)
DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans
ISOLAT 218-SV SECARA IN VITRO
ABSTRAK
Infeksi Candida albicans merupakan penyebab timbulnya kandidiasis. Angka kejadian karena infeksi
Candida albicans yang sering banyak ditemukan, efek merugikan pada obat antifungi, dan semakin
berkembangnya pemakaian obat herbal maka perlunya pemanfaatan tanaman herbal sebagai pilihan obat
alternatif antijamur. Pilihan obat alternatif tersebut adalah kencur (Kampferia galanga Linn.), yang kemungkinan
kandungan zat aktif didalamnya seperti tanin, sineol, saponin, dan flavonoid berpotensi sebagai antijamur.
Tujuan penelitian ini adalah membuktikan bahwa ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia galanga Linn.)
efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode
dilusi agar dan sampel uji berupa satu isolat Candida albicans yang berasal dari penderita kandidiasis vagina.
Bahan uji yang digunakan adalah ekstrak etanol rimpang kencur yang dibuat dengan metode maserasi dengan
konsentrasi 0% (sebagai kontrol positif), 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan 50% (sebagai kontrol negatif). Hasil uji
analisis Kruskal-Wallis didapatkan perbedaan yang signifikan (p = 0,001), kemudian uji lanjutan dengan Mann-
Whitney dan terdapat hubungan antara kenaikan konsentrasi ekstrak etanol rimpang kencur dengan
pengurangan jumlah koloni Candida albicans (R = -0,964). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak
etanol rimpang kencur efektif dalam menghambat pertumbuhan koloni Candida albicans dengan Kadar Hambat
Minimal (KHM) pada konsentrasi 4%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut efektivitas ekstrak etanol rimpang
kencur dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans secara in vivo.
Kata Kunci: kencur (Kaempferia galanga Linn.), Candida albicans, efek antijamur
ABSTRACT
The Infection of Candida albicans causes the candidiasis. Many found numbers because of Candida
albicans infection, and the damage effect using antifungal medicine, and the increasing of using herbal, so
needed herbal plants exploitation as an antifungal alternative medical. This alternative medical is kencur
(Kaempferia galanga Linn.), that possibility contents of active essence inside as tannin, sineol, saponin, and
flavonoid having potential as antifungal. The goal of research is to proof that kencur (Kaempferia galanga Linn.)
rhizome ethanol extract is effective to impede the growth of Candida albicans by in vitro. This research is using
agar dilution method and test sample is one Candida albicans isolate which is come from patient with vaginal
candidiasis. Kencur (Kaempferia galanga Linn.) rhizome ethanol extract is for test material and used by
maseration method with 0% (as positive control), 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, and 50% concentrations (as negative
control). The Kruskal-Wallis analysis test result shows significance difference (p = 0,001), and test was continued
with Mann-Whitney and having correlation between the increasing of kencur rhizome ethanol extract
concentration and the decreasing of Candida albicans colony numbers (R = -0,964). The conclusion from this
research that kencur rhizome ethanol extract is effective to impede the growth of Candida albicans colony which
has Minimal Inhibitory Concentration (MIC) in 4% concentration. And needed reseacrh continuity about the
effectiveness of kencur rhizome ethanol extract to impede the growth of Candida albicans by in vivo.
Bahan untuk Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur Pembuatan Suspensi Jamur Uji. Sebelum di uji,
dan Uji Antifungi. Bahan untuk pembuatan ekstrak jamur Candida albicans terlebih dahulu di identifikasi
adalah rimpang kencur, etanol 96%, alkohol 70%, dengan melakukan pembiakan pada SDA, pewarnaan
aquadest steril. Bahan untuk uji antijamur adalah Gram, dan Germinating Tube Test. Konsentrasi
ekstrak rimpang kencur, isolat C. albicans, suspensi jamur uji pada penelitian ini adalah 104
pewarnaan gram (kristal violet, lugol, alkohol 96%, CFU/ml. Jamur C. albicans diinokulasi pada SDA
safranin), serum plasma mamalia, SDA (Sabouraud kemudian diinkubasi pada suhu 37C selama 24 jam.
Dextrose Agar), aquades steril. Selanjutnya distandarisasi dengan spektrofotometri
pada : 530 nm sehingga siperoleh konsentrasi
Alat untuk Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur jamur 1 x 106 CFU/ml.
dan Uji Antifungi. Alat untuk pembuatan ekstrak
meliputi gelas erlenmeyer, labu penampung Uji Antifungi.
evaporator, water bath, evaporator, rotary evaporator, - Disediakan cawan petri steril yang ditandai dengan
oven. Alat untuk uji antifungi meliputi cawan petri, ose, KC, I, II, III, IV, V, dan KK (Kontrol Kencur).
mikropipet, bunsen, gelas obyek, mikroskop, - Cawan petri KC diisi 15 ml SDA yang masih cair)
inkubator. dan biarkan agar memadat kemudian masukkan
dalam inkubator pada suhu 37C selama 24 jam .
Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur dan Uji Agar plate ini digunakan sebagai kontrol positif.
Antifungi. Rimpang kencur dicuci bersih kemudian - Cawan petri I, II, III, IV, V diisi dengan ekstrak etanol
dikupas kulit umbinya dan dipotong menjadi kecil- rimpang kencur masing-masing sebanyak 0,15 ml;
kecil kemudian dimasukkan ke dalam oven hingga 0,3 ml; 0,45 ml; 0,6 ml; 0,75 ml.
kering pada suhu 80C. Rimpang kencur yang telah - Selanjutnya agar plate I, II, III, IV, V dicampur
dikeringkan kemudian dihaluskan hingga menjadi dengan SDA yang masih cair masing-masing
seperti serbuk kemudian ditimbang dengan sebanyak 14,85 ml; 14,7 ml; 14,55 ml; 14,4 ml;
timbangan digital sebesar 100 gr sebagai sampel 14,25 ml sehingga konsentrasi ekstrak etanol
kering. Sampel kering yang berupa serbuk rimpang rimpang kencur sekarang pada agar plate berturut-
kencur yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam turut menjadi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%. Homogenkan
gelas erlenmeyer. Direndam dengan larutan etanol campuran ekstrak etanol rimpang kencur dengan
96%. Dikocok sampai tercampur merata selama 30 agar dan biarkan memadat. Diinkubasikan pada
menit. Hasil campuran didiamkan semalaman hingga suhu 37C selama 24 jam .
mengendap. Bagian lapisan teratas dari campuran
- Teteskan suspensi jamur Candida albicans dengan
kepadatan 104 CFU/ml menggunakan mikropipet
pada plate agar KC, I, II, III, IV, V masing-masing
sebanyak 10 l dan biarkan suspensi C. albicans
meresap ke dalam media agar. Kontrol C. albicans 1%
- Cawan petri KK diisi ekstrak etanol rimpang kencur
sebanyak 7,5 ml kemudian dicampur dengan 7,5 ml
SDA yang masih cair dan biarkan memadat. Agar
plate ini digunakan sebagai kontrol negatif.
- Ketujuh agar plate diinkubasikan pada suhu 37C
selama 24 jam. 2% 3%
- Selanjutnya, semua agar plate dikeluarkan dari
inkubator dan diamati pertumbuhan koloni Candida
albicans sehingga KHM dapat ditentukan.
HASIL PENELITIAN
4% 5%
Hasil Identifikasi C. albicans. Dalam penelitian ini,
isolat C. albicans diidentifikasi dengan pembiakan
koloni pada SDA plate, pewarnaan Gram, dan
Germinating Tube Test. Pada pembiakan koloni C.
albicans dalam SDA plate didapatkan bahwa koloni
yang tumbuh pada SDA berwarna putih kekuningan, Kontrol Kencur
licin, agak mengkilat, dan berbau ragi. Pada
pewarnaan Gram ditemukan sel C. albicans Gambar 1 Pertumbuhan Koloni C. albicans pada SDA
Setelah Diberi Perlakuan Ekstrak Etanol Rimpang
berbentuk budding cell berwarna ungu dan bersifat
Kencur
Gram positif. Hasil uji identifikasi Candida albicans
dengan Germinating Tube Test ditemukan adanya Hasil pengamatan pertumbuhan koloni jamur pada
pseudohypha. agar plate dapat terlihat pada histogram rerata jumlah
koloni C. albicans berikut ini.
Hasil Pengamatan KHM pada Metode Dilusi Agar.
Pengamatan pertumbuhan koloni pada agar plate
bertujuan untuk menentukan Kadar Hambat Minimal 12 0
Jumlah KoloniCandida albicans
634,7
jumlah koloni Candida albicans pada Sabouraud
553,7
486,5
Dextrose Agar (SDA) plate dapat dilihat pada Gambar 40
1 berikut ini.
0 0
0
0 % 1 % 2 % 3 % 4 % 5 %
v
Konse nt ras i Ekst rak Etanol Rim pang Kencur (% /v)