Artritis Reumatoid (AR) adalah suatu penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada
saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan
dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian dan anggota gerak.
Penyakit ini menimbulkan rasa nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal yang terdiri dari
sendi, tulang, otot, dan jaringan ikat. Perbaikan maupun perburukan dari penyakit ini ternyata
juga berkaitan dengan faktor makanan.
Diet pada penderita Artritis Reumatoid (AR) memang perlu dikhususnya terkait dengan
adanya beberapa kondisi khusus pada penderita AR. Berikut adalah tips diet bagi penderita
AR:
(5 porsi per hari), kacang-kacangan dan sedapat mungkin menggunakan minyak zaitun.
Namun, sungguh penting disertai adanya usaha untuk menjaga berat badan ideal, sebab
adanya kelebihan berat badan dapat memperberat beban sendi sehingga nyeri dapat
bertambah hebat.
BB lebih = 23
Penderita AR memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami osteoporosis, untuk itu
penting untuk menkonsumsi kalsium. Sumber kalsium seperti susu, keju, yogurt dan produk
susu lainnya, sayur-sayuran hijau, almond, ikan seperti sarden dan teri. Sebaiknya dipilih
jenis susu yang memiliki kandungan lemak yang lebih rendah seperti skimmed milk atau semi
skimmed milk, karena jumlah kandungan kalsiumnya sama saja. Untuk penyerapannya
kalsium membutuhkan vitamin D. Vitamin D bisa didapatkan dari sinar matahari. ikan, telur ,
margarin. dan sereal terfortifikasi.
Penelitian yang ada menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan dosis tinggi dapat
mengurangi gejala AR, seperti durasi kekakuan pagi hari,
jumlah sendi yang mengalami pembengkaka dan nyeri sendi. Suplemen minyak ikan
mengandung omega-3, EPA dan DHA. Gejala AR dapat mereda setelah konsumsi dilakukan
sampai tiga bulan. Namun konsumsi minyak ikan harus dilakukan secara hati-hati karena
terdapat interaksi dengan beberapa obat.
Referensi:
Rennie KL. Hughes J, Lang R, Jebb SA. Nutritional management of rheumatoid arthritis: a
review of the evidence .J Hum Nutr Dietet, 2003(16): 97109