Anda di halaman 1dari 9

Vol .

X Nomor 29 Juli 2015 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

PERANCANGAN ALAT PENGHITUNG BAKTERI


Raden Candra Wijaya, Evrita Lusiana Utari, Yudianingsih
Prodi Teknik Elektro
Fakultas Sains & Teknologi
Universitas Respati Yogyakarta
Email : chandrajaya91@yahoo.com, evrita_lusiana@yahoo.com, nadia_yudia@yahoo.co.id.

INTISARI

Pentingnya mengetahui perkembangan suatu bakteri dalam sampel diperlukan karena tingkat
perkembangan bakteri berbeda-beda. Untuk menghitung jumlah perkembangan bakteri dilakukan
menggunakan alat penghitung bakteri dengan metode hitung preparat. Alat penghitung bakteri dirancang
dengan sitem akumulasi nilai/jumlah bakteri yang ditampilkan pada alat penghitung yang dilengkapi dengan
sistem penanda dan sistem memori yang memungkinkan untuk menampilkan hasil hitung yang sebelumnya
sebanyak 10 kali secara berurutan, bakteri yang ditampilkan merupakan perkiraan dari jumlah bakteri pada
satu kotak dalam preparat menggunakan perbandingan preparat berukuran 4mm2 dan preparat berukuran
9mm2 dengan uji coba sampel yakni 0,2ml, 0,4ml, 0,6ml, 0,8ml, dan 1,0ml, dari kedua perbandingan
penghitungan tersebut preparat berukuran 4mm2 yang penghitungannya lebih akurat dalam penghitungan
menggunakan 5 sampel dengan kapasitas yang berbeda.

Kata Kunci : Bakteri, Preparat, Sampel.

1. PENDAHULUAN seperempat pada bagian preparat dengan hasil

Kemajuan teknologi di bidang kedokteran perhitungan jumlah perhitungan tersebut dikalikan

dewasa ini telah membawa dampak pada empat. Perhitungan pada metode ini juga dibantu

peningkatan kuantitas serta kualitas pelayanan dengan alat yang disebut Colony Counter. Alat

kesehatan kepada masyarakat. Perkembangan Colony Counter masih mengharuskan para peneliti

teknologi komputasi telah merambah pula dunia pada laboratorium menghitung jumlah koloni secara

kedokteran, telah menyentuh semua bidang manual. Pada alat Colony Counter, penghitungan

kehidupan berkaitan dengan teknologiteknologi jumlah koloni bakteri dipermudah dengan adanya

lainnya, salah satunya perkembangan bakteri. counter electronic. Dengan adanya counter tersebut

Koloni bakteri adalah sekumpulan dari bakteri- peneliti tinggal menandai koloni bakteri yang

bakteri yang sejenis yang mengelompok menjadi dihitung dengan menggunakan pen yang terhubung

satu dan membentuk suatu koloni-koloni. Untuk dengan counter.

mengetahui pertumbuhan suatu bakteri dapat Luas preparat berpengaruh pada hasil

dilakukan dengan menghitung jumlah koloni penghitungan bakteri, karena itu luas preparat

bakteri. Metode yang biasa digunakan adalah efektif harus disesuaikan dengan ukuran bakteri

metode pour plate (Hitung Preparat). yang akan dihitung, sehingga meminimalkan

Metode ini mengasumsikan jumlah bakteri kemungkinan bakteri yang tidak terhitung dalam

yang ditanam pada suatu preparat sama dengan suatu proses

jumlah koloni pada preparat tersebut. Untuk 2. TINJAUAN PUSTAKA


memudahkan menghitung koloni yang berjumlah Berdasarkan penelitian Adiprabowo dengan judul
ratusan pada metode ini perhitungan dapat Potensi Antibakteri Campuran Propolis Trigona
dilakukan dengan cara menghitung hanya Spp Dan Garamkelapa Terhadap Streptococcus

59
Mutans, metode hitungan cawan merupakan cara Pseudomonas Aeruginosa, program dibuat dengan
yang akurat untuk menentukan jumlah mikrob Visual Basic dengan metode plotting (merajah) 24
karena hanya sel yang masih hidup yang dihitung. bit menggunakan pointer (penunjuk) dan metode
Selain itu, beberapa jenis mikrob dapat dihitung kuantifikasi menggunakan simulasi sel. Pengenalan
sekaligus dan dapat digunakan untuk isolasi dan koloni dari dua parameter, yaitu bentuk dan warna.
identifikasi mikrob. Bakteri harus dapat tumbuh Pengenalan bentuk diperoleh dengan membentuk
dalam medium padat dan membentuk koloni yang sel simulasi yang dinamakan rad. Model sel
kompak dan jelas (tidak menyebar) dan berbentuk lingkaran ini akan melakukan pendekatan
memerlukan persiapan waktu inkubasi relatif lama bentuk terhadap objek koloni bakteri. Metode
sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung seleksi koloni yang difungsikan dari warna terdiri
(Adiprabowo, 2008). atas beberapa metode, yaitu metode tunjuk warna,
Menurut Fardiaz (1989), prinsip dari warna terpasang (mewakili semua koloni), dan
metode hitungan cawan adalah jika sel jasad renik sampling (mengambil cuplikan) warna (Suyono,
yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar 2009).
maka sel jasad renik tersebut akan berkembang biak 3. LANDASAN TEORI
dan membentuk koloni yang dapat langsung Diperlukan dasar-dasar dan landasan teori
dihitung menggunakan mata tanpa menggunakan yang dapat membantu penelitian perancangan alat
mikroskop. Metode hitungan cawan dapat penghitung bakteri. Dasar-dasar dan landasan teori
dibedakan atas dua cara yaitu metode tuang (pour didapat dengan melakukan studi literatur dan
plate) dan metodepermukaan (surface/spread wawancara terhadap para ahli.
plate).
3.1 Bakteri
Dalam metode hitungan cawan, sampel
Kuantifikasi populasi mikroorganisme
yang diperkirakan mengandung lebih dari 300
sering dilakukan untuk mendapatkan jumlah
sel/ml memerlukan pengenceran sebelum
kuantitatif mikroorganisme target. Kuantifikasi
ditumbuhkan di dalam cawan petri. Setelah
tersebut dapat berupa penentuan jumlah sel dan
inkubasi akan terbentuk koloni pada cawan tersebut
penentuan massa sel. Penentuan jumlah sel dapat
dalam jumlah yang masih dapat dihitung, dimana
dilakukan pada mikroorganisme bersel tunggal.
jumlah yang terbaik adalah diantara 30-300 koloni.
Penentuan massa sel dilakukan bagi
Pengenceran biasanya dilakukan secara
mikroorganisme bersel tunggal dan
desimal yaitu 1:10, 1:100, 1:1000 dan seterusnya,
mikroorganisme berfilamen.
atau 1:100, 1:10000, 1:1000000 dan seterusnya.
Penghitungan jumlah sel dapat dilakukan
Larutan yang digunakan untuk pengenceran dapat
dengan beberapa cara diantaranya metode hitungan
berupa larutan NaCl 0.9% dan bufer fosfat. Jumlah
preparat (Total Plate Count) dan hitungan
koloni dalam contoh yang dihitung atau koloni/ml
mikroskopis langsung (Direct Count). Cara lain
yaitu jumlah koloni per cawan dikali faktor
penentuan jumlah sel adalah dengan menyaring
pengenceran (Adiprabowo, 2008).
sampel dengan saringan membran kemudian
Berdasarkan penelitian Suyono dengan
saringan tersebut diinkubasi pada permukaan media
judul Rancang Bangun Penghitung Koloni Selektif
Berdasarkan Pigmen Fluoresein Pada

60
yang sesuai. Koloni-koloni yang terbentuk berasal karenabeberapa mikroorganisme tertentu cenderung
dari satu sel tunggal yang dapat hidup. membentuk kelompok atau berantai. Berdasarkan
Metode hitungan preparat menggunakan hal tersebut digunakan istilah Coloni Forming Units
anggapan bahwa setiap sel akan hidup berkembang (CFUs) per ml. Koloni yang tumbuh berasal dari
menjadi satu koloni. Jumlah koloni yang muncul suspensi yang diperoleh menggunakan pengenceran
menjadi indeks bagi jumlah oganisme yang bertingkat dari sebuah sampel yang ingin diketahui
terkandung di dalam sampel. Teknik penghitungan jumlah bakterinya.
ini membutuhkan kemampuan melakukan 3.3 Preparat
pengenceran dan dipreparatkan hasil pengenceran.
Penghitungan secara langsung dapat
Preparat tersebut kemudian diinkubasi dan
dilakukan secara mikroskopis yaitu dengan
kemudian dihitung jumlah koloni yang terbentuk.
menghitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang
Preparat yang dipilih untuk penghitungan koloni,
sangat kecil. Alat yang digunakan adalah Petroff-
sesuai dengan kaidah statistik. dalam suatu preparat
Hauser Chamber atau Haemocytometer. Jumlah
biasanya berisi 30-300 koloni. Jumlah organisme
cairan yang terdapat antara coverglass dan alat ini
yang terdapat dalam sampel asal dihitung dengan
mempunyai volume tertentu sehingga satuan isi
cara mengalikan jumlah koloni yang terbentuk
yang terdapat dalam satu bujur sangkar juga
dengan faktor pengenceran pada preparat
tertentu. Ruang hitung terdiri dari 9 kotak besar
bersangkutan.
dengan luas 1 mm. Satu kotak besar di tengah,
3.2 Sampel
dibagi menjadi 25 kotak sedang dengan panjang 0,2
Plate count / viable count didasarkan pada
mm. Satu kotak sedang dibagi lagi menjadi 16
asumsi bahwa setiap sel bakteri hidup dalam
kotak kecil. Dengan demikian satu kotak besar
suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah
tersebut berisi 400 kotak kecil. Tebal dari ruang
ditumbuhkan dalam media pertumbuhan dan
hitung ini adalah 0,1 mm. Sel bakteri yang
lingkungan yang sesuai. Setelah diinkubasi, jumlah
tersuspensi akan memenuhi volume ruang hitung
koloni yang tumbuh dihitung dan merupakan
tersebut sehingga jumlah bakteri per satuan volume
perkiraan atau dugaan dari jumlah mikroorganisme
dapat diketahui.
dalam suspensi tersebut. Koloni yang tumbuh tidak
selalu berasal dari satu sel mikroorganisme yang

Gambar 1 Ukuran preparat

61
Vol . X Nomor 29 Juli 2015 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

3.4 Pewarnaan Bakteri Mikroskop merupakan alat bantu yang


Teknik pewarnaan pada preparat sering memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang
menggunakan bahan kimia khusus atau sering berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini
disebut reagen untuk membedakan jenis bakteri membantu memecahkan persoalan manusia tentang
yang akan dihitung agar lebih mudah dalam organisme yang berukuran kecil. Ada dua jenis
pemisahan jenis bakteri . Zat warna menyerap dan mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek
membiaskan cahaya sehingga kontras yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi
mikroorganisme dengan lingkungannya dapat (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi
ditingkatkan. Penggunaan zat pewarna (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber
memungkinkan pengamatan struktur spora, flagella cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi
dan bahan inklusi yang mengandung zat pati dan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
gtanula fosfat. Selain itu, dengan pewarnaan dapat 4. PERANCANGAN ALAT
menunjukkan distribusi dan susunan kimia bagian- Proses dari alat penghitung bakteri yakni
bagian sel, membedakan mikrob satu dengan yang dari listrik PLN 220V kemudian tegangan
lain, menentukan pH dan potensial oksidasi reduksi diturunkan oleh trafo menjadi 6V yang kemudian
ekstraseluler dan intraseluler. disearahkan menggunakan dioda untuk mencatu
Pada umumnya zat warna yang digunakan blok mikrokontroler dan blok penampil. Kemudian
adalah senyawa-senyawa garam yang salah satu blok mikro menunggu info dari blok input dan
ionnya berwarna. Garam terdiri ion bermuatan mengolahnya untuk ditampilkan pada blok
positif dan ion bermuatan negatif. Perbedaan inilah penampil. Pada blok input terdapat tombol yang
yang digunakan sebagai dasar pewarnaan mikroba dirangkai paralel yang bertujuan untuk info, bila
tersebut. Sel-sel bakteri mempunyai muatan yang salah satu atau lebih tombol on maka akan
cenderung negatif bila pH lingkungannya mentrigger dan memberi masukan untuk mikro.
mendekati netral. Muatan negatif dari sel bakteri Kemudian mikro memberi inputan data melalui
akan bergabung dengan muatan positif dari ion zat port data yang terdapat pada port D untuk
warna, misalnya metilen blue, sehingga hasilnya sel ditampilkan pada seven segment di blok penampil,
tersebut akan berwarna. Perbedaan muatan inilah serta port C untuk mensupply common pada seven
yang menyebabkan adanya ikatan atau gabuangan segment di blok penampil dapat dilihat pada
antara zat warna dengan sel bakteri. Gambar 2.
3.5 Pembesaran Obyek

Gambar 2 Diagram Blok

62
Flow Chart ditekan tampilan akan kembali blank, dan hasil
Prinsip kerja dari alat penghitung bakteri yakni penghitungan sebelumnya akan disimpan, namun
setelah alat on maka indikator on, saat proses bila dalam penghitungan jumlah bakteri lebih dari
penghitungan setiap inputan akan dikalkulasikan 300 maka penanda akan aktif namun tidak
dengan perkalian yang sebelumnya sudah berpengaruh terhadap hasil hitung, kemudian untuk
diperhitungkan sehingga hasil dari perhitungan menampilkan hasil perhitungan yang sudah
sudah berupa jumlah bakteri dan hasil perhitungan dilakukan dengan menekan tombol memori, proses
(real time) akan ditampilkan (penambahan tersebut sesuai Gambar 3.
angka/count) kemudian setelah tombol restart

Gambar 3 Flow Chart Alat Penghitung Bakteri

63
6. ANALISA DATA
Pada uji coba ini bakteri yang digunakan dibedakan menggunakan pewarnaan untuk tiap
adalah jenis-jenis bakteri dari air antara lain jenis bakteri yang ditanam dengan ukuran terbesar
Anabaena, Naegleria fowleri, Rotifera, Escherichia dalam percobaan ini adalah bakteri rotifera dengan
coli yang yang sudah di dipisahkan atau panjang 1mm dan ukuran paling kecil mencapai 1-
dikelompokan menggunakan reagen untuk 60nm yakni bakteri Anabaena.
Ukuran Luas Pada
Sampel
Jumlah Bakteri Preparat (mm2) Keterangan
(ml)
4 9

0,2 50 48 48 Penanda Tidak Aktif

0,4 160 156 138 Penanda Tidak Aktif

0,6 250 249 228 Penanda Tidak Aktif

0,8 330 315 324 Penanda Aktif

1,0 420 411 372 Penanda Aktif

Dari hasil uji coba penghitungan bakteri Proses penghitungan bakteri dilakukan
pada alat penghitung bakteri dengan menggunakan secara manual berdasarkan ukuran preparat,
metode hitung langsung preparat diperoleh hasil kemudian setelah terhitung, proses penghitungan
dari perbandingan penghitungan menggunakan menggunakan persaamaan-persamaan untuk
2
preparat berukuran 4mm dengan penghitungan mengetahui total bakteri yang berkembang pada
menggunakan preparat berukuran 9mm2 yang dapat suatu sampel.
dilihat pada Tabel 4.1. Persaamaan 1 digunakan sebelum proses
Setelah proses penghitungan selesai kemudian inkubasi untuk menentukan banyaknya bakteri yang
masuk pada proses penjumlahan bakteri dalam akan ditanam pada sebuah sampel, sedangkan pada
suatu preparat menggunakan rumus : Persamaan 2 digunakan untuk menentukan jumlah
Jumlah bakteri per ml = jumlah bakteri ditanam x bakteri dalan skala suatu preparat dan untuk
faktor pengenceran ....................................(1) Persamaan 3 digunakan untuk menghitung
Jumlah Sel berkembangnya bakteri pada suatu sampel.
Jumlah bakteri dalam luas kotak = Hasil Penghitungan
6.1 Analisa Data
........................................................(2)
Korelasi antara sampel dalam satuan mili liter
Jumlah bakteri berkembang = kotak bakteri x
yang ditanam dengan ukuran cawan dan waktu
jumlah sel per kotak .................................(3)
berdasarkan dari data yang diambil dari Tabel 1
menghasilkan sebuah grafik seperti berikut :

64
Vol . X Nomor 29 Juli 2015 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

Gambar 4 Grafik penghitungan menggunakan preparat ukuran 4mm2

Berdasarkan Gambar 4 penghitungan bakteri bakteri dengan sampel 0,8ml dan 1,0ml lebih dari
dilakukan dengan menggunakan preparat berukuran 300 bakteri, sehingga mengaktifkan penanda,
2
4mm mendekati jumlah penanaman bakteri yang sedangkan hasil penghitungan menggunakan
2
sebenarnya, dengan catatan untuk penghitungan preparat ukuran 9mm dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Grafik penghitungan menggunakan preparat ukuran 9mm2

Berdasarkan Gambar 4.2 penghitungan bakteri 1. Alat Penghitung Bakteri merupakan alat yang
dilakukan dengan menggunakan preparat dikembangkan dari penghitung (counter)
2
berukuran 9 mm mendekati jumlah penanaman manual pada mikroskop.
bakteri yang sebenarnya, dengan catatan untuk 2. Alat Penghitung Bakteri dibuat untuk
penghitungan bakteri dengan sampel 0,8 ml dan 1,0 mempermudah dalam menghitung bakteri pada
ml lebih dari 300 bakteri, sehingga mengaktifkan preparat karena bakteri yang sudah terhitung
penanda. Dalam penghitungan bakteri dapat ditandai dengan kasat mata dan alat ini
menggunakan preparat diberlakukan sistem kotak dilengkapi dengan penyimpanan data secara
yang berisi sampel kurang dari setengah dianggap otomatis dan dapat ditampilkan kembali, serta
kosong dan yang lebih dari setengah kotak dihitung dilengkapi dengan sistem penanda sehingga
satu juga diberlakukan pembulatan angka dan proses penghitungan lebih praktis dalam
perhitungan tidak boleh melebihi dari bakteri yang pembatasan jumlah bakteri yang akan dihitung.
ditanam, jadi nilai yang mendekatilah yang akan
3. Hasil uji coba membuktikan, preparat
digunakan dalam perumusan /kalkulasi dari nilai 2
berukuran 4mm menghasilkan perhitungan
jumlah yang terhitung dari preparat.
48/50, 156/160, 249/250, 315/330, 411/420
dengan persentase kesalahan 2,7%, sedangkan
KESIMPULAN DAN SARAN pada preparat berukuran 9mm2 menghasilkan
7.1 Kesimpulan perhitungan 48/50, 138/160, 228/250, 324/330,
Dari penelitian Alat Penghitung Bakteri, didapatkan 372/420 dengan persentase kesalahan 8,42%,
kesimpulan sebagai berikut: dari kedua perbandingan tersebut preparat

65
berukuran 4mm2 yang penghitungannya lebih Sutton, Scott. 2006, Counting Colonies,
http://www. microbiol.org/white. papers/ WP.count
akurat dalam penghitungan menggunakan 5
, colony.htm. diakses pada 28 Mei 2014.
sampel dengan kapasitas yang berbeda.
Sutton, Scott. 2006, Harmonization of The
7.2 Saran Microbiological Limit Test
Enumeration,http://www.microbiol.org/white.paper
Saran yang dapat diberikan untuk lebih s/WP.count.colony.htm. diakses pada 28 Mei 2014.
menyempurnakan Alat Penghitung Bakteri adalah Suyono. 2009. Rancang Bangun Penghitung
sebagai berikut : Koloni Selektif Berdasarkan Pigmen Fluoresein
Pada Pseudomonas Aeruginosa. Skripsi, Fakultas
1. Dilakukan kalibrasi dan pengujian oleh Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
badan kalibrasi standar sehingga tingkat Pertanian Bogor, Bo

sensitifitas tombol dan ukuran cawan


terstandar dan aman untuk digunakan
dalam dunia medis.
2. Perlu pengembangan lanjut untuk
keakuratan lebih tinggi dan prosentase
kesalahan mendekati 0 seperti
menggunakan sensor kamera ataupun
pengembangan menggunakan aplikasi
smartphone agar dapat digunakan
masyarakat luas.

8. DAFTAR PUSTAKA
Adiprabowo H. 2008. Potensi antibakteri campuran
propolis trigona spp dan garam kelapa terhadap
Streptococcus mutans. Skripsi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Bishop, Owen. 2004. Dasar-Dasar Elektronika.
Jakarta. Erlangga
Blocher, Richard. 2004. Dasar Elektronika.
Yogyakarta : Andi.
Budiharto Widodo. 2008. Panduan Praktikum
Mikrokontroler AVR ATmega16, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Fardiaz S. 1989. Mikrobiologi Panga, PAU Pangan
dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Koesmadji Wirjosoemarto, dkk. Tth. Teknik
Laboratorium. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Maturin, Larry and J. T. Peeler. 2001. Aerobic Plate
Count, BAM (Bacteriological Analytical Manual),
Chapter 3, Food and Drug Administration.

66
.

Anda mungkin juga menyukai