Anda di halaman 1dari 33

PROBLEM BASED LEARNING

Blok 30
Ilmu Kedokteran Forensik
Makalah Mandiri PBL 2

Pemeriksaan Korban Keracunan Sianida

Nur Atikah Azmi


10-2008-306
Kelompok C3

Dr Martina

Universitas Kristen Krida Wacana


Jakarta ,2012
PENDAHULUAN

Toksikologi adalah ilmu yang memepelajari sumber ,sifat serta khasiat racun ,gejala-gejala dan
pengobatan pada keracunan ,serta kelainan yang didapatkan pada korban yang meninggal .Racun
pula ialah zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologik yang dalam dosis toksik
akan menyebabkan gangguan kesehatan atau mengakibatkan kematian .Berdasarkan sumber
,dapat dibagikan menjadi racun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kurare ,kokain
,opium dari papaver somniferum ,aflatoksin dari aspergilus niger .Ada juga racun yang berasal
dari hewan seperti toksin ular/laba-laba/hewan laut .Racun dari mineral didapatkan dari arsen
dan timah hitam .Racun dari sumber sintetik pula datangnya dari heroin .

Pembagian racun berdasarkan organ tubuh yang dipengaruhi misalnya racun yang bersifat
hepatotoksik dan nefrotoksik .Berdasarkan tempat di mana racun berada ,dapat dibagi menjadi
racun yang terdapat di alam bebas ,misalnya gas racun di alam .Yang kedua ,racun di rumah
tangga misalnya detergen ,desinfektan ,insektisida ,cleaners (pembersih) .Yang ketiga ,racun
dalam pertanian ,misalnya insektisida ,herbisida dan pestisida .Yang keempat ,racun yang
digunakan dalam industry dan laboratorium ,misalnya asam dan basa kuat ,logam berat .Yang
kelima ,racun dalam makanan ,misalnya CN dalam singkong ,toksin botulinus ,bahan
pengawet ,zat aditif serta yang keenam ,racun dalam bentuk obat misalnya hipnotik ,sedative dan
lain-lain .

Faktor-faktor yang mempengaruhi keracunan adalah seperti berikut :

a) cara masuk
b) umur
c) kondisi tubuh
d) kebiasaan
e) idiosinkrasi dan alergi
f) waktu pemberian

Diagnosa keracunan didasarkan atas adanya tanda dan gejala yang sesuai dengan racun penyebab
.Dengan analisis kimiawi dapat dibuktikan adanya racun pada sisa barang bukti .Yang terpenting
pada penegakan diagnosis keracunan adalah dapat ditemukan racun/sisa racun dalam
tubuh/cairan tubuh korban ,jika racun menjalar secara sistemik serta terdapatnya kelainan pada
tubuh korban ,baik secara makroskopik maupun mikroskopik yang sesuai dengan racun
penyebab .Di samping itu ,harus benar-benar dipastikan korban ada kontak dengan racun .Yang
perlu diperhatikan untuk pemeriksaan korban keracunan ialah keterangan tentang racun apa kira-
kira yang merupakan penyebabnya .

Sianida,CN merupakan racun yang sangat toksik ,karena garam sianida dalam takaran kecil
sudah cukup untuk menimbulkan kematian pada seseorang dengan cepat seperti bunuh diri yang
dilakukan oleh beberapa tokoh nazi .Kematian akibat keracunan CN umumnya terjadi pada kasus
bunuh diri dan pembunuhan .Tetapi mungkin pula terjadi akibat kecelakaan di laboratorium
,pada penyemprotan (fumigasi) dalam pertanian dan penyemprotan di gudang-gudang kapal .

Garam sianida cepat diabsorbsi melalui saluran pencernaan .Cyanogen dan uap HCN diabsorbsi
melalui pernapasan ,HCN cair akan cepat diabsorbsi melalui kulit tetapi gas HCN lambat
.Sedangkan nitril organic (iminodipropilnitril ,glikonitril ,asetonitril) cepat diserap melalui
kulit .CN dapat masuk ke tubuh lewat mulut ,inhalasi dan kulit .

SKENARIO PBL 2

Suatu hari anda didatangi penyidik dan diminta untuk membantu mereka dalam memeriksa suatu
tempat kejadian perkara (TKP) .Menurut penyidik ,TKP adalah sebuah rumah yang cukup besar milik
seorang pengusaha dan istrinya ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya yang terkunci di dalam
.Anaknya yang pertama kali mencurigai hal itu (pukul 8.00) karena si ayah yang biasanya bagun untuk
lari pagi ,hari ini belum keluar dari kamarnya .Ia bersama dengan pak ketua RT melaporkannya kepada
polisi .

Penyidik telah membuka kamar tersebut dan menemukan kedua orang tersebut tiduran di tempat
tidurnya dan dalam keadaan mati .Tidak ada tanda-tanda perkelahian di ruang tersebut ,segalanya
masih tertata rapi sebagaimana biasa ,tutur anaknya .Dari pengamatan sementara tidak ditemukan
luka-luka pada kedua mayat dan tidak ada barang yang hilang .Salah seorang penyidik ditelpon oleh
petugas asuransi bahawa ia telah dihubungi oleh anak si pengusaha berkaitan kemungkinan klaim
asuransi jiwa pengusaha tersebut
Langkah 1 : Identifikasi Istilah yang Tidak Diketahui

Tidak ada

Langkah 2 : Rumusan Masalah

Pasangan suami isteri yang ditemukan meninggal dunia di dalam kamar terkunci tanpa tanda-
tanda kekerasan .

Langkah 3 : Analisis Masalah

7. Interpretasi 8. Asuransi Jiwa


temuan 1.Aspek Hukum dan
Medikolegal

Pasangan suami isteri


6. Visum et meninggal dunia
dalam kamar terkunci 2. Riwayat
Repertum
tanpa tanda-tanda Medis

4. Tanatologi 3.
Pemeriksaan
5. Toksikologi

SKENARIO KELOMPOK C3

Tuan Hartawan (63 tahun) merupakan seorang pengusaha sukses. Beliau dan Istrinya (59
tahun) ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya yang terkunci dari dalam. Setelah
ditelusuri, mereka memiliki kebiasaan minum air mineral pada malam hari sebelum tidur.
Anaknya yang pertama kali mengetahui hal ini (pukul 08.00) karena ayahnya biasanya bangun
pagi untuk lari pagi belum keluar kamar. Ia dengan polisi segera melapor kepada polisi. Polisi
dan dokter forensik tiba di rumah pada pukul 09.00. salah satu penyidik ditelpon oleh petugas
asuransi bahwa ia dihubungi oleh anak si pengusaha berkaitan dengan kemungkinan klaim
asuransi jiwa pengusaha tersebut.

Pada punggung terdapat lebam mayat berwarna merah terang dan tidak menghilang pada
penekanan, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Pada TKP ditemukan gelas yang berisi sedikit air di
samping tempat tidur.

1.0 ASPEK HUKUM DAN


MEDIKOLEGAL
1.1 ASPEK HUKUM

Barang bukti dan penyitaan


Pasal 39 KUHAP
Yang dapat dikenakan penyitaan adalah:
a. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga diperoleh
dari tindak pidana atau sebagai hasil dari tindak pidana.
b. Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana untuk
mempersiapkannya.
c. Benda yang dipergunakan untuk menghalangi penyidikan tindak pidana.
d. Benda khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana.
e. Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan.1
Pasal 133 KUHAP
1. Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka,
keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia
berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman
atau dokter atau ahli lainnya.
2. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara
tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau
pemeriksaan mayat atau pemeriksaan bedah mayat.
3. Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit
harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan
diberi label yang memuat identitas mayat, dilakukan dengan diberi cap jabatan yang
dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.1
Adapun yang termasuk dalam kategori penyidik menurut KUHAP pasal 6 ayat (1) PP 27 tahun
1983 pasal 2 ayat (1) adalah pejabat Polisi Negara RI yang diberi wewenang khusus oleh undang
undang dengan pangkat serendah rendahnya Pembantu Letnan Dua, sedangkan penyidik
pembantu berpangkat serendah rendahnya Sersan Dua dalam PP yang sama disebutkan bahwa
bila penyidik tersebut adalah pegawai negeri sipil, maka kepangkatannya adalah serendah
rendahnya golongan II/b untuk penyidik dan II/a untuk penyidik pembantu. Bila disuatu
kepolisian sector tidak ada pejabat penyidik seperti diatas, maka Kepala Kepolisian sector yang
berpangkat Bintara dibawah pembantu letnan dua dikategorikan pula sebagai penyidik karena
jabatannya ( PP 27 th 1983 pasal 2 ayat(2)
Pasal 134 KUHAP
1. Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak
mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga
korban
2. Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menrangkan sejelas jelasnya tentang
maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan tersebut.
3. Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang
perlu diberitahu tidak ditemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 133 ayat (3) undang undang ini.1
Pasal 179 KUHAP
1. Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter
atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.
2. Semua ketentuan tersebut diatas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang memberikan
keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji akan
memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sebenar benarnya menurut
pengetahuan dalam bidang keahlianya.1

Penangkapan dan Penahanan


Pasal 17 KUHAP
Perintah penangkapan dilakukan terhadap seseorang yang diduga keras melakukan tindak pidana
berdasarkan bukti permulaan yang cukup.
Pasal 19 KUHAP
1)Penangkapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, dapat dilakukan untuk paling lama satu
hari.
2)Terhadap tersangka pelaku pelanggaran tidak diadakan penangkapan kecuali dalam hal ia telah
dipanggil .1

1.2 MEDIKOLEGAL

Bentuk Bantuan Dokter Bagi Peradilan dan Manfaatnya


Pasal 183 KUHAP
Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-
kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-
benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.1

Pasal 184 KUHAP

1 Alat bukti yang sah ialah

a keterangan saksi

b keterangan ahli

c surat

d petunjuk

e keterangan terdakwa.

2 Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan.1

Pasal 185 KUHAP


1) Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di sidang pengadilan

2) Keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah
terhadap perbuatan yang didakwakan kepadanya

3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak berlaku apabila disertai dengan suatu
alat bukti yang sah lainnya.

4) Keterangan beberapa saksi yang berdiri sendiri-sendiri tentang suatu kejadian atau keadaan
dapat digunakan sebagai suatu alat bukti yang sah apabila keterangan saksi itu ada
.hubungannya satu dengan yang lain sedemikian rupa, sehingga dapat membenarkan adanya
suatu kejadian atau keadaan tertentu.

5) Baik pendapat maupun rekaan, yang diperoleh dari hasil pemikiran saja, bukan merupakan
keterangan saksi.

6) Dalam menilai kebenaran keterangan seorang saksi, hakim harus dengan sungguh-sungguh
memperhatikan

a persesuaian antara keterangan saksi satu dengan yang lain

b persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti lain

c alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi untuk memberi keterangan yang tertentu

d cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yang pada umumnya dapat
mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu dipercaya.

7) Keterangan dari saksi yang tidak disumpah meskipun sesuai satu dengan yang lain tidak
merupakan alat bukti namun apabila keterangan itu sesuai dengan keterangan dari saksi yang
disumpah dapat dipergunakan sebagai tambahan alat bukti sah yang lain.1

Pasal 186 KUHAP

Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan.
Penjelasan : Keterangan ahli ini dapat juga sudah diberikan pada waktu pemeriksaan oleh
penyidik atau penuntut umum yang dituangkan dalam suatu bentuk laporan dan dibuat dengan
mengingat sumpah di waktu ia menerima jabatan atau pekerjaan.1

Pasal 187 KUHAP

Surat sebagaimana tersebut pada Pasal 184 ayat (1) huruf c, dibuat atas sumpah jabatan atau
dikuatkan dengan sumpah, adalah:

a berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat umum yang
berwenang atau yang dibuat di hadapannya, yang memuat keterangan tentang kejadian
atau keadaan yang didengar, dilihat atau yang dialaminya sendiri, disertai dengan alasan
yang jelas dan tegas tentang keterangannya itu

b surat yang dibuat menurut ketentuan peraturan perundang-undangan atau surat yang
dibuat oleh pejabat mengenal hal yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi
tanggung jawabnya dan yang diperuntukkan bagi pembuktian sesuatu hal atau sesuatu
keadaan

c surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya
mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dan padanya

d surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungannya dengan isi dari alat
pembuktian yang lain.1

Pasal 65 KUHAP
Tersangka atau terdakwa berhak untuk mengusahakan diri mengajukan saksi dan atau seseorang
yang memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang menguntungkan bagi
dirinya.1
Pasal 66 KUHAP
Tersangka atau terdakwa tidak dibebani kewajiban pembuktian.1
Pasal 180 KUHAP
(1) Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang
pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar
diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.

(2) Dalam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasihat hukum terhadap
hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hakim memerintahkan agar hal
itu dilakukan penelitian ulang.

(3) Hakim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan penelitian ulang
sebagaimana tersebut pada ayat (2).

(4) Penelitian ulang sebagaimana tersebut pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan oleh instansi
semula dengan komposisi personil yang berbeda dan instansi lain yang mempunyai
wewenang untuk itu.1

Rahasia Jabatan dan Pembuatan SKA / Visum et Repertum


Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 1960 tentang lafal sumpah dokter
"Saya bersumpah/berjanji bahwa: Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan
perikekemanusiaan;
Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang berhormat dan bersusila, sesuai dengan
martabat pekerjaan saya;
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena
keilmuan saya sebagai Dokter. dst.1
2.0 RIWAYAT MEDIS
Riwayat medis penting diambil tahu dalam menentukan sebab kematian .Pertanyaan atau
alloanamnesis bisa dijalankan ke atas orang-orang terdekat si mati seperti orang tuanya ,anak-
anak ,kakak adik ,suami atau isteri ,saudara-mara terdekat serta saksi yang berada di tempat
kejadian .Antara anamnesis umum yang bisa dipertanyakan adalah riwayat penyakit sekarang
(RPS) si korban ,riwayat penyakit dahulu (RPD) ,riwayat pengambilan obat-obatan ,riwayat
perawatan di rumah sakit .Atau jika tiada orang terdekat yang bisa dipertanyakan ,kita bisa
melakukan pertanyaan riwayat penyakit dan pengobatan kepada RS tempat korban pernah
dirawat sebelum ini.2

Jika berada di tempat kejadian ,kita harus mengumpulkan keterangan sebanyak mungkin tentang
saat kematian ,kapan terkahir kali ditemukan dalam keadaan sehat ,sebelum kejadian ini apakah
ia sehat-sehat saja .Berapa lama gejala timbul setelah makan/minum terakhir ,dan apa gejala-
gejalanya .Bila sebelumnya sudah sakit ,apa penyakitnya ,obat-obat apa yang diberikan dan
berapa banyak ,juga ditanyakan apakah apotik memberikan obat yang sesuai .Obat yang tersisa
dihitung jumlahnya .Terus ,dipertanyakan bagaimana keadaan emosi korban tersebut sebelumnya
dan apak pekerjaan korban ,sebab mungkin saja racun diambil dari tempat ia bekerja atau
mengalami industrial poisoning .2

Hasil dari anamnesis skenario ini , ,ternyata setelah dianamnesis anak si mati ,mereka pengidap
hipertensi ,dan pada riwayat pengobatan ,obat yang dikonsumsi ialah captopril .Ayahnya
mempunyai kebiasaan olahraga yaitu suka lari pagi mulai pukul 8.00 pagi .Kedua orang tua si
anak juga sering masuk tidur sekitar pukul 10.00 malam .Mereka akan minum air putih sebelum
tidur dan mengkonsumsi obat captopril .Kejadian disadari oleh si anak pada jam 8.00 pagi karena
ayahnya tidak bangun untuk lari pagi .
3.0 PEMERIKSAAN
3.1 Pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara (TKP)

Pemeriksaan di TKP penting untuk membantu penentuan penyebab kematian dan menentukan
cara kematian .Pemeriksaan harus ditujukan untuk menjelaskan apakah mungkin orang itu mati
akibat keracunan ,misalnya dengan memeriksa obat ,apakah ada sisa obat atau
pembungkusnya .Bila terdapat muntahan ,apakah berbau fosfor (bau bawang putih) ,bagaimana
sifat muntahan ,dan warna muntahan .Dilihat apakah terdapat gelas atau alat minum lain ,atau
ada surat perpisahan /peninggalan jika merupakan kasus bunuh diri .2,3

Terus ,dilakukan pengumpulan barang bukti .Kumpulkan obat-obatan dan pembungkusnya


.Muntahan harus diambil dengan kertas saring dan disimpan dalam toples .periksa adanya etiket
dari apotik dan jangan lupa untuk memeriksa tempat sampah .Pada pemeriksaan luar ,yang harus
dilakukan adalah mengenalpasti bau sekeliling ,melakukan penekanan dada mayat dan
menentukan apakah ada bau-bau yang tidak biasa keluar dari hidung atau mulut .Terus dilihat
dan dicatat pakaian ,lebam mayat ,adanya kelainan di tempat masuknya racun ,perubahan kulit
,kuku ,rambut dan sklera .2,3

Pemeriksaan pada skenario

Hasil dari anamnesis anak kedua korban ,beliau mula menyedari saat kejadian apabila
sadar ayahnya tidak bangun pada pukul 8.00 pagi untuk lari pagi .Ini berarti ,si suami adalah
seseorang yang sangat menjaga kesehatannya .Apabila ditanya kebiasaan kedua orang tuanya
setiap hari ,beliau mengatakan kedua orang tuanya sering masuk tidur sekitar pukul 10 malam
.Dan sebelum tidur ,orang tuanya akan mengkonsumsi obat anti-hipertensi yaitu captopril karena
mereka pengidap hipertensi dan minum air putih .Setelah si anak melaporkan kejadian kepada
ketua RT ,dokter dan polisi datang ke rumah pada pukul 9.00 pagi .Pada kasus ini ,dapat
diduga ,ianya satu cara kematian yang tidak wajar .

Pada skenario keracunan sianida ini ,posisi kedua mayat ditemui berbaring di atas tempat
tidur .Di mana posisi tangan si suami memegang leher dan istrinya pula memegang tangan
suaminya .Di samping tempat tidur ,ditemukan adanya dua gelas berisi air putih yang sudah
tinggal separuh menandakan kedua korban ada meminumnya sebelum meninggal dunia.Di dalam
kamar itu juga terdapat dispenser air yang merupakan sumber air minum kedua korban sebelum
tidur .Perlu dilakukan pemeriksaan toksikologi pada gelas dan dispenser air untuk mengetahui
jika ada zat atau bahan racun kimiawi .Kamar terkunci dari dalam saat dipertanyakan kepada
anak korban .Ini berarti ,kejadian ini terjadi saat kedua-duanya lagi tidur dan terbangun akibat
gejala keracunan .

Di lantai ,tepi dari tempat tidur ,ditemukan muntahan berwarna putih kekuningan .Untuk
itu ,perlu diambil sampel muntahannya untuk pemeriksaan lanjut .Juga dicium bau muntahan
tersebut ,di mana pada keracunan sianida ini ,terbau amandel .Selain itu ditemukan obat anti
hipertensi di samping tempat tidur korban ,di mana mungkin korban mengkonsumsi obat
bersama air putih sebelum tidur .Perlu dicatat nama obatnya, indikasi obat , jumlah obat yang
tersisa, efek yang mungkin dapat ditimbulkan pada pemakaian obat tersebut, untuk mengetahui
apakah ada kemungkinan korban meninggal akibat konsumsi obat-obat tersebut.

Mayat dan benda bukti biologis/ medis, termasuk obat atau racun, dikirimkan ke instalasi
kedokteran forensik atau ke RS umum setempat untuk pemeriksaan lanjutan. Apabila tidak
tersedia sarana pemeriksaan labolatorium forensik, benda bukti dapat dikirim ke laboratorium
kepolisian atau ke bagian kedokteran forensik. Benda bukti bukan biologis dapat langsung
dikirim ke laboratorium kriminal/ forensik kepolisisan daerah setempat.

4.0 TANATOLOGI
4.1 Pemeriksaan Luar Jenazah

Untuk skenario keracunan sianida ini ,yakni pada pemeriksaan luar jenazah ,tercium bau
amandel yang patognomonik untuk keracunan CN ,tercium dengan cara menekan dada mayat
sehingga akan keluar gas dari mulut dan hidung .Bau tersebut harus cepat dapat ditentukan
karena indra pencium kita cepat teradaptasi sehingga tidak dapat membaui bau khas tersebut .
Sianosis terjadi pada bibir dan wajah ,busa keluar dari mulut dan lebam mayat berwarna merah
terang karena darah vena kaya akan oksi-Hb . Posisi tangan kanan mayat laki-laki memegang
dada, sedangkan pada mayat perempuan ditemukan tangan kanan memegang tangan kiri mayat
laki-laki. Pada mayat perempuan terjadi cadaveric spasme pada tangan kanan. Terus ,terjadi
penurunan suhu pada kedua mayat dengan suhu mayat 20 oC. Tidak ditemukan tanda kekerasan
pada kedua mayat. Terjadi perubahan pada mata kedua mayat yaitu kornea mata menjadi keruh,
tepi retina dan batas diskus akan sangat kabur. Masih belum terjadi pembusukan pada kedua
mayat .2,3

4.2 Pemeriksaan Dalam Bedah Jenazah

Tercium bau amandel yang khas waktu membuka rongga dada ,perut dan otak serta lambung
(bila racun melalui mulut) .Darah ,otot dan penampang organ tubuh dapat berwarna merah terang
.Selanjutnya ,hanya ditemukan tanda-tanda asfiksia pada organ organ tubuh .

Pada korban yang menelan garam alkali sianida ,dapat ditemukan kelainan pada mukosa
lambung beupa korosi dan berwarna merah kecoklatan karena terbentuk hematin alkali dan pada
perabaan mukosa licin seperti sabun .Korosi dapat mengakibatkan perforasi lambung yang dapat
terjadi antemortal atau postmortal .2,3
5.0 TOKSIKOLOGI
5.1 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan dan diperhatikan jika ada kemungkinan terjadinya
keracunan sianida.Di mana dapat dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan seperti di bawah ini:

a. Uji kertas saring


Kertas saring dicelupkan ke dalam larutan asam pikrat jenuh, biarkan hingga menjadi
lembab. Teteskan satu tetes isi lambung atau darah korban, diamkan sampai agak mengering,
kemudian teteskan Na2CO3 10% 1 tetes. Uji (+ve) bila terbentuk warna ungu.
Kertas saring dicelupkan ke dalam larutan HJO3 1%, kemudian ke dalam larutan kanji
1% dan dikeringkan. Setelah itu kertas saring dipotong-potong seperti kertas lakmus. Caranya
dengan membasahi kertas dengan ludah di bawah lidah. Uji positif bila warna berubah menjadi
warna iru. Hasil uji berwarna biru muda meragukan sedangkan bila warna tidak berubah (merah
muda) berarti tidak terdapat keracunan.2,3
Kertas saring dicelupkan dalam larutan KCl, dikeringkan dan dipotong-potong kecil.
Kertas tersebut dicelupkan ke dalam darah korban, bila positif maka warna akan beubah menjadi
merah ternag karena terbentuk sianmethemoglobin.

b. Reaksi Schonbein-Pagenstencher (Reaksi Guajacol)


Masukkan 50 mg isi lambung/ jaringam ke dalam botol Erlenmeyer. Kertas saring
(panjang 3-4 cm, lebar 1-2 cm) dicelupkan ke dalam larutan guajacol 10% dalam alkohol,
keringkan. Lalu celupkan ke dalam larutan 0,1% CuSO4 dalam air dan kertas saring
digantungkan diatas jaringan dalam botol. Bila isi lambung alkals, ditambahkan asam tetrat yang
dipakai untuk mengasamkan, agar KCN mudah terurai. Botol tersebut dihangatkan. Bila hasil
reaksi positif, akan terbentuk warna biru hijau pada kertas saring. Reaksi ini tidak spesifik, hasil
positif semu didapatkan bila isi lambung mengandung klorin, nitrogen oksida atau ozon,
sehingga reaksi ini hanya untuk skrining.2,3
c. Reaksi Prussian Blue (Biru Berlin)
Isi lambung/jaringan didestilasi dengan destilatro. 5 ml destilat + 1 ml NaOH 50% + 3
tetes FeSO4 10% rp + 3 tetes FeCl3 5%, panaskan sampai hampir mendidih, lalu dinginkan dan
tambahkan HCl pekat tetes demi tetes samapi terbentuk endapan Fe(OH)3, teruskan sampai
endapan larut kembali dan berbentuk biru berlin.2,3

d. Cara Gettler Goldbaum


Dengan menggunakan 2 buah piringan dan diantara kedua piringan dijepitkan kertas
saring Whatman No.50 yang digunting sebesar flange. Kertas saring dicelupkan ke dalam larutan
FeSO4 10% rp selama 5 menit, keringkan lalu celupkan ke dalam larutan NaOH 20% selama
beberapa detik. Letakan dan jepitkan kertas saring diantara kedua flange. Panaskan bahan dan
salurkan uap yang terbentuk hingga melewati kertas saring reagensia antara ke dua flange. Hasil
positif bila terjadi perubahan warna pada kertas saring menjadi biru.2,3

6.0 VISUM ET REPERTUM


1. Visum et Repertum mayat Laki-Laki 4

Bagian Ilmu Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Terusan Arjuna No.6 Jakarta 11510

Nomor : 4567-SK III/3456/2-12 Jakarta, 4 Januari


2012
Lamp : Satu sampul tersegel---------------------------------------------------------------------------
Perihal: Hasil Pemeriksaan Pembedahan atas jenazah Tn. Hartawan----------------------------
Projustitia
Visum Et Repertum

Yang bertanda tangan di bawah ini, Cetiga, dokter ahli kedokteran forensik pada Bagian
Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta,
menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Resort Polisi Jakarta Barat No. Pol:
B/678/VR/XII/12/Serse tertanggal 4 Januari 2012, maka pada tanggal empat januari dua ribu dua
belas, pukul sembilan Waktu Indonesia bagian Barat, bertempat di ruang bedah jenazah Bagian
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana telah melakukan pemeriksaan
atas jenazah yang menurut surat permintaan tersebut adalah:

Nama : Tn. Hartawan--------------------------------------------------------------------


Jenis kelamin : Laki-laki-------------------------------------------------------------------------
Umur : 63 tahun-------------------------------------------------------------------------
Kebangsaan : Indonesia------------------------------------------------------------------------
Agama : Kristen---------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : Pengusaha-----------------------------------------------------------------------
Alamat : Jalan Tanjung Duren Raya No 112, Jakarta Barat-------------------------

Hasil Pemeriksaan
I. Pemeriksaan Luar

1. Mayat tidak diberi label, tidak ditutup, dan tidak dibungkus.------------------------------.


2. Mayat berpakaian sebagai berikut:--------------------------------------------------------------
a. Baju dan celana piyama lengan panjang berwarna putih bergaris-garis warna biru,
ukuran L dengan satu buah saku pada bagian dada kiri, yang kosong.----------------
b. Celana dalam dari kaus warna putih, merek Calvin Klein, ukuran XL.---------------
3. Tidak ditemukan perhiasan pada tubuh korban.-----------------------------------------------
4. Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh, sukar dilawan. Lebam mayat terdapat di daerah
punggung, berwarna merah terang, tidak pucat bila ditekan. Terjadi penurunan suhu
tubuh mayat menjadi 20oC, dan ditemukan sianosis pada wajah dan bibir. Tidak ada
tanda- tanda pembusukan, adiposera dan mumifikasi.-----------------------------------
5. Mayat adalah seorang laki-laki bangsa Indonesia, umur 63 tahun, kulit berwarna putih,
gizi baik, panjang badan seratus tujuh puluh sentimeter dan berat badan tujuh puluh lima
kilogram.------------------------------------------------------------------------------
6. Rambut kepala berwarna hitam sedikit beruban dengan panjang 5 cm. Alis berwarna
hitam sedikit beruban dengan panjang 4 cm.--------------------------------------------------
7. Kelopak mata terbuka 1 cm. kornea mata menjadi keruh, tepi retina dan batas diskus akan
sangat kabur.---------------------------------------------------------------------------------
8. Hidung mancung. Kedua daun telinga berbentuk biasa.-------------------------------------
9. Mulut terbuka 1 cm. Kedua bibir berbentuk biasa. Gigi geligi lengkap.-------------------
10. Dari lubang hidung, telinga, dan lubang tubuh lainnya tidak keluar apa-apa Pada lubang
mulut ditemukan busa.-------------------------------------------------------------------
11. Alat kelamin berbentuk biasa tidak menunjukkan kelainan. Lubang dubur berbentuk
biasa tidak menunjukkan kelainan.--------------------------------------------------------------
12. Tidak ditemukan tanda kekerasan---------------------------------------------------------------

II. Pemeriksaan dalam (bedah jenazah)


13. Jaringan lemak bawah kulit daerah dada dan perut berwarna kuning kecoklatan, tebal di
daerah dada lima millimeter sedangkan di daerah perut sebelas sentimeter. Otot-otot
berwarna coklat dan cukup tebal.----------------------------------------------------------
14. Sekat rongga badan sebelah kanan setinggi sela iga keempat dan yang kiri setinggi sela
iga kelima.-------------------------------------------------------------------------------------
15. Jaringan bawah kulit daerah leher dan otot leher menunjukkan warna merah terang.--
16. Dinding rongga perut tampak licin, berwarna merah terang. Dalam rongga perut tidak
terdapat darah maupun cairan. Tirai usus tampak menutupi sebagian besar usus.--------
17. Lidah berwarna merah terang, perabaan kaku, tidak terdapat bekas gigitan maupun
resapan darah. Tonsil berwarna merah terang, membesar dan penampangnya. Kelenjar
gondok berwarna merah terang, membesar.---------------------------------------------------
18. Batang tenggorok dan cabangnya terdapat busa, berwarna putih.--------------------------
19. Kerongkongan terdapat lendir , selaput lendirnya berwarna putih.-------------------------
20. Paru kanan terdiri dari tiga baga, berwarna merah terang dan lebih padat, terdapat bercak-
bercak perdarahan. Penampangnya tampak berwarna merah terang.--------------
Paru kiri terdiri dari dua baga, berwarna merah terang dan lebih padat. Penampangnya
tampak berwarna merah terang. Berat paru kiri enam ratus gram dan yang kanan enam
ratus gram.-----------------------------------------------------------------------------------------
21. Jantung tampak sebesar tinju kanan mayat. Selaput luar jantung tampak licin, terdapat
bintik perdarahan.-----------------------------------------------------------------------
Katup jantung tidak menunjukkan kelainan. Tebal otot bilik jantung kanan empat
millimeter dan yang kiri dua belas millimeter. Otot putting cukup tebal. Pembuluh nadi
jantung tidak tersumbat dan dindingnya tidak menebal. Sekat jantung tidak menunjukkan
kelainan. Berat jantung tiga ratus gram.---------------------------------------
22. Hati berwarna merah terang, permukaanya rata, tepinya tajam dan perabaan padat.
Penampang hati berwarna merah terang gambaran hati tampak jelas. Berat hati adalah
seribu dua ratus gram.-----------------------------------------------------------------------------
23. Kandung empedu berisi cairan berwarna hijau coklat, selaput lendirnya berwarna hijau
seperti beludru. Saluran empedu tidak menunjukkan penyumbatan.----------------
24. Limpa berwarna merah terang, permukaannya keriput dan perabaan padat.
Penampangnya berwarna merah terang dengan gambaran limpa jelas. Berat limpa seratus
sepuluh gram.-----------------------------------------------------------------------------
25. Lambung kosong.pada mukosa lambung terdapat luka berwarna merah kecoklatan,
perabaan mukosa licin, seperti sabun. Usus dua belas jari, usus halus dan usus besar tidak
menunjukkan kelainan.---------------------------------------------------------------------
26. Anak ginjal kanan berbentuk kacang merah dan yang kiri berbentuk kacang merah.----
Berat anak ginjal kanan dan kiri delapan gram.-----------------------------------------------
27. Ginjal kanan dan kiri bersimpai lemak tipis. Simpai ginjal kanan dan kiri tampak rata dan
licin, berwarna merah terang. Berat ginjal kanan Sembilan puluh gram dan yang kiri
seratus gram. Penampang ginjal menunjukkan gambaran yang jelas berwarna merah
terang, piala ginjal dan saluran kemih tidak menunjukkan kelainan.--------------
28. Kandung kencing berisi cairan berwarna kekuningan dan selaput lendirnya berwarna
putih, tidak menunjukkan kelainan.-------------------------------------------------------------
29. Kulit kepala bagian dalam bersih. Tulang tengkorak utuh. Selaput keras otak tidak
menunjukkan kelainan. Tidak terdapat perdarahan di atas maupun di bawah selaput keras
otak. Permukaan otak besar menunjukkan gambaran lekuk otak yang biasa, tidak terdapat
perdarahan. Penampang otak besar tidak menunjukkan kelainan. Otak kecil dan batang
otak tidak menunjukkan perdarahan baik pada permukaan maupun
penampangnya.------------------------------------------------------------------------------------
Kesimpulan
Pada mayat laki-laki ini ditemukan lebam mayat berwarna merah terang di daerah punggung,
terjadi sianosis (kebiruan) pada wajah dan bibir, tercium bau amandel dengan cara menekan dada
mayat.--------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebab mati orang ini adalah keracunan sianida yang mengakibatkan hipoksia (sulit
bernapas).----------------------------------------------------------------------------------------------------
Demikianlah visum et repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya
dan dengan mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara
Pidana.--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dokter yang memeriksa,

dr. Cetiga
NIP 13020040045

2. Visum et Repertum mayat Perempuan 4

Bagian Ilmu Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Terusan Arjuna No.6 Jakarta 11510

Nomor : 4567-SK III/3456/3-12 Jakarta, 4 Januari


2012
Lamp : Satu sampul tersegel---------------------------------------------------------------------------
Perihal: Hasil Pemeriksaan Pembedahan atas jenazah Ibu Elizabeth-------------------------

Projustitia
Visum Et Repertum

Yang bertanda tangan di bawah ini, Priscilia, dokter ahli kedokteran forensik pada Bagian
Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta,
menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Resort Polisi Jakarta Barat No. Pol:
B/678/VR/XII/12/Serse tertanggal 4 Januari 2012, maka pada tanggal empat januari dua ribu dua
belas, pukul sembilan Waktu Indonesia bagian Barat, bertempat di ruang bedah jenazah Bagian
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana telah melakukan pemeriksaan
atas jenazah yang menurut surat permintaan tersebut adalah:

Nama : Ibu Elizabeth--------------------------------------------------------------------


Jenis kelamin : Perempuan----------------------------------------------------------------------
Umur : 59 tahun-------------------------------------------------------------------------
Kebangsaan : Indonesia------------------------------------------------------------------------
Agama : Kristen---------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga-------------------------------------------------------------
Alamat : Jalan Tanjung Duren Raya No 112, Jakarta Barat-------------------------

Hasil Pemeriksaan

I. Pemeriksaan Luar
1. Mayat tidak diberi label, tidak ditutup, dan tidak dibungkus.-------------------------------
2. Mayat berpakaian sebagai berikut:--------------------------------------------------------------
a. Baju dan celana piyama lengan panjang berwarna putih berbunga-bunga warna pink,
ukuran M dengan dua buah saku pada bagian pinggang kanan dan kiri, yang
kosong.-----------------------------------------------------------------------------------------
b. Celana dalam dari kaus warna putih, merek Wacoal, ukuran M.-----------------------
c. Bra berwarna putih, merek Wacoal, ukuran 34B.----------------------------------------
3. Tidak ditemukan perhiasan pada tubuh korban.-----------------------------------------------
4. Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh, sukar dilawan. Lebam mayat terdapat di daerah
punggung, berwarna merah terang, tidak pucat bila ditekan. Terjadi penurunan suhu
tubuh mayat menjadi 20oC, dan ditemukan sianosis pada wajah dan bibir. Tidak ada
tanda- tanda pembusukan, adiposeram dan mumifikasi.--------------------------------
5. Mayat adalah seorang perempuan bangsa Indonesia, umur 59 tahun, kulit berwarna putih,
gizi baik, panjang badan seratus lima puluh delapan sentimeter dan berat badan lima
puluh kilogram.------------------------------------------------------------------------------
6. Rambut kepala panjang, lurus berwarna hitam sedikit beruban dengan panjang 30 cm.
Alis berwarna hitam sedikit beruban dengan panjang 4 cm.---------------------------------
7. Kelopak mata tertutup. Kornea mata menjadi keruh, tepi retina dan batas diskus akan
sangat kabur.---------------------------------------------------------------------------------------
8. Hidung mancung. Kedua daun telinga berbentuk biasa.-------------------------------------
9. Mulut tertutup. Kedua bibir berbentuk biasa. Gigi geligi lengkap.-------------------------
10. Dari lubang hidung, telinga, dan lubang tubuh lainnya tidak keluar apa-apa Pada lubang
mulut ditemukan busa.-------------------------------------------------------------------
11. Alat kelamin berbentuk biasa tidak menunjukkan kelainan. Lubang dubur berbentuk
biasa tidak menunjukkan kelainan.--------------------------------------------------------------
12. Tidak ditemukan tanda kekerasan---------------------------------------------------------------

II. Pemeriksaan dalam (bedah jenazah)


13. Jaringan lemak bawah kulit daerah dada dan perut berwarna kuning kecoklatan, tebal di
daerah dada lima millimeter sedangkan di daerah perut sebelas sentimeter. Otot-otot
berwarna coklat dan cukup tebal.--------------------------------------------------
14. Sekat rongga badan sebelah kanan setinggi sela iga keempat dan yang kiri setinggi sela
iga kelima.-----------------------------------------------------------------------------------
15. Jaringan bawah kulit daerah leher dan otot leher menunjukkan warna merah terang.-
16. Dinding rongga perut tampak licin, berwarna merah terang. Dalam rongga perut tidak
terdapat darah maupun cairan. Tirai usus tampak menutupi sebagian besar
usus.------------------------------------------------------------------------------------------------
17. Lidah berwarna merah terang, perabaan kaku, tidak terdapat bekas gigitan maupun
resapan darah. Tonsil berwarna merah terang, membesar dan penampangnya. Kelenjar
gondok berwarna merah terang, membesar.---------------------------------------
18. Batang tenggorok dan cabangnya terdapat busa, berwarna putih.-------------------------
19. Kerongkongan terdapat lendir , selaput lendirnya berwarna putih.-----------------------
20. Paru kanan terdiri dari tiga baga, berwarna merah terang dan lebih padat, terdapat
bercak-bercak perdarahan. Penampangnya tampak berwarna merah terang.------------
Paru kiri terdiri dari dua baga, berwarna merah terang dan lebih padat. Penampangnya
tampak berwarna merah terang. Berat paru kiri enam ratus gram dan yang kanan enam
ratus gram.-------------------------------------------------------------------
21. Jantung tampak sebesar tinju kanan mayat. Selaput luar jantung tampak licin, terdapat
bintik perdarahan.----------------------------------------------------------------------
Katup jantung tidak menunjukkan kelainan. Tebal otot bilik jantung kanan empat
millimeter dan yang kiri dua belas millimeter. Otot putting cukup tebal. Pembuluh nadi
jantung tidak tersumbat dan dindingnya tidak menebal. Sekat jantung tidak
menunjukkan kelainan. Berat jantung tiga ratus gram.-------------------------------------
22. Hati berwarna merah terang, permukaanya rata, tepinya tajam dan perabaan padat.
Penampang hati berwarna merah terang gambaran hati tampak jelas. Berat hati adalah
seribu dua ratus gram.-------------------------------------------------------------------
23. Kandung empedu berisi cairan berwarna hijau coklat, selaput lendirnya berwarna hijau
seperti beludru. Saluran empedu tidak menunjukkan penyumbatan.---------------
24. Limpa berwarna merah terang, permukaannya keriput dan perabaan padat.
Penampangnya berwarna merah terang dengan gambaran limpa jelas. Berat limpa
seratus sepuluh gram.----------------------------------------------------------------------------
25. Lambung kosong.pada mukosa lambung terdapat luka berwarna merah kecoklatan,
perabaan mukosa licin, seperti sabun. Usus dua belas jari, usus halus dan usus besar
tidak menunjukkan kelainan.-------------------------------------------------------------------
26. Anak ginjal kanan berbentuk kacang merah dan yang kiri berbentuk kacang merah.--
Berat anak ginjal kanan dan kiri delapan gram.----------------------------------------------
27. Ginjal kanan dan kiri bersimpai lemak tipis. Simpai ginjal kanan dan kiri tampak rata
dan licin, berwarna merah terang. Berat ginjal kanan Sembilan puluh gram dan yang kiri
seratus gram. Penampang ginjal menunjukkan gambaran yang jelas berwarna merah
terang, piala ginjal dan saluran kemih tidak menunjukkan kelainan.-
28. Kandung kencing berisi cairan berwarna kekuningan dan selaput lendirnya berwarna
putih, tidak menunjukkan kelainan.-----------------------------------------------------------
Kulit kepala bagian dalam bersih. Tulang tengkorak utuh. Selaput keras otak tidak
menunjukkan kelainan. Tidak terdapat perdarahan di atas maupun di bawah selaput
keras otak. Permukaan otak besar menunjukkan gambaran lekuk otak yang biasa, tidak
terdapat perdarahan. Penampang otak besar tidak menunjukkan kelainan. Otak kecil dan
batang otak tidak menunjukkan perdarahan baik pada permukaan maupun
penampangnya.------------------------------------------------------------------------------------

Kesimpulan

Pada mayat perempuan ini ditemukan lebam mayat berwarna merah terang di daerah punggung,
terjadi sianosis (kebiruan) pada wajah dan bibir, tercium bau amandel dengan cara menekan dada
mayat, dan terdapat cadaveric spasme (kekakuan otot) pada tangan kanan mayat yang memegang
tangan kiri mayat laki-laki.---------------------------------------------------

Sebab mati orang ini adalah keracunan sianida yang mengakibatkan hipoksia (sulit
bernapas).----------------------------------------------------------------------------------------------------
Demikianlah visum et repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya
dan dengan mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara
Pidana.-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dokter yang memeriksa,

dr. Cetiga

NIP 13020040045

7.0 INTERPRETASI TEMUAN


Pemeriksaan luar
1. Terjadi sianosis pada bibir dan wajah kedua korban
2. Tercium bau amandel dari hidung dan mulut
3. Penurunan suhu sehingga 200C
4. ditemukan lebam mayat berwarna merah terang di daerah punggung ,dan apabila dilakukan
penekanan ,lebam mayat tidak memucat .Menandakan korban mengalami keracunan saat
kematian .
5. Ditemukan kaku mayat yang sukar dilawan .Ini menandakan kaku mayat yang komplit ,atau
dapat diduga waktu kematian melebihi lapan jam
6. Ditemukan cadaveric spasm pada tangan kanan jenazah perempuan yang memegang erat
tangan suaminya
7. Perubahan kornea menjadi keruh . Ini menandakan bahwa sudah terjadi 10-12 jam pasca mati.
Dan terdapat pula tepi retina dan batas diskus yang sangat kabur. Ini menandakan sudah terjadi
7-10 jam pasca mati.

Pemeriksaan dalam
Tercium bau amandel yang khas pada waktu membuka rongga dada, perut, otak, serta lambung.
Darah, otot, dan penampang organ tubuh dapat berwarna merah terang.Ditemukan tanda-tanda
asfiksia pada organ-organ tubuh.2,3

Pemeriksaan Laboratorium
Uji kertas saring: berwarna ungu.
Reaksi Schonbein-Pagenstecher: berwarna biru-hijau. Yang menunjukkan pada kedua
jenazah terjadi keracunan sianida2

8.0 ASURANSI JIWA


1. Asuransi Jiwa Meninggal atau Ketidakmampuan Tetap

Dalam hal Meninggal atau ketidakmampuan Tetap, santunan sebesar Saldo Hutang Anda.

2. Asuransi Ketidakmampuan Sementara

Dalam hal ketidakmampuan sementara, santunan sebesar pembayaran minimum bulanan


(minimum payment) anda pada hari ke-31 anda dirawat di RS, pembayaran dilakukan
setiap bulan terus menerus sampai maksimum 12 bulan.

Manfaat-manfaat

Manfaat-manfaat berikut ini dibayarkan jika memenuhi ketentuan ketentuan dan syarat-syarat.

1. Manfaat Meninggal

Dalam hal meninggal , maka penanggung akan membayarkan saldo terhutang kartu kredit
pada tanggal meninggal tertanggung sampai dengan nilai maksimum yang telah
ditentukan. Sakit yang dipertanggungkan di bawah program asuransi ini adalah sakit yang
diderita oleh tertanggung setelah tertanggung dipertanggungkan di bawah program
asuransi ini untuk masa paling sedikitnya 30 hari setelah tanggal berlakunya asuransi.5
2. Manfaat Ketidakmampuan Sementara
Jika tertanggung tidak dapat melakukan pekerjaan apapun yang sesuai dengan pendidikan
dan pengalamannya sedikitnya 30 hari berturut-turut karena sakit atau kecelakaan dan
dirawat di rumah sakit, maka pada hari ke-31 .Perusahaan akan membayar tagihan
minimum bulanan yang telah jatuh tempo untuk kartu kredit yang dipertanggungkan.
Pembayaran akan dilakukan setiap bulan terus menerus sampai maksimum 12 bulan atau
hingga nilai maksimum yang telah ditentukan, selama tertanggung masih dalam kondisi
ketidakmampuan sementara.

3. Manfaat Ketidakmampuan Tetap


Penanggung akan membayarkan saldo terhutang kartu kredit sampai dengan nilai
maksimum yang telah ditentukan.

Ketentuan Umum

1. Batasan Usia

Batas usia masuk untuk asuransi ini adalah minimal 18 Tahun dan maksimal 65 tahun
Manfaat-manfaat tidak akan dibayarkan apabila Tertanggung mancapai usia 65 tahun.

Pembayaran Manfaat

-Semua Manfaat dibayarkan oleh penanggung kepada kami untuk kemudian dipergunakan
terhadap kewajiban fasilitas kartu kredit anda.

Dengan diterimanya pembayaran manfaat-manfaat tersebut oleh kami, penanggung dibebaskan


dari semua klaim yang timbul.5
Mulai berlaku asuransi

-Tanggal mulai berlakunya perlindungan asuransi tercantum pada sertifikat.

Batasan Pembayaran Manfaat

1. Manfaat ketidakmampuan sementara tidak akan dibayarkan untuk masa 30 hari pertama
dari setiap masa ketidakmampuan sementara
2. Manfaat meninggal akan dibayarkan dalam jangka waktu 14 hari setelah penanggung
menerima klaim.
3. Jumlah manfaat yang dibayarkan sesuai dengan sertifikat dan polis asuransi sejenisnya.
4. Jika satu kejadian memungkinakan tertanggung untuk memperoleh lebih dari satu
manfaat, maka hanya satu manfaat yang akan dibayarkan, yaitu manfaat tertinggi yang
memungkinkan

Premi

1. Perlindungan asuransi sebagaimana yang dimaksud dalam sertifikat ini tidak akan
berlaku dan manfaat-manfaat tidak akan dibayarkan oleh penanggung kecuali apabila
premi telah dibayarkan oleh kami pada penanggung sebelum tanggal jatuh tempo dimana
pemabyaran itu harus dilakukan.
2. Pembayaran atas sejumlah premi yang dikenakan atas fasilitas kartu kredit/ready cash
anda sesuai dengan sertifikat ini akan dibayarkan oleh kami kepada penanggung pada
akhir setiap bulan. Kami tidak akan melanjutkan pembayaran premi anda kepada
penanggung dalam hal anda belum membayar jumlah minimal pembayaran bulanan
(Minimum Amount Due) periode lalu dan jumlah lainnya yang harus anda bayarkan pada
BRI pada tanggal dimana pembayaran itu jatuh tempoh.
3. Premi yang dibayarkan sesuai dengan asuransi anda berdasarkan saldo hutang yang
tercantum dalam lembar penagihan bulanan Fasilitas Kartu Kredit / Ready Cash anda
adalah sebesar 0,235% untuk kartu standard dan Gold serta 0,375% untuk kartu Platinum
dari saldo terhutang pada tagihan kartu kredit setiap bulannya.
4. Penanggung dapat merubah tingkat premi yang disepakati oleh dan di antara penanggung
dan kami sewaktu-waktu, dana akan diberitahukan kepada anda 1 bulan sebelum
perubahan tersebut berlaku.5

Tanggal berakhirnya asuransi

Perlindungan asuransi sebagaimana dimaksud dalam sertifikat ini akan berakhir pada saat:

1. Berakhirnya atau ditutupnya kartu kredit; atau


2. Kegagalan pembebanan premi melalaui kartu kredit pada saat jatuh tempo ; atau
3. Tertanggung meninggal dunia atau menderita ketidak mampuan tetap; atau
4. Tertanggung mencapai usia 65 tahun ;atau
5. Tertanggung membatalkan program asuransi ini atau ;
6. Perusahaan membatalkan program asuransi ini karena adanya pernyataan yang salah atau
adanya pemalsuan dalam pengajuan klaim.

Prosedur pengajuan klaim

Manfaat-manfaat sesuai dengan sertifikat, tidak akan dibayarkan kecuali hal-hal tersebut
dibawah ini terpenuhi ;

1. Anda menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada kami selambat-lambatnya


dalam kurun waktu 30 hari setelah terjadinya peristiwa yang menimbulkan adanya suatu
manfaat.
2. Anda melengkapi formulir kalim yang disediakan tanpa dipungut biaya (gratis) oleh
penanggung sebgai bukti yang diyakini penanggung untuk mendukung klaim yang
diajukan dengan ketentuan bahwa mengenai dipertanggungkannya anda dalam
perlindungan asuransi sebagaimana dimaksud dalam sertifikat, cukup dibuktikan dengan
dokumen-dokumen sebagai berikut :
1. Sertifikat asuransi dan ;
2. Lembar penagihan yang memuat tagihan dan pembayaran premi anda.
3. Anda menjalani pemeriksaan kesehatan kapan saja oleh seorang dokter yang sah dan
berkualifikasi yang ditujuk oleh penanggung (apabila dipersyaratkan oleh penanggung)
biaya pemeriksaan kesehatan dimana ditanggung oleh penanggung.
4. Anda menjalani setiap pemeriksaan kesehatan yang direkomendasikan oleh dokter yang
sah an berkualifikasi, dan dalam hala mana dianggap layak bagi anda untuk
menjalaninya, apabila dipersyaratkan oleh penanggung.
5. Anda menyerahkan bukti usia anda apabila dianggap perlu oleh penanggung.
6. Menjalani autopsi jika dianggap perlu oleh penanggung, selama tidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku, biaya autopsi dimana ditanggung oleh penanggung.

Bukti saldo hutang

Dalam menentukan jumlah atas suatu manfaat, penanggung berhak berpedoman pada setiap
lembar penagihan tertulis yang telah ditanda tangani untuk dan atas nama BRI oleh seorang
pejabat penanggung jawab sejumlah saldo hutang anda atau sejumlah pembayaran minimum
bulanan (minimum payment) .5

Pengecualian

Manfaat-manfaat sesuai dengan sertifikat tidak akan dibayarkan apabila peristiwa, yang
menimbulkan suatu manfaat disebabkan oleh :

1. Santunan meninggal dunia atau sakit karena kecelakaan.


1. Tindakan bunuh diri, percobaan bunuh diri / gila / hilang ingatan atau melukai diri
sendiri.
2. Tindak kejahatan yang dilakukan oleh pihak yang berkepentingan dalam asuransi.
2. Santunan ketidakmamouan sementara dan ketidakmampuan tetap.
1. Pengaruh alkohol dan obat-obatan, kecuali bahwa obat tersebut digunakan atas
petunuk dokter dan bukan dalam hubungan dengn uoaya perwatan kencandan
obat.
2. Terinfeksi HIV, aids, ARC dan segala yang berkaitan dengan akibatnya.
3. Sema yang berkitan dengan kehamilan melhairkan, keguguran dan semua
komplikasi nya
4. Penyakit bawaan sejak lahir.
5. Penyakit-penyakit dibawah in jika yang sudah diderita oleh tertanggung dalam
jangka waktu 6 bulan sebelum tanggal berlakunya asuransi kecuali jika
tertanggung telah dipertanggungkan dibawah program asuransi ini selama 1 tahun
sejak berlakunya asuransi
1. TBC
2. Radang kandungan empedu
3. Penyakit Ginjal
4. Diabetes Mellitus
5. Tekanan darah tinggi
6. Penyakit jantung
7. Ayan (epilepsi)
8. Tumor jinak
6. Penyakit-penyakit dibawah ini jika yang sudah diderita oleh tertnggung dalam
jangka waktu 1 tahun sebelum tanggal berlakunya asuransi kecuali jika
tertanggung telah dipertanggungkan dibawah program asuransi ini selama 1 tahun
sejak berlakunya asuransi;
1. Semua bentuk hernia
2. Haemorrhoid (wasir)
3. amandel yang memerlukan tindak operasi
4. kelainan rongga hidung yang memerlukan operasi
5. segala jenis keganasan (karsinoma)
7. Gangguan mental dan kejiwaan atau sakit jiwa;
8. Reaksi nuklir, radiasi, atau terkontaminasi zat radio aktif.
Pembatalan

Anda dapat membatalkan perlindungan asuransi anda setiap waktu dengan memberitahukan
secara tertulis satu bulan sebelum pembatalan.5

9.0 PENUTUP
Kesimpulannya ,kedua pasangan suami isteri ini meninggal dunia dalam kamar terkunci tanpa
tanda-tanda kekerasan akibat keracunan sianida .Diagnosis ditegakkan atas adanya tanda dan
gejala yang bersesuaian dengan racun penyebab yaitu sianida dan juga dengan analisis kimiawi
yang positif .

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan perundang-undangan bidang kedokteran ,edisi ke-2 ,Bagian kedokteran


forensik fakultas kedokteran Universitas Indonesia ,Jakarta ,1994 : hal 6-12
2. Ilmu Kedokteran Forensik ,Bagian kedokteran forensik fakultas kedokteran Universitas
Indonesia ,Jakarta , 1997 : hal 71-100
3. Dr.Abdul Munim Idries ,Luka akibat tembakan senjata api ,Bab 5 ,Pedoman ilmu
kedokteran forensik ,edisi pertama ,penerbit Binarupa Aksara :1997 :hal 286-346
4. Teknik autopsi forensik ,edisi ke-4 ,Bagian kedokteran forensik fakultas kedokteran
Univesitas Indonesia ,Jakarta ,2000 : hal 73-81
5. Asuransi Jiwa .Diunduh dari http://www.bringinlife.co.id/creditshield.aspx .Diunduh
pada 6 Januari 2012

Anda mungkin juga menyukai