Anda di halaman 1dari 2

Nondermatofitosis Pitiriasis Versikolor Folikulitis Malassezia Piedra Tinea Nigra Palmaris

Definisi Sering disebut panu/panau. Pitiriasis Folikulitis Malassezia adalah penyakit Piedra hitam : Tinea nodosa Tinea nigra adalah infeksi jamur superfisial
versikolor (PV) adalah infeksi kulit kronis pada folikel pilosebasea yang Piedra putih : Trikosporosis nodosa yang asimptomatik pada stratum korneum,
superfisial kronik, disebabkan oleh ragi disebabkan oleh jamur Malassezia spp., Piedra adalah infeksi jamur pada helai biasanya pada telapak tangan, walaupun
genus Malassezia, umumnya tidak berupa papul dan pustul folikular, yang rambut, ditandai dengan benjolan (nodul) telapak kaki dan permukaan kulit lain dapat
memberikan gejala subyektif, ditandai oleh biasanya gatal dan terutama berlokasi di sepanjang rambut. Dikenal 2 jenis, yakni terkena. Kelainan kulit berupa makula coklat
area depigmentasi atau diskolorasi batang tubuh, leher, dan lengan bagian 1. Piedra hitam, yang disebabkan jamur sampai hitam.
berskuama halus, tersebar diskret atau atas. Kelainan ini sering salah didiagnosis Piedraia hortae
konfluen, dan terutama terdapat pada badan sebagai akne vulgaris. 2. Piedra putih yang dulu dianggap
bagian atas. disebabkan oleh Trichosporon beige/Ii,
ternyata kemudian terbukti disebabkan oleh
beberapa spesies genus Trichosporon antara
lain T ovoides, T inkin, T asahii.
Epidemiologi Lebih banyak ditemukan pada remaja dan Dewasa muda sampai usia pertengahan Organisme penyebab adalah jamur
dewasa muda, jarang pada anak dan orang dematiaceae atau jamur berpigmen hitam-
tua. Di Indonesia, kelainan ini merupakan Hortaea werneckii yang biasa hidup di
penyakit yang terbanyak ditemukan di tanah, saluran pembuangan air, dan tanaman
antara berbagai penyakit kulit akibat jamur. busuk.

Gejala Klinis Lesi PV terutama terdapat pada : badan Folikulitis Malassezia memberikan keluhan Piedra hitam terutama pada rambut kepala, Kelainan kulit umumnya di telapak tangan,
bagian atas, leher, dan perut, ektremitas sisi gatal pada tempat predileksi. Klinis bersifat asimtomatik, ditandai dengan meskipun juga dapat di telapak kaki dan
proksimal. Kadang ditemukan pada wajah morfologi terlihat papul dan pustul benjolan atau nodul hitam lonjong, keras, permukaan kulit lainnya, berupa makula
dan skalp; dapat juga ditemukan pada aksila, perifolikular berukuran 2-3 mm diameter, multipel, yang melekat erat pada rambut, coklat hitam berbatas tegas, tidak bersisik.
lipat paha, genitalia. dengan peradangan minimal. Tempat berukuran mikroskopis sampai 1 mm. Bila Sangat jarang ditemui lesi bersisik.Penderita
- Lesi berupa makula berbatas tegas, dapat predileksi adalah dada, punggung, dan rambut disisir akan terdengar suara umumnya berusia muda di bawah 19 tahun
hipopigmentasi, hiperpigmentasi dan lengan atas. Kadang-kadang dapat di leher bergelitik. Rambut sering patah. Piedra putih dan penyakitnya berlangsung kronik
kadang eritematosa, dan jarang di wajah . terutama pada rambut aksila, genital, sehingga dapat dilihat pada orang dewasa di
- Terdiri atas berbagai ukuran, dan jenggot, berupa benjolan lunak, multipel atas 19 tahun . Perbandingan penderita
berskuama halus (pitiriasiformis). berukuran mikroskopik sampai 1 milimeter, wanita 3x lebih banyak daripada pria.
- Umumnya tidak disertai gejala subyektif, berwama putih sampai coklat muda, mudah Faktor-faktor predisposisi penyakit belum
hanya berupa keluhan kosmetis, meskipun dilepaskan. diketahui kecuali hiperhidrosis dan tidak ada
kadang ada pruritus ringan. hubungan dengan gangguan respons imun.
Diagnosis & Pempen : Pempen : Pempen : 1. KOH : hifa bercabang, bersekat ukuran
Pemeriksaan 1. Lampu wood (fluoresensi kekuningan 1. KOH 1. KOH : Benjolan terpisah seperti anyaman sampai 5 µ, berwarna coklat muda sampai
penunjang akibat metabolit asam dikarboksilat) 2. Histopatologi (Organisme dalam ostium padat hifa warna coklat-hitam hijau tua.
2. Sediaan kerokan kulit (kumpulan hifa folikel rambut) 2. Lampu wood : Piedra putih memberikan 2. Agar Sabouraud (suhu kamar)
pendek, sel ragi bulat, kadang oval) fluoresensi menghasilkan koloni yang tampak sebagai
koloni yang semula menyerupai ragi dan
koloni filamen berwarna hijau tua atau
hitam.
Diagnosis Pitiriasis alba, eritrasma, vitiligo, dermatitis Akne vulgaris, selain folikulitis bakterial, Nevus junctional, dermatitis kontak, kulit
Banding seboroik, pitiriasis rosea, morbus Hansen erupsi akneiformis, dan folikulitis yang terkena zat kimia, pigmentasi pada
tipe tuberkuloid, dan tinea. eosinofilik. Pada akne vulgaris, banyak penyakit Addison, sifilis, pinta, dan
ditemukan komedo, dan umumnya tidak melanoma.
gatal.

Penatalaksanaan 1. Sistemik Menghilangkan predileksi dan pengobatan 1. Memotong rambut 1. Antijamur konvensional dan kombinasi
 Ketokonazol 200 mg/hari 5-10 hari 1. Antibiotik oral 2. Larutan sublimat 1/2000 setiap hari atau bahan antijamur dengan keratotik (salap
 Itrakonazol 200 mg/hari 5-7 hari  Ketokenazol 200 g/hari 4 minggu sediaan azol topikal salisil sulfur, whitfiels, dan tinctura jodii)
2. Topikal  Itrakonazol 200 g/hari 2 minggu 3. Sampo ketokenazol 2. Antijamur topikal golongan azol
 Selenium sulfide (bentuk sampo,  Flukonazol 150 g seminggu 4 minggu
lusio) 2. Antibiotik topikal
 Ketokenazol (sampo)  Sampo ketokonazol atau selenium
 Solusio natrium hiposulfit, propilen sulfid
glikol)
 Krim derivat azol (Mikonazol,
klotrimazol, isokonazol, ekonazol)

Anda mungkin juga menyukai