Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga Linn.

)
DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans
ISOLAT 218-SV SECARA IN VITRO

Rista Dwi Hermilasari*, Sri Winarsih**, Rita Rosita***

ABSTRAK

Infeksi Candida albicans merupakan penyebab timbulnya kandidiasis. Angka kejadian karena infeksi
Candida albicans yang sering banyak ditemukan, efek merugikan pada obat antifungi, dan semakin
berkembangnya pemakaian obat herbal maka perlunya pemanfaatan tanaman herbal sebagai pilihan obat
alternatif antijamur. Pilihan obat alternatif tersebut adalah kencur (Kampferia galanga Linn.), yang kemungkinan
kandungan zat aktif didalamnya seperti tanin, sineol, saponin, dan flavonoid berpotensi sebagai antijamur.
Tujuan penelitian ini adalah membuktikan bahwa ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia galanga Linn.)
efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode
dilusi agar dan sampel uji berupa satu isolat Candida albicans yang berasal dari penderita kandidiasis vagina.
Bahan uji yang digunakan adalah ekstrak etanol rimpang kencur yang dibuat dengan metode maserasi dengan
konsentrasi 0% (sebagai kontrol positif), 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan 50% (sebagai kontrol negatif). Hasil uji
analisis Kruskal-Wallis didapatkan perbedaan yang signifikan (p = 0,001), kemudian uji lanjutan dengan Mann-
Whitney dan terdapat hubungan antara kenaikan konsentrasi ekstrak etanol rimpang kencur dengan
pengurangan jumlah koloni Candida albicans (R = -0,964). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak
etanol rimpang kencur efektif dalam menghambat pertumbuhan koloni Candida albicans dengan Kadar Hambat
Minimal (KHM) pada konsentrasi 4%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut efektivitas ekstrak etanol rimpang
kencur dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans secara in vivo.

Kata Kunci: kencur (Kaempferia galanga Linn.), Candida albicans, efek antijamur

ABSTRACT

The Infection of Candida albicans causes the candidiasis. Many found numbers because of Candida
albicans infection, and the damage effect using antifungal medicine, and the increasing of using herbal, so
needed herbal plants exploitation as an antifungal alternative medical. This alternative medical is kencur
(Kaempferia galanga Linn.), that possibility contents of active essence inside as tannin, sineol, saponin, and
flavonoid having potential as antifungal. The goal of research is to proof that kencur (Kaempferia galanga Linn.)
rhizome ethanol extract is effective to impede the growth of Candida albicans by in vitro. This research is using
agar dilution method and test sample is one Candida albicans isolate which is come from patient with vaginal
candidiasis. Kencur (Kaempferia galanga Linn.) rhizome ethanol extract is for test material and used by
maseration method with 0% (as positive control), 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, and 50% concentrations (as negative
control). The Kruskal-Wallis analysis test result shows significance difference (p = 0,001), and test was continued
with Mann-Whitney and having correlation between the increasing of kencur rhizome ethanol extract
concentration and the decreasing of Candida albicans colony numbers (R = -0,964). The conclusion from this
research that kencur rhizome ethanol extract is effective to impede the growth of Candida albicans colony which
has Minimal Inhibitory Concentration (MIC) in 4% concentration. And needed reseacrh continuity about the
effectiveness of kencur rhizome ethanol extract to impede the growth of Candida albicans by in vivo.

Keywords: kencur (Kaempferia galanga Linn.), Candida albicans, antifungal

*Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya


**Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
***Laboratorium Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
PENDAHULUAN yang tidak menguntungkan, diantaranya rasa gatal,
Candida albicans merupakan jamur eritema, dan rasa panas pada daerah vulvovagina.4
oportunistik yang dapat menginfeksi seluruh organ Terbukti bahwa pada akhir-akhir ini,
tubuh manusia.15 Di dalam tubuh manusia, jamur masyarakat lebih tertarik untuk menggunakan obat
Candida dapat hidup sebagai parasit atau saprofit herbal dalam pengobatan. Salah satu tanaman
baik di dalam mulut, saluran pernafasan, saluran tradisional yang banyak dimanfaatkan untuk
pencernaan, ataupun vagina11. Infeksi Candida pengobatan adalah Kaempferia galanga Linn., yang
albicans akan terjadi apabila terdapat faktor lebih dikenal dengan nama kencur. Di Indonesia
predisposisi. Termasuk diantaranya pemakaian khususnya di wilayah Bojonegoro Jawa Timur
antibiotik berspektrum luas, diabetes mellitus, terdapat salah satu masyarakat etnik yaitu
pemakaian steroid topikal ataupun sistemik, masyarakat Samin yang memanfaatkan rimpang
kehamilan, sistem pertahanan tubuh yang menurun, kencur yang dibuat dalam bentuk minuman untuk
dan aposisi daerah kulit sehingga menghasilkan mengatasi masalah keputihan.9
lingkungan yang lembab.2 Dari hasil suatu penelitian menunjukkan
Kandidiasis adalah suatu infeksi yang bahwa minyak atsiri yang terkandung di dalam
disebabkan oleh Candida albicans. Infeksi Candida rimpang kencur memiliki efek antibakteri terhadap S.
albicans yang menimbulkan kandidiasis ini, infeksinya aureus dan E. Coli.16 Akhir-akhir ini beberapa jenis
tergolong menjadi dua macam yaitu ringan dan tanaman obat tradisional mulai banyak dilakukan
berat.6 Terjadinya Infeksi Candida albicans pada penelitian untuk mengetahui efektivitas zat aktif
vagina, sekitar 5-10% terjadi pada wanita yang tidak tanaman yang terkandung didalamnya yang dapat
hamil dan pada kehamilan akan meningkat sekitar digunakan sebagai bahan pengobatan. Berdasarkan
40%.1 Pada wanita usia subur diperkirakan 75% uraian diatas, akan dilakukan penelitian mengenai
pernah mengalami kandidiasis vulvovaginal efek rimpang kencur terhadap pertumbuhan Candida
sedikitnya satu kali selama masa hidupnya dan albicans.
sekitar 40-50% pernah pula mengalami infeksi
Candida albicans pada vagina secara berulang.12 TUJUAN PENELITIAN
Wanita yang mengalami kandidiasis vulvovaginitis Membuktikan bahwa ekstrak etanol rimpang kencur
selama kehamilan, bayinya akan mengalami infeksi efektif dalam menghambat pertumbuhan C. albicans
Candida albicans melalui jalan lahir selama proses secara in vitro.
persalinan sehingga akan menimbulkan kandidiasis Menganalisis hubungan konsentrasi ekstrak etanol
oral dan proses menyusui akan terganggu.7 rimpang kencur dengan jumlah koloni C. albicans
Pemakaian obat antifungi merupakan secara in vitro.
pilihan yang paling sering digunakan untuk mengobati Mengetahui KHM ekstrak etanol rimpang kencur
kandidiasis. Obat antifungi yang sering digunakan terhadap pertumbuhan C. albicans secara in vitro.
adalah golongan azol. Obat golongan azol dapat
memberikan efek yang menguntungkan, dapat pula HIPOTESIS PENELITIAN
menimbulkan efek yang merugikan. Apabila diberikan Ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia
selama kehamilan dapat menyebabkan teratogenik galanga Linn.) menurunkan jumlah koloni Candida
pada janin.13 Pengobatan antifungi secara topikal albicans secara in vitro.
merupakan pilihan yang sering digunakan untuk
mengobati kandidiasis vulvovagina. Obat antifungi METODE PENELITIAN
tersebut adalah nystatin yang berupa salep tetapi Rancangan Penelitian. Penelitian ini menggunakan
pemakaian obat tersebut dapat menimbulkan efek eksperimental laboratorium secara in vitro dengan
true experiment-post test only control group design, zat aktif yang telah diperoleh dengan pelarut etanol
dengan metode dilusi agar. diambil dan dimasukkan dalam labu penampung
evaporator yang berukuran 1 liter dan labu evaporasi
Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini di pasang pada evaporator. Water bath di isi dengan
dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas air hingga penuh dan memasang seluruh alat
Kedokteran Universitas Brawijaya Malang pada bulan meliputi pemanas water bath dan rotary evaporator
September sampai Oktober 2012. untuk disambungkan dengan arus listrik. Pelarut
etanol dibiarkan menguap dan ditunggu 2 jam
Sampel Penelitian. Populasi pada penelitian ini hingga tetesan etanol yang masuk ke dalam labu
adalah jamur Candida albicans. Sampel penelitian evaporasi berhenti menetes. Hasil dari proses
adalah isolat Candida albicans yang berasal dari evaporasi dimasukkan ke dalam botol penampung
penderita kandidiasis vagina. yang telah dipersiapkan.

Bahan untuk Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur Pembuatan Suspensi Jamur Uji. Sebelum di uji,
dan Uji Antifungi. Bahan untuk pembuatan ekstrak jamur Candida albicans terlebih dahulu di identifikasi
adalah rimpang kencur, etanol 96%, alkohol 70%, dengan melakukan pembiakan pada SDA, pewarnaan
aquadest steril. Bahan untuk uji antijamur adalah Gram, dan Germinating Tube Test. Konsentrasi
ekstrak rimpang kencur, isolat C. albicans, suspensi jamur uji pada penelitian ini adalah 104
pewarnaan gram (kristal violet, lugol, alkohol 96%, CFU/ml. Jamur C. albicans diinokulasi pada SDA
safranin), serum plasma mamalia, SDA (Sabouraud kemudian diinkubasi pada suhu 37C selama 24 jam.
Dextrose Agar), aquades steril. Selanjutnya distandarisasi dengan spektrofotometri
pada : 530 nm sehingga siperoleh konsentrasi
Alat untuk Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur jamur 1 x 106 CFU/ml.
dan Uji Antifungi. Alat untuk pembuatan ekstrak
meliputi gelas erlenmeyer, labu penampung Uji Antifungi.
evaporator, water bath, evaporator, rotary evaporator, - Disediakan cawan petri steril yang ditandai dengan
oven. Alat untuk uji antifungi meliputi cawan petri, ose, KC, I, II, III, IV, V, dan KK (Kontrol Kencur).
mikropipet, bunsen, gelas obyek, mikroskop, - Cawan petri KC diisi 15 ml SDA yang masih cair)
inkubator. dan biarkan agar memadat kemudian masukkan
dalam inkubator pada suhu 37C selama 24 jam .
Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur dan Uji Agar plate ini digunakan sebagai kontrol positif.
Antifungi. Rimpang kencur dicuci bersih kemudian - Cawan petri I, II, III, IV, V diisi dengan ekstrak etanol
dikupas kulit umbinya dan dipotong menjadi kecil- rimpang kencur masing-masing sebanyak 0,15 ml;
kecil kemudian dimasukkan ke dalam oven hingga 0,3 ml; 0,45 ml; 0,6 ml; 0,75 ml.
kering pada suhu 80C. Rimpang kencur yang telah - Selanjutnya agar plate I, II, III, IV, V dicampur
dikeringkan kemudian dihaluskan hingga menjadi dengan SDA yang masih cair masing-masing
seperti serbuk kemudian ditimbang dengan sebanyak 14,85 ml; 14,7 ml; 14,55 ml; 14,4 ml;
timbangan digital sebesar 100 gr sebagai sampel 14,25 ml sehingga konsentrasi ekstrak etanol
kering. Sampel kering yang berupa serbuk rimpang rimpang kencur sekarang pada agar plate berturut-
kencur yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam turut menjadi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%. Homogenkan
gelas erlenmeyer. Direndam dengan larutan etanol campuran ekstrak etanol rimpang kencur dengan
96%. Dikocok sampai tercampur merata selama 30 agar dan biarkan memadat. Diinkubasikan pada
menit. Hasil campuran didiamkan semalaman hingga suhu 37C selama 24 jam .
mengendap. Bagian lapisan teratas dari campuran
- Teteskan suspensi jamur Candida albicans dengan
kepadatan 104 CFU/ml menggunakan mikropipet
pada plate agar KC, I, II, III, IV, V masing-masing
sebanyak 10 l dan biarkan suspensi C. albicans
meresap ke dalam media agar. Kontrol C. albicans 1%
- Cawan petri KK diisi ekstrak etanol rimpang kencur
sebanyak 7,5 ml kemudian dicampur dengan 7,5 ml
SDA yang masih cair dan biarkan memadat. Agar
plate ini digunakan sebagai kontrol negatif.
- Ketujuh agar plate diinkubasikan pada suhu 37C
selama 24 jam. 2% 3%
- Selanjutnya, semua agar plate dikeluarkan dari
inkubator dan diamati pertumbuhan koloni Candida
albicans sehingga KHM dapat ditentukan.

HASIL PENELITIAN
4% 5%
Hasil Identifikasi C. albicans. Dalam penelitian ini,
isolat C. albicans diidentifikasi dengan pembiakan
koloni pada SDA plate, pewarnaan Gram, dan
Germinating Tube Test. Pada pembiakan koloni C.
albicans dalam SDA plate didapatkan bahwa koloni
yang tumbuh pada SDA berwarna putih kekuningan, Kontrol Kencur
licin, agak mengkilat, dan berbau ragi. Pada
pewarnaan Gram ditemukan sel C. albicans Gambar 1 Pertumbuhan Koloni C. albicans pada SDA
Setelah Diberi Perlakuan Ekstrak Etanol Rimpang
berbentuk budding cell berwarna ungu dan bersifat
Kencur
Gram positif. Hasil uji identifikasi Candida albicans
dengan Germinating Tube Test ditemukan adanya Hasil pengamatan pertumbuhan koloni jamur pada
pseudohypha. agar plate dapat terlihat pada histogram rerata jumlah
koloni C. albicans berikut ini.
Hasil Pengamatan KHM pada Metode Dilusi Agar.
Pengamatan pertumbuhan koloni pada agar plate
bertujuan untuk menentukan Kadar Hambat Minimal 12 0

Jumlah KoloniCandida albicans

(KHM) ekstrak rimpang kencur terhadap pertumbuhan 1102,3

Candida albicans. Hasil dari penghitungan terhadap 80

634,7
jumlah koloni Candida albicans pada Sabouraud

553,7
486,5

Dextrose Agar (SDA) plate dapat dilihat pada Gambar 40

1 berikut ini.
0 0
0

0 % 1 % 2 % 3 % 4 % 5 %
v
Konse nt ras i Ekst rak Etanol Rim pang Kencur (% /v)

Gambar 2 Histogram Rerata Jumlah Koloni C. albicans


Setelah Diberi Ekstrak Etanol Rimpang Kencur
Analisis Data. Penggunaan Uji Kruskal-Wallis untuk konsentrasi terendah ekstrak etanol rimpang kencur
mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol yang mampu menghambat pertumbuhan Candida
rimpang kencur terhadap pertumbuhan koloni albicans. Hal tersebut menunjukkan bahwa kenaikan
Candida albicans. Pada penelitian ini, menggunakan konsentrasi ekstrak etanol rimpang kencur yang
tingkat kepercayaan sebesar 95% (=0,05) sebagai digunakan dapat menyebabkan pengurangan jumlah
tingkat signifikansinya. Selanjutnya akan dilakukan uji koloni C. albicans.
lanjut menggunakan uji Mann-Whitney untuk Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Wahyudi dkk
mengetahui ada perbedaan bermakna antar (2002) membuktikan bahwa kandungan zat aktif
kelompok perlakuan. Hasil daru uji Mann-Whitney dalam rimpang temu giring memiliki efek antifungi
didapatkan bahwa pada antar kelompok konsentrasi terhadap Candida albicans. Sedangkan penelitian
secara keseluruhan terdapat perbedaan yang mengenai tanaman rimpang kencur menyebutkan
signifikan (p < 0,05) kecuali pada konsentrasi 2% bahwa ekstrak rimpang kencur mempunyai
dengan 3% dan 4% dengan 5% yang menunjukkan kemampuan dalam menghambat pertumbuhan jamur
bahwa tidak berbeda secara signifikan (p > 0,05). selain Candida albicans. Berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya, kemungkinan bahan aktif dalam rimpang
Uji Korelasi Spearman. Uji korelasi Spearman kencur memiliki mekanisme yang sama dengan
digunakan untuk mengetahui hubungan antara kandungan zat aktif yang terdapat dalam rimpang
konsentrasi ekstrak etanol rimpang kencur dengan temu giring yang memiliki kemampuan dalam
jumlah pertumbuhan koloni Candida albicans. Nilai menghambat pertumbuhan C. albicans.
korelasi yang diperoleh adalah sebesar -0,964. Hasil Salah satu kandungan zat aktif yang terkandung
uji korelasi Spearman didapatkan nilai p sebesar dalam rimpang kencur yaitu tanin memiliki
0,000 yang berarti terdapat hubungan bermakna kemampuan untuk menganggu proses terbentuknya
antara ekstrak etanol rimpang kencur dengan jumlah komponen stuktur dinding sel jamur dengan
pertumbuhan Candida albicans, yaitu makin tinggi menghambat sintesis khitin dalam sel jamur.8
konsentrasi ekstrak etanol rimpang kencur Kandungan sineol dalam rimpang kencur mempunyai
menunjukkan makin rendah jumlah koloni Candida kemampuan untuk menghambat sintesis ergosterol
albicans. yang terdapat dalam membran sel jamur dengan
mengganggu permeabilitas membran sel jamur yang
PEMBAHASAN mengakibatkan kebocoran sel dengan keluarnya
Pada penelitian ini, bahan uji yang digunakan yaitu berbagai komponen penting sel jamur dari dalam
rimpang kencur yang didapatkan dari Balai Materia membran sel sehingga sel lebih mudah lisis. Saponin
Medika Batu, Malang. Metode penyarian zat aktif memiliki efek antifungi seperti sineol dalam merusak
bahan uji yang dipilih dalam penelitian ini adalah membran sel jamur. Kemampuan saponin dalam
ekstraksi etanol dikarenakan sebagian dari zat merusak membran sel yaitu dengan cara
antimikroba yang terkandung didalam rimpang kencur. menginaktivasikan enzim sel jamur sehingga
Identifikasi C. albicans telah dilakukan dengan tiga permeabilitas membran sel juga terganggu dan
macam cara. Pembiakan koloni C. albicans mengakibatkan aktivitas kerja sel menjadi tidak
pewarnaan Gram, germinating tube. Pada penelitian efektif.5,10 Flavonoid dalam rimpang kencur sebagai
ini, hasil identifikasi Candida albicans yang penghambat sintesis asam nukleat C. albicans yang
didapatkan sesuai dengan morfologi jamur Candida mengakibatkan tidak terjadinya proses pembentukan
albicans. DNA dan RNA pada sel jamur.3
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan dalam Hasil penelitian secara in vitro merupakan langkah
penelitian ini maka Kadar Hambat Minimal yang awal dari penggunaan atau penerapan rimpang
diperoleh adalah sebesar 4% yang merupakan kencur dalam menghambat pertumbuhan Candida
albicans. Selanjutnya diharapkan adanya penelitian DAFTAR PUSTAKA
lebih lanjut dengan uji in vivo sebagai uji praklinik 1. Arulkumaran S, Regan L, Papageorghiou A. 2011.
sebelum nantinya diuji cobakan secara klinik pada Oxford Desk Reference Obstetrics and
manusia. Gynecology. New York: Oxford University Press.
Kekurangan dari penelitian ini adalah isolat Candida 2. Brown, RG. 2005. Dermatologi : Catatan Kuliah.
Jakarta: Erlangga. Hal. 38-40.
albicans yang digunakan hanya satu isolat. Hal 3. Cushnie TP, Lamb AJ. Antimicrobial activity of
tersebut dikarenakan terbatasnya isolat yang berasal flavonoids. Elsevier International Journal,
dari penderita kandidiasis vagina. Sebelumnya, 2005 ;(26): 343-356.
peneliti juga sudah mengupayakan mencari isolat dari 4. Dressen G, Kusche W, Neumeister C, Schwantes
penderita kandidiasis vagina tetapi isolat tersebut U. Diagnosis of Vulvovaginal Candidiasis and
jarang sekali ditemukan. Selain itu, peneliti Effectiveness of Combined Topical Treatment
With Nystatin. The Open Womens Health Journal,
mengharapkan adanya penelitian rimpang kencur
2012 ;(6): 19-23.
sebagai antifungi dengan menggunakan rebusan 5. Ficker CE, Smith ML, Susiarti S, Leaman DJ,
sehingga masyarakat mudah menggunakannya. Irawati C and Anarson JT. Inhibition of Human
Pathogenic Fungi by Members of Zingiberaceae
KESIMPULAN DAN SARAN Used by the Kenyah. Etnopharmacol Journal,
Kesimpulan 2003;(2): 289.
1. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol rimpang 6. Gates, RH. 2003. Infectious disease secrets 2th
Edition. USA: Elsevier Health Sciences.
kencur (Kaempferia galanga Linn.) menunjukkan
7. Glenville, M. 2009. Boost Your Fertility: New
semakin rendah jumlah koloni Candida albicans Solutions for Conceiving Quickly and Having a
secara in vitro. Healthy Pregnancy as Soon as Possible. USA:
2. Kadar Hambat Minimal dari ekstrak etanol Fair Winds.
rimpang kencur (Kaempferia galanga Linn.) 8. Huang YW, Chung KT, Wong TY, Wey CI, Lin Y.
adalah pada konsentrasi 4%. Tannins and Human Health. Food Science
Nutrition Journal, 1998;(2): 421-464.
9. Mahfudloh, W. 2011. Studi Etnobotani Tumbuhan
Saran yang Dimanfaatkan sebagai Bahan Perawatan
- Ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia Pra dan Pasca Persalinan oleh Masyarakat Samin
galanga Linn) dapat dikembangkan sebagai di Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro.
pilihan pengobatan alternatif antijamur khususnya Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
mengatasi keputihan. Islam Negeri, Malang.
- Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut 10. Simons V, Morrissey JP, Latijnhouwers M, Csukai
M, Cleaver A, Yarrow C, Osbourn. Dual Effects of
mengenai efektivitas ekstrak etanol rimpang
Plant Steroidal Alkaloids on Saccharomyces
kencur dalam menghambat pertumbuhan Candida cerevisiae. Antimicrob. Agents Chemother, 2006,
albicans secara in vivo, uji toksisitas pemberian 50: 2732-2740.
ekstrak rimpang kencur pada manusia, dan 11. Siregar, RS. 2004. Penyakit jamur kulit. Jakarta:
pemanfaatan ekstrak rimpang kencur sebagai EGC. Hal. 49-51.
antifungi terhadap jenis jamur lainnya. 12. Tan JS, Salata RA, Tan MJ. 2007. Expert Guide to
- Perlunya dilakukan penelitian lagi dengan Infectious Diseases. United States of America:
ACP Press. P. 335-358.
menggunakan beberapa isolat Candida albicans
13. Tjay, TH, Rahardja K. 2007. Obat-obat Penting:
sehingga dapat digeneralisasikan bahwa ekstrak Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya.
rimpang kencur efektif menghambat pertumbuhan Jakarta: Gramedia.
Candida albicans. 14. Wahyudi M, Wonohadi E, Ryanto B. 2002.
Skrining Daya Antimikroba Ekstrak Etanol Temu
Giring in E. Proc. Seminar Nasional XVIII
Tumbuhan Obat Indonesia.
15. Weisman, J. 2010. Guide to Yeast Genetics:
Functional Genomics, Proteomics and Other
Systems Analysis, 2th edition. London: Academic
Press.
16. Winarto, WP. 2007. Tanaman Obat Indonesia
untuk Pengobatan Herbal. Jakarta: Kryasari Herba
Media.

Anda mungkin juga menyukai