Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sarah Mareta Devira

NIM : 04054821719002

Preventif Lingkungan dalam Menurunkan Leptospirosis

Leptospirosis merupakan suatu penyakit yang berdistribusi luas diseluruh


dunia, terutama pada wilayah iklim tropis dan subtropis. Penyakit ini merupakan
jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh suatu patogen, yaitu spirochaeta.
Di daerah dengan kejadian luar biasa leptospirosis ataupun pada daerah
yang memiliki faktor risiko terpapar leptospirosis, angka kejadian leptospirosis
dapat mencapai 100 per 100.000 tahun. Di daerah tropis dengan kelembaban
tinggi angka kejadian leptospirosis berkisar antara 0,1-1 per 100.000 per tahun.
Hewan terpenting dalam penularan leptospirosis adalah tikus. Sedangkan
hewan peliharaan seperti kucing, anjing, kelinci, kambing, dan lain lain, dapat
menjadi hospes perantara dalam penularan leptospirosis. Organisme tersebut akan
masuk melalui kulit diperantarai oleh media yang tercemar air kandung kemih
hewan yang terinfeksi. Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor penting
dalam penularan leptospirosis.
Yang menjadi pertanyaan sekarang ini, bagaimana bisa faktor lingkungan
meningkatkan angka penularan leptopspirosis? Apakah bisa menurunkan angka
kejadian leptospirosis dengan perbaikan pada lingkungan sekitar? Jadi, faktor
lingkungan sendiri memiliki beberapa aspek. Bisa ditinjau dari lingkungan fisik,
biologi, dan sosial. Dari segi faktor sosial sendiri, leptospirosis bisa dikaitkan
dengan status pekerjaan. Pekerjaan yang memerlukan kontak dengan air, kontak
dengan hewan, kontak dengan limbah dan kotoran, semuanya berisiko
menyebabkan penularan leptospirosis. Edukasi dan pelatihan tentang keselamatan
kerja sangat penting dilakukar agar angka penularan leptospirosis ini menurun.
Sebaiknya pekerja selalu menggunakan alat pelindung diri dan bekerja sesuai
dengan standar operasional prosedur (SOP). Tidak hanya pekerjaan, tetapi
lingkungan tempat tinggal dengan higinietas dan sanitasi yang buruk juga
berisiko. Banyaknya sampah dirumah, kebiasaan tidak memakai alas kaki,
kebiasaan mandi/cuci di sungai dan keberadaan tikus di rumah sangatlah
berpengaruh. Lantas kenapa hal seperti ini bisa terjadi? Apakah masyarakat masih
belum mengerti bagaimana menjaga kebersihan lingkungan? Kebersihan
lingkungan yang buruk sebenarnya tidak hanya ditemui pada lingkungan kumuh
ataupun pinggiran saja. Masyarakat urban pun terkadang masih sulit untuk
menjaga kebersihan lingkungan mereka. Dari sisi tingkat pendidikan juga, orang
yang berpendidikan tinggi belum tentu dapat menjaga kebersihan lingkungan
dengan baik, dikarenakan adanya faktor- faktor lain seperti kesibukan dan sikap
acuh tak acuh terhadap lingkungan. Terdapat juga faktor lain seperti banjir, yang
dapat meningkatkan angka penularan leptospirosis dikarenakan sanitasi air yang
menjadi buruk dan tercemar oleh organisme penyebab infeksi. Untuk tahap
preventif, edukasi sangat dibutuhkan. Edukasi yang seperti apa dan bagaimana
pendekatannya? Untuk pencegahan penyakit primer, edukasi yang diberikan dapat
berupa penyuluhan-penyuluhan terutama pada daerah rural, penyuluhan dapat
dilakukan di puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya yang tersedia.
Bagaimana dengan penduduk di daerah pusat kota? Apakah sama pemyuluhan
yang diberikan? Tentu saja tidak. Masyarakat kota besar biasanya akan lebih acuh.
Sehingga mungkin diperlukan teknik penyuluhan yang lebih modern. Bisa juga
menggunakan media promosi kesehatan yang lain, seperti pamflet, brosur, poster,
dan iklan di media cetak maupun elektronik. Isi dari penyuluhan dan media
promosi kesehatan ini diharapkan tidak hanya berfokus pada leptospirosis saja,
tetapi juga bagaimana cara nya agar kita dapat meningkatkan kualitas lingkungan,
ditinjau dari aspek sosial, biologi, dan fisik.
Pencegahan primer yang melibatkan perubahan dari lingkungan dipercaya
memiliki efek yang lebih baik dan dapat menurunkan angka penularan
leptospirosis dibandingkan dengan pencegahan sekunder. Jika sudah terinfeksi,
kemungkinan untuk sembuh dan tidak sembuh itu 50:50, sangatlah disayangkan
jika kita tidak dapat melakukan pencegahan dari sisi lingkungan, karena
dampaknya sangatlah besar.

Anda mungkin juga menyukai