Anda di halaman 1dari 2

Dauroh Ideal Universitas Tanjungpura

Kegiatan dauroh adalah suatu kegiatan yang sangat penting dan yang sangat
diutamakan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan membina bagi
generasi-generasi penerus dakwah. Dauroh khususnya di lingkungan kampus
menjadi sarana untuk mahasiswa/mahasiswi mencari ilmu lebih dalam tentang
Islam. Kegiatan ini biasanya diprogramkan dan diatur oleh lembaga-lembaga islam
mahasiswa yang terletak di kampus tersebut.
Lembaga dakwah kampus atau LDK yang menjadi pengerak kegiatan
dauroh khususnya di Universitas Tanjungpura atau Untan memiliki program dan
rancangan strategi khusus yang sesuai dengan keadaan kampus Untan. Dilihat dari
kondisi Untan yang menjadi salasatu perguruan tinggi yang memiliki jumlah
mahasiswa terbanyak di Kalimantan Barat perlu ada rancangan khusus untuk
menjaga dauroh tetap berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
Dauroh di Untan sendiri memiliki rancangan seperti pemerintahan di
Indonesia, ada lembaga daerah yang berupa LDF (Lembaga Dakwah Fakultas) yang
tersebar di Sembilan fakultas dan pemerintah pusat yaitu BKMI Untan (Badan
Kerohanian Mahasiswa Islam). BKMI menjadi pusat dauroh yang memberikan
wadah dan mengatur jalanya dauroh di Untan. BKMI memberikan dauroh kepada
para pelaksana di tiap LDF dan selanjutnya pelaksana di LDF akan melaksanakan
intruksi yang diberikan oleh BKMI.
BKMI yang merupakan LDK Untan memiliki beberapa kelebihan sebagai
pemogram dauroh diantaranya dauroh yang dilaksanakan sudah memiliki
kurikulum dalam pelaksanaannya sehingga output yang dihasilkan sesuai
kurikulum, sistematika dauroh sudah disusun dengan rapi sehingga mudah untuk
menjalankannya, memiliki banyak kader yang siap dengan program dauroh dan
salah satu kelebihan yang sangat terlihat adalah target dauroh yang banyak karena
mayoritas mahasiswa Untan adalah muslim.
Selain kelebihan pastinya dauroh di LDK Untan juga memiliki beberapa
kekurangan yang khusus di tiap LDF maupun yang umun di LDK Untan.
Kekurangan umum yang dimiliki diantaranya seperti belum adanya payung aturan
khusus yang mewajibkan dauroh bagi mahasiswa muslim Untan sehingga tidak
semua mahasiswa muslim yang terjaring dengan sempurna, berbedanya kondisi tiap
LDF sehingga BKMI harus lebih keras memikirkan konsep dauroh yang sesuai
pada tiap fakultas tanpa menambah atau mengurangi kurikulum dan sistematika
dauroh, dan yang paling umum adalah masalah konsep pemikiran pemuda yang
sekarang tidak memandang dauroh sebagai hal yang penting untuk dilaksanakan
dan memandang dauroh sebagai kegiatan yang kurang menarik di era modern saat
ini.
Melihat kekurangan yang dimiliki LDK yang nantinya dari kekurangan itu
akan menimbulkan berbagai masalah dan bila tidak ada siasat yang tepat untuk
menanganinya maka nantinya dauroh akan semakin padam dan lapuk sehingga
dauroh dapat tenggelam dengan sendirinya. Untuk itu siasat yang baik, terarah,
menarik, dan sistematik adalah poin yang sangat penting untuk menjaga dauroh
tetap ada dan terjaga.
Solusi yang disarankan oleh penulis untuk membentuk dauroh yang ideal di
lingkungan Untan adalah dengan mengemas dauroh menjadi suatu kegiatan yang
menarik tidak terlihat sulit dan selalu menyenangkan sesuai keinginan pemuda-
pemuda yang sedang haus ilmu tapi tidak tahan dengan tekanan. Untuk lebih
memberikan efek semangat pada target dauroh, pelaksana dauroh dapat meminta
testimony orang-orang berprestasi, pejabat civitas akademika Untan untuk
menghimbau dan mengarahkan betapa menyenangkan dan betapa banyak manfaat
yang dihasilkan lewat dauroh. Tidak lupa melihat era digital saat ini dauroh dapat
dikemas sedemikian rupa sehingga tercipta dauroh digital yang memuat hal-hal
menarik yang tidak lepas dari kurikulum yang ditetapkan. Contohnya seperti film
kreatif dakwa, desain kreatif dakwah, grup diskusi online dan lain-lain. Serta tidak
lupa kegiatan di dunia nyata seperti memogramkan pelatihan mentoring yang
menyenangkan bagi para mentor.

Anda mungkin juga menyukai