TUGAS BESAR
MENGGAMBAR TEKNIK
Ganjil 2016 - 2017
`
dari penulis. Di lain pihak keterangan dan pikiran demikian hanya dapat
dimengerti oleh pembaca yang terdidik.
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan
tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perencanaan proses,
pembuatan, perakitan dan sebagainya. Selain itu, gambar merupakan data teknis
yang sangat ampuh, dimana teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan
dikumpulkan. Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi
berfungsi juga sebagai peningkat daya berpikir untuk perencana. Oleh karena itu
sarjana teknik tanpa kemampuan menggambar, kekurangan cara penyampaian
keinginan, maupun kekurangan cara menerangan yang sangat penting.
Untuk itu seorang sarjana teknik mesin harus mampu menuangkan ide-ide
ciptaannya ke dalam gambar-gambar sketsa. Disamping itu seorang sarjana teknik
mesin harus mampu memberi contoh cara mengerjakan, langkah-langkah kerja
atau proses pembuatan mesin kreasinya.
`
pensil. Sedang untuk gambar kerja yang biasanya dibutuhkan lebih dari satu
(untuk diperbanyak untuk disebarkan kebengkel, arsip dsb.) Biasanya dipakai
kertas kalkir. Sebab gambar diatas kertas kalkir ini dapat diperbanyak dengar cara
cetak biru (blue print) atau dengan copy biasa. Jadi gambar yang dipakai
dibengkel adalah gambar cetak birunya, sedang gambar asli (kalkir) disimpan
sebagai arsip. Untuk gambar diatas kalkir ini biasanya digunakan tinta untuk
mendapatkan hasil cetak biru (foto copy) yang baik.
`
1.2.4. Pena
Pena yang mempunyai ujung (mata pena) dengan macam-macam ukuran,
seperti pensil mekanis disebut Rapido. Banyak keuntungan dari pena Rapido ini
bila dibandingkan dengan pena tarik:
1. Tidak sering-sering mengisi tinta, sehingga dapat menghemat waktu
2. Tinta berada dalam tabung sehingga tidak mudah tumpah, pada pena tarik
tinta berada pada mulut pena dan berhubungan langsung dengan udara
luar, sehingga cepat kering dan mudah tumpah.
3. Tebal/ tipis nya garis sangat akurat, sebab ada macam-macam pilihan mata
pena dengan ukuran tebal yang sudah tepat. Tidak perlu menyetel/
memeriksa tebal garis lagi Saat ini pena tank sudah ditinggalkan dan
dipakai pena "rapido"
`
yang disambungkan antara satu dengan yang lain mempergunakan engsel. Ada
tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar tergantung besar kecilnya
lingkaran yang akan digambar. Jangka besar menggambar lingkaran diameter 100
mm sampai 200 mm. Jangka menengah untuk 20 mm sampai 100 mm. Dan
jangka kecil untuk 5 mm sampai 30 mm.
1.2.6. Penggaris
Penggaris merupakan salah satu alat untuk menggambar. Ada beberapa
macam penggaris beserta kegunaannya masing-masing. Penggaris-T terdiri dari
landasan (kepala) dan daun, sehingga membentuk huruf T, disebut pula penggaris-
T. Biasa digunakan untuk membuat garis horizontal yang panjang dengan
menekankan landasannya pada tepi kiri papan gambar dan mengesemya ke atas
dan ke bawah. Jenis lain dari penggaris-T adalah yang landasannya dua, satu
landasan tetap dan yang lain dapat bergerak. Dengan mengatur sudut yang
dikehendaki dari landasan yang dapat bergerak ini orang dapat membuat garis
panjang yang tidak horizontal (miring). Untuk menarik garis dengan pensil tinta
dipakai permukaan penggaris yang condong bukan yang tebal, lihat penampang
dari penggaris.
`
Bahan dari penggaris ini biasanya dibuat dari seluloid/ mika yang tahan
terhadap perubahan cuaca yaitu panas dan dingin, selain itu juga transparan
(tembus pandang). Untuk memeriksa kelurusan dari penggaris ini, diperlukan
penggaris-T yang sudah diperiksa kelurusannya, kemudian permukaan yang
dipakai untuk menggaris dari kedua penggaris-T itu dipertemukan diatas papan
gambar bila benar-benar berimpit dan tidak ada yang renggang berarti penggaris-
T itu lurus.
`
1.2.9. Busur derajat
Busur derajat dibuat dari aluminium atau plastik. Biasanya busur derajat
ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0 sampai dengan 180. Dengan alat ini,
kita bisa mengukur sudut dan membagi sudut.
1.2.10. Mal
Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat dengan
jangka, digunakan mal lengkung.
`
Selain mal lengkung kita juga menggunakan sablon (mal bentuk). Sablon
ada macam-macam, ada sablon untuk huruf, angka, lingkaran, segi empat, elips,
lambang untuk tanda pengerjaan, untuk tanda las dan sebagainya
1.3.1. Garis
Dalam gambar dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing
mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya
harus sesuai dengan maksud dan tujuannya
`
Jenis-jenis garis yang dipergunakan dalam gambar mesin ditentukan oleh
gabungan bentuk dan tebal garis. Tiap jenis dipergunakan menurut peraturan
tertentu. Macam-macam garis dan penggunaannya dijelaskan pada tabel 1.1
dibawah ini.
`
G1. Garis sumbu.
G. Garis bergores tipis. G2. Garis simetri.
G3. Lintasan.
1.3.2. Skala
ISO DIS 5457 menentukan penggunaan kertas gambar dari seri A, yaitu
seri A0-A4.
Sebuah mesin atau komponennya mempunyai ukuran yang berbeda-beda.
Ada yang kecil dan ada yang besar. Oleh karena itu ukuran gambar harus
diperkecil, tidak mungkin menggambar sebuah benda dalam kertas gambar dari
ukuran tertentu, dalam ukuran sebenarnya.
Pengecilan atau pembesaran gambar dilakukan dengan skala tertentu.
Skala adalah perbandingan ukuran linier pada gambar terhadap ukuran linier dari
skala pengecilan.
Ada tiga macam skala gambar, yaitu:
`
1. Skala pembesaran
Skala pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar
daripada benda sebenarnya.
2. Skala penuh
Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama besar
dengan benda sebenarnya.
3. Skala pengecilan
Skala pengecilan dipergunakan bilamana gambarnya dibuat lebih
kecil dari benda sebenarnya.
A. Penunjukan skala
Skala diperinci sebagai berikut:
x : 1 Skala pembesaran
1 : 1 Skala penuh
1 : x Skala pengecilan
`
1.3.3. Posisi dan Ukuran Kepala Gambar
A. Kepala gambar
Kepala gambar harus dibubuhkan pada lembaran kertas gambar untuk
menunjukkan hal-hal berikut, yang diperlukan untuk penanganan gambar, atau
secara umum menunjukkan isi gambar:
1. Nomor gambar
2. Judul gambar
3. Nama perusahaan
4. Tanda tangan petugas yang bertanggung jawab
5. Keterangan-keterangan gambar
6. Cara proyeksi , dsb
`
Letak khusus kertas gambar dan posisi kepala gambar dalam gambar teknik:
`
1.4. Kontruksi-kontruksi dasar
1.4.1. Menggambar Segi Lima Beraturan
Ditentukan lingkaran dengan pusat M.
Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik
B.
Buat busur yang sama dari titik A dan titik B. Perpotongan busur tersebut
ditarik garis memotong lingkaran di titik C dan D serta melalui titik M.
Kemudian buat busur yang sama pada titik M dan titik B. Perpotongan
busur tersebut ditarik garis hingga memotong di titik E.
Hubungkan garis dari titik E dan titik D.
Lingkarkan dari titik E sepanjang ED ke arah MA hingga memotong di
titik F.
Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan.
Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan
membentuk segi lima beraturan.
`
Buat busur yang sama dari titik A dan titik B sepanjang AM = BM
memotong lingkaran.
Hubungkan titik potong yang terdapat pada lingkaran tersebut sehingga
tergambarlah segi enam beraturan.
`
1.4.4. Segi Sembilan Beraturan
Ditentukan lingkaran
Tarik garis tengah AB dan bagilah AB menjadi 9 bagian sama panjang
Tarik garis CD tegak lurus garis AB di tengah-tengah AB
Perpanjang garis AB dan CD berturut-turut dengan BE dan DF = 1/9 AB
Hubungkan DF hingga memotong lingkaran, maka garis dari titik potong
lingkaran ke titik 3 merupakan sisi segi sembilan beraturan dan ukuran
pada keliling lingkaran
`
Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan, sedangkan MF
merupakan sisi segi sepuluh
Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan
membentuk segi lima beraturan dan juga segi sepuluh beraturan
`
BAB II
P.A Keterangan :
P.Be
P.A =Pandangan Atas
P.Ki =Pandangan Kiri
P.Ka P.Ka =Pandangan Kanan
P.Ba =Pandangan Bawah
P.Ki
P.Be =Pandangan Belakang
P.D
P.Ba
`
Gambar 2.1 Proyeksi Eropa
P.D
P.Ba
`
2.1.3. Simbol Proyeksi
Untuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika. Dalam standar
ISO (ISO/DIS 128), telah ditetapkan bahwa cara kedua proyeksi boleh
dipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar
menurut proyeksi Eropa (Kuadran I atau dikenal dengan proyeksi sudut pertama).
Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar dengan
menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan
disisi kanan bawah kertas gambar. Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah
sebuah kerucut terpancung.
`
2.2. Penggambaran Bidang V
2.2.1. Proyeksi 1 titik koordinat
Cara membuat:
1. Gambarkan titik koordinat yang dimaksud
`
3. Gambarkan sebuah garis dari bidang V yang diketahui dengan sudut
tertentu
`
3. Proyeksikan garis V1 dan V3 ke bidang II (dengan panjang V1 dan V3=r dan
titik V1 pada sumbu x sebagai pusat jangka dan V3 pada sumbu z sebagai
pusat jangka) sehingga garis proyeksi V1 dan V3 berpotongan. Dari
perpotongan tersebut, tarik garis ke V2 pada sumbu x dan z sehingga
membentuk bidang V tampak atas
4. Dari titik perpotongan tersebut, tarik garis tegak lurus dengan V2 sampai
pada sumbu horizontal kemudian tarik garis tegak lurus dengan garis
tersebut
`
5. Proyeksikan garis V1 pada sumbu y ke garis un kemudian tarik
perpotongan garis tersebut dengan garis pada V2
`
2.2.2. Memproyeksikan benda pada bidang V
1. Gambarkan benda pada bidang V tampak atas. Kemudian tarik garis tegak
lurus dari tiap titik benda ke garis u1. Lalu Proyeksikan tiap titik pada u1
tersebut terhadap bidang V tampak samping
`
3. Proyeksikan tiap titik pada benda di bidang V tampak samping ke bidang
II tegak lurus dengan garis u1 atau sejajar dengan V2 kemudian
proyeksikan tiap titik pada benda di bidang V tampak atas ke bidang II,
tegak lurus dengan V2 atau sejajar dengan u1 sehingga didapat titik
perpotongannya dengan garis proyeksi pada poin atas dan hubungkan titik-
titik perpotongan tersebut sehingga membentuk benda 3D
`
perpotongannya dengan garis pada f dan hubungkan titik
perpotongannya sehingga membentuk benda 3D
5. Proyeksikan tiap titik pada benda 3D di bidang II, tegak lurus sumbu z
ke bidang III, kemudian Proyeksikan tiap titik pada benda 3D di
bidang I ke sumbu y. Terakhir, proyeksikan tiap titik pada j tegak
lurus sumbu y ke bidang III sehingga didapat titik perpotongannya
dengan garis i, dan hubungkan titik perpotongannya hingga
membentuk gambar 3D
`
Mechanical Drawing Studio
Ganjil 2016 - 2017 28
`
BAB III
Pertembusan merupakan pertemuan oleh dua benda atau lebih, dimana ada
salah satu benda yang menembus benda lain. Pertembusan tidak harus pertemuan
dua benda, namun bisa juga pertemuan dengan bidang.
Gambar 3.1 Gambar pertembusan dan bentangan kerucut yang ditembus oleh
silinder
`
perpotongan akan berubah dengan tiba-tiba dalam lengkungannya, harus ada
elemen tambahan.
Dalam gambar 3.1, titik dimana elemen menembus silinder lebih dahulu
diketemukan dalam tampang muka. Garis lengkung mulis melalui titik-titik ini
merupakan gambar perpotongan.
Untuk menemukan perpotongan kombinasi kerucut dan silinder, bidang
potong proyektor garis dilewatkan melalui titik puncak O sejajar dengan sumbu
silinder untuk memotong elemen yang berpotongan pada kedua bentuk geometrik.
Tampang bantu sebagian diperlukan untuk menetapkan bidang ini sebab hanyalah
dalam tampang yang memperlihatkan sumbu silinder sebagai titik, bahwa
tampang ini dan permukaan silinder akan terlihat sebagai tampang tepi. Tiap
bidang potong memotong satu elemen yang diperlukan dari permukaan berbentuk
kerucut dan memotong dua elemen garis lurus dari permukaan berbentuk
lingkaran. Bidang potong 5 misalnya, memotong satu elemen dari sisi dekat
kerucut dan memotong elemen atas serta elemen bawah dari permukaan silinder.
Perpotongan ketiga elemen ini kesemuanya menetapkan lokasi titik pada garis
perpotongan.
`
BAB IV
PROYEKSI AKSONOMETRI
`
4.2. Macam-Macam Proyeksi Aksionometri
4.2.1. Proyeksi Isometri
Sebagai contoh diambil sebuah kubus seperti pada gambar 4.2. Kemudian
kubus ini dimiringkan sehingga diagonal bendanya berdiri tegak lurus pada
bidang vertikal, atau bidang proyeksi. Sudut antara bidang bawah kubus dan
bidang horizontal menjadi 35o 16' Seperti pada gambar 4.2 (b). Jika kubus ini
diproyeksikan pada bidang proyeksi P proyeksinya akan menunjukkan ketiga
bidang dari kubus. Dalam gambar proyeksi ini sisi-sisi AB, AD dan AE ketiga-
tiganya sama panjang, dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu
120o . Proyeksi demikian disebut proyeksi isometri. Ketiga garis lurus AB, AD
dan AE adalah sumbu-sumbu isometri. Panjang masing-masing sisi lebih pendek
dari pada panjang sisi sebenarnya. Panjang garis-garis dapat diukur pada sumbu-
sumbu ini dengan skala yang sama. Pada gambar 4.2 (c) diperlihatkan skala
perpendekan yaitu 0,82 : 1, hasil dari sin 54 o 44.
Oleh karena itu, skala perpendekan ini ditentukan demikian rupa hingga
skala standar pada garis miring 45o dipindahkan pada garis miring 30o seperti
pada gambar 4.2 (d). Skala ini disebut skala isometri.
(d)
`
4.2.2. Proyeksi Dimetri
Dimetri yang berarti dua ukuran merupakan pengembangan atau
modifikasi dari bentuk isometri dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi diubah
untuk memberikan kesan nyata. Biasanya menggunakan perbandingan 2:2:1 atau
3:3:1. Dalam gambar dimetri terdapat masing-masing dua macam skala dan sudut
kemiringan.
`
4.3. Gambar Isometri
4.3.1. Proyeksi Isometri Segiempat
Contoh gambar proyeksi isometri sebuah segiempat bujur sangkar ABCD
berukuran 50 satuan panjang x 50 satuan panjang. Dari sembarang titik D, buatlah
garis sepanjang 50 satuan panjang ke A dan 50 ke C, masing-masing sejajar
dengan sumbu isometri, yaitu menyudut 30o terhadap horizontal. Lengkapi dengan
garis AB sejajar dengan DC dan garis CB sejajar DA untuk membentuk segiempat
ABCD.
Harus diingatkan bahwa panjang diagonal AC tetap sama dengan panjang
sesungguhnya, AC = ac. Untuk memenuhi syarat ini, maka ukuran atau skala
gambar proyeksi isometri adalah 0,8165 kali skala gambar proyeksi orthogonal.
`
jari-jari R gambarlah busur lingkaran. Maka terbentuklah gambar elips, seperti
tampak pada gambar 4.6 yang merupakan juga proyeksi isometri dari sebuah
lingkaran dengan diameter d.
`
Contoh :
`
Langkah Penggambaran
1. Buat bidang isometri.
`
3. Tarik garis dari titik pada tampak dengan sejajar sumbu y, dari tampak
samping sejajar sumbu x, dan tampak atas sejajar sumbu z.
`
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. MT Haryono 167 Malang Jawa Timur
Telp (0341) 553286, http:www.mesin.brawijaya.ac.id