BAGIAN 1
KELEMBAGAAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN
A. PENDAHULUAN
1. Dasar
a. Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 31 ayat (4), setiap tenaga kependidikan berkewajiban untuk
meningkatkan kemampuan profesional sesuai dengan tuntutan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan suatu bangsa.
b. Keputusan MENPAN Nomor 26/MENPAN/1989 tanggal 2 Mei 1989 tentang
Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru dalam Iingkungan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan, bab
XIII, pasal 61 ayat 1 tenaga kependidikan dapat membentuk ikatan profesi
sebagai wadah untuk meningkatkan dan atau mengembangkan karier,
kemampuan, kewenangan protesional, martabat, dan kesejahteraan tenaga
kependidikan demi tercapainya tujuan pendidikan secara optimal.
2. Latar Belakang
a. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa untuk (performance) guru di
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) sangat bervariasi dan
kualifikasi keguruannya beraneka ragam.
b. Di beberapa propinsi pernah berkembang wadah-wadah kelompok kerja guru;
seperti : IPSM (Ikatan Pengajar Sains dan Matematika) di Jakarta sejak tahun
1973 s.d. tidak jelas, terdiri dari kelompok Biologi, kelompok Fisika,
kelompok Kimia, kelompok Matematika, Kelompok Kerja Pendidikan
Biologi di Semarang (KKPBS), Ikatan pengajar Kimia, dan sebaginya
c. Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut
adanya penyesuaian dan pengembangan profesional guru untuk dapat
mengembangkan pendidikan di sekolah khususrya dalam alih teknologi.
d. Keputusan MEN PAN No.26/1989 mengenai kenaikan pangkat dengan angka
kredit bagi jabatan fungsional guru, menuntut guru untuk meningkatkan
kemampuan profesionalismenya, berkarya, dan berprestasi dalam
2
B. ORGANISASI
1. Struktur
a. MGMP adalah organisasi nonstruktural di lingkungan Departemen Pendidikan
dan kebudayaan.
b. Struktur organisasi berjenjang dari tingkat Propinsi, Kabupten Kodia/Kotif,
Kecamatan dan Sekolah.
c. Pengurus MGMP terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Anggota.
Susunan dan jumlah Pengurus MGMP disesuaikan dengan kebutuhan dan
dipilih atas dasar musyawarah serta diperkuat dengan surat keputusan oleh
Pejabat Debdikbud setempat.
d. Masa bakti pengurus selama 2 tahun baik di tingkat Propinsi,
Kabupaten/Kodia/Kotif Kecamatan maupun Sekolah.
2. Mekanisme Kerja.
a. Hubungan MGMP dengan kepala Kantor Wilayah, Kepala Bidang bersifat
fungsional/pembinaan.
b. Hubungan MGMP dengan Pengawas bersifat fungsional/pembinaan.
c. Hubungan MGMP di tingkat Kabupaten/Kodia/Kotif dengan Kepala Kantor
Depdikbud kabupaten/Kodia/Kotif bersifat koordinatif/konsultatif.
d. Hubungan MGMP di tingkat Kecamatan dengan Kepala kantor Depdikbud
Kecamatan bersifat konsultatif.
e. Hubungan antar MGMP di tingkat Sekolah, kecamatan dan Propinsi bersifat
koordinatif dan konsuflatif.
f. Hubunga antara MGMP dengan MKKS (KKKS) dan MKP (KKP) bersifat
konsultafif/koordinatif.
3. Fungsi MGMP
1) Melalui kegiatan MGMP diharapkan:
4
KAKANWIL
KABID
P
EN MGMP MGMP
G PROPINSI PROPINSI
A
W
A
S KA KANDEP
/
M
K
P MGMP MGMP
KAB/KODYA KAB/KODYA
MGMP MGMP
KECAMATAN KECAMATAN
3. Jenis Kegiatan
a. Kegiatan musyawarah guru mata pelajaran adalah mengembangkan
kemampuan dan keterampilan guru untuk meningkatkan
keberhasilaan kegiatan belajar mengajarnya dengan melakukan
usaha-usaha, antara lain:
Penguasaan kurikulum,
Penyusunan Program Semesteran,
Penyusunan Program Satuan Pelajaran termasuk penguasaan dan
pengembangan metode, penggunaan media pelajaran, dan teknik
evaluasi,
Bahan/materi pelajaran.
Mengadakan seminar/lokakarya,
Program-program kompetisi/lomba untuk siswa dalam usaha
meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Kegiatan penunjang, antara lain :
- mengadakan penelitian,
- progam peninjauan/pengamatan/widia wisata ke obyek-obyek yang
relevan,
- memanfaatkan media cetak dan media elektronika
D. KEANGGOTAAN
F. PEMBIAYAAN
Dana untuk kegiatan MGMP antara lain diperoleh dari sumber-sumber berikut ini:
1. Sekolah, yang telah terprogram dalam RAAPBS.
2. Pemerintah
Bantuan pemerintah (APBN ataupun APBD) masih diperlukan untuk memelihara
kelangsungan kegiataan MGMP.
3. Sponsor
Kegiatan-kegiatan yang bersifat pengembangan wawasan keilmuan dan wawasan
kependidikan dapat melibatkan pihak lain yang diharapkan memberikan
dukungan dana tanpa ikatan.
4. Sumber-sumber lain yang tidak mengikat.
BAGIAN 2
KEGIATAN MUSYAWARAH GURU
MATA PELAJARAN
A. PENDALAMAN MATERI
1. Pengertian
12
Kelas/Semester : ........................................
Sekolah : SMP/SMA (*)
No Pokok Bahasan/Sub Materi Kategori Keterangan
pokok bahasan utama Mudah Sulit
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Cara Pengisian
1) Kolom (1) cukup jelas
2) Kolom (2) diambil dari GBPP dengan menuliskan no. Kode dan
uraiannya.
3) Kolom (3) dirumuskan oleh guru berdasarkan :
a) materi tersebut berupa konsep dasar
b) materi tersebut merupakan prasarat bagi penguasaan materi lain
c) materi tersebut memiliki aplikasi tinggi
4) Kolom (4) dan (5) diisi tanda cek (v) sesuai dengan kategorinya (mudah
atau sulit)
Sebaliknya kolom (3) sudah diisi oleh guru inti atau penanggungjawab materi
MGMP
5) Kolom (6) dapat diisi dengan alternatif yang disepakati dalam MGMP.
Keterangan
(*) Coret yang tidak perlu
c. Mencari alternatif pemecahan materi esensial yang sulit melalui pendalaman
materi
d. Kunjungan ke obyek-obyek yang relevan
Setelah daftar isian diolah dapat diketahui persentase tingkat kesukaran dari
setiap materi utama. Kemungkinannya adalah sebagai berikut.
a) Bila sebagian guru manyatakan sulit dan sebagian guru menyatakan mudah
maka pedalaman materi tersebut dapat dilakukan oleh seorang MGMP yang
menyatakan mudah melalui pertemuan atau acara lain yang dianggap sesuai.
14
Bila materi utama nomor 1 seluruh peserta sanggar MGMP menyatakan sulit
maka perlu dicarikan alternatif pemecahannya misalnya mendatangkan ahli
PMP atau PSPB atau manggala BP7
15
B. Pembuatan ...
Perangkat ...
1. Rincian ..
Contoh
a. Jumlah
Tabel
b. Jumlah
1) Hari
2)
c. Distribusi
Tabel
1) kalender
2) alokasi
3)
2. Analisa Materi
a. Pengertian
Analisa Materi Pelajaran (AMP) merupakan salah satu bagian dari
rencana kegiatan belajar rnengajar, khususnya yang berhubungan dengan
materi pelajaran dan strategi penyampainnya. Pengertian menganalisis di
sini antara lain mengkaji dan merinci butir-butir isi pokok bahasan yang
perlu ditekankan dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Fungsi
Hasil analisis rnateri pelajaran berfungsi sebagai acuan dalam menyusun
program semester dan juga berguna bagi guru untuk merumuskan tujuan
pengajaran,
menentukan metode dan pendekatannya, serta rrienyusun alat-alat
bantuan belajar mengajar yang tepat, serta menyusun alat evaluasi yang
dituangkan dalam Pro gram Satuan Plajaran (PSP). Analisis Materi
16
Pelajaran bukan pengganti GBPP dan PSP, tetapi dengan AMP akan
mernpermudah menyusun PSP.
c. Komponen utama dan contoh AMP.
Agar
Agar memudahkan guru mengaitkan materi dengan tujuan belajar
sehingga mudah merencanakan kegiatan belajar mengajar, maka analisis
materi pelajaran disusun dalam bentuk matrik atau format seperti di
bawah ini
Mengetahui ..........................1990..............
Kepala Sekolah Guru Bidang Studi/ Mata
Pelajaran
......................... ........................................
NIP. NIP.
Keterangan
Kolom namor (1) : diisi nomor urut
Kolom nomor (2) : diisi nomor pokok bahasan/ sub pokok bahasan.
17
Tabel :
Berdasarkan contoh di atas tampak bahwa program semester terdiri dari 2
bagian, yaitu : judul dan format. Format Program Semester itu sendiri
mempunyai komponen-komponen seperti berikut ini.
1) Nomor urut Program Satuan Pe!ajaran.
2) Pokok Bahasan/Subpokok Bahasan.
18
1.2
Pertemuan 2 : 2.1
2.2
Pertemuan 3 : 3.1
3.2
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pendekatan dan Metode
2. langkah-langkah pokok
Ko Kurikuler
No Pertemuan Intrakurikuler
Uraian P K
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nomor Nomor
Soal Kunci
soal TIK
(1) (2) (3) (4)
3. Urutan kerja
3.1 ...................................................
3.2 ...................................................
4. Kesimpulan
..........................................................
..........................................................
Berdasarkan contoh LKS tersebut diatas sekurang-kurangnya LKS mempunai
komponen-komponen sebagai berikut ini :
1. Identitas dan Waktu
2. Format :
a. Tujuan
Tujuan diisi tujuan belajar untuk siswa. Rumusannya tidak selalu seperti
TIK
b. Alat dan Bahan
Berisi alat dan bahan seperti yang ada dalam PSP
c. Urutan Kerja
Berisi urutan kerja yantg harus dilakukan oleh siswa dan sekaligus berisi
jawaban atas tugas atau pencatatan data dari suatu pengamatan/persoalan.
d. Kesimpulan
Berisi panduan agar siswa dapat menyatakan kesimpulan yang diharapkan
6. Alat Penilaian
Direktorat Pendidikan Menengah Umum telah menerbitkan Petunjuk
Pelaksanaan Penilaian baik untuk SMP maupun untuk SMU. Diantaranya
berisi tentang penyusunan kisi-kisi soal dan penulisan butir soal. Oleh karena
itu, dalam rangka mengisi kegiatan sanggar MGMP, khususnya yang
berhubungan dengan pembuatan alat penilaian/tes dapat berpedoman pada
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian tersebut.
C. Peningkatan
Untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar guru harus memahami
berbagaimetode mengajar, antara lain dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. berlatih mengejar/pier teaching/simulasi
24
OLEH :
Tim