Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR


UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIGOMBONG
Jl.Mayjen HR. Edi Sukma No. 75 Bogor Telepon (0251) 8221047
Email : uptpuskesmascigombong@yahoo.co.id

Pembahasan :
Notulen Pertemuan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah dengan Lintas Program
Tanggal : Rabu, 5 Agustus 2015
Pertemuan
Pukul: 13.00 s/d Selesai
Susunan Acara Pembukaan
Pembahasan materi
Penutup
Notulen Sebelumnya -
Pembahasan Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program
kesehatan, selain jumlahnya yang besar ( 30%) dari jumlah penduduk,
mereka juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena terorganisir
dengan baik. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa sebagian anak
SD/MI masih mengalami masalah gizi yang cukup serius, dan prevalensi
kecacingan pada cukup tinggi, serta kesehatan gigi dan kesehatan indera
penglihatan dan pendengaran masih ditemukan.
Melihat permasalahan diatas, pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan
pada upaya peningkatan kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif.
Upaya preventif antara lain kegiatan penjaringan kesehatan ( Screening
kesehatan ) untuk peserta didik.
1. Tujuan
- Tujuan Umum : Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik secara
optimal
- Tujuan Khusus : Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta
didik
2. Landasan Hukum
- UU No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
- UU No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan anak
- UU No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
- PP No 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan SPM
- PP No 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
- SKB 4 Menteri No 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan
Pengembangan UKS
- SK MenKes No 1457 Tahun 2003 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pelayanan kesehatan.
Sasaran Penjaringan : Semua Peserta didik dari SD SMA sederajat.

Kebijakan dan Strategi operasional


Kebijakan Operasional
Penjaringan kesehatan peserta didik merupakan bagian dari
pelayanan dasar, Penjarinagan dilakukan 1 tahun sekali pada awal
tahun pelajaran terhadap murid kelas 1 SD-SMP-SMA sederajat.
Strategi Operasional
Pendanaan kegiatan penjarinagn kesehatan peserta didik dibiayai
oleh anggaran Kabupaten/kota

Penjaringan kesehatan peserta didik dilakukan oleh suatu tim penjaringan


kesehatan di bawah koordinasi puskesmas. Dinas Kesehatan berkoordinasi
dengan lintas sector terkait untuk memberikan informasi dan sosial untuk
menghasilkan :
a. Kesepakan tentang penjaringan
b. Inventarisasi tenaga, sarana dan dana
c. Identifikasi kebtuhan operasional

Penjaringan kesehatan peserta didik meliputi :


1. Pemeriksaan Keadaan Umum
2. Pengukuran Tekanan darah dan denyut nadi
3. Penilaian status gizi
4. Pemeriksaan gigi dan mulut
5. Pemerikasaan indera ( Penglihatan dan pendengaran )
6. Pemeriksaan laboratorium
7. Pengukuran kesegaran jasmani
8. Deteksi dini penyimpangan mental emosional
Kesimpulan Kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah dasar adalah kegiatan rutin
yang dilakukan oleh Puskesmas Cigombong setiap tahunnya. Sasaran dari
pelaksanaan kegiatan ini diutamakan untuk siswa kelas 1 SD. Hal ini
dimaksudkan agar pembelajaran tentang kebersihan dan kesehatan gigi bisa
dilaksanakan sedini mungkin.
Rekomendasi

Pemimpin Pertemuan, Notulen,

dr. Sukarni Bd. Imas Maesaroh. Spd


NIP: 197006202002122004 NIP. 196803031989032005
DAFTAR HADIR
Pertemuan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah dengan Lintas Program
Rabu, 5 Agustus 2015

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Dr. Sukarni Dokter Umum

2 Dr. Theodora Dokter Umum

3 Dr. Esty Anjani Dokter Umum

4 Drg Irma Dokter Gigi

5 Bd. Imas Maesaroh Bidan

6 Bd. Tri Mulyati Bidan

7 Bd. Heni sumiati Bidan

8 Bd. Dita Sutiani Bidan

9 Bd. Lilis Lisnawati Bikor

10 Kokom Perawat gigi

11 Neneng Nurhasanah Perawat

12 Bd. Erni Yuliani Bidan

13 Bd. Mawar Bidan

14 Bd. Rika Novita Bidan

15 Bd. Indah Bidan

16 Bd. Lia Suryani Bidan

17 Arvi Herawati Perawat

18 Sarjan Prog Gizi

19 Gunawan Prog Kesling

20 Bd. Lita Febrianti Bidan

21 Dewi Karniawati Perawat

22 Faisal Irham Perawat

23 Dita Amelia Perawat

24 Bd. Eti Sumiati Bidan

25 Nensi Pertiwi Perawat

Pemimpin Pertemuan, Notulen,

dr. Sukarni Bd. Imas Maesaroh. Spd


NIP: 197006202002122004 NIP. 196803031989032005
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR
UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIGOMBONG
Jl.Mayjen HR. Edi Sukma No. 75 Bogor Telepon (0251) 8221047
Email : uptpuskesmascigombong@yahoo.co.id

Pembahasan :
Notulen Sosialisasi Bias Campak, DT dan TT Lintas Program
Tanggal : Kamis, 13-8-2015 Tempat:
Pertemuan
Pukul: 13.00 s/d selesai Aula Puskesmas Cigombong
Susunan Acara Pembukaan
Pembahasan materi
Penutup
Notulen Sebelumnya
Pembahasan Dasar Pelaksanaan
Dasar pelaksanaan BIAS adalah Surat Keputusan Bersama dan
Pencanangan BIADS oleh 4 Menteri : Kesehatan, Dikbud, Agama Dalam
negeri (14 November 1997) dan sejak tahun 1998 BIAS dilaksanakan
secara serentak di seluruh Indonesia pada bulan November.
Tujuan Umum Pelaksanaan BIAS
Mempertahankan pencapaian Eliminasi Tetanus Maternal Neonatal dan
diperolehnya perlindungan anak terhadap penyakit Difteri, Tetanus dan
Campak dalam jangka panjang melalui imunisasi Campak, DT dan TT/Td.
Tujuan Khusus Pelaksanaan BIAS
1. Semua anak SD/MI/SDLB mendapatkan imunisasi TT lengkap (5
dosis) untuk memberi perlindungan selama 25 tahun terhadap
Tetanus
2. Semua anak SD/MI/SDLB mendapatkan Imunisasi DT untuk
mendapatkan perlindungan selama 10 tahun terhadap Difteri
3. Semua anak SD/MI/SDLB mendapatkan Imunisasi Campak untuk
mendapatkan perlindungan terhadap Campak selama 10 tahun
Mengapa Pemerintah Menyelenggarakan BIAS?
Imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi belum cukup untuk
melindungi terhadap penyakit PD3I (Penyakit-penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi) sampai usia sekolah
Hal ini disebabkan karena saat anak mulai memasuki usia sekolah dasar
telah terjadi penurunan tingkat kekebalan yang diperoleh saat imunisasi
bayi
Oleh sebab itu Pemerintah menyelenggarakan imunisasi ulangan pada
anak sekolah dasar/ sederajat yang pelaksanaannya dilaksanakan serentak
di seluruh Indonesia
Kesimpulan Setiap tahun BIAS dilaksanakan pada bulan September untuk Campak
dan pada bulan November untuk DT (kelas I) dan Td (kelas II dan III).
Pelayanan imunisasi di sekolah dikoordinir oleh tim pembina UKS. Peran
guru menjadi sangat strategis dalam memotivasi murid dan orangtuanya.
Ketidak hadiran murid pada saat pelayanan imunisasi akan merugikan
murid itu sendiri dan lingkungannya karena peluang untuk memperoleh
kekebalan melalui imunisasi tidak dimanfaatkan.
Rekomendasi

Pemimpin Pertemuan, Notulen,

dr. Sukarni Bd. Imas Maesaroh. Spd


NIP: 197006202002122004 NIP. 196803031989032005
DAFTAR HADIR
Sosialisasi Bias Campak, DT dan TT Lintas Program
13 Agustus 2015

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Dr. Sukarni Dokter Umum

2 Dr. Theodora Dokter Umum

3 Dr. Esty Anjani Dokter Umum

4 Drg Irma Dokter Gigi

5 Bd. Imas Maesaroh Bidan

6 Bd. Tri Mulyati Bidan

7 Bd. Heni sumiati Bidan

8 Bd. Dita Sutiani Bidan

9 Bd. Lilis Lisnawati Bikor

10 Kokom Perawat gigi

11 Neneng Nurhasanah Perawat

12 Bd. Erni Yuliani Bidan

13 Bd. Mawar Bidan

14 Bd. Rika Novita Bidan

15 Bd. Indah Bidan

16 Bd. Lia Suryani Bidan

17 Arvi Herawati Perawat

18 Sarjan Prog Gizi

19 Gunawan Prog Kesling

20 Bd. Lita Febrianti Bidan

21 Dewi Karniawati Perawat

22 Faisal Irham Perawat

23 Dita Amelia Perawat

24 Bd. Eti Sumiati Bidan

25 Nensi Pertiwi Perawat

Pemimpin Pertemuan, Notulen,

dr. Sukarni Bd. Imas Maesaroh. Spd


NIP: 197006202002122004 NIP. 196803031989032005
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR
UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIGOMBONG
Jl.Mayjen HR. Edi Sukma No. 75 Bogor Telepon (0251) 8221047
Email : uptpuskesmascigombong@yahoo.co.id

Pembahasan :
Notulen Sosialisasi Belkaga dengan lintas Program
Tanggal : Rabu, 1 10 -2015 Tempat :
Pertemuan
Pukul: 13.00 s/d selesai Aula Puskesmas Cigombong
SusunanAcara Pembukaan
Pembahasan materi
Penutup
Notulen Sebelumnya -
Pembahasan Guna mengantisipasi jangan sampai masyarakat di Kec. Cigombong terkena
penyakit kaki gajah atau Filariasis, Pemkab Bogor melalui Dinas Kesehatan
(Dinkes) dan jajarannya kembali gencar melakukan rapat koordinasi dan
sosialisasi Belkaga di tingkat kecamatan, sosialisasi ini telah selesai
dilaksanakan pada 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor
Pemberian obat massal pencegahan penyakit kaki gajah atau filariasis untuk
tahap ketiga di wilayah Kabupaten Bogor sesuai dengan surat dari
Kementerian Kesehatan RI tentang dukungan pelaksanaan Bulan Eliminasi
Kaki Gajah (Belkaga) nomor : Tv.05.01/ D.I /IV.4/509/2015 tentang
percepatan pencapaian Eliminasi Filariasis di Indonesia.
Kegiatan Belkaga akan dicanangkan oleh Presiden RI Oktober tahun 2015
yang bertujuan untuk terselenggaranya kegiatan pemberian obat pencegahan
massal (POPM) filariasis terhadap seluruh penduduk sasaran di
kabupaten/kota endemis filariasis secara serentak di seluruh wilayah
Indonesia dengan cakupan pengobatan yang tinggi dan merata, agar
terhentinya secara efektif mata rantai penularan filariasis di seluruh wilayah
Indonesia.
Kepala Dinkes Kab. Bogor dr. Hj Camalia s. Wilayat MKes melalui Kepala
Seksi Pemberantasan Penyakit dr.H. Kusnadi, S mengatakan Kabupaten
Muba salah satu kabupaten yang endemis filariasis dengan di temukannya
12 ( Dua Belas ) kasus kronis filariasis yang tersebar di beberapa
kecamatan. Untuk mencegah terjadinya penularan filariasis dilakukan
pemberian obat massal pencegahan filariasis, dan peran serta dari semua
pihak untuk mendukung pelaksanaan pemberian obat massal pencegahan
filariasis sangat diperlukan.
Lanjutnya, tidak semua orang bisa meminum obat ini, karena ada beberapa
faktor kondisi tubuh terpaksa masyarakat harus menunda
mengkonsumsinya, diantaranya untuk ibu hamil, anak kurang dari 2 tahun,
penderita penyakit kronis, penderita darah tinggi dan usia di atas 70 tahun.
Bupati Kabupaten Bogor juga telah menginstruksikan kepada para camat se
Kabupaten Bogor untuk mendukung pelaksanaan Bulan Eliminasi Kaki
Gajah, dimulai dengan mengkoordinir pelaksanaan rapat koordinasi di
tingkat kecamatan berkerja sama dengan puskesmas di wilayah kecamatan.
Diharapkan, adanya kegiatan sosialisasi di tingkat kecamatan, yang
melibatkan pihak kecamatan dan desa dalam sosialisasi minum obat
pencegahan massal filariasis, pada Tahun 2017 tidak ditemukan lagi
penderita penyakit kaki gajah dan penduduk Kabupaten Bogor dapat
terhindar dari penyakit kaki gajah ini, sehingga Kab. Bogor ter bebas dari
penyakit kaki gajah.
Kesimpulan Untuk mengantisipasi adanya penderita kaki gajah itu, maka kita juga
mengharapkan kepada seluruh kader agar bersama-sama untuk
mensosialisasikan pemberian obat filariasis ini kepada seluruh warga
masyarakat,"
Selain itu dirinya juga mengharapkan kepada seluruh warga masyarakat
untuk aktif dan menerima obat filariasis tersebut. " Kepada warga
masyarakat juga kita harapkan agar tetap mengkonsumsi obat filariasis yang
diterimanya,"
Rekomendasi -

Pemimpin Pertemuan, Notulen,

dr. Sukarni Bd. Imas Maesaroh. Spd


NIP: 197006202002122004 NIP. 196803031989032005
DAFTAR HADIR
Sosialisasi Belkaga dengan lintas Program
01 Oktober 2015

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Dr. Sukarni Dokter Umum

2 Dr. Theodora Dokter Umum

3 Dr. Esty Anjani Dokter Umum

4 Drg Irma Dokter Gigi

5 Bd. Imas Maesaroh Bidan

6 Bd. Tri Mulyati Bidan

7 Bd. Heni sumiati Bidan

8 Bd. Dita Sutiani Bidan

9 Bd. Lilis Lisnawati Bikor

10 Kokom Perawat gigi

11 Neneng Nurhasanah Perawat

12 Bd. Erni Yuliani Bidan

13 Bd. Mawar Bidan

14 Bd. Rika Novita Bidan

15 Bd. Indah Bidan

16 Bd. Lia Suryani Bidan

17 Arvi Herawati Perawat

18 Sarjan Prog Gizi

19 Gunawan Prog Kesling

20 Bd. Lita Febrianti Bidan

21 Dewi Karniawati Perawat

22 Faisal Irham Perawat

23 Dita Amelia Perawat

24 Bd. Eti Sumiati Bidan

25 Nensi Pertiwi Perawat

Pemimpin Pertemuan, Notulen,

dr. Sukarni Bd. Imas Maesaroh. Spd


NIP: 197006202002122004 NIP. 196803031989032005

Anda mungkin juga menyukai