Anda di halaman 1dari 3

(Judul Artikel)

Penulis Pertama1, Penulis Kedua2, Penulis Ketiga3, Dosen Pembimbing4


Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur
(alamat korespondensi email)

Abstract
Template artikel review untuk Airlangga Medical Scientific Week 2015. Peserta yang mengirimkan
karya artikel review pada kompetisi ini diwajibkan mengikuti aturan penulisan yang sesuai dengan
template ini. Naskah diketik dengan font Arial, 10, dan maksimal 10 halaman. Aturan penulisan untuk
abstrak, yaitu: abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Mencakup latar belakang,
tujuan, metode, hasil, diskusi, hingga kesimpulan. Ditulis dalam satu paragraf abstrak, bukan
ringkasan yang terdiri atas beberapa paragraf. Abstrak dalam bahasa inggris ditulis terlebih dahulu.
Terdiri dari 200-250 kata.
Kata kunci: kata kunci terdiri dari 3-5 kata. Ditulis dengan font Bold dan Italic

tersebut di Thailand dan Kamboja. Penelitian


Introduction pertama kali menuju kepada kesimpulan
Malaria menjadi perhatian global dunia karena bahwa sekitar 16,6% pasien mengalami gagal
memiliki penyebaran yang luas di lebih dari terapi ketika diberikan kombinasi obat-obatan
100 negara yang beriklim tropis maupun sub mefloquine dan artesunate.7 Oleh sebab itu,
tropis. Penduduk yang berisiko terinfeksi upaya preventif lebih diutamakan dalam
malaria yakni bayi, balita, dan ibu hamil menekan angka kejadian malaria.
berjumlah sekitar 2,3 miliar atau 41 % dari
penduduk dunia. pada tahun 2013 mencapai Teknologi vaksin merupakan salah satu cara
265.000.000 kasus diikuti dengan estimasi memanipulasi imun tubuh yang dapat
kematian mencapai 1.000.000 jiwa.1,2 dijadikan sebagai strategi preventif terhadap
Indonesia merupakan salah satu negara yang penyebaran penyakit malaria dan
masih berisiko terhadap malaria.3 Tahun 2012 menanggulangi masalah resistensi obat pada
tercatat 850 orang dari 100.000 penduduk malaria. Namun vaksin konvensional malaria
menderita malaria dengan 11 dari 850 pasien saat ini susah untuk dikembangkan
meninggal akibat malaria.4 dikarenakan tahap perkembangan parasit
malaria yang banyak sehingga
Malaria disebabkan oleh parasit dari genus mengekspresikan jenis antigen yang berbeda.
Plasmodium. parasit tersebut ditularkan pada Inovasi vaksin DNA memberikan potensi pada
manusia melalui gigitan nyamuk dari genus strategi pencegahan malaria ini. Vaksin DNA
Anopheles. Gejala yang ditimbulkan antara menggunakan prinsip teknologi DNA
lain demam, anemia, panas dingin, dan rekombinan yang terdiri dari plasmid DNA
keringat dingin. Untuk mendiagnosa bakteri yang telah direkayasa untuk
seseorang menderita malaria adalah dengan memproduksi dua atau lebih antigen dari
memeriksa ada tidaknya plasmodium pada patogen tunggal. Vaksin DNA tergolong aman
sampel darah. Plasmodium falciparum karena tidak menginduksi antibodi anti-DNA
menyebabkan infeksi paling berbahaya dan dan mampu merangsang respon imun baik
memiliki tingkat komplikasi dan mortalitas humoral maupun seluler. Selain itu, vaksin
malaria tertinggi.5 DNA juga dapat mengkode lebih dari satu
peptida yang nantinya akan dikenali tubuh
Pengobatan malaria saat ini masih memiliki sebagai antigen.10 Oleh karena itu, inovasi
kendala terkait dengan kemungkinan strategi proteksi pada multi tahap
resistensi pada lini pertama pengobatan perkembangan malaria dapat menjadi titik
malaria yaitu ACT (Artemisinin-based fokus dalam pengembangan strategi vaksin
Combination Therapy). Meskipun belum ada dan pengobatan masa depan.
fakta yang kuat mengenai resistensi ACT,
namun terdapat beberapa studi menunjukkan Strategi preventif malaria melalui blocking
insiden yang tinggi terhadap resistensi obat pada beberapa tahap perkembangan di dalam

1 Pendidikan Dokter Angkatan 2012, Universitas Airlangga


2 Pendidikan Dokter Angkatan 2013, Universitas Airlangga
3 Pendidikan Dokter Angkatan 2014, Universitas Airlangga
4 Dosen Departemen Mikrobiologi, Universitas Airlangga Page 1
tubuh manusia dengan menggunakan vaksin pengamatan atau eksperimen ilmiah. Hasil
tentunya membutuhkan beberapa peptide dapat disajikan dalam bentuk uraian kalimat,
yang akan menjadi kandidat antigen. Kandidat tabel, gambar, atau diagram. Tabel dalam tiap
antigen yang kami pilih untuk diekspresikan naskah maksimal 3 tabel. Sedangkan
olek vaksin DNA adalah Circumsporozoite gambar maksimal 2 gambar.Tabel dan
(CSP) dan GMZ2. CSP merupakan protein gambar yang ada sebaiknya dibuat padat,
esensial dalam perkembangan sporozoite ringkas, dan jelas.
pada tahap pre-hepatosit dan memiliki daerah
conserved.11 GMZ2 merupakan rekombinasi Tabel harus diacu dalam narasi artikel ilmiah.
antara 2 conserved protein (Merozoite Surface Di bawah subjudul tidak diperkenankan
Protein 3 (MSP3) dan Glutamate Rich Protein langsung tabel. Penulisan nomor dan judul
(GLURP)) yang esensial dalam tabel adalah sebagai berikut: Judul tabel
perkembangan merozoite pada tahap pasca- diletakkan di atas tabel dan diberi nomor tabel
hepatosit.12 Kombinasi antara CSP dan GMZ2 secara berurutan. Judul tabel sebisa mungkin
(CSP-GMZ2) berpotensi sebagai kandidat dapat menjawab What, Where, When. Tabel
vaksin pre dan pasca-hepatosit yang harus dilengkapi dengan interpretasi atau
diharapkan memberikan perlindungan multiple narasi. Di antara dua tabel, atau di antara
stage pada malaria dengan model vaksin tabel dan gambar, harus ada narasi. Tabel
DNA. yang ditampilkan adalah garis horizontal saja.
Garis vertikal tidak boleh digunakan.
Vaksin DNA memerlukan antigen presenting
cell (APC) sebagai tempat ekspresi dan Gambar atau grafik harus diacu dalam narasi
presenting antigen. Sel dendritik (DC) artikel ilmiah. Di bawah subjudul tidak
merupakan salah satu antigen presenting cell diperkenankan langsung gambar. Penulisan
(APC) yang cocok dijadikan target vaksin DNA nomor dan judul gambar adalah sebagai
karena dapat menginduksi sitokin pro- berikut: Judul gambar diletakkan di bawah
inflamasi dan sitokin aktivasi sel T yang lebih gambar dan diberi nomor secara berurutan.
poten daripada APC yang lain.13 Untuk itu Judul gambar sebisa mungkin dapat
diperlukan suatu model vaksin delivery menjawab What, Where, When. Gambar
bertarget untuk mengantarkan vaksin DNA harus dilengkapi dengan interpretasi atau
pada sel dendritik. Poly(lactic-co-glycolic acid) narasi. Di antara dua gambar, atau di antara
(PLGA) nanopartikel merupakan co-polimer tabel dan gambar, harus ada narasi.
berukuran nano yang dapat dijadikan sebagai
vaccine delivery dengan kemampuan
Pada bagian ini juga ditampilkan diskusi.
biokompatibilitas dan safety profile yang
Diskusi berupa analisis dari hasil yang didapat
baik.14 Penargetan DC dapat dilakukan pada dan sesuai dengan prinsip ilmu kedokteran.
reseptor DEC-205 yang memberikan respon Hindari pendapat secara personal. Diskusi
DC terhadap peningkatan respon imun tubuh
tidak boleh mengulang hasil dan harus selaras
yang lebih kuat.15 Untuk itu, PLGA
dengan lingkup penulisan. Berdasarkan hasil
nanopartikel dapat dikonjugasikan dengan
penelitian atau teori yang sudah ada. Analisis
antibodi monoklonal (mAb) bertarget reseptor
hasil berdasarkan prinsip-prinsip medis saat
DEC-205 pada DC. Pada artikel ini, kami ini Menerangkan makna beberapa penelitian
mengusulkan model vaksin DNA CSP-GMZ2
yang sudah ada dalam menjawab
berbasis PLGA nanopartikel dengan konjugasi
permasalahan
antibodi monoklonal (mAb) DEC-205 yang
bertarget pada sel dendritik sebagai inovasi
Contoh gambar dan tabel
baru vaksin malaria.
Semua gambar dan tabel harus center dan
Metode
memiliki urutan nomor.
Bagian ini berisi uraian ringkas cara
melakukan penulisan. Metode harus
Tabel 1. Konsentrasi Bahan Aktif dan Hasil
mengandung jenis sumber yang digunakan,
yang Didapat.1 (sumber)
strategi pencarian, kata kunci yang digunakan,
kriteria inklusi dan eksklusi, jumlah penelitian
yang digunakan dalam review Anda. Bahan Aktif
No Objek Hasil
(%)
Hasil dan Diskusi
1 Tikus 1 50 Sangat sehat
Bagian ini menunjukkan data kualitatif dan
atau kuantitatif yang berasal dari suatu 2 Tikus 2 25 sehat
1. Johnatan W, Fiona E, Takana A.
3 Tikus 3 12,5 sakit Immunology. In: Mahmoud S, Paulina R,
editors. Williams textbook of
4 Tikus 4 6,25 buruk Immunology. 22th ed. Philadelphia:
Saunders Elsevier; 2013. p. 1609-27.
2. Sanderson K, Scotland R, Lee P, et al.
2005. Autoimmunity in a phase I trial of
a fully human anti-cytotoxic T-
lymphocyte antigen-4 monoclonal
antibody with multiple melanoma
peptides and Montanide ISA 51 for
patients with resected stages III and IV
melanoma. J Clin Oncol;23:741.
3. Hooijkaas AI, Gadiot J, Morrow M,
Stewart R, Schumacher TN, Blank CU.
Selective BRAF inhibition decreases
tumor-resident lymphocyte frequencies
Gambar 1. Ketik judul dibawah gambar in a mouse model of human melanoma.
dengan posisi center.2 (sumber) Oncoimmunology [Internet].
2012;1(August):60917. Available from:
Kesimpulan http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22
934253
Bagian ini menunjukkan simpulan dari artikel
review sesuai dengan hasil dan dsikusi yang
disampaikan. Kesimpulan sesuai dengan
tujuan khusus. Bagia ini juga menunjukkan
saran dari pihak penulis ataupun pihak lain.
Saran harus praktis (applicable). Kesimpulan
dan saran berupa kalimat naratif (essay).
Pastikan disini tersampaikan poin penting dari
artikel review, tetapi jangan mengulang
abstrak.

Ucapan Terima Kasih

Jika diperlukan, penulis dapat mencantumkan


ucapan terima kasih secara formal pada
pihak-pihak yang mendukung atas
terselesaikannya artikel review ini.

Daftar Pustaka

Sumber pustaka yang digunakan harus aktual


(pustaka ditulis dalam 8 tahun terakhir).
Sebaiknya penggunaan sumber di dalam
sumber, sumber dari buku populer, dan
sumber dari internet dihindari. Sumber dari
internet yang dapat digunakan adalah jurnal
atau sumber pustaka dari instansi
pemerintahan atau swasta. Penulisan
referensi menggunakan gaya Vancouver.
Ketentuan lain dapat dilihat pada guideline
lomba.

Contoh Daftar Pustaka

1 Pendidikan Dokter Angkatan 2012, Universitas Airlangga


2 Pendidikan Dokter Angkatan 2013, Universitas Airlangga
3 Pendidikan Dokter Angkatan 2014, Universitas Airlangga
4 Dosen Departemen Mikrobiologi, Universitas Airlangga Page 3

Anda mungkin juga menyukai