Patogenitas,
gejala klinis dan
epidemiologi
dosen pengampu :
Eka Nurdianty Anwar, S.Si.,M.Pd.Si
Nama kelompok 4:
1.MONICA VIA LORENZA
2.PUTRI RAMAYANI
3.ANANDA TRY YULIANI
4.SELLA SERI APRIANTI
5.TARIDA HELITA PUTRI
01
Malassezia
furfur
a. Morfologi
Malassezia furfur
Malassezia furfur merupakan flora normal
golongan jamur dan terdapat pada mukosa dan
kulit.
fungi ini berupa kelompok sel-sel
bulat,bertunas , berdinding tebal, dan hifanya
berbatang pendek dan bengkok.
patogenesis gejala klinis
perubahan bentuk Malassezia salah satu tanda gejala yang paling
dari blastospora menjadi jelas dari tinea versicolor adalah
miselium di pengaruhi oleh warna tidak merta pada beberapa
berbagai faktor predisposisi bagian kulit. umumnya , tandanya
muncul pada bagian lengan, dada,
leher, atau punggung
Epidemiologi
epidemiologi tinea versicoolor lebih tinggi
pada area beriklim tropis dan kelembapan
yang tinggi
02
Trichophyton
rubrum
Morfologi
- hifa halus
- membentuk banyak mikrokonidia
- mikrokonidia kecil, berdinding tipis
dan bentuk lonjong
-mikrokonidia terletak pada kondiofora
pendek dan tersusun satu persatu
patogenesis
Patogenesis tinea pedis merupakan infeksi dermatofita dengan
tiga penyebab utama yaitu T. rubrum, T.interdigitale, dan
Epidermophyton floccosum, dimana T.rubrum adalah penyebab
tinea pedis tersering
jamur dermatofita menginvasi permukaan keratin pada kulit
dengan menggunakan keratinase.
Gejala Klinis
Kutu air menimbulkan gejala berupa ruam bersisik yang terasa gatal
dan terdapat di antara sela-sela jari kaki
Aspergillus
Morfologi
● memiliki konidia sebagai perkembang biakan
● Berbentuk rantai seperti kuas/bergerombol bulat.
● Koloninya berwarna kuning, abu-abu atau coklat.
● Memiliki konidiofor yaitu hifa yang tumbuh tegak pada
permukaan substrat.
● organisme multiseluler
patogenesis
Aspergillosis paru
03 aspergilloma 04 infas (IPA)
gejala klinis
Trichosporon
ovoides
Morfologi
morfologi makroskopis
koloni pada agar sabouraud dextrose pada
25 °C bewarna putih , kering dan farinosa
dengan lipatan tidak teratur. ukuannya 10-
13 mm setelah inkubasi 7 hari
morfologi mikroskopis
pada tepung jagung setelah 72 jm inkubasi
pada 25 °C , menghasilkan hifa sejati
yang terdisarkulasi menjadi atrokonidia
persegi panjang berukuran sekitar 3-5 X
4-16 μm.
patogenesis epidimiologi
biasnya penyakit ini dapat
penyakit ini terdapat di berbagai
timbul karna adanya kontak
daerah dingin di dunia, belum
langsung dari orang yang
pernah di temukan di indonesia.
sudah terkena infeksi.
Gejala klinis
gejala utama piedra putih adalah
adanya nodul putih pada batang
rambut ,seperti nodul mutiara yang
mengelilingi batang rambut .
Does anyone
have any
Thank questions?
you!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik