Anda di halaman 1dari 4

Diet Rendah Garam

Apa itu diet rendah garam? Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam dapur (NaCl), soda kue (NaHCO3), baking powder, natrium benzoat, dan vetsin (mono sodium glutamat). Anjuran WHO pembatasan garam dapur hingga 6 gram sehari (2400 mg natrium). Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk garam dapur (NaCl) dapat menyebabkan hipertensi, asites (penumpukan cairan di rongga tubuh), dan edema/bengkak. Penyakit-penyakit seperti sirosis hati, hipertensi, gagal jantung, dan penyakit ginjal dapat menyebabkan gejala demikian. Oleh karena itu penting kita ketahui bahwa asupan garam perlu dibatasi. Tujuan Diet Tujuan diet rendah garam adalah untuk menghilangkan retensi (penahanan) garam atau air dalam jaringan tubuh, dan menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Macam-macam Diet Rendah Garam Diet Rendah Garam I (200-400 mg Na) Diet tipe ini diberikan pada pasien dengan edema, asites, dan atau hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan lagi garam dapur. Hindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya. Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na) Diet tipe ini diberikan pada pasien dengan edema, asites, dan atau hipetensi tidak terlalu berat. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan sendok the garam dapur (2 gram). Hindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya. Diet Rendah Garam III (1000-1200 mg Na) Diet rendah garam tipe 3 diberikan pada pasien dengan edema dan atau hipertensi ringan. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sendok the garam dapur (4 gram). Contoh Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan Bahan Makanan Karbohidrat Sumber protein hewani, telur maksimal 1 butir sehari Sumber protein nabati Tidak Dianjurkan Roti, biskuit, kue-kue yang dimasak dengan garam dapur atau baking powder, atau soda Otak, ginjal, lidah, sardin, daging apapun yang diawetkan dengan garam dapur (misal ikan asin, daging asap, bacon, ham, ikan kaleng, kornet, udang kering, telur asin, dan telur pindang) Keju, semua kacang tanah yang akan diolah dengan garam dapur/vetsin

Sayuran Buah Lemak Minuman Bumbu

Sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, dan acar Buah dalam kaleng, asinan buah Margarin dan mentega Minuman ringan Baking powder, soda kue, vetsin/mecin/MSG, kecap, terasi, maggi, saus tomat, petis, dan tauco

Anda pasti tahu kan tentang yang namanya Hipertensi atau darah tinggi. Darah tinggi disini bukan dalam konteks metafora yang artinya pemarah, namun sebuah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis dalam jangka waktu lama. Jika mengutip wikipedia, disebut Hipertensi jika terjadi kondisi tekanan darah 140/90 mmHg atau keatas baik Sistolik maupun Diastolik. Sistolik adalah saat jantung berkontraksi, sedang diastolik adalah saat jantung berelaksasi. Hipertensi menjadi salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung dan juga gagal ginjal. Di Indonesia, berdasar laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional tahun 2007 yang dibuat oleh BPPK Departemen Kesehatan mengatakan bahwa 3 dari 10 orang Indonesia berusia 18 tahun mengalami Hipertensi. Nah, yang akan kita bicarakan kali ini bukan mengenai hipertensi secara medis, namun diet yang tepat untuk para penderita hipertensi. Biasanya, nasehat pertama untuk para penderita hipertensi adalah memberlakukan diet ketat terhadap konsumsi garam. Sebuah sumber bahkan mengatakan bahwa rata-rata orang Asia mengkonsumsi garam 2x lipat lebih banyak dari batas rekomendasi, yaitu 12gr/hari. Anjuran normalnya adalah 6gr/hari atau 1 sdt garam (mengandung kurang lebih 2000 mg natrium). Konsumsi garam berlebihan menyebabkan kadar garam di dalam tubuh terlalu tinggi. Kondisi ini menyebabkan keseimbangan cairan tubuh terganggu. Akibatnya, terjadi retensi garam dan air dalam jaringan tubuh (endema) dan meningkatkan tekanan dara (hipertensi). Nah, dengan diet rendah garam ini diharapkan jumlah garam yang dikeluarkan tubuh sama dengan jumlah garam yang dikonsumsi. Perlu diingat, bahwa garam yang dikonsumsi tubuh tidak hanya berasal dari garam dapur yang digunakan untuk memasak, namun juga berasal dari setiap bahan makanan yang kita makan. Diet rendah garam dibagi menjadi beberapa tingkatan, sesuai dengan kondisi penderitanya, yaitu; - Diet rendah garam tingkat tinggi (200-400 mg Na) Diet ini diberikan kepada penderita hipertensi berat. Garam dapur sama sekali tidak boleh ditambahkan ke dalam makanan yang disajikan. - Diet rendah garam tingkat II (600-800 mg Na) Pada diet ini penambahan garam hanya 1/2 sdt atau 2gr.

- Diet rendah garam tingkat III (1000-1200 mg Na) Diet ini diberikan pada penderita hipertensi ringan. Dalam diet ini, 1 sdt atau 4gr garam dapur boleh ditambahkan dalam pengolahan makanan. Seperti yang sudah disinggung diatas, garam yang didapat tubuh tidak hanya berasal dari garam dapur, namun juga dari bahan makanan yang kita makan termasuk juga bumbu-bumbu pengolah makanan. Nah, berikut ini akan dijelaskan tentang makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi - Sumber Karbohidrat Dianjurkan; Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka hungkwe, gula, makanan yang diolah dari bahan tersebut tanpa garam dapur atau soda Tidak Dianjurkan; Makanan yang diolah dari sumber hidrat arang dengan penambahan garam dapur, baking powder atau soda kue seperti roti, biskuit, mie, bihun, makaroni dan kue kering. - Sumber Protein Hewani Dianjurkan; Daging dan ikan maksimal 100gr/hari. Kemudian telur maksimal 1 butir/hari, susu maksimal 200gr/hari Tidak Dianjurkan; Otak, ginjal, lidah, sarden, daging, ikan, susu dan telur yang diawetkan dengan garam dapur seperti daging asap, sosis, ham, bacon, dendeng, abon, keju, ikan asin, kornet, ikan kalengan, ebi, udang kering, telur asin dan ikan pindang. - Sumber Protein Nabati Dianjurkan; Semua kacang-kacangan dan hasil olahannya dengan catatan tanpa garam dapur saat pengolahannya. Tidak Dianjurkan; Kacang-kacangan dan hasil olahannya yang diolah dengan menggunakan garam dapur. Kemudian selanjutnya adalah keju. - Sayuran Dianjurkan; Semua sayuran segar, sayuran yang diawetkan tanpa garam dapur dan benzoat. Tidak Dianjurkan; Sayuran yang dimasak dan diawetkan dengan garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, acar dan asinan. - Buah-Buahan Dianjurkan; Semua buah-buahan segar, buah yang diawetkan tanpa garam dapur dan natium benzoat.

Tidak Dianjurkan; Buah-buahan yang diawetkan dengan garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti buah dalam kaleng. - Lemak Dianjurkan; Minyak goreng, margarine, mentega tanpa garam Tidak Dianjurkan; Margarine dan mentega yang mengandung garam tinggi - Minuman Dianjurkan; teh, kopi Tidak Dianjurkan; Minuman ringan, cokelat, cafein dan alkohol - Bumbu Dianjurkan; Semua bumbu kering yang tidak mengandung garam dapur dan sumber natrium lain Tidak Dianjurkan; Garam dapur untuk diet rendah garam tingkat tinggi. Kemudian backing powder, soda kue, vetsin, kecap, terasi, maggi, saus tomat, petis dan tauco Intinya, dengan pola hidup sehat dan diet yang benar, hipertensi bisa dikendalikan dan kenaikan tekanan darah dapat dicegah.

Anda mungkin juga menyukai