DINAS KESEHATAN
Jalan Gerakan Koperasi No. 44 Telp/Fax 0233-281042 Majalengka 45411
Menimbang : a. bahwa epidemi HIV/AIDS di Jawa Barat saat ini sudah mencapai
concentrated level epidemic yang memerlukan adanya kegiatan
penanggulangan HIV / AIDS yang lebih bermakna ;
b. bahwa dalam pelaksanaan penanggulangan HIV / AIDS di Provinsi
Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka mendapatkan
biaya bantuan yang bersumber dari Global Fund to fight
AIDS,Tuberculosis and Malaria (GF ATM) Komponen AIDS Ronde
Single Stream of Funding (SSF) Fase 2 dimulai pada bulan Januari
2013-Juni 2015.
c. bahwa agar pengelolaan biaya GF ATM komponen AIDS tersebut
dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan akuntabel, perlu
ditetapkannya Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka tentang Tim Layanan Penanggulangan HIV/AIDS Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka.
Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tanggal 4 Juli 1950) ;
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
(Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3273) ;
3. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 3495) ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Pedoman
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular ;
5. Peraturan Menteri Keuangan No.64/PMK.02/2008 tentang Standar
Biaya Umum Tahun Anggaran 2009 Menteri Keuangan ;
6. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1994 tentang Komisi
Penanggulangan AIDS ;
7. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat/Ketua
Komisi Penanggulangan AIDS Nomor 9/Kep/Menko/Kesra/IV/1994
Tentang Strategi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS ;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1033/Menkes/SK/XI/2006 tentang
Pedoman Umum Perencanaan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri
Bidang Kesehatan ;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka
(Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2009 Nomor 10).
Memperhatikan : 1. Surat Perjanjian Kerja Sama antara Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka sebagai Kepala Sub Sub Reciepient nomor
443.22/008/Diskes/2013 tanggal 03 Januari 2013 dengan Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebagai Sub Reciepient dengan proyek
Indonesia Response To HIV : Goverment and Civil Society Partnership
In 33 Provinces.
2. Keputusan Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Kementrian Kesehatan selaku Authorized Principal Recipient GF ATM
Komponen AIDS dan Tuberkulosis nomor : HK.01.01/III.2/2438/2011
tanggal 1 Desember 2011 tentang petunjuk teknis pengelolaan proyek
bantuan Global Fund Komponen AIDS.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Tim Layanan KTS dan IMS Kabupaten Majalengka sebagaimana tercantum
dalam lampiran I, II, III, IV, V, VI dan VII Keputusan ini yang merupakan bagian
tidak terpisahkan.
KEDUA : Tim Layanan sebagaimana dimaksud diktum KESATU Keputusan ini bertugas
melakukan pelayanan dalam rangka penanggulangan dan pencegahan
penyakit HIV/AIDS dan IMS di wilayah kerja masing-masing.
KELIMA Kepada layanan akan diberikan clinic running cost dan biaya operasional.
KEENAM Pembayaran yang dimaksud pada diktum KELIMA Keputusan ini dibebankan
pada dana bantuan GF ATM Komponen AIDS Ronde SSF Fase 2.
KETUJUH : Keputusan ini berlaku mulai sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan
diadakan perubahan dan atau perbaikan sebagaimana mestinya apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Majalengka
pada tanggal : 03 Januari 2013
Tembusan :
1. GF ATM Komponen AIDS SR Provinsi Jawa Barat di Bandung
PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA
DINAS KESEHATAN
Jalan Gerakan Koperasi No. 44 Telp/Fax 0233-281042 Majalengka 45411
STRUKTUR ORGANISASI
TIM LAYANAN KTS
KEPALA PUSKESMAS
PENANGGUNG JAWAB
LAYANAN
NO NAMA JABATAN
1 Adang Juanda, SKM Penanggung jawab
2 Uday Sudrajat, Amd.Kep Koordinator Konselor
3 Mulyawan Petugas pencatatan & pelaporan
4 Dede Rodiah, Amd.Kep Petugas Laboratorium
NO NAMA JABATAN
1 Dr. Hj. Nina Nur Ainy Syarief Penanggung jawab
2 Dr. Huda Ginanjar Ranoe, M.MKes Koordinator Konselor
3 Rika Fatmawati, Amd.Keb Petugas pencatatan & pelaporan
4 Ryan Tryana Fajar Mulya, Amd.AK Petugas Laboratorium
NO NAMA JABATAN
1 Dr.H.Apuh Alifuchin Penanggung jawab
2 Dr. Eman Sutaman Koordinator Konselor
3 Kadijah, SKM Petugas pencatatan & pelaporan
4 Said Arman Petugas Laboratorium
NO NAMA JABATAN
1 Eli Yuliawati, SE., S.ST Penanggung jawab
2 Dr. Hj. Fifit Fitri Agustina Koordinator Konselor
3 H. Otong Memet, S.Kep., Ners. Petugas pencatatan & pelaporan
4 Atang S. Petugas Laboratorium
NO NAMA JABATAN
1 Edi Kusnadi, SKM Penanggung jawab
2 H. Kasroni Koordinator Konselor
3 Irvan Fathoni, ST. Petugas pencatatan & pelaporan
4 Rusdiana Petugas Laboratorium
STRUKTUR ORGANISASI
TIM LAYANAN IMS
KEPALA PUSKESMAS
PENANGGUNG JAWAB
LAYANAN
STRUKTUR ORGANISASI
TIM LAYANAN PTRM
KEPALA PUSKESMAS
PENANGGUNG JAWAB
LAYANAN
NO NAMA JABATAN
1 Adang Juanda, SKM Penanggung jawab
2 Dr. Monang Seksama S. Dokter
3 Udaya Sudrajat, Amd.Kep Konselor adiksi
4 Nursima Farmasi
Perawat /Petugas
5 Ade Heti Deasianty, S.Kep Pencatatan&Pelaporan
6 Suharna Petugas Keamanan
II. Dokter :
a. Melakukan pemeriksaan
b. Melakukan anamesa dan penegakan diagnosa
c. Memberikan pengobatan sesuai dengan pedoman
d. Memberikan konseling
III. Bidan/Perawat
a. Membantu dokter umum dalam pelaksanaan layanan IMS
b. Mendukung kegiatan dokter umum untuk melaksanakan pelayan IMS yang optimal
c. Melakukan pemeriksaan awal terhadap pasien
d. Bertanggung jawab atas pelayanan IMS
e. Bertanggung jawab atas obat obatan IMS
f. Memberikan solusi terhadap permasalahan di layanan IMS
II. Dokter
a. Melaksanakan pelayanan pasien di layanan PTRM, mulai dari penerimaan, wawancara,
pemeriksaan fisik, psikiatrik dan rencana penatalaksanaannya
b. Melakukan follow up pasien kontrol
c. Menginput data pasien baru maupun pasien kontrol ke dalam komputer
V. Farmasi
a. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian obat metadon dan obat
obat lain yang terkait
b. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan permintaan kebutuhan obat obatan
terutama metadon cair
c. Membuat perencanaan kebutuhan obatan obatan, terutama metadon cair dan
mengajukan kepada instansi terkait