:
1. Komponen struktur membran

1. Lapisan pelindung pada beberapa jasad


2. Bentuk energi cadangan
Komponen permukaan sel yang berperan dalam proses
interaksi antara sel dengan senyawa kimia di luar sel, seperti dalam
proses kekebalan jaringan
Sebagai komponen dalam proses pengangkutan melalui
membran.
Biosintesis asam lemak sebagai bagian dari biosintesis lipida
adalah suatu proses metabolisme yang penting
Hal ini benar jika diingat jaringan hewan mempunyai
kemampuan terbatas untuk menyimpan energi dalam bentuk
karbohidrat, dalam hal ini sebagian dari polisakarida dirombak
melalui proses glikolisis menjadi asetil ko-A, yang merupakan pra
zat ( zat antara) untuk biosintesis asam lemak dan triasilgliserol.
Senyawa lipid ini mempunyai kandungan energi yang lebih
tinggi (1 gr = 9,3 kal) bila dibandingkan dengan karbohidrat ( 1 gr
= 4,1 kal) dan dapat disimpan sebagai cadangan energi yang besar
di dalam jaringan lemak ( Adiposa)
Di dalam tumbuhan, senyawa lipid disimpan sebagai cadangan
energi yang cukup besar di dalam biji dan buah.
Biosintesis asam lemak dari asetil ko-A terjadi di hampir
semua bagian tubuh hewan, terutama di dalam jaringan hati,
jaringan lemak dan kelenjar susu.
Biosintesis ini berlangsung dalam sitoplasma, membutuhkan
asam sitrat sebagai kofaktor dan membutuhkan CO2 sebagai factor
pembantu dalam mekanisme pemanjangan rantai asam lemak,
meskipun CO2 tidak tergabung ke dalam asam lemak tersebut.
Asam lemak adalah suatu senyawa yang terdiri dari rantai
panjang hidrokarbon dan gugus karboksilat yang terikat pada
ujungnya.
Asam lemak mempunyai dua peranan fisiologi yang penting.
1. Pertama, sebagai satuan pembentuk fosfolipid dan
glikolipid yang merupakan molekul amfipatik sebagai
komponen membran biologi.
2. Asam lemak mempunyai peran yang sangat penting
sebagai sumber pembentuk energi dalam tumbuhan dan
hewan.
Sebagian besar asam lemak disimpan dalam bentuk senyawa
trigliserida di dalam sel.
Sebagian besar asam lemak bebas yang mengalami
katabolisme berasal dari proses hidrolisis trigliserida oleh enzim
lipase yang terdapat di dalam sel jaringan lemak.
Asam lemak ini dikeluarkan dari sel, berikatan dengan serum
albumin yang kemudian bersama aliran darah dibawa ke jaringan
lainnya di dalam tubuh untuk selanjutnya mengalami oksidasi.
Dalam hal ini asam lemak yang masuk ke jaringan lebih dulu
dipergiat dengan perantaraan enzim di dalam sitoplasma, baru
kemudian dapat dimasukkan ke dalam mitokondrion untuk
selanjutnya mengalami proses oksidasi menghasilkan energi yang
dipakai untuk segala kegiatan dalam tubuh yang memerlukan
energi. OK
Oksidasi sempurna asam lemak berantai panjang di dalam
semua sel jaringan hewan mamalia, kecuali di dalam sel otak,
menghasilkan CO2 dan H2O sebagai hasil akhir.
Dalam keadaan tertentu oksidasi asam lemak dalam sel otak
menghasilkan asam -hidroksibutirat.
Kelincahan gerak, penyebaran, dan oksidasi asam lemak yang
terjadi di dalam tubuh berlangsung secara terpadu dengan proses
metabolisme karbohidrat dan diatur oleh sistem hormon endokrin
yang rumit.

OKSIDASI ASAM
LEMAK
Asam lemak yang ada di dalam tubuh banyak mengalami
oksidasi dalam -oksidasi menjadi asetil KoA.
Oksidasi asam lemak ini terjadi di dalam mitokondria.
Untuk memasuki mitokondria, asam-asam lemak pertama-
tama harus diubah menjadi suatu bentuk asil-KoA oleh aksi
tiokinase dan ATP dalam mikrosom atau pada permukaan
mitokondria.
Untuk asam-asam lemak rantai panjang, biasanya harus
diubah terlebih dahulu menjadi asilkarnitin supaya dapat masuk
menembus membran mitokondria.
Sesampainya di dalam mitokondria, barulah asam lemak dapat
dioksidasi.
Semua proses ini mulai dari masuk ke dalam mitokondria
hingga mengalami oksidasi terjadi dalam 3 tahap.
Sistem -oksidasi pada asam lemak melibatkan 3 tahap, yaitu:
1. Aktivasi asam lemak yang terjadi di sitoplasma
2. Transport asam lemak ke dalam mitokondria
3. Proses -oksidasi di dalam matriks mitokondria
Aktivasi asam lemak
Asam lemak diaktifkan menjadi bentuk asil KoA oleh tiokinase
atau Asil KoA sintetase (tiokinase).
Reaksi ini terjadi dalam dua langkah dan membutuhkan ATP,
KoA dan Mg2+. Asam lemak bereaksi dengan ATP membentuk
asiladenilat yang kemudian bergabung dengan KoA untuk
menghasilkan asil KoA.
Dalam proses aktivasi ini dibutuhkan 2 fosfat berenergi tinggi
karena ATP akan diubah menjadi pirofosfat (PPi).
Enzim inorganik pirofosfatase menghidrolisis PPi menjadi fosfat
(Pi) dan proses ini bersifat irreversibel.
Aktivasi asam lemak ini umumnya terjadi di retikulum
endoplasma, peroksisom dan membran luar mitokondria.
Sebab pada daerah-daerah ditemukan enzim asil KoA sintetase
yang berfungsi mengaktifkan asam lemak.
Dalam aktivasi asam lemak ada yang harus diperhatikan. Yaitu
panjang rantai asam lemak yang akan diaktivaskan.
Apakah asam lemak tersebut berantai panjang (10-20 karbon),
medium (4-12 karbon) ataupun berantai pendek (<4>

Transport asil KoA ke dalam mitokondria


Asil KoA (asam lemak yang sudah diaktifkan) yang berantai
panjang tidak dapat menembus membran mitokondria dengan
mudah.
Oleh karena itu, Asil KoA berantai panjang akan diubah dulu
menjadi asilkarnitin oleh karnitin parmitoiltransferase-I (karnitin
asiltransferase-I) yang ada di sitoplasma agar dapat masuk ke
dalam mitokondria.
Semua proses ini terjadi dalam 4 tahap
1. Grup Asil pada asilKoA ditransfer ke karnitin yang dibantu
oleh karnitin asiltransferase-I. Pada tahap ini asilKoA akan
diubah menjadi Asilkarnitin.
2. Asilkarnitin akan dibawa masuk menembus membran
mitokondria sampai ke matriks oleh protein carrier.
3. Karnitin asiltransferase-II (yang berada di membran
dalam mitokondria) akan mengkonversi asilkarnitin menjadi
asilKoA kembali sedangkan karnitin akan dilepas.
4. Karnitin akan dilepaskan ke sitoplasma untuk digunakan
kembali.
Proses -oksidasi di dalam matriks mitokondria
Setiap siklus -oksidasi akan membebaskan dua unit karbon
asetil KoA dan terjadi dalam 4 urutan reaksi.
1. Oksidasi: Asil KoA mengalami dehidrogenasi oleh FAD-
dependent flavoenzim, asilKoA dehidrogenase. Ikatan double
dibentuk antara karbon dan .
2. Hidrasi: Enoil KoA hidratase menghidrasi ikatan double
tadi sehingga membentuk -hidroksiasil KoA.
3. Oksidasi: Dalam tahap ini akan dihasilkan -ketoasil KoA.
4. Pemecahan (Cleavage): Reaksi terakhir -oksidasi akan
membebaskan 2 karbon asetil KoA dari asil KoA.
Pada jalur -oksidasi, asam lemak yang jumlah atom
karbonnya ganjil, akan membentuk asetil KoA hingga tersisa sebuah
residu tiga karbon (propionil KoA). Propionil KoA ini akan diubah
menjadi suksinil KoA yang siap memasuki siklus asam sitrat.
Kesimpulan:
Pada oksidasi asam
lemak, asam lemak akan diubah dalam proses -oksidasi menjadi
asetil KoA.
Proses Oksidasi lain dengan -oksidasi
Meskipun -oksidasi merupakan jalur paling dominan pada
oksidasi lemak, namun sebenarnya masih ada jalur oksidasi lain
yang dikenal, yaitu -oksidasi. -oksidasi melakukan
penghapusan/penghilangan satu atom karbon pada asam lemak dan
tidak melibatkan ikatan asam lemak dengan koenzim A.
Dalam proses ini tidak ada energi apapun yang dihasilkan.
Sebelum memulai oksidasi, terlebih dahulu asam lemak
dihidroksilasi. Baik itu hidroksilasi pada asam lemak rantai pendek
maupun hidroksilasi asam lemak rantai panjang (untuk sintesis
sfingolipid).
Proses hidroksilasi ini kemungkinan besar terjadi di retikulum
endoplasma dan mitokondria yang melibatkan fungsi oksidasi
campuran.
Proses Oksidasi lain dengan -oksidasi
Jalur ini termasuk jalur yang jarang. jalur ini terjadi di
retikulum endoplasma pada hampir semua jaringan tubuh.
Sama seperti -oksidasi, -oksidasi juga melibatkan
hidroksilasi sebelum oksidasi asam lemak.
Dalam hal ini hidroksilasi terjadi pada karbon metil di akhir
gugus karboksil atau karbon disebelah metil akhir.
Jalur ini juga melibatkan fungsi oksidasi campuran (mixed
function oxidase) dan membutuhkan sitokrom P450, O2, dan
NADPH.
Bahan dari piruvat membuat proses ini seolah-olah lebih
mudah.
Piruvat diubah menjadi asetilKoA dan oksaloasetat, yang
akhirnya akan bergabung kembali membentuk sitrat.
BIOSINTESIS ASAM LEMAK
Karbohidrat dan asam amino yang dikonsumsi berlebihan akan
dikonversi menjadi asam lemak dan disimpan sebagai
triasilgliserol.
Dan proses ini (selanjutnya kita sebut sintesis asam lemak)
paling banyak terjadi di hati, ginjal, jaringan adiposa dan kelenjar
mamaria.
Dalam proses ini, asetil KoA bertindak sebagai substrat
langsung atau bahan utamanya, sedangkan palmitat sebagai produk
akhirnya.
Sintesis asam lemak melibatkan asetil KoA dan NADPH. Asetil
KoA disini berfungsi sebagai sumber atom karbon sementara NADPH
berperan sebagai bahan pendukungnya saja.

Sintesis asam lemak terjadi dalam 3 proses. Yang diantaranya:


1. Produksi asetil KoA dan NADPH
2. Pembentukan Malonil KoA dari asetil KoA
3. Reaksi kompleks sintesis asam lemak
Produksi asetil KoA dan NADPH
Asetil KoA dan NADPH merupakan syarat paling penting dalam
sintesis asam lemak.
Asetil KoA diproduksi di dalam mitokondria melalui oksidasi
asam lemak dan piruvat, asam amino dan juga dari badan keton.
Seperti yang sudah di atas sebelumnya, bagaimana oksidasi
asam lemak dapat menyediakan asetil KoA di dalam mitokondria.

Dimulai dari proses yang terjadi di sitoplasma sampai ke


dalam mitokondria.
Asetil KoA yang dihasilkan tersebutlah yang menjadi salah satu
sumber bahan untuk sintesis asam lemak ini.
Sedangkan sumber asetil KoA yang diperoleh dari piruvat
disediakan oleh piruvat dehidrogenase.
Piruvat yang masuk ke dalam mitokondria akan diubah
menjadi asetil KoA dan oksaloasetat.
Piruvat dehidrogenase akan merubah piruvat menjadi asetil
KoA sedangkan piruvat karboksilase mengubah piruvat menjadi
oksaloasetat.
Sedangkan bahan NADPH dapat diperoleh dari jalur pentosa
fosfat dan bisa juga dari NADPH yang dihasilkan enzim malat.
Kemudian, untuk memulai proses sintesis asam lemak, asetil
KoA akan bergabung terlebih dahulu dengan oksaloasetat
membentuk sitrat.
Asetil KoA harus diubah dulu menjadi sitrat karena asetil KoA
tidak mampu menembus membran mitokondria.

Sitrat yang baru saja dibentuk mampu dengan bebas


menembus membran mitokondria sampai ke sitoplasma.
Di sitoplasma sitrat ini akan dipecah oleh sitrat liase menjadi
asetil KoA dan oksaloasetat.
Pada tahap ini, oksaloasetat diteruskan hingga membentuk
malat sedangkan asetil KoA dilanjutkan ke proses berikutnya, yaitu
pembentukan malonil KoA dari asetil KoA.

Anda mungkin juga menyukai