Kisah Ashabul Kahfi, yaitu kisah tujuh orang pemuda yang ditidurkan
Allah dalam sebuah goa selama 309 tahun. Tentang Ashabul Kahfi ini
Peristiwa yang terjadi kira-kira abad ke-4 sebelum masehi atau kira-
termasuk wilayah Yunani. Waktu itu yang berkuasa adalah Raja Dikyanus
(Decius). Dia sorang raja yang zhalim, haus kekuasaan dan gila hormat. Ia
sebagai tuhan. Di antara rakyatnya ada yang melakukannya secara suka rela,
dan ada pula karena terpaksa, tetapi ada tujuh orang pemuda yang sama sekali
menolak untuk menyembah rajanya. Ketika ketujuh pemuda itu sampai kepada
Yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi. Raja pun sangat murka namun
sikap, tetapi mereka bersepakat untuk tetap menyembah Allah dan bersedia
menanggung segala resikonya. Mereka pun sepakat untuk hijrah dari negerinya
ke tempat dimana mereka bisa dengan aman melakukan ibadah kepada Allah
SWT. Dengan ketabahan hati dan keimanan yang penuh akan pertolongan Allah
negeri tercinta, tumpah darah, kampung halaman dan sanak famili. Mereka
Allah SWT. Tak ada yang mereka takutkan selain Allah, tak ada yang mereka
harapkan pertolongannya kecuali kepada Allah dan tak ada tempat mereka
Tatkala pada hari yang telah ditentukan ketujuh pemuda itu tidak datang
raja pun murka dan memerintahkan tentaranya untuk menangkap mereka hidup
atau mati. Untuk menghindari pengejaran dan penangkapan, para pemuda itu
menempuh perjalanan yang jauh dan terik matahari di tengah padang pasir yang
saling bertanya, berapa lama mereka tertidur tadi. Ada yang mengatakan, bahwa
mereka telah tertidur selama sehari dan ada yang mengatakan bahwa mereka
untuk mengutus salah seorang dari mereka pergi ke kota untuk mencari
makanan menjadi heran sewaktu menerima uang pembayaran dari pemuda tadi
dengan mata uang kuno yang sudah tidak berlaku lagi. Uang tersebut bergambar
raja Dikyanus dan berumur lebih dari 300 tahun yang lalu. Maka berkerumunlah
makanan itu dengan uang kuno. Pemuda itu pun terheran-heran mengapa
bahwa uang itu sudak tidak berlaku lagi, padahal uang itu baru didapatnya dari
apa yang terjadi. Di antara orang yang berkerumun, ada yang mengatakan
bahwa pemuda itu hendak menipu penjual makanan, ada juga yang mengatakan
pemuda itu kurang waras, dan ada yang mengatakan bahwa pemuda tadi tentu
tahu tempat tersembunyinya harta karun yang bernilai tinggi. Perihal pemuda
tadi terdengar pula oleh petugas, pemuda tadi mengatakan bahwa ia bersama
penangkapan oleh raja Dikyanus karena tidak mau menyembah raja tersebut,
supaya merasa lebih aman dan bebas melakukan ibadah kepada Allah. Petugas
itu mengatakan bahwa Dikyanus yang mereka takuti itu telah lama meninggal
dan sekarang negeri Uspus di bawah pemerintahan seorang raja yang beriman
kepada Allh SWT seperti para pemuda itu. Barulah ia merasa lega dan
Raja yang menerima laporan mengenai tujuh pemuda itu, merasa bersyukur
Allah. Perihal ketujuh orang pemuda itu memang sudah menjadi legenda
keluarnya ketujuh pemuda itu dari dalam goa dengan meriah. Tidak lama
setelah penyambutan meriah itu, ketujuh pemuda goa itu tertidur kembali
kehadirat Allah SWT. Untuk memperingati dan menghormati para pemuda atas
Allah, rakyat negeri Uspus membuat prasasti di depan mulut goa itu kemudian
Adapun ibarat dan pelajaran yang dapat kita simpulkan dari kisah ini antara lain
:
1. Kita hendaknya tetap tabah dalam beriman kepada Allah walau
apapun yang menimpa diri kita.
2. Kiash-kisah yang tersebut dalam Al-Quran semuanya ebnar-benar
terjadi, bukan khayalan atau cerita bohong.
3. Allah Maha Kuasa untuk berbuat segala sesuatu menurut iradatnya.
4. Hari berbangkit itu benar-benar adanya dengan seluruh jiwa dan
raga.