Anda di halaman 1dari 114

Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

UTILITAS

Unit utilitas merupakan suatu bagian dari pabrik yang berfungsi


untuk menyediakan bahan-bahan pendukung kelancaran sistem produksi
pabrik dan untuk menyediakan sumber energi untuk menggerakan peralatan
yang ada dalam proses produksi pabrik.
Unit utilitas terdiri dari:
1. Unit penyediaan dan pengolahan air (Water System)
2. Unit penyedia udara instrument (Instrument Air System)
3. Unit pembangkit dan pendistribusian listrik (Power Plant and Power
Distribution System)

4. Unit kebutuhan bahan bakar Generation System)


5. Unit Pengolahan Limbah (Waste Treatment System)

A. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air


A.1. Kebutuhan Air
Air yang dibutuhkan dalam perancangan Pabrik Jet Fuel
digunakan untuk empat keperluan utama, yaitu:
Reaktan dalam bentuk steam di Gasifier (R-1), Steam Reformer (R-2), dan
Water Gas Shift Reactor (R-3).
Air pendingin di berbagai alat seperti heat exchanger dan reaktor
Superheated steam untuk pembangkit lisrik
Kebutuhan umum meliputi: air minum, MCK, dan air hydrant
Di antara keperluan-keperluan di atas, kebutuhan air pendingin
merupakan kebutuhan air yang paling banyak karena dalam pabrik ini
terdapat banyak proses eksotermis dan kompresi multistage dengan inter-
cooler. Air yang digunakan diharapkan sesedikit mungkin agar beban
peralatan tidak terlalu besar yang berakibat pada biaya yang mahal.
Perhitungan kebutuhan air dilakukan berdasarkan pemetaan suhu
dan panas yang harus diambil di masing-masing alat. Kategori air

1
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

pendingin yang digunakan dibagi menjadi dua, yaitu: air pendingin


sensibel (Kategori I) dan air pendingin laten (Kategori II). Air pendingin
sensibel adalah air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan fluida
proses yang suhu awalnya (panas) di bawah suhu jenuh air pendingin
(800C s.d. 1000C). Suhu maksimal air pendingin sensibel setelah
digunakan diatur sebesar 500C agar ukuran cooling tower tidak terlalu
tinggi. Air pendingin laten (Kategori II) adalah air pendingin yang
digunakan untuk mendinginkan fluida proses yang suhu operasinya di atas
2000C dengan menggunakan panas laten air pendingin sehingga air
pendingin kategori II setelah digunakan akan menjadi steam jenuh. Steam
jenuh dari air pendingin laten dapat digunakan lebih lanjut sebagai reaktan
di beberapa reaktor dan/atau sebagai superheated steam untuk memutar
turbin di power generator.
Berikut ini merupakan skema penggunaan air pendingin:

Proses Utama Pabrik Proses Utama Pabrik


T<1000C T>2000C
Air Kategori I

Steam

Pengolahan Air

Power Generator
Air Sirkulasi Air Kategori II

Gambar 1. Skema Distribusi Penggunaan Air


Sebagian air pendingin sensibel (Kategori I) digunakan sebagai air
pendingin laten (Kategori II) sehingga air beban cooling tower dapat
dihitung sebagai:
Air = Air I Air II
Air pendingin yang disirkulasikan:

2
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Air = Air Air


Sehingga air make up yang harus diambil dari sungai sebesar:
Air = Air I Air Air
Hasil perhitungan kebutuhan air setiap alat disajikan dalam daftar berikut:
Daftar I. Daftar Kebutuhan Air
Air Pendingin
Alat Jumlah Air Pendingin, kg/jam Keterangan
HE-301 2 85758.08 I
HE-302 2 85758.08 I
R-3 1 1606597.20 I
HE-501 1 2323.55 II
HE-502 1 10899.92 I
HE-503 1 10899.92 I
HE-504 6 54204.85 II
R-4 6 403374.32 II
HE-601 1 11776.94 I
HE-602 1 11776.94 I
HE-603 1 11776.94 I
HE-604 1 5152.75 II
R-5 1 11672.46 II
Air Proses (Reaksi)
Alat Jumlah Jumlah Steam, kg/jam Keterangan
R-1 1 183100.4 Reaktan
Sc-1 1 20558.1 I
R-2 1 54675.8 Reaktan
R-3 1 59248.2 Reaktan
Air Umum
Keperluan Jumlah Air, kg/jam Keterangan
2kg/orang/hari*1000/24jam*1
Minum 83.3
hari*1000orang
Mandi, Mencuci, dll untuk
1250.0 100 kg/orang/hari * 300 orang
karyawan
Air Hydrant dan air
41.7 50% Air Minum
laboratorium
Ringkasan
Kategori I 1955927.11 kg/jam
Kategori II 476727.94 kg/jam
3
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Reaktan 297024.37 kg/jam


Menguap saat di Cooling Tower 54979.08427 kg/jam
Air Sirkulasi 1479199.17 kg/jam
Air make up 714807.39 kg/jam

4
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

A.2. Sumber Air


Prarancangan pabrik jet fuel dari limbah lignoselulosa tandan kelapa sawit ini
menggunakan air sungai sebagai sumber air pembuat steam dan sebagai media
pendingin. Air sungai untuk media pendingin memerlukan make-up water untuk
mengganti kehilangan air akibat penguapan di cooling tower dan yang hilang dalam
sistem.

Pemilihan jenis air industri didasarkan pada lokasi pabrik, kondisi lingkungan
dan musim. Jika menggunakan air laut tentunya memerlukan biaya yang lebih
mahal untuk membangun instalasi utilitas pengolahan air. Air laut yang bersifat
sangat korosif memerlukan alat-alat yang tahan korosif yang tentunya lebih mahal
secara ekonomi. Jika menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk industri,
maka perlu diperhatikan kondisi sungai tersebut baik di musim hujan maupun
musim kemarau. Pada saat musim hujan, kenaikan suspended solid pada air
sungai cukup ekstrim sehingga harus dilakukan antisipasi pada proses sedimentasi.
Selain itu, jika suspended solid dalam air tinggi maka kinerja unit pengolahan
limbah di pabrik akan semakin berat. Sedangkan pada musim kemarau ada
kemungkinan terjadi penyusutan debit air sungai, sehingga menyebabkan
kurangnya pasokan air untuk kebutuhan proses.

Pabrik akan didirikan di daerah Pelalawan, Pangkalan Kerinci, Riau. Pabrik


Jet biofuel dari limbah lignoselulosa kelapa sawit akan ditempatkan di provinsi
Riau karena Riau memiliki 20% luas area kelapa sawit di Indonesia. Pabrik ini juga
didirikan dekat dengan Sungai Kampar sehingga pabrik dapat dengan mudah
memanfaatkan air sungai.

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
4
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

A.3. Diagram Alir Proses Pengolahan Air

Alum Tank

Soda Caustic Tank

Sungai Kolam Ekualisasi Kolam Sedimentasi SLUDGE


Tangki Pencampuran CLARIFIER Filter Tank
Sand Filter

Gambar 2. Diagram Alir Pengolahan Air

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
5
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Air Filter

POTABLE WATER
Sodium Hypochlorite
Potable water tank

HYDRANT

HYDRANT TANK

Cold Basin

Gambar 3. Diagram Alir Distribusi Air

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
6
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Filter Water
Cooling Tower

PROCESS WATER
PROCESS WATER (KATEGORI I)

Hot Basin Cold Basin


UDARA

Process Water
(Kategori II)

Gambar 4. Diagram Alir Cooling Tower

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
7
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

A.4. Proses Pengolahan Air


Pengolahan air didefinisikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas
sampai keadaan yang diinginkan. Air banyak digunakan dalam pabrik seperti
pada unit pembangkit steam, keperluan umum kantor, sistem air pendingin, dll.
Kualitas yang diharapkan pada unit pembangkit steam berbeda dengan pada
fire water system. Umpan untuk unit pembangkit steam dan air proses
merupakan air demin, sementara umpan untuk cooling water system adalah air
yang telah disaring. Pengolahan air sungai terdiri dari beberapa tahap,
diantaranya :

1. SEDIMENTASI
Proses sedimentasi dilakukan dengan cara melewatkan air ke dalam sebuah
bak dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Bertujuan untuk mengendapkan
lumpur-lumpur yang berasal dari sungai atau waduk. Kecepatan pengendapan
pada tahap ini bergantung pada, berat jenis, bentuk dan ukuran partikel,
viskositas air dan kecepatan aliran dalam pengendap.

2. KLARIFIKASI
Proses ini mencakup penghilangan padatan terlarut (total dissolved solid),
partikel kecil (total suspended solid) dan partikel-partikel koloid lainnya.
Proses mengalami 3 tahapan, yaitu koagulasi, flokulasi, dan pengendapan.
Koagulasi merupakan proses penetralan dalam air sehingga padatan bisa
diendapkan. Proses dilakukan dengan menambahkan koagulan (bahan kimia
penetral muatan) dan dilakukan pengadukan dengan cepat. Koagulan akan
tercampur dengan air tawar dengan menggunakan agitator. Hasil dari
penambahan koagulan adalah terbentuknya flok yang akan dilanjutkan dengan
tahap flokulasi. Flokulasi adalah proses dimana partikel-partikel

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
8
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

dikombinasikan menjadi gumpalan dengan ditambahkannya bahan kimia


pengendap agar dapat dipisahkan melalui sedimentasi atau filtrasi dan
dilakukan pengadukan secara lambat. Tujuan utama flokulasi ini adalah untuk
mengubah partikel kecil yang tidak stabil menjadi partikel yang lebih besar dan
mudah mengendap. Koagulan yang paling umum digunakan adalah garam
organik seperti alumunium sulfat (Tawas) atau feri sulfat.

3. FILTRASI
Proses ini bertujuan untuk menyaring suspended matter pada air,
mengadsorbsi gas klorin atau oksidan lain. Prinsip kerja alat ini ialah
melewatkan air pada suatu lapisan berpori-pori sebagai media penyaring. Alat
yang diapakai ialah Sand Filter yang berisikan filter berupa pasir silica, karbon
aktif dan antrasit. Pasir silica bertugas menyaring suspended matter, karbon
aktif bertugas mengadsorbi gas klorin atau oksidan lain yang dapat
membahayakan resin kation dan resin anion. Karbon juga dapat digunakan
untuk menghilangkan rasa, bau, dan pengotor lainnya. Carbon filter akan
mengalami kejenuhan seiring semakin banyaknya zat yang diadsorb pada
permukaanya. Untuk mengembalikan kemampuan adsorbsi karbon dilakukan
dengan mengalirkan air dengan arah yang berkebalikan (backwash).

4. DEMINERALISASI
Unit ini bertugas untuk mengurangi kandungan ion positif (+) dan ion
negatif (-) dalam air karena akan menghasilkan scale dalam boiler. Air yang
masuk mengandung ion-ion yang dapat membentuk garam-garam dalam air.
Proses demineralisasi bertujuan untuk mengeluarkan garam-garam tersebut
menggunakan resin-resin penukar ion yang ada di dalam alat penukar ion. Resin
kation adalah suatu material sintesis yang dapat menukar ion-ion positif,
sedangkan resin anion adalah suatu mineral sintesis yang dapat menukar ion-
ion negatif. Ion positif (kation) diantaranya : Ca ++, Mg++, Na+, K+ sedangkan
ion-ion negatif misalnya SO4--, Cl-, NO3-, NO2. Proses demineralisasi dilakukan
dalam dua tahap :

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
9
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

1. Air dialirkan melalui penukar ion positif (kation), reaksinya :


Ca++ Ca++
RH + Mg++ R - Mg++ + H+
Na+ Na+
2. Air selanjutnya dialirkan melalui penukar ion negatif (anion),
reaksinya : NO3- NO3-
ROH + SO4-- R - SO4-- + OH-
Cl- Cl-
NO2 NO2
Dengan demikian didapat hasil akhir air yang sudah bebas mineral
(air demin). Air demin selanjutnya digunakan sebagai air umpan boiler.
Produksi air demin dilakukan secara terus menerus dan semakin
lama kemampuan resin kation dan anion menjadi berkurang dan
akhirnya akan jenuh sehingga mengakibatkan ion-ion lolos, ini ditandai
dengan naiknya konduktivitas dan lolosnya silika di monitor pada silica
analizer .
Untuk mengaktifkan kembali resin tersebut, maka dilakukan
regenerasi dengan larutan NaCl konsentrasi 15 % volum untuk resin
kation, sedangkan untuk resin anion diregenerasi dengan larutan NaOH
konsentrasi 5 % volum. Skema proses demineralisasi :

Skema proses regenerasi :

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
10
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

H2SO4 NaOH
Na SiO2
Mg Cl
Ca SO4

CaSO4 NaCl
MgSO4 Na2SO4
Na2SO4 NaSO2
Penambahan mixed bed exchanger berfungsi untuk
menyempurnakan hasil penurunan kadar ion terlarut dalam air umpan
boiler. Syarat untuk mixed bed ini adalah kesadahan dalam air haruslah
terdeteksi sekecil mungkin, karena mixed bed tidak efektif untuk
kesadahan yang bernilai besar. Berdasarkan alasan tersebut, maka
mixed bed diletakkan setelah anion exchanger. Cara kerja mixed bed
sama seperti ion exchanger pada umumnya, tetapi perbedaannya
adalah, resin penukar ion positif dengan resin penukar ion negatif
dicampur jadi satu sehingga pertukaran ion negatif dan positif dari air
umpan boiler terjadi dalam satu tempat.

5. DEAERASI
Merupakan proses mekanis pencampuran air dengan udara.
Tujuannya ialah membantu pemisahan logam seperti mangan (Mn) dan
besi (Fe), menghilangkan gas yang terlarut dalam air (O 2 dan CO2),
serta menghilangkan bau, rasa dan warna yang disebabkan oleh
mikroba. Mineral- mineral yang terkandung dalam air akan sangat
berbahaya bagi tube-tube karena akan menimbulkan kerak-kerak.
Selain itu, gas O2 dan CO2 yang terkandung dalam air akan sangat
korosif jika pada digunakan pada tekanan tinggi.

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
11
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

6. COOLING TOWER
Air dari bak distribusi dipompa menuju alat-alat yang membutuhkan
air pendingin. Air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan alat-
alat proses disirkulasi kembali sehingga dapat digunakan kembali
untuk mendinginkan alat-alat proses, hal ini dapat menghemat biaya
operasi pengambilan make up water dari air laut. Air pendingin dari
proses dipompa
menuju coling tower. Fungsi utama cooling tower adalah mendinginkan
kembali air pendingin yang digunakan pada alatalat proses menjadi
30oC sebelum disirkulasikan kembali menuju proses.
Cooling tower merupakan alat yang penting dalam industri kimia.
Alat ini berfungsi sebagai pendingin cooling water yang telah dipakai
untuk proses pendinginan dalam proses. Air keluaran cooling tower
akan digunakan kembali sebagai pendingin, tetapi karena adanya
perbedaan konsentrasi antara cairan dan udara, maka ada sebagian air
yang hilang terbawa keluar oleh udara, maka dari itu kita membutuhkan
air make-up agar air pendingin proses selalu tetap jumlahnya.
Dasar operasi cooling tower adalah air pendingin yang bersuhu
tinggi di semprotkan dari bagian atas cooling tower dan dikontakkan
dengan udara kering yang masuk melalui bagian samping cooling
tower. Proses tersebut mengakibatkan suhu air pendingin turun,
sehingga dapat disirkulasikan kembali menuju alat-alat proses.
Biasanya cooling tower berisikan bahan isian untuk memperluas
kontak antara cairan dan udara, bahan isian ini biasanya terbuat dari
plastik atau kayu yang sudah di-treatment. Bahan isian yang biasanya
digunakan adalah PVC dan polypropilene.
Di dalam cooling tower, suhu air pendingin mengalami penurunan
suhu.
Suhu air pendingin tersebut dapat turun akibat dari 2 hal, yaitu:
Naiknya suhu udara yang masuk melalui bagian samping cooling
tower. Udara yang berkontak dengan air yang bersuhu tinggi, akan

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
12
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

mengalami kenaikan seiring dengan penurunan suhu air. Akan tetapi


panas sensibel yang dilepaskan tidak telalu memberikan dampak
besar dalam penurunan suhu air.

Proses perpindahan massa dari badan cairan menuju badan udara,


melalui proses penguapan. Proses penguapan ini membutuhkan
panas, panas yang

diperlukan diambil dari badan cairan sendiri, sehingga badan cairan


kehilangan panas sebesar panas penguapan, hal ini mengakibatkan suhu
badan cairan turun. Panas laten dari proses penguapan cukup besar,
sehingga suhu air akan turun.

Proses pendinginan di dalam menara berlangsung secara adiabatik.


Transfer massa yang terjadi di dalam cooling tower berlangsung dari
arah cairan menuju udara, melewati bidang interface. Akibat dari
adanya perbedaan konsentrasi air dalam cairan dengan udara, maka
transfer massa dapat berlangsung, transfer massa ini berlangsung dalam
bentuk penguapan. Jenis cooling tower sendiri terbagi menjadi 2
berdasarkan prinsip kerjanya, ada cooling tower yang bekerja secara
konveksi alamiah dan ada juga yang bekerja berdasarkan konveksi
paksaan. Cooling tower yang dipilih adalah yang bekerja dengan
konveksi paksaan, sehingga optimasi dari laju udara keluar dan suhu
cairan keluar dapat dikontrol. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan
kondisi konveksi paksa, kita membutuhkan fan yang dipasang dibagian
atas cooling tower. Perancangan cooling tower adalah menentukan
tinggi menara agar dapat menurunkan suhu air sehingga mencapai suhu
yang diinginkan. Data yang diperlukan adalah kondisi udara masuk,
sehingga dapat diketahui jumlah air yang hilang selama pendinginan.
Jika kita mengetahui jumlah air yang hilang, maka kita akan
mengetahui jumlah make up water yang diperlukan agar jumlah air
pendingin selalu tetap.

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
13
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Deskripsi Proses
Air dari Sungai Kampar di screening dan di pompa dengan PU-
01 untuk dialirkan menuju Kolam Equalisasi. Tujuannya adalah agar
umpan masuk unit sedimentasi tidak fluktuatif. Selanjutnya dari Kolam
Equalisasi dialirkan dengan PU-02 menuju Bak Sedimentasi untuk
diendapkan lumpurnya. Dari bak sedimentasi di pompa dengan PU-03
menuju Pre-mix Tank untuk mengendapkan padatan terlarut dengan
penambahan tawas dan CaOH, dan selanjutnya dipompa dengan PU-04
menuju Clarifier untuk di endapkan flocks yang terbentuk dari Pre-mix
Tank. Setelah itu, dari Clarifier dipompa dengan PU-05 menuju Sand
Filter. Di dalam Sand Filter, air di saring suspended matter-nya, gas
klorin atau oksidan lainnya dihilangkan dengan isian filter berupa
pasir silika, karbon aktif, dan antrasit. Setelah itu dipompa dengan PU-
06 menuju Filtered Water Tank sebelum didistribusikan ke Cold Basin,
Kation Exchanger, dan Bak Klorinasi.
Untuk menuju Bak Klorinasi, air dari Filtered Water Tank
dipompa dengan PU-14. Pada Bak Klorinasi ditambahkan Ca (OCL)2
yang berfungsi sebagai disinfektan pada air. Setelah itu, Air di pompa
dengan PU-15 menuju tangki penyimpanan air (Menara Air) sebelum
dialirkan untuk kebutuhan rumah tangga dan perkantoran.
Dari Filtered Water Tank, air juga dipompa menuju Cold Basin
dengan PU-07. Dari Cold Basin air digunakan untuk proses. Setelah
digunakan untuk proses air ditampung di Hot Basin untuk selanjutnya
dipompa menuju Cooling Tower dengan PU-08. Di Cooling Tower, air
yang sudah dipakai untuk proses pendinginan diturunkan suhunya.

B. Unit Penyedia Udara Instrument


Kebutuhan Udara Tekan Instrumen

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
14
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Gambar 5. Diagram Alir Proses Penyediaan dan Pemisahan Udara


Instrument air yang diproduksi di unit utilitas harus memenuhi
syarat yaitu terbebeas dari debu, minyak dan air (udara kering) agar
sistem instrumentasi pneumatic di pabrik tidak cepat rusak.
Instrument Air yang berasal dari atmospheric air suction
dikompresi menggunakan kompresor C-401 hingga tekanan 6 bar.
Karena ditekan, maka suhu udara naik dan harus didinginkan dengan E-
401, E-402 dan E-403. Udara terkompresi ditampung di receiver tank V-
401 yang berfungsi untuk memisahkan kandungan air yang terbawa dari
V-401. Kandungan air tersebut dibuang dalam bentuk hasil
kondensasinya melalui water trap yang berada di bottom V-401. Udara
hasil atas V-401 disaring kotorannya menggunakan air filter V-402 A/B
yang terdiri dari dua filter, satu service sedangkan satu yang lain
regenerasi. Setelah terpisah kotorannya, udara dibagi menjadi dua, yaitu
masuk ke dalam dryer T-401 A/B dan masuk ke T-402. T-401 juga terdiri
dari dua dryer, satu service sedang satu yang lain regenerasi beroperasi
bergantian secara otomatis (auto change over) dan bekerja dengan prinsip
pressure swing adsorption. Adsorben yang dipakai di T-401 ini adalah
Activated Alumina. Tingkat kekeringan udara diukur menggunakan dew

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
15
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

point. Dew point instrument air design sekitar -32oC atau setara
kandungan air 300 ppm sehingga udara kering ini tidak terkondensasi di
sistem dan tidak menimbulkan mal-function di alat instrumentasi.
Setelah beroperasi dalam waktu tertentu activated alumina akan
mengalami kejenuhan, sehingga activated alumina tersebut perlu
diregenerasi untuk mengembalikan dari kondisi jenuh ke kondisi awal.
Dalam proses regenerasi, uap air yang diserap activated alumina akan
dilepas dan dibuang ke lingkungan dengan perubahan tekanan secara
mendadak menggunakan valve. Kondisi kesetimbangan saat operasi
dengan tekanan tinggi secara tiba-tiba tekanannya diturunkan sampai
kedaan atmosferis. Dengan perubahan tekanan ini, maka kondisi
kesetimbangan berubah menjadi kesetimbangan baru yaitu
kesetimbangan baru pada tekanan rendah. Dengan demikian uap air yang
terserap activated alumina (fase cair) akan teruapkan dan terbuang ke
lingkungan sehingga activated alumina kembali ke kondisi awal dan siap
diapakai.
Udara yang sudah tersaring di V-402 A/B sebagian dikirim ke T-
402 A/B untuk memisahkan gas nitrogen dengan gas oksigen. Prinsip
kerja T-402 sama dengan T-401 yaitu pressure swing adsorption. Prinsip
pemisahan nitrogen dan oksigen berdasarkan perbedaan adsorptivitas
kedua gas tersebut dalam adsorbent. Jenis Adsorbent yang digunakan
adalah carbon molecular sieve (CMS). CMS mempunyai karakteristik
kinetic dapat menjerap oksigen lebih cepat daripada nitrogen. T-402
terdiri dari dua buah adsorber yang berisi CMS yang bekerja secara
bergantian untuk menyerap oksigen dan melewatkan nitrogen sebagai
produk. Bila T-402 A terjadi adsorpsi (service) pada saat yang sama T-
402 B terjadi desorpsi (regenerasi). Adsorpsi terjadi pada tekanan tinggi,
yaitu 6 bar yang merupakan hasil kompresi C-501 sedangankan desorpsi
oksigen pada tekanan rendah yaitu dengan membuka valve ke atmosfer.
Dari main process diprediksi terdapat jumlah controller seperti berikut
dengan masing-masing membutuhkan udara tekan seperti di bawah.
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
16
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Daftar II. Kebutuhan Udara Tekan Instrumen


Total Kebutuhan Udara
No. Jenis Kontroller Jumlah
(m3/jam)
1. Level Controller 13 15
2. Pressure Controller 7 35
3. Temperature Controller 20 20
4. Flow Controller 5 15
5. Ratio Controller 12 5
Jumlah total controller adalah 57.
Total kebutuhan udara tekan adalah 975 m3/jam.

Diasumsikan untuk unit utilitas, jumlah controller adalah separuh


dari kebutuhan controller pada main process, dengan kebutuhan udara
tekan diasumsikan 12 m3/jam (7ft3/min rata-rata).
Sehingga, banyak nya controller untuk kebutuhan utilitas adalah
29 buah, dengan kebutuhan udara tekan untuk unit utilitas adalah sebesar
348m3/jam. Sehingga kebutuhan total udara tekan, baik untuk main
process maupun untuk unit utilitas adalah sebesar 1323 m 3/jam.
Mass flow rate udara tekan dapat ditentukan dengan perhitungan
berikut.
3
= 1323 1,2 3 = 1587,6

Kebutuhan Udara di Air Separation Unit


Oksigen diperlukan di dalam unit gasifikasi dengan jumlah
sebagai berikut:
Untuk gasifikasi = 29.767 x 3645.0506 kg/jam
= 108502.22 kg/jam
Udara total = 100/21 x 108502.22kg/jam
= 516677.24 kg/jam
Dengan asumsi bahwa udara terdiri atas 79% nitrogen dan 21%
oksigen dengan mengabaikan kadar zat lain di dalam udara, maka
kebutuhan udara untuk proses adalah berkisar 516677.24 kg/jam. Total
kebutuhan udara di dalam proses ini adalah sebesar 517779.74 kg/jam.

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
17
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Karena data untuk perhitungan diperoleh dalam satuan British Unit,


maka perhitungan dilakukan dengan satuan British, dengan faktor
konversi lb/kg = 2.2046.
Total kebutuhan udara di dalam proses dengan satuan British
adalah 1141508.852 lb/jam = 19025.15 lb/min.

C. Unit Pembangkit dan Pendistribusian Listrik


. Listrik di unit Power Generator dihasilkan oleh superheated
steam bertekanan 10 s.d. 15 atm yang digunakan untuk memutar turbin.
Turbin yang berputar selanjutnya menggerakkan generator dan
dihasilkan listrik. Listrik dibutuhkan sebagai sumber tenaga penggerak
motor-motor pada berbagai peralatan seperti pompa, kompressor, belt
conveyor, rotary drier, crusher, grinder, dan lain-lain. Selain yang
berkaitan dengan proses, listrik juga diperlukan sebagai penerangan,
perangkat-perangkat elektrik di perkantoran, perumahan dan fasilitas
umum yang ada di pabrik.
Listrik yang dibutuhkan pabrik disuplai dari unit Power
Generator
Berikut ini, merupakan skema proses pembangkitan listrik di unit Power
Generator:

Steam
Proses Utama
Pabrik

Process Water
(Kategori II)
Pump Superheater

ELECTRICITY

Turbin

Gambar 6. Diagram Alir Steam Unit Power Generator


Steam yang digunakan berasal dari air pendingin kategori II.
Sebelum digunakan, air pendingin dipompa hingga tekanannya 17 atm
kemudian digunakan untuk mendinginkan fluida proses sehingga keluar
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
18
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

sebagai steam jenuh. Steam jenuh dipanaskan lebih lanjut di superheater


hingga suhu mencapai 4500C kemudian dilewatkan ke turbin. Listrik
yang harus disupplai di setiap alat disajikan dalam daftar berikut:
Daftar III. Kebutuhan Listrik Peralatan Pabrik
Area Alat Jumlah Power, kW Keterangan
A100
(Air Separation Unit) C-101 10 5320.0
Ch-1 1 14.2 Chipper
Pr-1 1 55.0 Press Machine
Cf-1 1 82.0 Centrifuge
A200
RD-1 1 477.2 Rotary Dryer
(Penyimpanan dan
Persiapan Bahan Baku) Ch-2 1 115.8 Ball Mill
VS-1 2 6.4 Vibrating Screen
BC 9.6 Belt Conveyor
JC-1 1 74.6 Jaw Crusher
C-301 4 1782.3
C-302 2 1782.3
A300 (Gasifier)
C-303 2 1782.3
P-301 6 57.8
A400 (Syngas
P-401 1 0.3
Conditioning)
C-501 1 226.5
C-502 2 226.5
A500 (FTS)
C-503 3 226.5
C-504 6 8965.2
P-601 6 59.3
C-601 1 247.0
A600 (Cracking) C-602 1 247.0
C-603 1 247.0
C-604 1 247.0
A700 (Refinery) P-701 1 2.3
A800 (Utilitas) P-811 20 211.9
Keterangan: C = Kompresor dan P = Pompa
Lain-lain (Penerangan, Perkantoran, 1123.3
Perumahan dan Fasilitas Umum) 5% Listrik Proses
23589.5
TOTAL
23.6 Megawatt

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
19
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Jumlah superheated steam yang digunakan sebesar 476 ribu kg


per jam dengan tekanan dan suhu masuk turbin masing-masing 15 atm
dan 4500C dan tekanan akhir keluar turbin sebesar 2 atm. Suhu akhir
keluar turbin dapat dihitung dengan korelasi isentropis berikut:
1
2
2 = ( ) 1
1
dengan,
= Cp/Cv steam
P = Tekanan, atm
T = Suhu, Kelvin
Selanjutnya energi yang dihasilkan oleh turbin dihitung menggunakan
persamaan berikut:
= ( )
Dengan, W = kerja yang dihasilkan oleh steam, m = mass flow steam dan
h = entalpi steam.
Dengan menganggap efisiensi perubahan energi tekanan ke mekanik
dan mekanik ke listrik masing-masing 80%, maka daya listrik yang
dihasilkan sebesar:
= 0.64
Berikut ini hasil perhitungan daya listrik yang dihasilkan:
Daftar IV. Listrik Hasil Unit Power Generator
Power Generator Satuan
Jumlah air 476727.9345 kg/jam
7356.9 mol/s
Tekanan 15 atm
2 atm
C
Suhu 450 (superheat)
C
133.5563919 (superheat)
Power 48388476.8 Watt
27.10 MW
Listrik yang dihasilkan dari Unit Power Generator sebesar 27.1

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
20
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

MW sedangkan listrik yang dibutuhkan adalah 23.6 MW sehingga dapat


disimpulkan bahwa kebutuhan listrik dapat dipenuhi dengan Unit Power
Generator.

D. Unit Kebutuhan Bahan Bakar


Bahan bakar diperlukan untuk membangkitkan superheated steam
untuk Power Generator dan untuk menyuplai panas pada Steam
Reformer (R-2). Bahan bakar yang digunakan adalah biomassa bahan
baku under size yang berasal dari Area A200 dan char yang dihasilkan
dari Area A300. Kandungan unsur pada bahan bakar terdapat di tabel
berikut:
Daftar V. Kandungan Unsur Tandan Kosong Sawit (Abdullah dkk,
2011)
Unsur % w/w
C 49.07
H 6.48
O 38.30
N 0.70
S 0.10
Ash 5.35
Lower Heating Value 17.2 MJ/kg

Kebutuhan Bahan Bakar


1. Unit Power Generator
Jumlah beban panas di superheater sama dengan jumlah panas
yang harus disuplai superheater kepada steam jenuh bertekanan 15 atm
dari suhu jenuhnya sampai dengan 4500C. Suhu jenuh steam pada 15
atm bisa dilihat di steam table sebesar T. Panas yang harus disuplai
adalah:
= ( )
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
21
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Dengan,
= mass flow steam, kg/jam
hg = entalpi steam keluar superheater, kJ/kg
hfg = entalpi steam jenuh masuk superheater, kJ/kg
Dari hasil perhitungan diperoleh beban superheater sebesar
676171833 kJ/jam. Dengan menganggap efisiensi transfer panas dari
pembakar menuju steam sebesar 60%. Maka kebutuhan bakar bisa
dihitung dengan persamaan berikut:

=
0.6
Dengan, Q = beban panas, m fuel = mass flow bahan bakar yang
dibutuhkan, dan LHV = Lower Heating Value bahan bakar.
Kebutuhan bahan bakar di Unit Power Generator adalah 65521
kg/jam.
2. Steam Reformer
Reaksi yang terjadi di steam reformer bersifat endotermis dengan
panas reaksi 206 kJ/mol CO yang bereaksi, sehingga memerlukan
suplai panas. Suplai panas tidak bisa menggunakan steam karena steam
reformer beroperasi pada suhu yang sangat tinggi yaitu 850 0C. Beban
panas steam reformer adalah 261208000 kJ/jam. Dengan asumsi
efisiensi transfer panas pembakaran 60%, melalui persamaan (),
diperoleh kebutuhan bahan bakar di steam reformer sebesar 25311
kg/jam.

Kebutuhan Udara Pembakaran


Bahan bakar berupa biomassa dengan komposisi sebagaimana
pada Daftar () dapat didekati dengan rumus CaHbOcNd. Nilai a, b, c, d
dapat dihitung dengan perbandingan mol masing-masing atom dalam
biomassa.
Rasio massa C:H:O:N = 49.07:6.48:38.3:0.7
Rasio mol

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
22
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

C:H:O:N = 4.09:6.48:2.394:0.05
= 82:130:45:1
sehingga rumus empiris EFB dapat didekati dengan C 82H130O45N.
Persamaan reaksi pembakaran EFB dapat dituliskan sebagai berikut:
C82H130O45N + 93O2 82CO2 + 65H2O + NO2
Dari persamaan reaksi di atas dapat diperoleh bahwa untuk
membakar sempurna 1 kg EFB diperlukan 1.61 kg O2. Jika dianggap
udara hanya mengandung N2 dan O2 dengan perbandingan mol 79:21,
maka kebutuhan udara untuk membakar sempurna 1 kg EFB adalah 5.3
kg udara. Kebutuhan ini disebut sebagai kebutuhan stoikiometri. Agar
benar-benar terjadi pembakaran yang sempurna, digunakan udara
berlebih 25% dari kebutuhan stoikiometrinya yaitu 6.91 kg udara per
kg EFB.
Berikut ini merupakan ringkasan kebutuhan bahan bakar dan
udara pembakaran:
Daftar VI. Kebutuhan Bahan Bakar dan Udara Pembakaran
Steam Reformer
Panas Reaksi 206000 kJ/kmol
Beban Panas 261208000 kJ/jam
LHV biomass 17200 kJ/kg bio
Efisiensi 0.6
Kebutuhan Biomass 25310.85 kg/jam
kg udara/kg
stoikiometri udara 6.91 EFB
kg udara/kg
25% excess 8.6375 EFB
Kebutuhan Udara 218622.49 kg/jam
Superheater Power Generator
Beban Panas 676171833 kJ/jam
LHV biomass 17200 kJ/kg bio
Efisiensi 0.6
Kebutuhan Biomass 65520.53 kg/jam
kg udara/kg
stoikiometri udara 6.91 EFB
kg udara/kg
25% excess 8.6375 EFB
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
23
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Kebutuhan Udara 565933.55 kg/jam

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
24
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

E. Unit Pengolahan Limbah

Proses industri kimia menghasilkan limbah yang dapat berbahaya bagi


lingkungan dan kesehatan apabila tidak diolah. Maka dari itu, pengolahan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menjadi penting untuk diterapkan.
Ada berbagai cara yang dapat dipilih untuk mengolah limbah B3, baik
pengolahan secara fisika, kimia, biologi atau kombinasi dari itu. Pemilihan
sistem pengolahan limbah perlu untuk disesuaikan dengan karakteristik limbah,
yang mana prosesnya harus aman dan tidak menimbulkan bahaya bagi
pekerjanya serta diusahakan dengan biaya seefisien mungkin. Proses
mengurangi daya racun limbah atau menghilangkannya harus menghasilkan
produk olahan yang telah memenuhi baku mutu lingkungan yang telah ada.
Dalam hal ini, limbah yang dihasilkan oleh pabrik bio jet fuel dari limbah
lignoselulosa kelapa sawit dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
1. Limbah gas dan pengolahannya
Gas hasil industri pabrik berbahaya bagi lingkungan. Hal-hal yang dapat
terjadi dengan tidak adanya pengolahan gas hasil industri di antaranya adalah
timbulnya permasalahan gas rumah kaca, global warming, hujan asam, dan
polusi udara berlebih. Contoh limbah gas yang dihasilkan dalam pabrik bio jet
fuel dari limbah lignoselulosa kelapa sawit antara lain adalah limbah gas CO2,
H2S, CO, NH3, SO3, gas asam lain, dan gas buangan lain.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Udara, berikut merupakan batasan yang ditetapkan
untuk dipatuhi.

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
25
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Daftar VII. Baku Mutu Emisi Udara

Untuk menghindari pencemaran udara yang diakibatkan oleh limbah gas


tersebut, maka perlu dilakukan proses pengolahan limbah dengan menggunakan
catalytic incinerator dimana semua limbah gas dibakar hingga menghasilkan
CO2 dan H2O. Incinerator ini menggunakan katalis Pd dan Pt. Dengan adanya
katalis ini, polutan organik akan terbakar dengan penambahan oksigen ke dalam
incinerator. Pengoperasiannya tidak membutuhkan bahan bakar tambahan dan
panas yang dihasilkan oleh incinerator ini dapat dimanfaatkan untuk
membangkitkan steam.
Katalis palladium ditempatkan pada bagian atas bed reaktor yang berfungsi
untuk menginisiasikan reaksi oksidasi pada suhu yang lebih rendah dari bed

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
26
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

kedua. Sedangkan katalis platinum ditempatkan pada bagian bawah yang


merupakan tempat berlangsungnya reaksi utama. Katalis palladium yang
digunakan berbentuk tablet berukuran 4,5 mm 6,5 mm dengan densitas
mencapai 0,8 kg/m3. Sedangkan katalis platinum berbentuk tablet berukuran 4,5
mm 4,5 mm dengan densitas 0,8 kg/m3.
Untuk mencapai kondisi yang diinginkan, diperlukan suatu insenerator yang
dilengkapi sistem kontrol pengendalian proses pembakaran agar dapat
dipastikan bahwa semua bahan dapat terbakar pada titik optimum
pembakarannya. Tekanan dalam incinerator sekitar 20 atm. Aliran feed gas
masuk ke dalam catalytic incinerator pada suhu 400 oC dan keluar pada kisaran
suhu 650 750 oC. Setelah panas nya dimanfaatkan di steam generator dan heat
exchanger, gas buang dialirkan menuju cerobong dan dibuang ke udara pada
ketinggian tertentu. Jika pembakarannya sempurna, asap yang keluar menuju
cerobong tidak terlihat.
(Kirk and Othmer, pg. 1.17-5)
Skema Pengolahan Limbah Gas :

From Process Saturated steam

Steam Generator to atmosfer

From Utility
Heat Exchanger
Water

Scrubber Catalytic Incinerator

Stack

To Recovery Unit

Gambar 7. Skema Pengolahan Limbah Gas

2. Limbah cair dan pengolahannya


Tujuan pengolahan limbah cair adalah untuk mengurai kandungan bahan

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
27
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba


pathogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
yang terdapat di alam.
Limbah cair pabrik ini berasal dari :
a. Limbah sanitasi

Limbah sanitasi adalah air buangan yang digunakan untuk keperluan kantor
dan pabrik seperti kamar mandi, air untuk pencucian, air masak dan lain-lain.
Penanganan limbah ini tidak memerlukan hal khusus karena tidak mengandung
bahan-bahan kimia yang berbahaya. Hanya saja volume buangan yang diizinkan
dan saluran pembuangan air limbah ini harus diatur dengan baik.
b. Air berminyak dari pompa
Air berminyak berasal dari buangan pelumas pada pompa dan alat-alat
lainnya. Pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenis. Minyak di
bagian atas dialirkan ke tungku pembakar, sedangkan air di bagian bawah
dialirkan ke panampung akhir, kemudian dibuang.

c. Air sisa dari Unit Demineralisasi dan Regenerasi Resin


Air sisa dari unit demin dan regenerasi resin mengandung NH3 dan H2SO4
yang kemudian dinetralkan dalam kolam netralisasi. Penetralan dilakukan
dengan larutan H2SO4 bila air buangan bersifat basa, dan ditambahkan NaOH
bila air buangan bersifat asam.

d. Air hasil press biomassa

Biomassa sebelum masuk di dalam unit dryer mengalami proses mekanik


terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan air sehingga beban dryer
menjadi tidak begitu besar. Air hasil press biomassa masih memiliki kandungan
COD yang tinggi.

Secara umum air limbah yang berasal dari setiap kegiatan di pabrik ini harus
diolah agar dapat dibuang ke lingkungan dengan kisaran parameter air yang
diizinkan.
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
28
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Adapun langkah-langkah proses waste water treatment adalah sebagai


berikut :
1. Bak ekualisasi
Limbah yang berasal dari unit proses dan unit recovery dialirkan ke kolam
ekualisasi yang berfungsi sebagai penampung atau pencampur antara limbah cair
dengan oil yang kemudian dialirkan menuju oil separator.
2. Oil separator
Oil separator berfungsi untuk memisahkan limbah dari oli secara fisika
berdasarkan perbedaan berat jenis. Oli akan dialirkan ke dalam oil tank dan jika
penuh akan dibuang dan kemudian dibakar. Sedangkan limbah yang tidak
mengandung oli akan dialirkan menuju treatment floculant.
3. Treatment flocculant
Pada tahap ini, limbah diperiksa pH-nya, apabila kondisi pH asam maka
ditambahkan kapur dan apa bila terlalu basa penambahan kapur dihentikan atau
ditambahkan asam. Selain itu juga dilakukan penambahan Poly Aluminium
Chloride (PAC) dan Poly Electrolyte Anionic (PEA) yang berfungsi untuk
membentuk flok-flok berukuran besar.
4. Sedimentasi I
Pada tahap ini diharapkan semua floc yang terbentuk akan terpisah dengan
scrapper. Endapan yang tertinggal harus dibuang dengan pompa menuju belt
press filter. Proses ini bertujuan untuk menurunkan kadar Total Suspended Solid
(TSS).
5. pH control
pH control berfungsi untuk mengontrol pH yang agak basa setelah
mengalami proses koagulasi-flokulasi dengan menambahkan larutan asam sulfat
untuk menetralkan pH.
6. Biological treatment
Proses pengolahan secara biologis ini dipengaruhi oleh jumlah dan
konsentrasi air limbah. Terdapat dua macam teknologi untuk pengolahan secara
biologis yaitu pengolahan aerob atau dengan menggunakan oksigen, dan
pengolahan anaerob atau tanpa menggunakan oksigen. Pengolahan aerob
cenderung membutuhkan energi besar untuk aerasi namun mampu mengurangi
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
29
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

kandungan COD dengan cepat. Sedangkan untuk proses anaerobic cenderung


lebih lambat namun dapat membantu untuk menghasilkan metana sebagai
sumber energi.
Pada tahap ini keduanya dilakukan. Proses pengolahan secara anaerobic
menggunakan kolam anaerobic tertutup agar metana sebagai gas rumah kaca
yang lebih berbahaya dibandingkan dengan karbon dioksida dapat tertampung
sebagai sumber energi dan tidak menyebar ke lingkungan. Proses dilanjutkan
dengan proses aerasi dengan menggunakan metode aerobic yang baru dengan
menggunakan microbubble generator yang hanya mengkonsumsi energi kurang
lebih 12,5% dari kebutuhan energi dengan menggunakan aerasi dengan aerator
biasa. Penambahan bakteri untuk proses aerobic diperlukan.
pH limbah harus netral dan bakteri harus diberi nutrisi berupa TSP (phospat)
dan urea. Bakteri yang digunakan pada tahap ini adalah bakteri aerob jenis
concorcia, dimana suplai oksigen berasal dari microbubble generator. Semua
parameter air buangan seperti COD, BOD, TSS, TS dan pH diharapkan telah
memenuhi spesifikasi yang diinginkan setelah melalui tahap ini.
7. Sedimentasi II
Kondisi limbah akan berubah karena adanya peruraian oleh bakteri. Tidak
terjadi bau karena peruraian yang sempurna oleh bakteri ini, namun akan
terbentuk endapan. Pada tahap ini endapan dipisahkan dan effluent dialirkan
secara overflow. Pada tahap ini limbah juga bisa digunakan lagi sebagai treated
water. Motor scrapper secara terus menerus dijalankan karena berfungsi untuk
mengendapkan lumpur dan busa yang timbul di permukaan.
8. Belt Press Filter

Lumpur yang dihasilkan dari kolam sedimentasi I dan II dimasukkan pada


Belt Press Filter sebagai alat untuk memisahkan air dan sludge. Sludge akan
dialirkan melalui conveyor untuk pengeringan lebih lanjut. Selanjutnya
digunakan untuk membuat pupuk, sedangkan air dikirim ke bak ekualisasi.

3. Limbah padat
Limbah padat berupa lumpur/pasir yang dihasilkan dari unit pengolahan air

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
30
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

dimanfaatkan sebagai penimbun. Adapun limbah padat yang berasal dari toilet
disalurkan ke septic tank. Pengolahan dengan cara penimbunan tidak boleh
mengambil lokasi di dekat sumber air atau lokasi serapan air tanah. Selain itu,
limbah padat yang dihasilkan di pabrik ini adalah ash dari hasil gasifikasi.
Limbah ini akan disolidifikasi dan dimanfaatkan sebagai campuran beton.

LAMPIRAN
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
31
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

PENGOLAHAN
AIR
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
32
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
33
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

BAK SEDIMENTASI

Tugas : Mengendapkan kotoran dan lumpur yang terbawa air sungai


Jenis : Bak persegi yang diperkuat beton bertulang.
Kondisi operasi : T = 30 oC, P = 1 atm.

Spesifikasi :

Turbidity = 850 ppm (gambar 2.1 Powell, 1954)


Air yang diolah (W) = 800.000 kg/jam
Suspended solid (Ws) = Turbidity / 106 x W
= 68 kg/jam
Densitas ( ) = 1000 kg/m3
Over design = 20 %
Kapasitas (Q) = 1,2 x (W+Ws) /
= 960,0816 m3/jam
Waktu Tinggal air dalam bak agar diperoleh % Removal Turbidity yang optimum
sekitar 4 - 24 jam (Powell S.T., hal 14), sehingga :
Diambil Waktu tinggal (t) = 12 jam
Volume Bak = Qxt
= 11.520,9792 m3
Dimensi Bak dirancang sebagai berikut :
Panjang (P) = 4 x tinggi

Lebar (L) = 4 x tinggi


Maka :
V = PxLxT
V = 4T x 4T x T
1/3
T = (V
/ 16)

T = 8,9631 m
Sehingga :
Panjang (P) = 35,8523 m
Lebar (L) = 35,8523 m
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
34
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Untuk waktu 12 jam, suspended solid yang terendapkan sekitar 48% dari Initial
Turbidity (Fig.4 Powell, hal 14)
Sehingga Turbidity Raw setelah diendapkan = 850 ppm x 0,48 = 408 ppm

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
35
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

PRE-MIX TANK

Tugas : Mencampur Tawas 5% dan CaOH 5%


Jenis : Tangki silinder berpengaduk
Kondisi operasi : T = 30 oC, P = 1 atm.
Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

Jumlah air yang diolah (W) = 800.000 kg/jam


Suspended solid (Ws) = Turbidity / 106 x W
= 326,4 kg/jam

Massa jenis air () = 1000 kg/m3


Viskositas () = 1 cP
Kapasitas (Q) = (W+Ws) /
= 800,3264 m3/jam = 211447,8355 gal/jam

Kebutuhan tawas 5%

Turbidity Raw Water = 408 ppm.


Dosis Alum = 2,8 grain alum / gal water (Fig.1 Powell, hal 27)
Jumlah Tawas (Wt) = 3 x Q x (1 lb/7000 grain) x (1 kg/2,2046 lb)
= 38,3645 kg/jam.
Jumlah Pelarut Tawas (Wp) = (100/5) x Wt
= 767,2899 kg/jam.
Jumlah Larutan Tawas (Wtp) = Wt + Wp
= 805,6544 kg/jam.

Kebutuhan CaOH 5%

Jumlah Ca(OH)2 (Wc) = Wt = 38,3645 kg/jam.


Jumlah Pelarut Ca(OH)2 (Wp) = (100/5) x Wc
= 767,2899 kg/jam.
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
36
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Jumlah Larutan Ca(OH)2 (Wcp) = Wc + Wp


= 805,6544 kg/jam.

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
37
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Total Laju Alir Massa (Wtot) = W + Ws + Wtp + Wcp


= 801.937,7088 kg/jam.
Debit Total (Q) = 801,9377 m3/jam.

Dimensi

Waktu tinggal (t) = 5 menit


Over Design = 20%
Volume Bak (V) = 1, 2 x Qtot x t

= 80,1938 m3
Diameter Tangki (D) = (4V / )1/3

= 4,6747 m
Tinggi Tangki (H) = D = 4,6747 m

Perancangan Pengaduk

Jenis = Marine Propeller dengan 4 Baffle dalam Tangki.


Diameter Pengaduk (Da) = 0,3 D = 1,4024 m
Lebar Pengaduk (W) = 1/5 Da = 0,2805 m
Panjang Pengaduk (L) = 1/4 Da = 0,3506 m
Pengaduk Tangki (C) = 1/3 D = 1,5582 m
Lebar Baffle (J) = 1/12 D = 0,3896 m
(Tabel Geankoplis, hal.155)
Putaran Pengaduk (N) = 420 rpm
(Fig. 10.57, Coulson & Richardson, hal.372)

Power Pengaduk

Bilangan Reynolds (Re) = Da2 x N x /

= 13767482,5669
Power Number (Np) = 5 (Fig.3-4-4, Geankoplis, hal.155)
Power Pengaduk (P) = Np x N 3 x x Da5
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
38
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

= 189871,2818 W
= 254,6219 Hp
Power Motor

Efisiensi Motor = 92 % (Fig.4-2, Ulrich, hal.87)


Power Motor (Pm) = 276,7629 Hp
Sehingga digunakan Daya Motor Standard sebesar 300 Hp.

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
39
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

CLARIFIER

Tugas : Mengendapkan flocs yang terbentuk pada pencampuran air


dengan tawas dan CaOH
Jenis : Circular Clarifier
Kondisi operasi : T = 30 oC, P = 1 atm.
Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

Debit (Q) = 800,3264 m3/jam.


Densitas () = 1000 kg/m3
Viskositas () = 1 cP
Dari buku Powell hal 47, waktu tinggal dalam clarifier yaitu berkisar 2 - 8 jam
Diambil waktu tinggal (t) = 4 jam
Over Design = 20%.
Volume Bak = 1,2 x Qtot x t
= 3841,5667 m3.
Dimensi

Kecepatan Penjernihan Air dalam Clarifier yaitu berkisar antara 1 - 1,3 m3/jam.m2
(Tabel 19-8, Perry., hal 19-64).
Diambil kecepatan penjernihan air = 1 m3/jam.m2
Kecepatan maksimum air = 1 ft/menit
= 18,2880 m/jam.
Untuk Circular Clarifier tersedia ukuran diameter berkisar 3-130 m (Perry, hal 19)

Perancangan

Jenis = Marine Propeller dengan 4 Baffle dalam Tangki.


Kecepatan air (u) = 5,0000 m/jam.
Diameter Clarifier (D) = (4,8 Q / u )0,5 = 15,6424 m

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
31
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Diameter Pengaduk (Da) = 0,4 D = 6,2570 m


Lebar Pengaduk (W) = 0,2 Da = 1,2514 m

Panjang Pengaduk (L) = 1/4 Da = 1,5642 m.

Pengaduk Tangki (C) = 1/3 D = 5,2141 m.

Putaran Pengaduk (N) = 0,05 rpm.


(Fig. 10.57, Coulson & Richardson, hal.372)

Power Pengaduk

Bilangan Reynolds (Re) = Da2 x N x /

= 32624,7704
Power Number (Np) = 0,3 (Fig.3-4-4, Geankoplis, hal.155)
Power Pengaduk (P) = Np x N 3 x x Da5

= 2397,5175 W
= 0,3027 Hp

Power Motor

Efisiensi Motor = 92 % (Fig.4-2, Ulrich, hal.87)


Power Motor = 3,4947 Hp
Sehingga digunakan Daya Motor Standard sebesar 5 Hp.

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
32
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

SAND FILTER

Tugas : Menyaring sisa-sisa kotoran yang masih terdapat dalam air


terutama kotoran-kotoran yang berukuran kecil yang tidak
dapat mengendap di Clarifier
Jenis : Kolom dengan saringan dari pasir, carbon aktif dan antrasit
Kondisi operasi : T = 30 oC, P = 1 atm.
Jumlah : 2 buah

Spesifikasi :

Jumlah air = 800.000 kg/jam


Densitas ( ) = 1000 kg/m3
Over Design = 20 %
Kapasitas (Q) )/ Ws
= 1, 2 x (W

= 960 m3/jam
Filter di regenerasi (backwashing) setiap 24 jam sekali, dimana jika ada 1 buah
kolom yang di regenerasi, maka kolom yang satu lagi yang dipakai, sehingga :
Kecepatan filtrasi umum = 2 gal/men.ft2. (Powell ST, hal 77).
2
Kecepatan filtrasi maksimum = 3 gal/men.ft (Powell ST, hal 77).
Tinggi tumpukan saringan = 18 - 30 in.
Waktu tinggal air dalam Filter = 20 - 60 menit (Powell ST, hal 59).

Perancangan

Kecepatan filtrasi (uf) = 2 gal/men.ft2 = 4,8889 m3/men.m2


Tinggi tumpukan saringan (hb) = 25 in = 0,6350 m
Waktu tinggal (t) = 30 menit = 0,5 jam.
Luas Tampang kolom (A) = Q / uf = 196,3613 m2.

4 A /
0,5
Diameter (D) = = 15,8159 m.

Tinggi tumpukan total (ht) = uf x t = 2,4445 m.


Jumlah Tumpukan
Kurniawan = 3,8496 buah
13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Jumlah Tumpukan yang dipakai13/348284/TK/40866
Yosephine Intan Ayuningtyas
= 4 buah.
33
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

FILTERED WATER TANK

Tugas : Menampung sementara raw water setelah disaring


Jenis : Tangki Silinder Tegak
Kondisi operasi : T = 30 oC, P = 1 atm.
Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

Jumlah air = 800.000 kg/jam


Densitas ( ) = 1000 kg/m3
Over Design = 20 %
Kapasitas (Q) )/ Ws
= 1, 2 x (W

= 960 m3/jam Waktu


tinggal (t) = 1 jam
Volume Tangki (V) = Qxt
= 332,5020 m3
Dimensi Tangki dirancang sebagai berikut :
Tinggi (H) = 1, 5 x D

Maka :
V = (
/ 4)()()x D 2 x H

V = 1, 5 x (
/ 4)() x D3

D = (4 V / 1, 5 )1/3
D = 9,3419 m
Sehingga :
Diameter (D) = 9,3419 m
Tinggi (H) = 14,0129 m

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
34
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

TANGKI KLORINASI

Tugas : Mencampur Klorin dalam bentuk kaporit ke dalam air untuk


kebutuhan air minum dan air rumah tangga
Jenis : Tangki silinder berpengaduk
Kondisi operasi : T = 30 oC, P = 1 atm.
Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

Jumlah air yang diolah (W) = 100083,33 kg/jam


Massa jenis air () = 1000 kg/m3
Viskositas () = 1 Cp
Kapasitas (Q) = 1,2 x W /
= 120,1 m3/jam
Waktu tinggal (t) = 15 menit
Volume tangki (V) = 30,025 m3
Tinggi tangki (H) = 1,5 D
Maka :
V = x D2 x H / 4
V = x D2 x 1, 5 D / 4

D = (4 V / 1, 5 )1/3

Sehingga diperoleh :
Diameter (D) = 2,9433 m
Tinggi (H) = 4,4150 m

Kebutuhan kaporit

Digunakan kaporit kadar Klor aktif = 75%.


Air di tambahkan ke kaporit sampai kadar = 7,5000 ppm.
Kebutuhan kaporit (Wk) = 0,7506 kg/jam.

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
35
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Perancangan Pengaduk

Jenis = Marine Propeller dengan 4 Baffle dalam Tangki.


Diameter Pengaduk (Da) = 0,4 D = 1,1773 m.
Lebar Pengaduk (W) = 0,2 Da = 0,2355 m.
Panjang Pengaduk (L) = 0,25 Da = 0,2943 m.
Pengaduk Tangki (C) = 1/3 D = 0,9811 m.
Lebar Baffle (J) = 1/12 D = 0,6250 m.
(Tabel 3.4-1 Geankoplis, hal.144)
Putaran Pengaduk (N) = 100 rpm.
(Fig. 10.57, Coulson & Richardson, hal.372)

Power Pengaduk

Bilangan Reynolds (Re) = Da2 x N x /

= 2310202,9413
Power Number (Np) = 5 (Fig.3-4-4, Geankoplis, hal.155)
Power Pengaduk (P) = Np x N 3 x x Da5

= 18850,4712 W
= 25,2789 Hp.

Power Motor

Efisiensi Motor = 92 % (Fig.4-2, Ulrich, hal.87)


Power Motor = 27,4771 Hp
Sehingga digunakan Daya Motor Standard sebesar 30 Hp.

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
36
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

BAK DISTRIBUSI

Tugas : Menampung sementara air sebelum di distribusikan untuk


kebutuhan air minum, MCK, rumah tangga, kantor, dan
umum
Jenis : Bak beton persegi yang dilapisi porselen
Kondisi operasi : T = 30 oC, P = 1 atm.
Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

Jumlah air (W) = 100083,33 kg/jam


Densitas ( ) = 1000 kg/m3
Over Design = 20 %
Kapasitas (Q) )/ Ws
= 1, 2 x (W

= 120,1 m3/jam
Waktu tinggal (t) = 6 jam
Volume Bak = Qxt
= 720,6 m3
Dimensi Bak dirancang sebagai berikut :
Panjang (P) = 4 x tinggi
Lebar (L) = 4 x tinggi
Maka :
V = PxLxT
V = 4T x 4T x T
1/3
T = (V
/ 16)

T = 3,5579 m
Sehingga :
Panjang (P) = 14,2315 m
Lebar (L) = 14,2315 m
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
37
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

BAK COLD BASIN

Tugas : Menampung sementara air pendingin dari proses untuk


didinginkan di Cooling Tower
Jenis : Bak beton persegi yang dilapisi porselen
Kondisi operasi : T = 30 oC, P = 1 atm.
Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

Jumlah air (W) = 1479199,1721 kg/jam


Densitas ( ) = 1000 kg/m3
Over Design = 20 %
Kapasitas (Q) )/ Ws
= 1, 2 x (W

= 1775,0390 m3/jam
Waktu tinggal (t) = 1 jam
Volume Bak = Qxt
= 1775,0390 m3/jam
Dimensi Bak dirancang sebagai berikut :
Panjang (P) = 4 x tinggi

Lebar (L) = 4 x tinggi

Maka :
V = PxLxT
V = 4T x 4T x T
T = (V
/ 16)

T = 4,8050 m
Sehingga :
Panjang (P) = 19,2201 m
Lebar (L) = 19,2201 m

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
38
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
39
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

COOLING TOWER

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
40
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

COOLING TOWER

Cooling tower merupakan menara yang digunakan untuk menurunkan suhu air pendingin yang
telah digunakan agar memenuhi suhu air pendingin yang diinginkan. Air dengan suhu tinggi
dikontakkan dengan udara ambien yang suhunya lebih rendah dari suhu air. Menara ini biasanya
dilengkapi dengan bahan isian untuk menambah efektifitas kontak air dengan udara (Treybal, 1980).
Ada dua tipe cooling tower yang biasa digunakan di industri, yaitu natural draft dan mechanical draft
cooling tower.

Natural draft cooling tower memanfaatkan perbedaan densitas dari udara yang mengandung
uap air (suhu tinggi) dengan udara sekitar. Udara dengan suhu tinggi yang terkontak dengan air panas
memiliki densitas yang lebih rendah dari udara sekitar yang berada di atas menara. Akibatnya udara
dengan densitas lebih rendah tersebut naik ke atas dan keluar melalui bagian atas menara (Coulson and
Richardson, 1999). Tipe natural draft biasanya digunakan untuk kapasitas besar dan daerah dengan
kelembaban yang relatif rendah (Treybal, 1980).

Mechanical draft cooling tower dilengkapi dengan kipas yang membantu mendorong udara dari
bawah supaya berkontak dengan air dan keluar melalui bagian atas menara. Kipas sebagai penggerak
udara ditempatkan di bagian pemasukan udara (bawah), disebut juga dengan foced draft, atau di bagian
pengeluaran udara (atas), disebut juga dengan induced draft (Treybal,1980).

Gambar 8. Natural Draft Cooling Tower (a) dan Mechanical Draft

Cooling Tower (b)

Cooling tower yang digunakan dalam perancangan ini adalah tipe mechanical induced draft

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
41
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

karena pada umumnya kelembaban udara di Indonesia cukup tinggi. Induced draft lebih dipilih karena
dapat mencegah terjadinya resirkulasi udara.

Gambar 9. Penampang Mechanical Induced Draft Cooling Tower


A. Perhitungan Desain
Berdasarkan perhitungan, kebutuhan air pendingin sebesar 1534178,2564 kg/jam. Dengan
asumsi sebanyak 4% hilang karena kebocoran saat proses, maka air yang masuk ke cooling tower
yaitu:

L = 6.7321.300,8748 kg/jam

Kondisi udara ambien di area pabrik berdasarkan rata-rata yaitu:

T = 28oC (82,4oF)

RH = 79,5% (www.bmkg.go.id)

Kondisi operasi:

Tair in = 50oC (122oF)

Tair out = 30oC (86oF)

Tudara in (dry bulb) = 28oC (82,4oF)

Dari psychrometric chart (Perry, 1997) diperoleh:

Tudara in (wet bulb) = 77,2oF

w (kelembaban) = 0,0192 lb uap air/ lb udara kering

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
42
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Algoritma perhitungan desain cooling tower adalah sebagai berikut.

Menentukan kondisi operasi

Menghitung kelembaban udara jenuh (ws) dan entalpi


udara jenuh (Hs) pada setiap inkremen suhu
pendinginan air

Membuat kurva Tair vs. Hs (keadaan jenuh) dan membuat kurva dari titik
entalpi udara masuk (Hin) yang menyinggung kurva Hs sehingga diperoleh
garis operasi dengan Gmin

Menghitung slope garis operasi untuk Gmin serta


menghitung Gmin dan Gactual

Menghitung slope garis operasi dengan G actual dan


menghitung H udara

Menghitung nilai Kya, L' dan G', serta


diameter menara

Menghitung tinggi bahan isian

Menghitung jumlah air yang hilang (make-up)

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
43
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Setelah diperoleh kondisi operasi maka selanjutnya adalah menghitung kelembaban dan
entalpi udara pada saat keadaan jenuh pada tiap inkremen suhu air. Inkremen suhu dibuat 2 oF dari
122oF sampai 86oF.

Rumus untuk menghitung kelembaban udara jenuh yaitu:


s
BM air pH2O
ws = (1)
BM udara P-pH2O s

Dengan:

ws = kelembaban udara jenuh, lb uap air/lb udara kering

BM air = berat molekul air, lb/lbmol

BM udara = berat molekul udara, lb/lbmol

pH2Os = tekanan uap jenuh air, psia

P = tekanan total udara, psia

Nilai pH2Os diperoleh dari persamaan antoine yaitu:

B
logpH2O s =A+ +ClogT+DT+ET2 (2)
T

Dengan:

pH2Os = tekanan uap jenuh, mmHg

T = suhu air, K

A, B, C, D, dan E merupakan konstanta dengan nilai:

A = 29,8605

B = -3,15x103

C = -7,3037

D = 2,42x10-9

E = 1,81x10-6

Untuk menghitung nilai entalpi udara pada keadaan jenuh digunakan persamaan:

Hs =0,24T+ws (1060,8+0,45T) (3)

Dengan:

Hs = entalpi udara saat keadaan jenuh, Btu/lb udara kering

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
44
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

T = suhu air, oF

Dari grafik tersebut dapat diketahui nilai Hout udara saat Gmin, yaitu sebesar 115 Btu/lb udara kering.
Neraca panas di menara memberikan persamaan:
LcpL(Tin-Tout)=G(Hin-Hout) (5)
(Tin-Tout)
Gmin =LcpL (6)
(Hin-Hout)

Dengan:
cpL= panas jenis air, Btu/lboF
Sehingga diperoleh:
Gmin = 1642207,349 lb udara kering/jam
Gactual = 1,5Gmin (Treybal, 1980)
= 2463311,024 lb udara kering/jam
Perhitungan tinggi bahan isian diperoleh dari persamaan berikut:
G' Hout dH
z= (7)
Kya Hin Hs-H

Dengan:
G = kecepatan aliran gas per luas penampang menara, kg/m 2s
Kya = koefisien transfer massa overall, kg/m3s
Untuk mengetahui nilai G perlu diketahui luas penampang efektif menara. Luas penampang
tersebut dapat diketahui dari nilai L yang diperoleh dari grafik untuk sizing cooling tower (Perry,
1997).

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
45
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Gambar 10. Grafik Sizing Cooling Tower


Dari grafik diperoleh:
L = 1,9 gal/min.ft2
= 1,5496 kg/m2s
Maka luas penampang dapat diketahui, yaitu
L
A=
L
A = 275,0191 m2
Misal proses pendinginan dibagi menjadi 4 cell cooling tower. Luas penampang induced draft
cooling tower berbentuk persegi, maka panjang sisi tiap cell:
S = 8.2919 m
Sehingga nilai G diperoleh:
G = 1,1286 kg/m2s
Untuk mencari nilai Kya digunakan persamaan berikut:
-0,36
KySc2/3 d G'
=1,195 [ s ] (8)
G G (1-L0 )

Dengan:
Ky = koefisien transfer massa, kmol/m2s
Sc = bilangan Schmidt, untuk sistem uap air-udara nilainya 0,6
G = kecepatan gas dalam mol per satuan luas waktu, kmol/m2s
G = kecepatan gas dalam massa per satuan luas waktu, kg/m 2s
ds = diameter bahan isian, m
G = viskositas udara, kg/ms
L0 = - Lt
= void space
Lt = liquid hold-up

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
46
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit


2,0910-6 (737,5L' )
Lt = (9)
ds 2

=1,508ds 0,376 (10)


L = kecepatan cairan dalam massa per satuan luas waktu, kg/m 2s
(Treybal, 1980)
Untuk perhitungan diambil bahan isian tipe raschig ring dari bahan keramik dengan nominal
size 2 in,
ds = 0,0725 m (Tabel 6.3 Treybal)
= 0,74 (Tabel 6.3 Treybal)
Hasil perhitungan memberikan nilai Ky = 0,0020 kmol/m2s. Untuk mendapatkan nilai Ky dalam
satuan massa, maka dikalikan dengan berat molekul air.
Ky = 0,0362 kg/m2s
Nilai a untuk raschig ring diperoleh dari persamaan berikut:

808
= ( ) (11)
0,5

Untuk nilai L = 0,68-2,00 kg/m2s, maka nilai konstanta-konstanta yaitu:


m = 31,52
n =0
p = 0,481
Sehingga diperoleh nilai a = 38,9115 m2/m3
Kya = 1,4075 kg/m3s
Untuk menghitung nilai integral pada persamaan (7) digunakan cara trapezoidal.
Hout dH H
Hin = (y1 +2y2 ++2yn-1 +yn ) (12)
Hs-H 2
1
Dengan y= , maka dibuat daftar hubungan suhu, Hs, H, dan y.
Hs-H

Hs, Btu/lb H, Btu/lb udara


T, oF y=1/(Hs-H)
udara kering kering
122 124,8182 90,2851 0,0290
120 118,4528 87,5390 0,0323
118 112,4461 84,7929 0,0362
116 106,7745 82,0468 0,0404
114 101,4161 79,3007 0,0452
112 96,3508 76,5546 0,0505

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
47
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

110 91,5601 73,8085 0,0563


108 87,0269 71,0624 0,0626
106 82,7351 68,3163 0,0694
104 78,6701 65,5702 0,0763
102 74,8181 62,8241 0,0834
100 71,1663 60,0780 0,0902
98 67,7028 57,3319 0,0964
96 64,4164 54,5858 0,1017
94 61,2968 51,8397 0,1057
92 58,3343 49,0936 0,1082
90 55,5197 46,3475 0,1090
88 52,8445 43,6014 0,1082
86 50,3007 40,8553 0,1059

Diperoleh nilai H = 2,7461 Btu/lb udara kering, sehingga nilai integrasi diperoleh:
Hout dH
Hin Hs-H
= 3,6778

Maka diperoleh tinggi bahan isian dengan persamaan (7), yaitu:


z = 4,0500 m
Asumsi space antara bahan isian dengan kipas = 0,5 m dan tinggi louver (inlet udara) = 1 m,
sehingga tinggi cooling tower :
H = 5,5500 m
4,0500m 0,50 m
1,00m

4,6818m

Gambar 11. Desain Cooling Tower

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
48
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
49
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

POMPA
UTILITAS

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
50
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

POMPA UTILITAS-01
(PU-01)

Tugas : Mengalirkan air dari sungai Kampar menuju Kolam Ekualisasi


Jenis : Centrifugal pump, radial.
Kondisi operasi : T = 30oC, P = 1 atm.

PU-01

Sungai
Cidanau Kolam
Kampar Equalisasi

Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan


o
Suhu (T) C 30 30 Data
Tekanan (P) Atm 1 1 Data
Tinggi (Z) m 0 0 Data
Flow rate (G) kg / s 222,22 222,22 Data
G desain kg / s 266,67 266,67 Over design 20 %
kg / m3 1000 1000 Data
Pa.s 0,0001 0,0001 Data
Q m3 / jam 960 960 Q = G /

d optimum In 14,31 14,31 d = 226 x G0,5 x 0,35

Pipa standard Carbon Steel Carbon Steel


NPS In 14 14 App. K Brownell
Sch. Number 40 40 App. K Brownell
Di In 13,125 13,125 App. K Brownell
v pipa m/s 3,0566 3,0566

Re pipa 2037961,815 2037961,815 Re x V x D /

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
51
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Perhitungan head

Pressure head m 0 dP ( P2 P1 ) / ( x g )

Static head m 0 dZ Z 2 Z1

Velocity head m 0,1558 dV V2 2 V12 / (2 x g )

Friction head Suction Discharge


F 0,0104 0,0104 F = 0,0056+(0,5+Re0,32)
(L + Le) total m 700
Fs total m 10,3882 FS f ( L Le) V 2 / (2 g D)
Total head m 10,5440 Total Head dP dZ dV Fs

-Ws m 10,5440 Ws Total Head

Menentukan power pompa dan power motor

Power pompa dapat dihitung dengan persamaan :

Ppompa x Q x total head x g / pompa


Dengan :

Ppompa = power yang dibutuhkan pompa, hp

= densitas cairan, kg/m3

Q = debit cairan, m3/s

Total head = head yang ingin dicapai, m


g = percepatan gravitasi, m/s2

pompa = efisiensi pompa

Diketahui :

Pmotor Ppompa / pompa


Dengan :
Pmotor = power yang dibutuhkan motor, hp

pompa = efisiensi motor

Data :
= 1000 kg/m3

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
52
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Q = 800 m3/jam

Total head = 10,5440 m


g = 9,81 m/s2

pompa = 0,82

Ppompa = 31,2288 hp

motor = 0,8

Pmotor = 39,0360 hp

Dipilih power motor standar (NEMA) sebesar 40 hp

Menentukan jenis pompa dan impeller


Dari fig 5.6 Coulson, diperoleh jenis pompa yang sesuai adalah single stage 3500 rpm. Karena
kondisi di Indonesia (50 Hz, 220 V, 2 pole, 2-3 % slip), maka actual speed-nya diambil rata-rata
sebesar 1500 rpm.

NS N x Q0,5 / H 0,75
Dengan :
Ns = specific speed, rpm
N = actual speed, rpm
Q = debit cairan, gpm
Total head = head yang ingin dicapai, ft
Data :
N = 1500 rpm
Q = 2.834,78 gpm
Total head = 34,5931 ft
Maka :
Ns = 5.696,87 rpm

Cek kativasi

P1 V2
hsuction 1 Z1 Fsuction
xg 2 xg
Pvapor
hvapor
xg

Dimana :
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
53
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

P vapor = 23376,3319 Pa
P1 = 101325 pa
P1Pv Le v12
NPSHa = f + z1
2gD

= 67,5605m

NPSH r = ( Ns / S )4/3 H
= 62,4786 m
Maka, NPSH a > NPSH r

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
54
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

POMPA UTILITAS-02
(PU-02)

Tugas : Mengalirkan air dari Kolam Ekualisasi menuju Bak Sedimentasi


Jenis : Centrifugal pump, radial.
Kondisi operasi : T = 30oC, P = 1 atm.

PU-02

Kolam
Bak Sedimentasi
Equalisasi

Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan


o
Suhu (T) C 30 30 Data
Tekanan (P) Atm 1 1 Data
Tinggi (Z) M 0 0 Data
Flow rate (G) kg / s 222,22 222,22 Data
G desain kg / s 266,67 266,67 Over design 20 %
kg / m3 1000 1000 Data
Pa.s 0,0001 0,0001 Data
Q m3 / jam 960 960 Q = G /

d optimum In 14,31 14,31 d = 226 x G0,5 x 0,35

Pipa standard Carbon Steel Carbon Steel


NPS In 6 6 App. K Brownell
Sch. Number 40 40 App. K Brownell
Di In 6,0625 6,0625 App. K Brownell
v pipa m/s 14,3261 14,3261

Re pipa 4412082,281 4412082,281 Re x V x D /

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
55
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Perhitungan head

Pressure head m 0 dP ( P2 P1 ) / ( x g )

Static head m 0 dZ Z 2 Z1

Velocity head m 0,7304 dV V2 2 V12 / (2 x g )

Friction head Suction Discharge


F 0,0093 0,0093 F = 0,0056+(0,5+Re0,32)
(L + Le) total m 15
Fs total m 9,5185 FS f ( L Le) V 2 / (2 g D)
Total head m 10,2489 Total Head dP dZ dV Fs

-Ws m 10,2489 Ws Total Head

Menentukan power pompa dan power motor


Power pompa dapat dihitung dengan persamaan :

Ppompa x Q x total head x g / pompa


Dengan :

Ppompa = power yang dibutuhkan pompa, hp

= densitas cairan, kg/m3

Q = debit cairan, m3/s


Total head = head yang ingin dicapai, m
g = percepatan gravitasi, m/s2

pompa = efisiensi pompa

Diketahui :

Pmotor Ppompa / pompa


Dengan :
Pmotor = power yang dibutuhkan motor, hp

pompa = efisiensi motor

Data :
= 1000 kg/m3

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
56
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Q = 800 m3/jam

Total head = 10,2489 m


g = 9,81 m/s2

pompa = 0,82

Ppompa = 30,3548 hp

motor = 0,8

Pmotor = 37,9435 hp

Dipilih power motor standar (NEMA) sebesar 40 hp.

Menentukan jenis pompa dan impeller


Dari fig 5.6 Coulson, diperoleh jenis pompa yang sesuai adalah single stage 3500 rpm. Karena
kondisi di Indonesia (50 Hz, 220 V, 2 pole, 2-3 % slip), maka actual speed-nya diambil rata-rata
sebesar 1500 rpm.

NS N x Q0,5 / H 0,75
Dengan :
Ns = specific speed, rpm
N = actual speed, rpm
Q = debit cairan, gpm
Total head = head yang ingin dicapai, ft
Data :
N = 1500 rpm
Q = 2934,7760 gpm
Total head = 33,6249 ft
Maka :
Ns = 5819,46 rpm

Cek kativasi

P1 V2
hsuction 1 Z1 Fsuction
xg 2 xg
Pvapor
hvapor
xg

Dimana :
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
57
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

P vapor = 23376,3319 Pa
P1 = 101325 Pa

Sehingga :
P1Pv Le v12
NPSHa = f + z1
2gD

= 68,4302 m

NPSH r = ( Ns / S )4/3 H
= 62,4786 m
Maka, NPSH a > NPSH r

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
58
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

POMPA UTILITAS-03
(PU-03)

Tugas : Mengalirkan air dari Bak Sedimentasi menuju Pre-mix Tank


Jenis : Centrifugal pump, radial.
Kondisi operasi : T = 30oC, P = 1 atm.

PU-03 Premixed
Bak Tank
Sedimentasi

Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan


o
Suhu (T) C 30 30 Data
Tekanan (P) Atm 1 1 Data
Tinggi (Z) M 0 4,6747 Data
Flow rate (G) kg / s 222,22 222,22 Data
G desain kg / s 266,67 266,67 Over design 20 %
kg / m3 1000 1000 Data
Pa.s 0,0001 0,0001 Data
Q m3 / jam 960 960 Q = G /

d optimum In 14,31 14,31 d = 226 x G0,5 x 0,35

Pipa standard Carbon Steel Carbon Steel


NPS In 6 6 App. K Brownell
Sch. Number 40 40 App. K Brownell
Di In 6,0625 6,0625 App. K Brownell
v pipa m/s 14,3261 14,3261

Re pipa 4412082,281 4412082,281 Re x V x D /

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
59
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Perhitungan head

Pressure head m 0 dP ( P2 P1 ) / ( x g )

Static head m 4,6747 dZ Z 2 Z1

Velocity head m 0,7304 dV V2 2 V12 / (2 x g )

Friction head Suction Discharge


F 0,0093 0,0093 F = 0,0056+(0,5+Re0,32)
(L + Le) total m 10
Fs total m 6,3457 FS f ( L Le) V 2 / (2 g D)
Total head m 11,7508 Total Head dP dZ dV Fs

-Ws m 11,7508 Ws Total Head

Menentukan power pompa dan power motor


Power pompa dapat dihitung dengan persamaan :

Ppompa x Q x total head x g / pompa


Dengan :

Ppompa = power yang dibutuhkan pompa, hp

= densitas cairan, kg/m3

Q = debit cairan, m3/s

Total head = head yang ingin dicapai, m


g = percepatan gravitasi, m/s2

pompa = efisiensi pompa

Diketahui :

Pmotor Ppompa / pompa


Dengan :
Pmotor = power yang dibutuhkan motor, hp

pompa = efisiensi motor

Data :
= 1000 kg/m3

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
60
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Q = 800 m3/jam

Total head = 11,7508 m


g = 9,81 m/s2

pompa = 0,82

Ppompa = 34,8031 hp

motor = 0,8

Pmotor = 43,5038 hp

Dipilih power motor standar (NEMA) sebesar 50 hp

Menentukan jenis pompa dan impeller


Dari fig 5.6 Coulson, diperoleh jenis pompa yang sesuai adalah single stage 3500 rpm.
Karena kondisi di Indonesia (50 Hz, 220 V, 2 pole, 2-3 % slip), maka actual speed-nya
diambil rata-rata sebesar 1500 rpm.

NS N x Q0,5 / H 0,75
Dengan :
Ns = specific speed, rpm
N = actual speed, rpm
Q = debit cairan, gpm
Total head = head yang ingin dicapai, ft
Data :
N = 1500 rpm
Q = 2934,776 gpm
Total head = 38,5525 ft
Maka :
Ns = 5252,18 rpm

Cek kativasi

P1 V2
hsuction 1 Z1 Fsuction
xg 2 xg
Pvapor
hvapor
xg

Dimana :
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
61
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

P vapor = 23376,3319 Pa
P1 = 101325 Pa
Sehingga :
P1Pv Le v12
NPSHa = f + z1
2gD

= 71,603 m

NPSH r = ( Ns / S )4/3 H
= 62,479 m
Maka, NPSH a > NPSH r

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
62
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

POMPA UTILITAS-04
(PU-04)

Tugas : Mengalirkan air dari Pre-mix Tank menuju Clarifier


Jenis : Centrifugal pump, radial.
Kondisi operasi : T = 30oC, P = 1 atm.

Clarifier

Premixed PU-03
Tank sludge

Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan


o
Suhu (T) C 30 30 Data
Tekanan (P) Atm 1 1 Data
Tinggi (Z) M 4,6747 16,67 Data
Flow rate (G) kg / s 222,22 222,22 Data
G desain kg / s 266,67 266,67 Over design 20 %
kg / m3 1000 1000 Data
Pa.s 0,0001 0,0001 Data
Q m3 / jam 960 960 Q = G /

d optimum In 14,31 14,31 d = 226 x G0,5 x 0,35

Pipa standard Carbon Steel Carbon Steel


NPS In 6 6 App. K Brownell
Sch. Number 40 40 App. K Brownell
Di In 6,0625 6,0625 App. K Brownell
v pipa m/s 14,3261 14,3261

Re pipa 4412082,281 4412082,281 Re x V x D /

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
63
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Perhitungan head

Pressure head m 0 dP ( P2 P1 ) / ( x g )

Static head m 11,99 dZ Z 2 Z1

Velocity head m 0,7304 dV V2 2 V12 / (2 x g )

Friction head Suction Discharge


F 0,0093 0,0093 F = 0,0056+(0,5+Re0,32)
(L + Le) total m 12
Fs total m 7,6148 FS f ( L Le) V 2 / (2 g D)
Total head m 20,34 Total Head dP dZ dV Fs

-Ws m 20,34 Ws Total Head

Menentukan power pompa dan power motor


Power pompa dapat dihitung dengan persamaan :

Ppompa x Q x total head x g / pompa


Dengan :

Ppompa = power yang dibutuhkan pompa, hp

= densitas cairan, kg/m3

Q = debit cairan, m3/s

Total head = head yang ingin dicapai, m


g = percepatan gravitasi, m/s2

pompa = efisiensi pompa

Diketahui :

Pmotor Ppompa / pompa


Dengan :
Pmotor = power yang dibutuhkan motor, hp

pompa = efisiensi motor

Data :
= 1000 kg/m3

Q = 800 m3/jam

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
64
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Total head = 20,34 m


g = 9,81 m/s2

pompa = 0,82

Ppompa = 60,233 hp

motor = 0,72

Pmotor = 83,658 hp

Dipilih power motor standar (NEMA) sebesar 100 hp

Menentukan jenis pompa dan impeller


Dari fig 5.6 Coulson, diperoleh jenis pompa yang sesuai adalah single stage 3500 rpm. Karena
kondisi di Indonesia (50 Hz, 220 V, 2 pole, 2-3 % slip), maka actual speed-nya diambil rata-
rata sebesar 1500 rpm.

NS N x Q0,5 / H 0,75
Dengan :
Ns = specific speed, rpm
N = actual speed, rpm
Q = debit cairan, gpm
Total head = head yang ingin dicapai, ft
Data :
N = 1500 rpm
Q = 2934,776 gpm
Total head = 66,7228 ft
Maka :
Ns = 3480,75 rpm

Cek kativasi

P1 V12
hsuction Z F
x g 2 x g 1 suction
Pvapor
hvapor
xg

Dimana :
P vapor = 23376,3319 Pa

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
65
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

P1 = 101325 Pa
Sehingga :
P1Pv Le v12
NPSHa = f + z1
2gD

= 75,009 m

NPSH r = ( Ns / S )4/3 H
= 62,478 m
Maka, NPSH a > NPSH r

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
66
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

POMPA UTILITAS-05
(PU-05)

Tugas : Mengalirkan Air dari Clarifier menuju Sand Filter


Jenis : Centrifugal pump, radial.
Kondisi operasi : T = 30oC, P = 1 atm.

Clarifier

Sand
Filter

PU-05
sludge

Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan


o
Suhu (T) C 30 30 Data
Tekanan (P) Atm 1 1 Data
Tinggi (Z) M 0 2,4444 Data
Flow rate (G) kg / s 222,22 222,22 Data
G desain kg / s 266,67 266,67 Over design 20 %
kg / m3 1000 1000 Data
Pa.s 0,0001 0,0001 Data
Q m3 / jam 960 960 Q = G /

d optimum In 14,31 14,31 d = 226 x G0,5 x 0,35

Pipa standard Carbon Steel Carbon Steel


NPS In 6 6 App. K Brownell
Sch. Number 40 40 App. K Brownell
Di In 6,0625 6,0625 App. K Brownell
v pipa m/s 14,3261 14,3261

Re pipa 4412082,281 4412082,281 Re x V x D /

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
67
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Perhitungan head

Pressure head m 0 dP ( P2 P1 ) / ( x g )

Static head m 2,4444 dZ Z 2 Z1

Velocity head m 0,0862 dV V2 2 V12 / (2 x g )

Friction head Suction Discharge


F 0,0093 0,0093 F = 0,0056+(0,5+Re0,32)
(L + Le) total m 12
Fs total m 7,6148 FS f ( L Le) V 2 / (2 g D)
Total head m 10,79 Total Head dP dZ dV Fs

-Ws m 10,79 Ws Total Head

Menentukan power pompa dan power motor


Power pompa dapat dihitung dengan persamaan :

Ppompa x Q x total head x g / pompa


Dengan :

Ppompa = power yang dibutuhkan pompa, hp

= densitas cairan, kg/m3

Q = debit cairan, m3/s

Total head = head yang ingin dicapai, m


g = percepatan gravitasi, m/s2

pompa = efisiensi pompa

Diketahui :

Pmotor Ppompa / pompa


Dengan :
Pmotor = power yang dibutuhkan motor, hp

pompa = efisiensi motor

Data :
= 1000 kg/m3

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
68
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Q = 800 m3/jam

Total head = 10,79 m


g = 9,81 m/s2

pompa = 0,82

Ppompa = 31,9564 hp

motor = 0,75

Pmotor = 42,6085 hp

Dipilih power motor standar (NEMA) sebesar 50 hp

Menentukan jenis pompa dan impeller


Dari fig 5.6 Coulson, diperoleh jenis pompa yang sesuai adalah single stage 3500 rpm. Karena
kondisi di Indonesia (50 Hz, 220 V, 2 pole, 2-3 % slip), maka actual speed-nya diambil rata-
rata sebesar 1500 rpm.

NS N x Q0,5 / H 0,75
Dengan :
Ns = specific speed, rpm
N = actual speed, rpm
Q = debit cairan, gpm
Total head = head yang ingin dicapai, ft
Data :
N = 1500 rpm
Q = 2934,776 gpm
Total head = 35,4 ft
Maka :
Ns = 5599,3 rpm

Cek kativasi

P1 V2
hsuction 1 Z1 Fsuction
xg 2 xg
Pvapor
hvapor
xg

Dimana :
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
69
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

P vapor = 23376,3319 Pa
P1 = 101325 Pa
Sehingga :
P1Pv Le v12
NPSHa = f + z1
2gD

= 70,334 m

NPSH r = ( Ns / S )4/3 H
= 62,48 m
Maka, NPSH a > NPSH r

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
70
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

POMPA UTILITAS-06
(PU-06)

Tugas : Mengalirkan Air dari Sand Filter menuju Filtered Water Tank
Jenis : Centrifugal pump, radial.
Kondisi operasi : T = 30oC, P = 1 atm.

Sand Filter

Filtered
Water Tank

PU-06

Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan


o
Suhu (T) C 30 30 Data
Tekanan (P) Atm 1 1 Data
Tinggi (Z) M 0 14,013 Data
Flow rate (G) kg / s 222,22 222,22 Data
G desain kg / s 266,67 266,67 Over design 20 %
kg / m3 1000 1000 Data
Pa.s 0,0001 0,0001 Data
Q m3 / jam 960 960 Q = G /

d optimum In 14,31 14,31 d = 226 x G0,5 x 0,35

Pipa standard Carbon Steel Carbon Steel


NPS In 6 6 App. K Brownell
Sch. Number 40 40 App. K Brownell
Di In 6,0625 6,0625 App. K Brownell
v pipa m/s 14,3261 14,3261

Re pipa 4412082,281 4412082,281 Re x V x D /

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
71
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Perhitungan head

Pressure head m 0 dP ( P2 P1 ) / ( x g )

Static head m 14,013 dZ Z 2 Z1

Velocity head m 0,7304 dV V2 2 V12 / (2 x g )

Friction head Suction Discharge


F 0,0093 0,0093 F = 0,0056+(0,5+Re0,32)
(L + Le) total m 10
Fs total m 6,346 FS f ( L Le) V 2 / (2 g D)
Total head m 21,09 Total Head dP dZ dV Fs

-Ws m 21,09 Ws Total Head

Menentukan power pompa dan power motor


Power pompa dapat dihitung dengan persamaan :

Ppompa x Q x total head x g / pompa


Dengan :

Ppompa = power yang dibutuhkan pompa, hp

= densitas cairan, kg/m3

Q = debit cairan, m3/s

Total head = head yang ingin dicapai, m


g = percepatan gravitasi, m/s2

pompa = efisiensi pompa

Diketahui :

Pmotor Ppompa / pompa


Dengan :
Pmotor = power yang dibutuhkan motor, hp

pompa = efisiensi motor

Data :
= 1000 kg/m3

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
72
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Q = 800 m3/jam

Total head = 21,09 m


g = 9,81 m/s2

pompa = 0,82

Ppompa = 62,46 hp

motor = 0,75

Pmotor = 83,28 hp

Dipilih power motor standar (NEMA) sebesar 100 hp

Menentukan jenis pompa dan impeller


Dari fig 5.6 Coulson, diperoleh jenis pompa yang sesuai adalah single stage 3500 rpm.
Karena kondisi di Indonesia (50 Hz, 220 V, 2 pole, 2-3 % slip), maka actual speed-nya
diambil rata-rata sebesar 1500 rpm.

NS N x Q0,5 / H 0,75
Dengan :
Ns = specific speed, rpm
N = actual speed, rpm
Q = debit cairan, gpm
Total head = head yang ingin dicapai, ft
Data :
N = 1500 rpm
Q = 2934,776 gpm
Total head = 69,1895 ft
Maka :
Ns = 3387,26 rpm

Cek kativasi

P1 V2
hsuction 1 Z1 Fsuction
xg 2 xg
Pvapor
hvapor
xg

Dimana :
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
73
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

P vapor = 23376,3319 Pa
P1 = 101325 Pa
S = 1500
Sehingga :
P1Pv Le v12
NPSHa = f + z1
2gD

= 71,603 m

NPSH r = ( Ns / S )4/3 H
= 62,48 m
Maka, NPSH a > NPSH r

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
74
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

POMPA UTILITAS 07
(PU-07)

Tugas : Mengalirkan Air dari Bak Penampung Sementara ke Bak


Penampung Air Pendingin
Jenis : Centrifugal pump, radial.
Kondisi operasi : T = 30oC, P = 1 atm.

Bak Bak Penampung


Penampung Air Pendingin Proses
Sementara

PU-09

Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan


o
Suhu (T) C 30 30 Data
Tekanan (P) Atm 1 1 Data
Tinggi (Z) M 0 4,805 Data
Flow rate (G) kg / s 194,42 194,42 Data
G desain kg / s 233,3 233,3 Over design 20 %
kg / m3 1000 1000 Data
Pa.s 0,0001 0,0001 Data
Q m3 / jam 839,9 839,9 Q = G /

d optimum In 13,35 13,35 d = 226 x G0,5 x 0,35

Pipa standard Carbon Steel Carbon Steel


NPS In 5 5 App. K Brownell
Sch. Number 40 40 App. K Brownell
Di In 5,047 5,047 App. K Brownell
v pipa m/s 18,09 18,09

Re pipa 4636800,366 4636800,366 Re x V x D /

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
75
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Perhitungan head

Pressure head m 0 dP ( P2 P1 ) / ( x g )

Static head m 4,805 dZ Z 2 Z1

Velocity head m 0,922 dV V2 2 V12 / (2 x g )

Friction head Suction Discharge


F 0,0093 0,0093 F = 0,0056+(0,5+Re0,32)
(L + Le) total m 10
Fs total m 12,07 FS f ( L Le) V 2 / (2 g D)
Total head m 17,79 Total Head dP dZ dV Fs

-Ws m 17,79 Ws Total Head

Menentukan power pompa dan power motor


Power pompa dapat dihitung dengan persamaan :

Ppompa x Q x total head x g / pompa


Dengan :

Ppompa = power yang dibutuhkan pompa, hp

= densitas cairan, kg/m3

Q = debit cairan, m3/s

Total head = head yang ingin dicapai, m


g = percepatan gravitasi, m/s2

pompa = efisiensi pompa

Diketahui :

Pmotor Ppompa / pompa


Dengan :
Pmotor = power yang dibutuhkan motor, hp

pompa = efisiensi motor

Data :

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
76
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

= 1000 kg/m3

Q = 699,92 m3/s

Total head = 17,79 m


g = 9,81 m/s2

pompa = 0,82

Ppompa = 63,03 hp

motor = 0,75

Pmotor = 84,04 hp

Dipilih power motor standar (NEMA) sebesar 100 hp

Menentukan jenis pompa dan impeller


Dari fig 5.6 Coulson, diperoleh jenis pompa yang sesuai adalah single stage 3500 rpm.
Karena kondisi di Indonesia (50 Hz, 220 V, 2 pole, 2-3 % slip), maka actual speed-nya
diambil rata-rata sebesar 3000 rpm.

NS N x Q0,5 / H 0,75
Dengan :
Ns = specific speed, rpm
N = actual speed, rpm
Q = debit cairan, gpm
Total head = head yang ingin dicapai, ft
Data :
N = 3000 rpm
Q = 2567,62 gpm
Total head = 58,39 ft
Maka :
Ns = 7196,55 rpm

Cek kativasi

P1 V2
hsuction 1 Z1 Fsuction
xg 2 xg
Pvapor
hvapor
xg
Dimana :

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
77
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

P vapor = 23376,331 Pa
P1 = 101325 Pa
Sehingga :
P1Pv Le v12
NPSHa = f + z1
2gD

= 65,88m

NPSH r = ( Ns / S )4/3 H
= 57,15 m
Maka, NPSH a > NPSH r

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
78
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

POMPA UTILITAS - 08
(PU-08)

Tugas : Mengalirkan air dari Bak Sirkulasi Air Pemanas ke Cooling


Tower
Jenis : Centrifugal pump, mixed flow.
Kondisi operasi : T = 50oC, P = 1 atm.
Udara

Hot Basin

Cooling
PU-08
Tower

Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan


o
Suhu (T) C 30 30 Data
Tekanan (P) Atm 1 1 Data
Tinggi (Z) M 4 4,05 Data
Flow rate (G) kg / s 410,89 410,89 Data
G desain kg / s 439,07 439,07 Over design 20 %
kg / m3 1000 1000 Data
Pa.s 0,0001 0,0001 Data
Q m3 / jam 1775,04 1775,04 Q = G /

d optimum In 19,704 19,704 d = 226 x G0,5 x 0,35

Pipa standard Carbon Steel Carbon Steel


NPS In 42 42 App. K Brownell
Sch. Number ST ST App. K Brownell
Di In 41,25 41,25 App. K Brownell
v pipa m/s 0,5722 0,5722

Re pipa 1198969,319 1198969,319 Re x V x D /

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
79
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Perhitungan head

Pressure head m 0 dP ( P2 P1 ) / ( x g )

Static head m 0,05 dZ Z 2 Z1

Velocity head m
0,029 dV V2 2 V12 / (2 x g )

Friction head Suction Discharge


F 0,0112 0,0112 F = 0,0056+(0,5+Re0,32)
L m 5 5
(L + Le) total m 12
Fs total m 0,002 FS f ( L Le) V 2 / (2 g D)
Total head m 0,081 Total Head dP dZ dV Fs

-Ws m 0,081 Ws Total Head

Menentukan power pompa dan power motor


Power pompa dapat dihitung dengan persamaan :

Ppompa x Q x total head x g / pompa


Dengan :

Ppompa = power yang dibutuhkan pompa, hp

= densitas cairan, kg/m3

Q = debit cairan, m3/s

Total head = head yang ingin dicapai, m


g = percepatan gravitasi, m/s2

pompa = efisiensi pompa

Diketahui :

Pmotor Ppompa / pompa


Dengan :
Pmotor = power yang dibutuhkan motor, hp

pompa = efisiensi motor

Data :
= 1000 kg/m3

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
80
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Q = 1479,20 m3/jam

Total head = 0,081 m


g = 9,81 m/s2

pompa = 0,82

Ppompa = 0,446 hp

motor = 0,75

Pmotor = 0,594 hp

Dipilih power motor standar (NEMA) sebesar 1 hp

Menentukan jenis pompa dan impeller


Dari fig 5.6 Coulson, diperoleh jenis pompa yang sesuai adalah single stage 3500 rpm.
Karena kondisi di Indonesia (50 Hz, 220 V, 2 pole, 2-3 % slip), maka actual speed-nya
diambil rata-rata sebesar 3000 rpm.

NS N x Q0,5 / H 0,75
Dengan :
Ns = specific speed, rpm
N = actual speed, rpm
Q = debit cairan, gpm
Total head = head yang ingin dicapai, ft
Data :
N = 3000 rpm
Q = 5426,4 gpm
Total head = 0,267 ft
Maka :
Ns = 595069,3 rpm

Cek kativasi

P1 V2
hsuction 1 Z1 Fsuction
xg 2 xg
Pvapor
hvapor
xg

Temperatur kerja diturunkan menjadi 45 C sehingga vapor presure liquid turun menjadi
10000 Pa.
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
81
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Dimana :
P vapor = 10000 Pa
P1 = 101325 Pa
S = 1500
Sehingga :
P1Pv Le v12
NPSHa = f + z1
2gD

= 95,32 m

NPSH r = ( Ns / S )4/3 H
= 94,12 m
Maka, NPSH a > NPSH r

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
82
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

POMPA UTILITAS-14
(PU-14)

Tugas : Mengalirkan Air dari Filtered Water Tank menuju Bak Chlorinasi
Jenis : Centrifugal pump, radial.
Kondisi operasi : T = 30oC, P = 1 atm.

Bak
Filtered Chlorinasi
Water Tank

PU-07
Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan
o
Suhu (T) C 30 30 Data
Tekanan (P) Atm 1 1 Data
Tinggi (Z) M 0 4,415 Data
Flow rate (G) kg / s 27,80 27,80 Data
G desain kg / s 33,36 33,36 Over design 20 %
kg / m3 1000 1000 Data
Pa.s 0,0001 0,0001 Data
Q m3 / jam 120,1 120,1 Q = G /

d optimum In 4,86 4,86 d = 226 x G0,5 x 0,35

Pipa standard Carbon Steel Carbon Steel


NPS In 3 3 App. K Brownell
Sch. Number 40 40 App. K Brownell
Di In 3,068 3,068 Table 23 Brown
v pipa m/s 5,37 5,37

Re pipa 956090,6797 956090,6797 Re x V x D /

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
83
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Perhitungan head

Pressure head m 0 dP ( P2 P1 ) / ( x g )

Static head m 4,415 dZ Z 2 Z1

Velocity head m 0,274 dV V2 2 V12 / (2 x g )

Friction head Suction Discharge


F 0,0117 0,0117 F = 0,0056+(0,5+Re0,32)
(L + Le) total m 20
Fs total m 3,88 FS f ( L Le) V 2 / (2 g D)
Total head m 8,57 Total Head dP dZ dV Fs

-Ws m 8,57 Ws Total Head

Menentukan power pompa dan power motor


Power pompa dapat dihitung dengan persamaan :

Ppompa x Q x total head x g / pompa


Dengan :

Ppompa = power yang dibutuhkan pompa, hp

= densitas cairan, kg/m3

Q = debit cairan, m3/s

Total head = head yang ingin dicapai, m


g = percepatan gravitasi, m/s2

pompa = efisiensi pompa

Diketahui :

Pmotor Ppompa / pompa


Dengan :
Pmotor = power yang dibutuhkan motor, hp

pompa = efisiensi motor

Data :
= 1000 kg/m3

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
84
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Q = 100,8 m3/jam

Total head = 8,57 m


g = 9,81 m/s2

pompa = 0,85

Ppompa = 3,063 hp

motor = 0,8

Pmotor = 3,83 hp

Dipilih power motor standar (NEMA) sebesar 5 hp

Menentukan jenis pompa dan impeller


Dari fig 5.6 Coulson, diperoleh jenis pompa yang sesuai adalah single stage 3500 rpm.
Karena kondisi di Indonesia (50 Hz, 220 V, 2 pole, 2-3 % slip), maka actual speed-nya
diambil rata-rata sebesar 1500 rpm.

NS N x Q0,5 / H 0,75
Dengan :
Ns = specific speed, rpm
N = actual speed, rpm
Q = debit cairan, gpm
Total head = head yang ingin dicapai, ft
Data :
N = 1500 rpm
Q = 367,15 gpm
Total head = 28,11 ft
Maka :
Ns = 2354,1 rpm

Cek kativasi

P1 V2
hsuction 1 Z1 Fsuction
xg 2 xg
Pvapor
hvapor
xg

Dimana :
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
85
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

F suction = 3,8799 m
P vapor = 23376,3319 Pa
P1 = 101325 Pa
V1 = 5,3773 m/s
g = 9,81 m/s
= 1000 kg/m3

Z1 = 0m
Ns = 2354,1 rpm
S = 1500
H = 3,063 ft
Sehingga :
P1Pv Le v12
NPSHa = f + z1
2gD

= 74,07 m

NPSH r = ( Ns / S )4/3 H
= 15,63 m
Maka, NPSH a > NPSH r

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
86
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

POMPA UTILITAS-15
(PU-15)

Tugas : Mengalirkan Air dari Bak Chlorinasi menuju Menara Air


Jenis : Centrifugal pump, radial.
Kondisi operasi : T = 30oC, P = 1 atm.

Bak Menara
Chlorinasi Air

PU-15

Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan


Suhu (T) oC 30 30 Data
Tekanan (P) Atm 1 1 Data
Tinggi (Z) M 1 1,0854 Data
Flow rate (G) kg / s 27,80 27,80 Data
G desain kg / s 33,36 33,36 Over design 20 %
kg / m3 1000 1000 Data
Pa.s 0,0001 0,0001 Data
Q m3 / jam 120,1 120,1 Q = G /

d = 226 x G0,5 x
0,35
d optimum In 4,86 4,86

Pipa standard Carbon Steel Carbon Steel


NPS In 3 3 App. K Brownell
Sch. Number 40 40 App. K Brownell
Di In 3,068 3,068 App. K Brownell
v pipa m/s 5,37 5,37

Re pipa 956090,6797 956090,6797 Re x V x D /

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
87
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Perhitungan head

Pressure head m 0 dP ( P2 P1 ) / ( x g )

Static head m 0,0854 dZ Z 2 Z1

Velocity head m 0,2742 dV V2 2 V12 / (2 x g )

Friction head Suction Discharge


F 0,0117 0,0117 F = 0,0056+(0,5+Re0,32)
(L + Le) total m 10
Fs total m 1,0154 FS f ( L Le) V 2 / (2 g D)
Total head m 2,3 Total Head dP dZ dV Fs

-Ws m 2,3 Ws Total Head

Menentukan power pompa dan power motor


Power pompa dapat dihitung dengan persamaan :

Ppompa x Q x total head x g / pompa


Dengan :

Ppompa = power yang dibutuhkan pompa, hp

= densitas cairan, kg/m3

Q = debit cairan, m3/s

Total head = head yang ingin dicapai, m


g = percepatan gravitasi, m/s2

pompa = efisiensi pompa

Diketahui :

Pmotor Ppompa / pompa


Dengan :
Pmotor = power yang dibutuhkan motor, hp

pompa = efisiensi motor

Data :
= 1000 kg/m3

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
88
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Q = 100,08 m3/jam

Total head = 2,3 m


g = 9,81 m/s2

pompa = 0,82

Ppompa = 0,852 hp

motor = 0,75

Pmotor = 1,136 hp

Dipilih power motor standar (NEMA) sebesar 1,5 hp

Menentukan jenis pompa dan impeller


Dari fig 5.6 Coulson, diperoleh jenis pompa yang sesuai adalah single stage 3500 rpm.
Karena kondisi di Indonesia (50 Hz, 220 V, 2 pole, 2-3 % slip), maka actual speed-nya
diambil rata-rata sebesar 1500 rpm.

NS N x Q0,5 / H 0,75
Dengan :
Ns = specific speed, rpm
N = actual speed, rpm
Q = debit cairan, gpm
Total head = head yang ingin dicapai, ft
Data :
N = 1500 rpm
Q = 367,15 gpm
Total head = 7,544 ft
Maka :
Ns = 6313,9 rpm

Cek kativasi

P1 V2
hsuction 1 Z1 Fsuction
xg 2 xg
Pvapor
hvapor
xg

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
89
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Dimana :
F suction = 1,9399 m
P vapor = 23376,3319 Pa
P1 = 101325 Pa
V1 = 5,38 m/s
g = 9,81 m/s
= 1000 kg/m3

Z1 = 1m
Ns = 6313,9 rpm
S = 1500
H = 7,544 ft
Sehingga :
P1Pv Le v12
NPSHa = f + z1
2gD

= 77,009 m

NPSH r = ( Ns / S )4/3 H
= 15,63 m
Maka, NPSH a > NPSH r

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
90
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

POMPA UTILITAS - 16

Tugas : Memompa Air dari Bak Distribusi ke keperluan rumah tangga


Jenis : Centrifugal pump, mixed flow.
Kondisi operasi : T = 30oC, P = 1 atm.

Bak
Distribusi Keperluan rumah
tangga

PU-16

Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan


o
Suhu (T) C 30 30 Data
Tekanan (P) Atm 1 1 Data
Tinggi (Z) M 0 1 Data
Flow rate (G) kg / s 27,80 27,80 Data
G desain kg / s 33,36 33,36 Over design 20 %
kg / m3 1000 1000 Data
Pa.s 0,0001 0,0001 Data
Q m3 / jam 120,1 120,1 Q = G /

d optimum In 4,86 4,86 d = 226 x G0,5 x 0,35

Pipa standard Carbon Steel Carbon Steel


NPS In 4 4 App. K Brownell
Sch. Number 40 40 App. K Brownell
Di In 4,026 4,026 App. K Brownell
v pipa m/s 4,064 4,064
Re pipa 831176,6963 831176,6963 Re x V x D /

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
91
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Perhitungan head

Pressure head m 0 dP ( P2 P1 ) / ( x g )

Static head m 1 dZ Z 2 Z1

Velocity head m 0,2072 dV V2 2 V12 / (2 x g )

Friction head Suction Discharge


F 0,012 0,012 F = 0,0056+(0,5+Re0,32)
L m 5 495
(L + Le) total m 500
Fs total m 49,216 FS f ( L Le) V 2 / (2 g D)
Total head m 50,523 Total Head dP dZ dV Fs

-Ws m 50,523 Ws Total Head

Menentukan power pompa dan power motor


Power pompa dapat dihitung dengan persamaan :

Ppompa x Q x total head x g / pompa


Dengan :

Ppompa = power yang dibutuhkan pompa, hp

= densitas cairan, kg/m3

Q = debit cairan, m3/s

Total head = head yang ingin dicapai, m


g = percepatan gravitasi, m/s2

pompa = efisiensi pompa

Diketahui :

Pmotor Ppompa / pompa


Dengan :
Pmotor = power yang dibutuhkan motor, hp

pompa = efisiensi motor

Data :
= 1000 kg/m3

Q = 100,8 m3/s
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
92
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Total head = 50,523 m


g = 9,81 m/s2

pompa = 0,85

Ppompa = 18,06 hp

motor = 0,72

Pmotor = 25,083 hp

Dipilih power motor standar (NEMA) sebesar 30 hp

Menentukan jenis pompa dan impeller


Dari fig 5.6 Coulson, diperoleh jenis pompa yang sesuai adalah single stage 3500 rpm. Karena
kondisi di Indonesia (50 Hz, 220 V, 2 pole, 2-3 % slip), maka actual speed-nya diambil
rata-rata sebesar 3000 rpm.

NS N x Q0,5 / H 0,75
Dengan :
Ns = specific speed, rpm
N = actual speed, rpm
Q = debit cairan, gpm
Total head = head yang ingin dicapai, ft

Data :
N = 3000 rpm
Q = 367,15 gpm
Total head = 165,76 ft
Maka :
Ns = 1244,35 rpm

Cek kativasi

P1 V12
hsuction Z F
x g 2 x g 1 suction
Pvapor
hvapor
xg
Dimana :
F suction = 49,3155 m

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
93
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

P vapor = 23376,3319 Pa
P1 = 101325 Pa
V1 = 4,064 m/s
g = 9,81 m/s
= 1000 kg/m3

Z1 = 0m
Ns = 1244,35 rpm
S = 3000
H = 165,76 ft
Sehingga :
P1 Pv Le v12
NPSHa = f + z1
2gD
= 28,63 m

NPSH r = ( Ns / S )4/3 H
= 15,63 m
Maka, NPSH a > NPSH r

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
94
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

UDARA

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
95
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Kompressor

P = 1 atm
T= 28 oC

P = 6 atm
Dari tabel 7.6 di buku Chemical Process Equipment Selection and Design (Couper,
2005) , maka tipe centrifugal compressor yang dipilih adalah tipe frame 38M dengan speed at
nominal polytropic head per stage sebesar 8100 rpm. Efisiensi politropis dari kompresor tipe
ini adalah 0,77.
Data awal :
P suction = 1 atm
P discharge = 6 atm
Temperatur inlet = 28 oC = 542,4 R
Mass flow rate udara = 19025.15 lb/menit
Specific heat ratio (k) = 1,4
politropis = 0,77
n1
k Pdischarge n
BMudara=29Hp = Z (k1) RTinlet [( ) 1]
Pinlet

n1 k1 1,4 1
= = = 0,37
n k 1,4(0,77)
1,4 1544 6 0,37
Hp = (0,95) ( )( ) (542,4) [( ) 1] = 95432,60 ft
1,4 1 29 1

Hp
speed = (nominal speed)
12000(jumlah stage)

Dengan memilih jumlah stage sebesar 8 stage, maka diperoleh nilai speed (rpm) yang
lebih kecil daripada nominal speed.

95432,60
speed = (8100 rpm) = 8076 rpm
12000(8)

Daya yang dibutuhkan oleh kompresor dapat dihitung dengan persamaan berikut.
m Hp (19025,15)(95432,60)
P= = = 71452,4 hp = 53282,05 kW
33000 33000(0,77)
Karena ada friction loss sebesar 0,03, maka daya yang harus disediakan untuk
menjalankan kompresor untuk mengompresi udara ini adalah :
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
96
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

53282,05 kW
Total daya input = = 54929,95 kW
0,97
Agar kebutuhan daya setiap kompresor tidak banyak, maka terdapat 10 kompresor
dengan kapasitas maksimum 10000HP. Sehingga daya untuk masing-masing kompresor
dibebankan sebanyak 7145.24 HP atau 5328,2 KW.
5328,2 kW
Total daya input = = 5493 kW
0,97
Untuk menghitung suhu keluar dari kompresor dengan prinsip politropis, maka
digunakan persamaan berikut.
n1
Toutlet Pdischarge n
=( )
Tinlet Psuction
6 atm 0,37
Toutlet = (542,4 R) ( ) = 1054,53 R = 312,52 oC
1 atm

Air Dryer
Dengan asumsi bahwa kondisi udara ambient berada pada suhu 30 oC dan RH 60%, maka
bisa diketahui kelembaban udara sebesar 0,02 kg uap air/kg udara kering. Nilai kelembaban
inisetara dengan konsentrasi
Data-data yang diketahui.
Properties udara
= 0,0220 cp = 2,10 x10-5 Pa.s Q = 0,3675 m3/s
= 1,2 kg/m3 C0 = 0,02 kg/kg = 0,024 kg/m3
Q = 22,05 m3/menit = 22050 Lpm
Properties bed
Jenis : Activated Alumina B = 482 kg/m3 (bulk density)
Bentuk : Sphere a = 6(1- )/dP = 6(1-0,25)/(3,17).103 /m
dP = 0,01 ft = 3,17x10-3 m a = 1419,56 /m
= 0,25 Kapasitas bed = 0,23 kg H2O/kg bed
dengan,
dP = diameter partikel resin, m
B = bulk density resin, kg/m3
a = interfacial area/volume, 1/m
Perhitungan untuk mencari dimensi bed dengan Hougen dan Marshall chart

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
97
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Normal loading rate (L) untuk adsorpsi pada fase gas adalah 30500 Lpm/m2.

4Q 4. (22050 Lpm)
D= = = 0,96m
L . 30500 Lpm/m2

m3
4. (0,3675
u=
4Q
= s ) = 0,49 m/s
D2 (0,96 m)2
Dengan terhitungnya D dan u, maka koefisien transfer massa (kfa) bisa dicari.
Nilai bilangan Reynold dicari terlebih dahulu.
uD (1,2) . (0,49). (3,17. 103 )
Re = = = 88,76
2,10. 105
DAB = 8,5. 106 m2 /s ; (turtoise) = 1,7
DAB
Deffective = = 5. 106

2,10. 105
Sc = = = 3,5
DAB (1,2). (5. 106 )
0,765 0,365 0,765 0,365
jD = 0,82
+ 0,386
= 0,82
+ = 0,34
Re Re 0,25(88,76) 0,25(88,76)0,386
Sh kf dp
jD = Sh =
Sc Re0,67 Deffective
jD Sc Re0,67 Deffective 0,34(3,5)(88,76)0,67 (5. 106 )
kf = = = 3,79. 102
dp 3,17. 103
kfa = kf. a = 3,79. 102 . (1419,56) = 53,8 /s
Koefisien Linier Isotherm Adsorption (KD) dapat dicari dengan persamaan dari Couper(2005)
berikut.
Kapasitas Bed 0,23 m3
KD = = = 9,58
C0 0,024 kgbed
Selanjutnya, parameter-parameter berikut harus dihitung agar Hougen dan Marshall chart
dapat digunakan untuk penyelesaian.

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
98
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

kfa
Z = Z
u
kfa Z
= ( ) (t )
K D B u/
dengan,
Z = bed length parameter
Z = tinggi bed
= time parameter
t = waktu

Berdasarkan Hougen dan Marshall chart di atas , nilai minimal bed length parameter (Z) adalah
20 untuk mencapai C/C0 = 0.001 untuk waktu operasional tertentu.

Dengan menggunakan grafik yang sama pada perhitungan di N2 generator, yaitu hubungan
antara C/Co, Z, dan .
u (0,49). (0,25)
Z = Z = 20 = 0,05 m (terlalu kecil)
Kfa 53,8
Agar rasio tinggi terhadap diameter besar maka dipilih Z=1000 sehingga menghasilkan

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
99
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

u (0,49). (0,25)
Z = Z = 1000 = 2,3 m
Kfa 53,8
Z 2,3
= = 2,4 (baik)
D 0,96
Bed volume (BV) = 0,25D2 Z = 1,66 m3
Untuk mencari profil perbandingan konsentrasi keluar terhadap konsentrasi masuk digunakan
rumus berikut.
K D B Z
t= +
kfa u/
9,58 x 482 2,3
t= 900 +
53,8 0,49/0,25
t = 77246,6 sekon

Nilai diperoleh dari pembacaan grafik di atas untuk C/Co sebesar 0,01 dan kemudian t akan
terhitung. Untuk Z = 1000, maka diperoleh sebesar 900. Pada nilai tersebut, diperoleh
waktu yang dibutuhkan untuk regenerasi sebesar 77246,6 sekon atau setara dengan 21,46 jam.
Artinya setiap 21,46 jam, kolom adsorpsi diregenerasi dan kolom satunya aktif menjalankan
adsorbsi secara kontinyu.
Total oksigen teradsorpsi
= C0 utb = (0,024). 0,49. (77246,6) = 908,42 kg/m2
bed cross section
Heat of Adsorption , HAd= 1003 kcal/mol
C QC0 (22,5)(60).0,024
Adsorption load = (1 ) = (1 0,01) = 1,11 mol/h
C0 Mr 29
Heat load, Q_Load = HAd.Adsorption Load = (1003).(1,11) = 1109,4 kcal/h = 1289,9 W
Jika, QLoad ini diterima oleh cairan yang lewat maka QLoad ini menjadi sumber panas sensible
cairan tersebut
Cp = 1 kJ/kg/K
Q Load (1289,9).4,2
T = = = 3,3 K
QCp (1,2). (22,5). (60). (1)
Kenaikan temperatur sangat kecil maka tidak dibutuhkan sistem pendingin. Jadi proses
adsorpsi diasumsikan tetap berjalan isothermal.
5. Oxygen Pressure Swing Adsorption (PSA)
Data-data yang diketahui.
Properties udara
= 0,0220 cp = 2,10 x10-5 Pa.s = 1,2 kg/m3
Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
100
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

Q = 7168,8 m3/menit = 7168800 Lpm C0 = 0,19 kg/m3


Q = 119,5 m3/s
Properties bed
Jenis : Activated Carbon B = 482 kg/m3 (bulk density)
Bentuk : Sphere a = 6(1- )/dP = 6(1-0,34)/(3,17).103 /m
dP = 0,01 ft = 3,17 x 10-3 m a = 1249,21 /m
= 0,34 Kapasitas bed = 0,28 kg O2/kg bed
dengan,
dP = diameter partikel resin, m
B = bulk density resin, kg/m3
a = interfacial area/volume, 1/m
Perhitungan untuk mencari dimensi bed dengan Hougen dan Marshall chart
Normal loading rate (L) untuk adosrpsi pada fase gas adalah 30500 Lpm/m2.
L = 30500 Lpm/m2

4Q 4. (7168800 Lpm)
D= = = 17,3 m
L . 30500 Lpm/m2

Diameter terlalu besar sehingga dicoba untuk parallel Pressure Swing Adsorption untuk
Oksigen. Misal terdapat 2 line PSA.

4Q 4. (7168800/2 Lpm)
D= = = 12,2 m
L . 30500 Lpm/m2

Diameter masih terlalu besar, dicoba untuk 5 line PSA.

4Q 4. (7168800/5 Lpm)
D= = = 7,7 m
L . 30500 Lpm/m2

m3
4Q 4. (119,5/5 s ) = 3,95 m/s
u= =
D2 (7,7 m)2
Dengan terhitungnya D dan u, maka koefisien transfer massa (kfa) bisa dicari.
Nilai bilangan Reynold dicari terlebih dahulu.
uD (1,2) . (3,95). (3,17. 103 )
Re = = = 715,5
2,10. 105
DAB = 3. 106 m2 /s ; (turtoise) = 1,7
DAB
Deffective = = 6. 107

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
101
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

2,10. 105
Sc = = = 29,2
Deffective (1,2). (6. 107 )
0,765 0,365 0,765 0,365
jD = 0,82
+ 0,386
= 0,82
+ = 0,1
Re Re 0,34(715,5) 0,34(715,5)0,386
Sh
jD =
Sc Re0,67
kf dp
Sh =
Deffective

Kurniawan 13/349178/TK/41057
Tania Kristanty 13/348337/TK/40889
Yosephine Intan Ayuningtyas 13/348284/TK/40866
102
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

jD Sc Re0,67 Deffective 0,1(29,2)(715,5)0,67 (6. 107 )


kf = = = 4,5. 102
dp 3,17. 103
kfa = kf. a = 4,5. 102 . (1249,21) = 56,45 /s
Koefisien Linier Isotherm Adsorption (KD) dapat dicari dengan persamaan dari
Couper(2005) berikut.
KapasitasBed 0,28 m3
KD = = = 1,47
C0 0,19 kgbed
Selanjutnya, parameter-parameter berikut harus dihitung agar Hougen dan Marshall chart
dapat digunakan untuk penyelesaian.
kfa
Z = Z
u
kfa Z
= ( ) (t )
K D B u/
dengan,
Z = bed length parameter
Z = tinggi bed
= time parameter
t = waktu
Berdasarkan Hougen dan Marshall chart berikut , nilai minimal bed length parameter (Z)
adalah 20 untuk mencapai C/C0 = 0.001 untuk waktu operasional tertentu.
u (0,51). (0,34)
Z = Z = 20 = 0,10 m (terlalu kecil)
Kfa 34,6
Agar rasio tinggi terhadap diameter besar maka dipilih Z=100 sehingga menghasilkan
u (3,95). (0,34)
Z = Z = 1000 = 23,8 m
Kfa 56,45
Z 23,8
= = 3,1 (baik)
D 7,7
Bed volume (BV) = 0,25D2 Z = 1108,3 m3
Untuk mencari profil perbandingan konsentrasi keluar terhadap konsentrasi umpan
digunakan rumus berikut.
K D B Z
t= +
kfa u/
1,47 x 482 23,8
t= 900 +
56,45 3,95/0,25
Nilai diperoleh dari pembacaan grafik di atas untuk C/Co sebesar 0,01 dan kemudian t

103
Prarancangan Pabrik Jet Fuel dari Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit

akan terhitung. Untuk Z = 1000, maka diperoleh sebesar 900. Pada nilai tersebut,
diperoleh waktu yang dibutuhkan untuk regenerasi sebesar 11298 sekon atau setara
dengan 3,14 jam. Artinya setiap 3,14 jam, kolom adsorpsi diregenerasi dan kolom satunya
aktif menjalankan adsorbsi secara kontinyu.
Total oksigen teradsorpsi
= C0 utb = (0,19). 3,95. (11298) = 8479,15 kg/m2
bed cross section
Heat of Adsorption , HAd= 15 kcal/mol
C QC0 (7168,8)(60).0,19
Adsorption load = (1 ) = (1 0,01) = 2789,9 mol/h
C0 Mr 29
Heat load, Q_Load = HAd.Adsorption Load = (15).(2789,9) = 41848,5 kcal/h = 48658,2
W
Jika, QLoad ini diterima oleh cairan yang lewat maka QLoad ini menjadi sumber panas
sensible cairan tersebut
Cp = 1 kJ/kg/K
Q Load (48658,2).4,2
T = = = 0,4 K
Qcp (1,2). (7168,8). (60). (1)
Kenaikan temperatur sangat kecil maka tidak dibutuhkan sistem pendingin. Jadi
proses adsorpsi diasumsikan tetap berjalan isothermal.

104

Anda mungkin juga menyukai