Diagnosis banding Pitiriasis versikolor

Morbushansentipe Vitiligo Pitiriasis versikolor Pitiriasisalba

multibasiler
Epidemiologi Bukan penyakit keturunan. Semua Umur. Awitan Sering ditemukan di daerah Pria = wanita. Sering
Semua umur, namun awitan terbanyak umur < 20 tahun. tropis. Semua umur, awitan dijumpai pada anak umur 3-
terbanyak usia 25-35 tahun Ada pengaruh faktor genetik terbanyak remaja yang 6 tahun (30-60%)
berkeringat tapi tidak
mengganti pakaiannya

Etiologi Mycobacterium leprae Penyebab belum diketahui, Malassezia furfur Infeksi Streptococcus, tetapi
berbagai faktor pencetus belum dapat dibuktikan.
sering dilaporkan, misalnya
krisis emosi dan trauma fisis

Patogenesis Terpajan basil lepraklinis 1. Hipotesis autoimun Pada kulit terdapat flora Masih belum diketahui
tergantung pada faktor (Hubungan tantara normal Pityrosporum
genetik & lingkungan. Level tiroditis Hashimoto, orbiculare(bulat)dan
imunitas seluler rendah, anemia pernisiosa dan Pityrosporum ovale (oval)
penyakit dapat berkembang hipoparatiroid) yang dapat berubah sesuai
tanpa kendali(makrofag 2. Hipotesis neurohumoral dengan lingkungan.
eliminasi basil hasilkan (kemungkinan terbentuk Malassezia furufur merupakan
IL-1, TNF-, dan IL-2 produk intermediate yang fase spora dan miselium.
stimulasi makrofag lain terbentuk selama sintesis Faktor presisposisi menjadi
inflamasi katekol yang merusak patogen dapat endogen yang
melanosit) disebabkan antara lain

9

.4. Pajanan terhadap kimiawi
Manifestasi klinis > 5 lesi, makula datar, papul, Makula berwarna putih
infiltrat, plak eritem, nodus,
distibusi lebih simetris,
hilangnya sensasi kurang
jelas, banyak kerusakan
cabang saraf
Predileksi Wajah dan ekstremitas, Daerah yang sering terkena
distribusi simetris
Efloresensi Makula, soliter-multipel,
permukaan halus, agak
berkilat, sirkumskrip atau
difus
3. Autotoksik
(perusakan melanosit
karena penumpukan
prekursor melanin)
Mono Benzil Eter
Hidrokinon dalam
sarungtangan dan deterjen
dengan diameter beberapa
milimeter- beberapa
sentimeter. Bulat atau
lonong dengan batas tegas,
tanpa perubahan epidermis
lain. Kadang terlihat makula
hipomelanotik selain
makula apigmentasi. Di
dalam makula vitiligo dapat
ditemukan vitiligo dengan
pigmentasi normal atau
hiperpigmentasi
(repigmentasi perifolikular).
Kadang ditemukan tepi esi
yang meninggi, eritema dan
gatal (inflamatoar)
adalah bagian ekstensor
tulang terutama diatas jari,
periorifisial sekitar mata,
mulut, dan hidung, tibialis
anterior dan pergelangan
tangan bagian fleksor
dengan lesi bilateral dapat
simetris atau asimetris
Makula berwarna putih,
bulat-lonjong dengan batas
tegas. Kadang terlihat
makula hipomelanotik
selain makula apigmentasi
defisiensi imun dan eksogen
karena faktor suhu,
kelembaban udara, dan
keringat
Terlihat seperti bercak
berwarna-warni, bentuk tidak
teratur sampai teratur, batas
jelas sampai difus
Terdapat di badan, dada,
punggung atas, abdomen, dan
anggota gerak atas
Makula - patch yang ditutupi
skuama halus yang berwarna
putih sampai warna coklat
hitam
Terdapat lesi berbentuk
bulat, oval / plakat yang tak
teratur. Warna merah muda
atau sesuai warna kulit
dengan skuama halus.
Setelah eritema
menghilang, lesi yang
dijumpai hanya
depigmentasi dengan
skuama halus. Bercak
biasanya multipel 4-20
dengan diameter antara -2
cm.
Pada anak-anak lokasi
biasanya pada muka (50-
60%), paling sering di
sekitar mulut, dagu, pipi
serta dahi, dapat juga pada
ekstremitas dan badan.
Dapat simetris pada
bokong, paha atas,
punggung, dan ekstensor
tangan
Lesi bulat, oval atau plakat
yang tidak teratur. Lesi
eritema atau sesuai warna
kulit, setelah menghilang
yang dijumpai depigmentasi
10
 ditutupi skuama halus
Pemeriksaan Penunjang -pemeriksaan -Pemeriksaan histopatologi: -Pemeriksaan menggunakan -
baketrioskopik: BTA tidak ditemukan melanosit, lampu wood: fluoresensi
-pemeriksaan histopatologik: kadang ditemukan limfosit kuning keemasan
sel virchow, granuloma di tepi makula -Sediaan langsung dengan
-Pemeriksaan serologi: -Pemerisaan biokimia: tidak kerokan kulit dengan larutan
Antibodi PGL-1 dan adanya tirosinase pada kulit KOH : ditemukan hifa pendek
antiprotein 16 kD serta 35 yang diinkubasi dengan dan spora bulat berkelompok
kD dopa

Terapi MDT-MB:
Rifampisin 600 mg/ bulan
DDS 100 mg/hari
Klofazimin 300 mg sebulan
sekali diawasi dan 50
mg/hari
Pengobatan selama 1 tahun
-menutup kelainan tersebut -suspensi selenium sulfida Skuama dapat dikurangi
dengan cover mask digunakan sebagai sampo 2-3 dengan krim emolien. Dapat
-sistemik dengan kali seminggu dicoba dengan preparat ter
trimetilpsoralen atau -salisil spiritus 10% (likuor karbones detergens
metoksi psoralen dengan -derivat azol 3-5% dalam krim atau
gabungan sinar matahari -bila sulit disembuhkan, salep), setelah dioleskan
atau sumber sinar yang ketokonazol 1x 200 harus banyak terkena
mengandung UVA mg/hari/oral 10 hari matahari
Dosis psoralen 0,6 mg/kgbb
2 jam sebelum penyinaran
selama 6 bulan- 1 tahun

11