Nama pasien : Tn S Nama mahasiswa : Syaiful Tanggal pengkajian : 10 januari 2011 (ICU hari ke 33)
Ruang : ICU NIM : C 121 08 544 Tanggal masuk RS : 7 Desember 2010
No. R.M : ..
1
Awasi letak selang endotrakeal. Pasien intubasi mengalami refleks
batuk tak efektif, atau pasien dapat
Catat tanda garis bibir dan
mengalamai gangguan
bandingkan dengan letak yang neuromuskuler atau neorusensori.
Gangguan kemampuan untuk
diinginkan. Amankan selang dengan
batuk. Pasien ini tergantung pada
hati-hati dengn plester atau penahan pilhan seperti pada penghsapan
untuk membuang sekret.
selang. Cari bantuan bila mengganti
plester selang. Penghisapan tidak harus rutin, dan
lamanya harus dibatasi untuk
menurunkan bahaya hipoksia.
Catat batuk berlebihan, peningkatan Kateter penghisap diamteternya
harus kurang dar 50% diamter
dispnoea, bunyi alarm tekanan tinggi
dalam endotrakeal / trakeostomi
pada ventilator, sekret terlihat pada untuk mencegah hipoksia.
Hiperventilasi dengan kantong atau
selang endotrakeal/trakeostomi,
nafas panjang ventilator pada
peningkatan ronki. oksigen 100% mungkin diinginkan
untuk menurunkan atelektasis dan
untuk menurunkan
2
Perubahan dapat menandakan
awitan komplikasi pulmonal
(umumnya mengikuti cedera otak)
atau menandakan lokasi /luasnya
Ubah posisi / berikan cairan dalam keterlibatan otak. Pernapasan
kemampuan individu lambat, periode apnea dapat
menandakan perlunya ventilasi
mekanis.
3
pernapasan. dilakukan dengan ekstra hati-hati,
karena hal tersebut dapat
mengakibatkan hipoksia yang
menimbulkan vasokonstriksi yang
pada akhirnya akan berpengaruh
cukup besar terhadap perfusi
Pola nafas tidak efektif serebral.
DS : Angkat kepala tempat tidur sesuai
2 DO : mempertahankan pola aturannya, posisi miring sesuai
Menentukan kecukupan
Terpasang mesin pernapasan normal/efektif, bebas indikasi.
sianosis dengan GDA dalam pernapasan. Keseimbangan asam
ventilator dengan
batas normal pasien. basa dan kebutuhan akan terapi.
SIMV, Pressure
support = 10 hPa, melihat kembali keadaan ventilasi
PEEP = 5 hPa, FiO2 = Anjurkan pasien untuk melakukan
dan tanda-tanda komplikasi yang
40%, Rate = 12 bpm, napas dalam yang efektif jika pasien
berkembang (seperti atelektasis
Tidal Volume = 400 sadar.
atau bronkopneumonia).
ml, I:E = 1:1,5
Lakukan penghisapan dengan ekstra
GCS tersedasi Walaupun merupakan
hati-hati, jangan lebih dari 10-15
Vital sign TD 116/64, kontraindikasi pada pasien dengan
detik. Catat karakter, warna dan
peningkatan TIK fase akut namun
HR 146x/mnt kekeruhan dari sekret.
tindakan ini seringkali berguna
Pernapasan 60x/mnt pada pada akut rehabilitasi untuk
memobilisasi dan memberikan
4
jalan napas dan menurunkan risiko
atelektasis/komplikasi paru lainnya.
5
adanya depre
si/trauma pada batang otak pada
pasien yang tidak mempunyai
kelainan jantung sebelumnya.
Hasil CT Scan : ICH tak ada tanda-tanda peningkatan dalam kegagalan dalam abduksi
6
dan SAH TIK. Pantau/catat status neurologis secara pada mata, mengindikasikan
Ekpresi muka tidak teratur dan bandingkan dengan nilai penekanan/trauma pada saraf
berubah ketika dicubit standar (misalnya Skala Coms cranial V.Hilangnya DOLLS EYE
Glascow) mengindikasikan adanya
Terpasang ventilator
penurunan pada fungsi batang otak
mode SIMV
dan prognosisnya jelek.
Evaluasi keadaan pupil, catat Kepala yang miring pada satu sisi
ukuran, ketjaman, kesamaan antara akan menekan vena jugularis dan
kiri dan kanan, dan reaksinya menghambat aliran darah
terhadap cahaya. vena.yang selanjutnya akan
meningkatkan TIK.
Kaji letak / gerakan mata, catat
apakah pada posisi tengah atau ada
7
deviasi pada satu sisi atau kebawah. Meningkatkan aliran balik vena
Catat pula hilangnya refleks dari kepal sehingga akan
DOLLS EYE. mengurangi kongesti dan edema
atau risiko terjadinya peningkatan
TIK.
8
pemakaian bantal besar pada kepala. Untuk menghilangkan nyeri.
9
Antikonvulsan (Fenitoin). Dapat mengurangi demam.
Catatan : penggunaan air es/
alkohol mungkin kehilangan
kedinginan, peningkatan suhu secra
aktual. Selain itu, alkohol dapat
Analgetik (Kodein).
mengeringkan kulit.
Sedatif (Difenhidramin).
Digunakan untuk mengurangi
demam dengan aksi sentralnya pada
hipotalamus, meskipun demam
mungkin dapat berguna dalam
Antipiretik (asetaminofen). membatasi pertumbuhan
mikroorganisme dan meningkatkan
autodestruksi dari sel-sel terinfeksi
Suhu tubuh 38,7 OC dalam batas normal Deteksi dini dan intervensi dapat
mencegah kelebihan pada
Kriteria : suhu tubuh normal,
Akral hangat keseimbangan cairan.
bebas dari menggigil
Berkeringat Larutan entreik biasanya pekat dan
tidak memenuhi kebutuhan air
TD : 116/64 bebas
10
Hipokalemia /fosfatemia dapat
terjadi karena perpindahan
intraseluler selam pemberian
makan awal dan menurunkan
fungsi jantung bila tidak diatasi
11
Kolaborasi: Mengurangi stress pada titik
tekanan, mingkatkan aliran darah
Berikan antipiretik
Kelebihan volume cairan ke jaringan dan meningktkan proses
kesembuhan
DS :
DO :
udem pd ekstremitas
Friksi kulit disebabkan oleh kain
atas dan bawah klien
yang berkerut dan basah yang
Hasil lab albumin 2,5 menyebabkan iritasi dan potensial
terhadap infeksi
12
kseimbangan cairan. Ukur berat
jenis urin.
Kolaborasi
pantau pemeriksaan laboratorium
misalnya :
kalium / fosfor serum
Resiko kerusakan
integritas jaringan Ht
DS :
DO : Albumin serum
13
hangat dan kemerahan
14
kulit domba
Kolaborasi :
Berikan matras atau tempat tidur
busa / flotasi
15