Anda di halaman 1dari 2

Slide 1:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Yang terhormat,
 Ibu Dr. Irnawati, S.Si., M.Sc. selaku ketua tim penguji,
 Yang terhormat Ibu Hj. Fery Indradewi A., S,Si., M.Si., Apt. selaku sekretaris tim penguji,
 Yang terhormat Ibu Nurul Hikmah, S.Farm., M.Pharm.Sci. selaku anggota tim penguji,
 Yang terhormat Prof.Dr.Muhammad Arba, S.Si., M.Si. selaku pembimbing I saya, dan
 Yang terhormat Apt.Arfan, S.Farm., M.S.Farm. selaku pembimbing II saya.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya Nurkhalis
Bintang Astiasal dengan NIM O1A118065 untuk mempresentasikan hasil penelitian saya yang berjudul
“Studi Penambatan Molekul Senyawa Dalam Tumbuhan Kelor (Moringa oleifera L.) Sebagai
Inhibitor Potensial Pada Target NS3 Helicase Untuk Penanganan Demam Berdarah Dengue
(DBD)”

Slide 2:
Baik, langsung saja kita masuk pada latar belakang,
Menurut data dari organisasi kesehatan dunia/WHO tahun 2020 menyatakan bahwa demam berdarah
dengue cenderung lebih sering melanda negara tropis seperti negara negara amerika latin dan negara
negara Asia Tenggara seperti Indonesia yang menjadi salah satu negara yang telah melaporkan
peningkatan jumlah kasus DBD sepanjang tahun, selain itu sebanyak 96 juta kasus demam berdarah
dengue berasal dari 128 negara tropis, angka tersebut menjadikan negara tropis sebagai penyumbang
terbesar kasus DBD, untuk Asia Tenggara sendiri terjadi kematian rata rata 1682 jiwa/tahun
Kemudian European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) menyatakan pada tahun
2022 sebanyak 2.357.301 kasus dan 1.731 kematian akibat demam berdarah dengue telah dilaporkan
di seluruh dunia.
Selain itu, berdasarkan catatan Kemenkes hingga minggu ke-23 di 2022, secara kumulatif sebanyak
52.313 kasus DBD dengan 488 kematian di 451 kabupaten/kota di 38 provinsi yang ada di Indonesia
telah dilaporkan yang mana hal ini menjadi salah satu alasan saya untuk mengangkat penelitian
mengenai penyakit DBD.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue.

Slide 3:
DENV berasal dari genus flavivirus dengan famili Flaviviridae yang merupakan penyebab penyakit
demam berdarah dengue yang ditransmisikan melalui nyamuk yaitu spesies Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Struktur virus dengue dewasa terdiri dari tiga protein struktural, yaitu protein kapsid C,
protein membran M, protein pembungkus E dan tujuh protein non struktural salah satunya yaitu NS3
Helicase. NS3 helicase diketahui berperan penting pada proses infeksi dan replikasi.
Selain itu NS3 juga merupakan protein multifungsi yang berperan dalam pemrosesan poliprotein,
replikasi dan capping RNA. Detail struktural dari DENV helicase dalam kompleks dan dalam bentuk
apo tersedia pada resolusi yang baik yang membuka peluang untuk merancang obat baru terhadap
DBD.
Indonesia memiliki flora yang sangat beragam, mengandung cukup banyak jenis tumbuh-tumbuhan
yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan untuk menghambat
vektor penyakit, salah satunya yaitu tumbuhan kelor. Kelor (Moringa oleifera) adalah tanaman dari
familia moringaceae dan merupakan tanaman tropis yang familiar bagi masayarakat di Indonesia.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji kelor mengandung senyawa
metabolit sekunder seperti steroid/triterpenoid, flavonoid, dan glikosida.Selain mengandung senyawa
metabolit sekunder. menurut penelitian Coelho dkk. (2009) menunjukkan biji kelor juga
mengandung suatu senyawa peptida lektin bernama water soluble lectin (WSMoL) yang dapat
membunuh larva nyamuk Aedes aegypti.
Saat ini metode komputasi (in silico) telah banyak diterapkan dalam proses penemuan dan
pengembangan obat dengan memanfaatkan kemampuan komputer. Metode in silico memiliki
kelebihan, beberapa diantaranya yaitu lebih sedikit memakan biaya dan lebih cepat untuk
mendapatkan hasil Salah satu metode in silico yang banyak digunakan adalah molecular docking, ini
merupakan simulasi secara komputasi yang digunakan untuk memprediksi ikatan antara obat/ligan
dan reseptor/protein dengan memasangkan suatu molekul kecil (ligan) pada sisi aktif dari reseptor,
yang sampai saat ini banyak digunakan dalam proses penemuan dan pengembangan obat baru
dengan aktivitas yang lebih baik.
Terapan dari penambatan molekul akan mempercepat proses penemuan obat terhadap senyawa-
senyawa kimia tertentu terutama yang belum diketahui aktivitasnya dalam tanaman tradisional dalam
hal ini tumbuhan kelor. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi
penghambat Helikase protein Non-Struktural Virus Dengue (DENV NS-3) dari kandungan senyawa
dalam tumbuhan kelor (Moringa oleifera L.) untuk penanganan penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) menggunakan metode komputasi.

Slide Kerangka Konsep:


Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi virus dengue. Pada struktur virus dengue salah satunya terdiri dari protein non structural yaitu
NS3 Helicase yang merupakan protein multifungsi yang berperan dalam pemrosesan poliprotein,
replikasi dan capping RNA virus.
Dalam hal ini, struktur senyawa pada tumbuhan kelor yang digunakan dalam penelitian ini bersama
dengan struktur 3D dari reseptor akan dilakukan penambatan molekul menggunakan aplikasi
Maestro untuk melihat nilai afinitas ikatan dan interaksi interaksi yang terbentuk sehingga nanti
dapat diketahui potensi senyawa pada tumbuhan kelor sebagai inhibitor atau penghambat pada target
NS3 Helicase untuk penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Anda mungkin juga menyukai