LANDASAN TEORI
melalui dies atau cetakan oleh gaya tarik yang bekerja pada bagian luar
dan ditarik ke arah luar dies cetakan. Terjadinya aliran plastis pada
r = 1 - (D2/D1)
Keterangan :
r = Reduksi area
D1 = Diameter awal
D2 = Diameter akhir
8
9
aliran pelumas.
dengan total lebih besar dari 35% maka diperlukan reduksi ganda atau
harus bertambah besar agar tidak terjadi slip antara kawat dan blok. Hal
ini dapat dicapai bila kecepatan setiap blok diatur dengan memasang
motor tersendiri. Bila kecepatan kawat dan kecepatan blok tidak sesuai,
maka kawat akan menggeser pada blok sewaktu berputar. Hal ini dapat
Sebagian panas akan dilepaskan pada pendingin blok dan dies. Namun,
karena panas yang diserap blok dan cetakan relatif kecil, maka
diberikan ini harus menghasilkan kondisi luluh pada logam, tetapi tidak
dilihat pada gambar 2.1. Gaya luar yang diberikan pada proses wire
drawing adalah gaya tarik. Gaya yang menarik batang kawat (wire rod)
ke luar dari dies. Gaya ini akan menimbulkan gaya tekan tak langsung
akibat reaksi antara batang kawat (wire rod) dengan dies. Kombinasi
Keterangan :
= Delta Faktor
D2 = Diameter kawat
= Sudut reduksi,radian
Nilai delta factor, yang lebih tinggi dan sudut reduksi yang lebih
rendah.
reduksi r yang akan menurunkan D2. Makin kecil D2/L makin besar
pengaruh gesekan pada antar permukaan wire rod dan dies. Ini artinya
Keterangan :
= Koefisien gesekan
15
Keterangan :
= Delta factor
= Koefisien gesekan
= Jari-jari
luas kontak antar muka wire rod dan dies menjadi besar, zona
pada Gambar 2.5.3. Kawat ini di drawing dengan kondisi delta factor
sedangkan bagian tengah kawat akan menerima gaya tarik yang besar.
Sifatsifat ini tidak cocok untuk proses puntir seperti pada ikatan spring
Contoh cacat terjadi pada kepala baut dapat dilihat pada Gambar
2.4. Kawat ini di drawing dengan kondisi delta factor lebih daripada
tiga.
Factor.
reduksi dapat dilihat pada Tabel 2.1. Daerah operasi wire drawing
terbagi menjadi tiga bagian. Wire drawing yang beroperasi pada daerah
aman memiliki delta factor antara dua dan tiga. Operasi ini akan
Operasi wire drawing dengan kondisi delta factor kurang daripada dua
drawing yang beroperasi dengan delta factor lebih dari tiga cenderung
Tabel 2.1. Hubungan reduksi area dengan sudut reduksi pada proses
wire drawing.
19
Delta Factor dipengaruhi oleh besar reduksi per dies dan sudut dies
yang dipakai. Delta Factor akan menjadi rendah jika reduksi per dies
dibuat besar atau sudut dies dibuat kecil. Delta Factor yang terlalu
rendah kurang dari dua akan menyebabkan luas kontak antar muka wire
rod dan dies menjadi besar, zona deformasi menjadi besar. Ini akan
Prose wire drawing dengan delta factor terlalu tinggi, lebih dari 3
wire rod dengan die menjadi kecil. Keadaan ini menimbulkan efek
lebih panjang. Hal ini dapat meningkatkan gaya gesek yang akan
Cacat ini ditanda dengan adanya struktur fine cold work di sekitar
daerah lainnya.
22
wire drawing dengan delta factor tinggi ditunjukkan pada Gambar 2.7.
yang membentuk cup and cone. Delta faktor yang besar menyebabkan
daerah deformasi menjadi kecil, kontak material dan die pendek. Hal
tengah kawat.
die menjadi cepat aus. Delta factor yang besar juga berkontribusi
halus yang berubah menjadi cacat center burst. Jika center burst sudah
23
terbentuk, maka drawing pada dies berikutnya kawat akan putus yang
Gambar 2.7. Foto makro kawat yang putus saat drawing dengan
wire drawing dengan delta factor tinggi ditunjukkan pada Gambar 2.8.
Cacat ini ditandai dengan adanya retak berbentuk chevron atau center
Gambar 2.8. Foto makro cacat center burst yang berbentuk chevron di
Gambar 2.9. Cacat ini ditandai dengan adanya struktur fine cold work di
sekitar daerah cacat center burst. Struktur fine cold work menunjukkan
pada seberapa besar deformasi atau regangan yang diterima oleh benda
kerjanya.
reduksi penampang :
r = (A - A)/ A 100%
Keterangan :
r = Reduksi (%)
2.6.2. Strain Hardening Pada Baja Batangan Seri 1015 Yang Diproses
Drawing
batangan seri 1015 dapat di lihat pada Tabel 2.6.2. Nilai kekerasan baja
operasi drawing.
1015.
27
Baja batangan ini direduksi bertahap dengan tiga kali reduksi dari
Keterangan :
= Regangan sejati
n = Koefisien regang
28
Keterangan :
= 1n [1/(1-r)]
Keterangan :
r = Reduksi penampang
= Regangan sejati
29
harus ada gaya luar yang diberikan pada material. Di sisi lain, pada
Rod)
31
Batangan
kawat, total deformasi yang dialami oleh logam relatif besar. Sehingga
satu kali reduksi. Batas maksimum reduksi penarikan kawat untuk satu
Keterangan :
dies, maka nilai n akan berkurang, maka untuk dapat melewati tahap
sama untuk setiap tahapnya. Dengan desain ini kawat akan menjadi
berikutnya.
Tabel 2.4 menunjukkan sifat-sifat baja batangan seri 1020. Baja ini
hasil hot rolling umumnya memiliki fase ferit dan perlit, dengan
Tabel 2.5. Pengaruh reduksi terhadap kuat tarik baja batangan seri
1020.
Pada Tabel 2.5 dapat dilihat perubahan kekuatan batang baja (wire
bertahap dengan enam dies. Diameter akhir kawat adalah 2,96 mm,
1020.
mengalami reduksi pertama. Nilai awal elongasi wire rod adalah 22-
Tabel 2.7. Pengaruh reduksi terhadap elongasi baja batangan seri 1020.
36
baja batangan seri 1008 memiliki bentuk butiran relatif bulat atau
reduksi berbeda-beda.
1008.