Anda di halaman 1dari 46

NUTRISI DAN DIET BAGI PENDERITA

TIPOID
PENGERTIAN

Tipoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran


pencernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada
saluran cerna, gangguan kesadaran, dan lebih banyak menyerang
pada anak usia 12 13 tahun ( 70% - 80% ), pada usia 30 - 40 tahun
( 10%-20% ) dan diatas usia pada anak 12-13 th sebanyak ( 5%-10%
). (Mansjoer, Arif 1999).
GEJALA KLINIS

Masa tunas 7-14 (rata-rata 3 30) hari, selama inkubasi ditemukan


gejala prodromal (gejala awal tumbuhnya penyakit/gejala yang tidak
khas) :
Perasaan tidak enak badan, panas dinginLesu, tidak nafsu
makan, mual

Nyeri kepala

Diare atau sebaliknya

Anoreksia, kehilangan berat badan

Batuk, nyeri otot

Nyeri perut, perut kaku dan bengkak


Menyusul gejala klinis yang lain:
1. DEMAM
a. Demam berlangsung 3 minggu
b.Minggu I : Demam remiten, biasanya menurun pada pagi hari
dan meningkat pada sore dan malam hari
c.Minggu II : Demam terus mengigau
d.Minggu III : Demam mulai turun secara berangsur angsur
2. GANGGUAN PADA SALURAN PENCERNAAN
a. Lidah kotor yaitu ditutupi selaput kecoklatan kotor, ujung dan
tepi kemerahan, jarang disertai tremor
b. Hati dan limpa membesar yang nyeri pada perabaan
c. Terdapat konstipasi, diare
3. GANGGUAN KESADARAN
a. Kesadaran yaitu apatis somnolen
b.Gejala lain ROSEOLA (bintik-bintik kemerahan pada kulit karena
emboli hasil dalam kapiler kulit) (Rahmad Juwono, 1996).
TANDA DAN GEJALA DEMAM TIPOID
YANG LAIN
1. Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar
namun menjelang malamnya demam tinggi dan berhalusinasi
2. Lidah kotor. Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah.
Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin
makan yang asam-asam atau pedas.
3. Mual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang
biak di hatidan limpa, Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya
menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual
yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara
sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.
4. Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna
menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi
diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit
buang air besar).
5. Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan
rasa lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa
menimbulkan rasa sakit di perut.
6. Mimisan ataupun pingsan tak sadarkan diri.
CARA PENULARAN

Penyakit demam Tipoid ini bisa menyerang saat kuman tersebut


masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi
saluran pencernaan yaitu usus halus. Dan melalui peredaran
darah, kuman sampai di organ tubuh terutama hati dan limpa. Ia
kemudian berkembang biak dalam hati dan limpa yang
menyebabkan rasa nyeri saat diraba.
DIET YANG DIBERIKAN

DIET YANG DIBERIKAN PADA PENDERITA TIPOID ADALAH DIET


LAMBUNG
DIET LAMBUNG
TUJUAN DIET

Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak


memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi
asam lambung yang berlebihan
SYARAT DIET

1. Mudah cerna, porsi kecil dan sering diberikan


2. Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk
menerimanya
3. Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yg di
tingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.
4. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yg ditingkatkan scr
bertahap
5. Cairan cukup, terutama bila ada muntah
LANJUTAN SYARAT DIET

6. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yg tajam


(disesuaikan dengan daya terima pasien)
7. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak
dianjurkan minum susu terlalu banyak.
8. Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang
9. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama
24-48 jam untuk memberi istirahat pada lambung
MACAM-MACAM DIET LAMBUNG

1. Diet Lambung I
2. Diet Lambung II
3. Diet Lambung III
DIET LAMBUNG I

Diberikan kepada pasien Tipoid berat


Makanan diberikan dalam bentuk saring
Makanan di berikan setiap tiga jam sekali selama 1-2 hari saja
karena membosankan serta kurang energi, Zat besi, Tiamin
dan Vitamin C
DIET LAMBUNG II

Diet Lambung II diberikan sebagai perpindahan dari Diet Lambung I


Diberikan kepada pasien Tipoid Ringan
Makanan berbentuk lunak, porsi kecil serta diberikan berupa 3 kali
makanan lengkap dan 2-3 kali makanan selingan.
Makanan ini cukup Energi, Protein, Vitamin C tetapi kurang Tiamin
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN TIDAK
DIANJURKAN UNTUK DIET LAMBUNG II
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN

A. SUMBER KH
Beras dibubur atau di tim; Kentang dipure; Makaroni direbus; Roti
dipanggang; Biskuit; Krekers; Mie; Bihun; Tepung-tepungan dibuat
bubur atau puding.
A. SUMBER PROTEIN HEWANI
Daging Sapi yg empuk; Hati; Ikan; Ayam digiling atau dicincang dan
direbus, disemur, ditim, dipanggang; Telur ayam direbus, didadar,
ditim, diceplok air dan dicampur dalam makanan; Susu
LANJUTAN BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN

C. SUMBER PROTEIN NABATI


Tahu dan Tempe direbus, ditim, ditumis; Kacang hijau direbus, dan
dihaluskan.
C. SAYURAN
Sayuran yg tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas, Sayuran
yg dimasak: Bayam, Bit, Labu Siam, Labu Kuning, Wortel, Tomat
direbus atau ditumis.
C. BUAH-BUAHAN
Pepaya; Pisang; Jeruk manis; Sari Buah; Pir
LANJUTAN BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN

F. LEMAK
Margarin dan Mentega; Minyak untuk menumis; Santan Encer
F. MINUMAN
Sirup, Teh
F. BUMBU
Gula, Garam, Kunci, Kencur, Jahe, Kunyit, Terasi, Laos, Salam, Sereh
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN

A. SUMBER KH
Beras ketan; Beras Tumbuk; Roti whole wheat; Jagung; Ubi;
Singkong; Tales; Cake; Dodol; dan berbagai kue yg terlalu manis
dan berlemak tinggi.
A. SUMBER PROTEIN HEWANI
Daging, Ikan, Ayam yg diawet atau digoreng; Daging Babi; Telur
diceplok, Telur digoreng.
A. SUMBER PROTEIN NABATI
Tahu digoreng; Tempe digoreng; Kacang Merah; Kacang Tanah;
Kacang Tolo
LANJUTAN BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN

D. SAYURAN
Sayuran mentah, Sayuran berserat tinggi dan menimbulkan gas
seperti: Daun singkong, Kacang Panjang, Kol, Lobak, Sawi,
Asparagus.
D. BUAH-BUAHAN
Buah yg tinggi serat, Buah yg dapat menimbulkan gas. Seperti: Jambu
biji, Nanas, Apel, Kedondong, Durian, Nangka, Buah yg
dikeringkan.
D. LEMAK
Lemak Hewan, Santan Kental
LANJUTAN BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN

G. MINUMAN
Minuman yang mengandung soda dan alkohol; Kopi; Ice Cream
G. BUMBU
Lombok; Merica; Cuka; dan bumbu lain yang tajam
CONTOH MENU SEHARI

PAGI SIANG MALAM


Bubur Nasi/Tim Nasi Bubur Nasi/Tim Nasi Bubur Nasi/Tim Nasi
Telur Ceplok Air Semur daging giling Sup Ayam Giling
Setup Wortel Setup bayam Tumis Labu Siam
Teh Jus Pepaya Pisang

PUKUL 10.00 PUKUL 16.00 PUKUL 20.00


Puding Maizena Saus Roti Bakar Susu
Sirup Orak-Arik Telur
DIET LAMBUNG III

Diet Lambung III diberikan sebagai perpindahan dari Diet Lambung


II
Atau diberikan kepada pasien Tipoid yang hampir sembuh
Makanan berbentuk lunak atau biasa tergantung pada toleransi
pasien
Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN TIDAK
DIANJURKAN UNTUK DIET LAMBUNG III
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN

A. SUMBER KH
Beras ditim; Nasi, Kentang direbus, Kentang dipure; Makaroni direbus;
Bihun direbus; Roti; Biskuit; Krekers; Tepung-tepungan dibuat bubur
atau puding.
A. SUMBER PROTEIN HEWANI
Daging Sapi yg empuk; Hati; Ikan; Ayam direbus, disemur, ditim,
dipanggang; Telur ayam direbus, didadar, ditim, diceplok air dan
dicampur dalam makanan; Susu
LANJUTAN BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN

C. SUMBER PROTEIN NABATI


Tahu dan Tempe direbus, ditim, ditumis; Kacang hijau direbus.
C. SAYURAN
Sayuran yg tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas,seperti:
Bayam, Buncis, Bit, Labu Siam, Labu Kuning, Wortel, Tomat,
direbus, ditumis disetup dan diberi santan.
C. BUAH-BUAHAN
Pepaya; Pisang; Sawo; Jeruk manis; Sari Buah; Buah dalam kaleng.
LANJUTAN BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN

F. LEMAK
Margarin; Minyak; Santan Encer
F. MINUMAN
Sirup, Teh Encer
F. BUMBU
Garam, Gula, Kunci, Kencur, Jahe, Kunyit, Terasi, Laos, Salam,
Sereh, terasi
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN

A. SUMBER KH
Beras ketan; Beras Tumbuk; Roti whole wheat; Jagung; Ubi;
Singkong; Tales; Kentang digoreng, Dodol dan sebagainya.
A. SUMBER PROTEIN HEWANI
Daging, Ikan, Ayam yg dikaleng, dikeringkan, diasap, diberi bumbu-
bumbu tajam; Daging Babi; Telur digoreng.
A. SUMBER PROTEIN NABATI
Tahu digoreng; Tempe digoreng; Kacang Merah; Kacang Tanah;
Kacang Tolo
LANJUTAN BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN

D. SAYURAN
Sayuran dikeringkan.
D. BUAH-BUAHAN
Buah yg tinggi serat, Buah yg dapat menimbulkan gas. Seperti: Jambu
biji, Nanas, Kedondong, Durian, Nangka, Buah yg dikeringkan.
D. LEMAK
Lemak Hewan, Santan Kental
LANJUTAN BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN

G. MINUMAN
Minuman yang mengandung soda dan alkohol; Kopi; Ice Cream, Teh
kental
G. BUMBU
Lombok; Merica; Cuka; dan bumbu lain yang tajam
CONTOH MENU SEHARI

PAGI SIANG MALAM


Nasi Nasi/Tim Nasi Nasi/Tim Nasi
Telur Dadar Semur Ayam Ikan bumbu tomat
Setup Wortel Tahu bumbu tomat Tim tempe
Sayur bening bayam Sayur Lodeh
Pepaya Pisang

PUKUL 10.00 PUKUL 16.00 PUKUL 20.00


Puding Maizena Saus Roti Bakar Susu
Sirup Orak-Arik Telur
MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI
PASIEN TIPOID
DASAR PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI

1. Basal Metabolisme (BM)


2. Aktifitas
3. Specific Dynamic Action (SDA)
4. Koreksi Penyembuhan (Pada kasus penyakit tertentu)
5. Penambahan atau pengurangan Berat Badan (Pada kasus
penyakit tertentu)
BASAL METABOLISME
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BASAL
METABOLISME:
Luas Permukaan Tubuh
Jenis Kelamin
Laki-laki = 1 Kkal / kg BB

Wanita = 0,9 Kkal / kg BB

Umur
Komposisi Tubuh
Status Kesehatan ( Setiap kenaikan 1 C meningkatkan 13%)
Tidur (Pengurangan 10%)
AKTIVITAS

a. Bed Rest Total : 10 %


b. Jalan2 di RS : 20 %
c. Ringan sekali : 30 %
d. Ringan : 50 %
e. Sedang : 75 %
f. Berat : 100%
MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI
KEBUTUHAN ZAT GIZI PENDERITA TIPOID

1. PROTEIN = 10 15 % Dari Kebutuhan


Energi
2. LEMAK (Rendah) = 10 15 % Dari Kebutuhan Energi
3. KH = Sisa dari kebutuhab Energi
CONTOH KASUS

Ny.WS seorang ibu Rumah Tangga berusia 26 tahun memiliki tinggi


badan 164 cm dan Berat badan 67 kg Diagnosa Demam Tipoid
dengan suhu badan 38 0 C. Susun intervensi Gizi dan kebutuhan
kalori pasien tersebut:
INTERVENSI GIZI

1. TUJUAN DIET

a. Memberikan makanan dan cairan secukupnya sesuai kebutuhan


gizi pasien

b. Tidak memberatkan lambung

c. Mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang


berlebihan

2. JENIS DIET : Diet lambung II


PENGHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI
KEBUTUHAN ENERG
b. KEBUTUHAN ZAT GIZI
1. PROTEIN = 15 % x 2136 Kal = 320,4 Kal
= (320,4 : 4 gr) = 80,1 gr
1. LEMAK = 15 % x 2136 Kal = 320,4 Kal
= ( 320,4 : 9 gr) = 35,6 gr
1. KH = 2136 320,4 320,4 = 1495,2 Kal
= (1495,2 : 4 gr) = 373,8 gr
4. PRINSIP DIET
a. Energi Cukup

b. Protein Cukup

c. Lemak Rendah

d. Karbohidrat Cukup

e. Serat Rendah

f. Cairan Cukup
5. SYARAT DIET

a. Mudah dicerna, porsi kecil, dan sering diberikan

b. Energi dan protein diberikan cukup, sesuai kemampuan pasien


untuk menerimanya.

c. Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi

d. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan


secara bertahap.

e. Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang

f. Cairan cukup

6. BENTUK MAKANAN : LUNAK


1. Seorang pasien laki-laki berusia 25 tahun memiliki keluhan Demam
selama 5 hari yang lalu, sakit kepala, pusing, lidah putih, BAK
berwarna kuning, mual, hepar nyeri tekan, widal test Salmonella
Typii 1/320. Suhu badan 39 0 C. Memiliki berat badan 50 dan TB
165 cm. Susun intervensi gizi dan kebutuhan kalori pasien tersebut.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai