Anda di halaman 1dari 59

135

LKPP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 1
Ketentuan Umum Swakelola (Pasal 26)

(1) Swakelola merupakan kegiatan Pengadaan


Barang/Jasa dimana pekerjaannya
direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi
sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung
jawab anggaran, instansi pemerintah lain
dan/atau kelompok masyarakat.
10

Pekerjaan pengembangan
Pekerjaan yang operasi nya
industri pertahanan, industri
Pekerjaan untuk memerlukan partisipasi langsung
alutsista dan industri almatsus
meningkatkan masyarakat
dalam negeri
kemampuan
teknis SDM
Penelitian dan Pekerjaan yang tidak
pengembangan dalam diminati oleh Penyedia
negeri Barang/Jasa

Pekerjaan yang secara


Pekerjaan Industri rinci/detail tidak dapat
Kreatif, inovatif dan dihitung/ditentukan
budaya dalam negeri Jenis terlebih dahulu
pekerjaan
Pekerjaan yang bersifat rahasia Penyelenggaraan diklat, kursus,
bagi K/L/D/I yang bersangkutan swakelola seminar, penyuluhan, dll

Pekerjaan survey, pemrosesan Pekerjaan untuk proyek


data, pengujian, pengembangan percontohan dan survey yang
sistem bersifat khusus

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 3


1

Pelaporan &
Penyerahan Pertanggung
jawaban
Pengawasan

Pelaksanaan

Perencanaan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 4


1

K/L/D/I penanggung jawab anggaran


Perencanaan
Pelaksanaan
Pengawasan dan Evaluasi
Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengawasan dan Evaluasi
Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengawasan dan Evaluasi

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 5


6
7
8
15

1. Pencetakan sertifikat untuk peserta pelatihan pengelolaan lingkungan


hidup bidang ke PU an sebanyak 500 buah
2. Pengadaan Meubelair Puslitbang Permukiman, Kementerian PU Tahun
2011
3. Pelatihan ketrampilan 60 orang tenaga perawat khusus ruang operasi di
Semarang dan Solo
4. Bimbingan teknis dan penerapan teknologi serta pengolahan dan
pemasaran tanaman kakao di kab. Malinau Sulawesi Selatan
5. Sistem penyediaan air minum kawasan khusus kab. Jember termasuk
pembangunan pengolahan dan perpipaan air bersih
6. Manajemen dan pelaksanaan pengelolaan sampah di desa Sukunan di
Propinsi Jogyakarta
7. Paket kegiatan pembangunan Puskesmas & Poskesdes dengan biaya
Dana APBD kab. OKU
8. pekerjaan pengecatan ulang 6 kelas di SMP Negeri 5 Medan dengan
menggunakan DAK bidang Pendidikan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 9


3

Direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri oleh


Penanggung Jawab Anggaran; dan mempergunakan
pegawai sendiri, pegawai K/L/D/I lain dan/atau dapat
menggunakan tenaga ahli
Tenaga ahli tidak boleh lebih dari 50%
pengadaan bahan/barang, Jasa Lainnya,
peralatan/suku cadang dan tenaga ahli dilakukan
oleh ULP/Pejabat Pengadaan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 10


5

Pelaksanaan rencana sesuai KAK


Pengadaan Bahan, Jasa Lainnya, Peralatan/Suku Cadang
dan/atau Tenaga Ahli Perseorangan.
Pembayaran
Pelaporan Kemajuan Pekerjaan dan Dokumentasi
Pelaporan Realisasi Pekerjaan
Penyerahan Hasil Pekerjaan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 12


3

Pengawasan oleh Tim Pengawas


Pengawasan meliputi administrasi, teknis dan keuangan
apabila dari hasil pengawasan ditemukan penyimpangan, PPK
harus segera mengambil tindakan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 13


3

Tim Pengawas melakukan evaluasi setiap minggu terhadap


pelaksanaan pekerjaan yang meliputi:

a) pengadaan dan penggunaan material/bahan;


b) pengadaan dan penggunaan tenaga kerja/ahli;
c) pengadaan dan penggunaan peralatan/suku cadang;
d) realisasi keuangan dan biaya yang diperlukan;
e) pelaksanaan fisik; dan
f) hasil kerja setiap jenis pekerjaan.

Dari hasil evaluasi tersebut, Penanggungjawab memberikan


masukan dan rekomendasi untuk memperbaiki dan meningkatkan
pelaksanaan pekerjaan Swakelola selanjutnya.

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 14


2

Perencanaan di lakukan oleh K/L/D/I Penanggung Jawab


Anggaran .
Pelaksanaan dilakukan berdasarkan Kontrak/MoU antara PPK
pada K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran dengan pelaksana
Swakelola pada Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola
pengadaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan
tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh ULP/Pejabat
Pengadaan pada Instansi Pemerintah lain pelaksana
Swakelola.
Pengawasan dilakukan oleh K/L/D/I Penanggung Jawab
Anggaran

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 15


1

Ketentuan pada Pelaksanaan, Pengawasan dan


Evaluasi sama dengan Pekerjaan Swakelola yang
dilaksanakan K/L/D/I penanggung jawab anggaran

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 17


3

Perencanaan Umum dilakukan oleh K/L/D/I Penanggung Jawab


Anggaran
Perencanaan pekerjaan secara detail dilakukan oleh Kelompok
Masyarakat Pelaksana Swakelola dengan persetujuan K/L/D/I
Penanggung Jawab Anggaran
Pelaksanaan Swakelola dilakukan berdasarkan Kontrak antara PPK
dengan Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola;
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa hanya diserahkan kepada
Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola yang mampu
melaksanakan pekerjaan;
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi hanya dapat berbentuk
rehabilitasi, renovasi dan konstruksi sederhana
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 18
2

Konstruksi bangunan baru yang tidak sederhana,


dibangun oleh Penanggung Jawab Anggaran untuk
selanjutnya diserahkan kepada kelompok
masyarakat ;

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 19


Lampiran VI hal 18
l. Rencana Pengadaan dan Kebutuhan Tenaga Kerja
1) Dalam hal diperlukan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku
cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan, dapat dilakukan
kontrak/sewa tersendiri dengan memperhatikan prinsip-prinsip
dan etika pengadaan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Presiden ini.
2) Penyusunan jadwal rencana pengadaan dilaksanakan dengan
dengan memperhatikan batas akhir tahun anggaran/batas
akhir efektifnya anggaran.
3) Rencana pengadaan harus mempertimbangkan syarat teknis
dan metode pelaksanaan pekerjaan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan.
4) Rencana kebutuhan tenaga kerja harian disusun berdasarkan
rencana pelaksanaan pekerjaan.
m. Pembentukan Panitia/Pejabat Pengadaan
1) Panitia/Pejabat Pengadaan diangkat oleh
Penanggungjawab Kelompok Masyarakat untuk
melakukan pengadaan barang/jasa yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan Swakelola.
2) Panitia/Pejabat Pengadaan diperbolehkan
bukan PNS.
Lampiran VI hal 19
b. Pengadaan Bahan, Jasa Lainnya, Peralatan/Suku
Cadang dan/atau Tenaga Ahli Perseorangan
1) Pengadaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku
cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan
dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan dengan
menggunakan metode pengadaan yang sesuai.
2) Pengiriman bahan dapat dilakukan secara bertahap
atau keseluruhan sesuai dengan kebutuhan, lokasi
pekerjaan dan kapasitas penyimpanan.
Lampiran VI hal 19
c. Pembayaran
1) Pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan
dilakukan secara harian berdasarkan daftar hadir
pekerja atau dengan cara upah borong.
2) Pembayaran gaji tenaga ahli perseorangan (apabila
diperlukan) dilakukan berdasarkan kontrak
konsultan perseorangan atau tanda bukti
pembayaran.
3) Pembayaran bahan dan/atau peralatan/suku cadang
dilakukan berdasarkan kontrak pengadaan barang.
2

Pelaksanaan rencana sesuai KAK


Pengadaan Bahan, Jasa Lainnya, Peralatan/Suku Cadang
dan/atau Tenaga Ahli Perseorangan.
Penyaluran Dana Kepada Kelompok Masyarakat
Pelaporan Kemajuan Pekerjaan dan Dokumentasi
Pelaporan Realisasi Pekerjaan
Penyerahan Hasil Pekerjaan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 25


2

Pengawasan oleh Tim Pengawas


Pengawasan meliputi administrasi, teknis dan keuangan
apabila dari hasil pengawasan ditemukan penyimpangan, PPK
harus segera mengambil tindakan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 26


1

40% dari keseluruhan dana Swakelola, apabila Kelompok


Masyarakat Pelaksana Swakelola telah siap

30% dari keseluruhan dana Swakelola, apabila pekerjaan


telah mencapai 30%

30% dari keseluruhan dana Swakelola, apabila pekerjaan


telah mencapai 60% .

pencapaian kemajuan pekerjaan dan dana Swakelola yang


dikeluarkan, dilaporkan secara berkala kepada PPK

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 27


5

PPK mengadakan Kontrak untuk swakelola dengan


Pelaksana Swakelola pada Instansi Pemerintah lain, atau
dengan Pelaksana Swakelola berdasarkan Nota
Kesepahaman atau Kontrak dengan Kelompok Masyarakat;
Kontrak Swakelola paling kurang berisi:
1) Para pihak;
2) Pokok pekerjaan yang diswakelolakan;
3) Nilai pekerjaan yang diswakelolakan;
4) Jangka waktu pelaksanaan; dan
5) Hak dan kewajiban para pihak.

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 28


BAB V
SWAKELOLA
Bagian Pertama

Pasal 26,27,28,29,30,31,32

29
(1) Swakelola merupakan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa
dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau
diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab
anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok
masyarakat.
(2) Pekerjaan yang dapat dilakukan dengan Swakelola meliputi:
a. pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan teknis
sumber daya manusia serta sesuai dengan tugas pokok
K/L/D/I;
b. pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya
memerlukan partisipasi 30langsung masyarakat setempat;
c. pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau
pembiayaannya tidak diminati oleh Penyedia Barang/Jasa;
d. pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat
dihitung/ditentukan terlebih dahulu, sehingga apabila
dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa akan
menimbulkan ketidakpastian dan risiko yang besar;
e. penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar,
lokakarya atau penyuluhan;
f. pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) dan
survei yang bersifat khusus untuk pengembangan
teknologi/metode kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa; 31
g. pekerjaan survei, pemrosesan data, perumusan kebijakan
pemerintah, pengujian di laboratorium dan pengembangan
sistem tertentu;
h. pekerjaan yang bersifat rahasia bagi K/L/D/I yang
bersangkutan;
i. pekerjaan Industri Kreatif, inovatif dan budaya dalam
negeri;
j. penelitian dan pengembangan dalam negeri; dan/atau
k. pekerjaan pengembangan industri pertahanan, industri
alutsista dan industri almatsus dalam negeri.
32
(3) Prosedur Swakelola meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, penyerahan, pelaporan dan
pertanggungjawaban pekerjaan.
(4) Pengadaan melalui Swakelola dapat dilakukan oleh:
a. K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran;
b. Instansi Pemerintah lain Pelaksana Swakelola;
dan/atau
c. Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola.
(5) PA/KPA menetapkan jenis pekerjaan serta pihak yang akan
melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara Swakelola.
33
Pasal 27

(1) Pengadaan Swakelola oleh K/L/D/I Penanggung Jawab


Anggaran:
a. direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri oleh
K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran; dan
b. mempergunakan pegawai sendiri, pegawai K/L/D/I
lain dan/atau dapat menggunakan tenaga ahli.
(2) Jumlah tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b, tidak boleh melebihi 50% (lima puluh
perseratus) dari jumlah keseluruhan pegawai K/L/D/I
yang terlibat dalam kegiatan Swakelola yang
bersangkutan.
34
(3) Pengadaan Swakelola yang dilakukan oleh Instansi
Pemerintah lain Pelaksana Swakelola dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. direncanakan dan diawasi oleh K/L/D/I
Penanggung Jawab Anggaran; dan
b. pelaksanaan pekerjaannya dilakukan oleh
Instansi Pemerintah yang bukan Penanggung
Jawab Anggaran.
35
(4) Pengadaan melalui Swakelola oleh Kelompok
Masyarakat
(5) Pelaksana Swakelola mengikuti ketentuan
sebagai berikut:
a. direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh
Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola;
b. sasaran ditentukan oleh K/L/D/I Penanggung
Jawab Anggaran; dan
c. pekerjaan utama dilarang untuk dialihkan
kepada pihak lain (subkontrak).
36
Pasal-28
(1) Kegiatan perencanaan Swakelola meliputi:
a. penetapan sasaran, rencana kegiatan dan jadwal pelaksanaan;
b. penyusunan jadwal pelaksanaan dengan mempertimbangkan
waktu yang cukup bagi pelaksanaan pekerjaan/ kegiatan;
c. perencanaan teknis dan penyiapan metode pelaksanaan yang
tepat agar diperoleh rencana keperluan tenaga, bahan dan
peralatan yang sesuai;
d. penyusunan rencana keperluan tenaga, bahan dan peralatan
secara rinci serta dijabarkan dalam rencana kerja bulanan,
rencana kerja mingguan dan/atau rencana kerja harian; dan
e. penyusunan rencana total biaya secara rinci dalam rencana
biaya bulanan dan/atau biaya mingguan yang tidak melampaui
Pagu Anggaran yang telah ditetapkan dalam dokumen
anggaran.
37
(2) Perencanaan kegiatan Swakelola dapat dilakukan dengan
memperhitungkan tenaga ahli/peralatan/bahan tertentu
yang dilaksanakan dengan Kontrak/Sewa tersendiri.
(3) Kegiatan perencanaan Swakelola dimuat dalam KAK.
(4) Perencanaan kegiatan Swakelola yang diusulkan dan
dilaksanakan oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana
Swakelola, ditetapkan oleh PPK setelah melalui proses
evaluasi.
(5) Penyusunan jadwal kegiatan Swakelola dilakukan dengan
mengalokasikan waktu untuk proses perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, penyerahan dan pelaporan
pekerjaan.
38
(6) PA/KPA bertanggung jawab terhadap penetapan
Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola
termasuk sasaran, tujuan dan besaran anggaran
Swakelola.
(7) PA/KPA dapat mengusulkan standar biaya untuk
honorarium pelaksana Swakelola kepada Menteri
Keuangan/Kepala Daerah.
(8) Swakelola dapat dilaksanakan melebihi 1 (satu)
Tahun Anggaran.
39
Bagian Kedua
Pelaksanaan Swakelola
Pasal 29
Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola oleh K/L/D/I
selaku Penanggung Jawab Anggaran dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. pengadaan bahan/barang, Jasa Lainnya,
peralatan/suku cadang dan tenaga ahli dilakukan oleh
ULP/Pejabat Pengadaan;
b. pengadaan sebagaimana dimaksud pada huruf a
berpedoman pada ketentuan dalam Peraturan
Presiden ini;
c. pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan
dilakukan secara berkala berdasarkan daftar hadir
pekerja atau dengan cara upah borongan;
40
d. pembayaran gaji tenaga ahli yang diperlukan
dilakukan berdasarkan Kontrak;
e. penggunaan tenaga kerja, bahan dan/atau
peralatan dicatat setiap hari dalam laporan harian;
f. pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang
menggunakan Uang Persediaan (UP)/Uang Muka
kerja atau istilah lain yang disamakan dilakukan
oleh Instansi Pemerintah pelaksana Swakelola;
g. UP/Uang Muka kerja atau istilah lain yang
disamakan, dipertanggungjawabkan secara
berkala maksimal secara bulanan;
41
h. kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi
setiap minggu yang disesuaikan dengan
penyerapan dana;
i. kemajuan non fisik atau perangkat lunak dicatat
dan dievaluasi setiap bulan yang disesuaikan
dengan penyerapan dana; dan
j. pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilakukan
oleh pelaksana yang ditunjuk oleh PPK,
berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.
42
Pasal 30
Pengadaan melalui Swakelola oleh Instansi Pemerintah lain
pelaksana Swakelola dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. pelaksanaan dilakukan berdasarkan Kontrak antara PPK pada
K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran dengan pelaksana
Swakelola pada Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola.
b. pengadaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan
tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh ULP/Pejabat
Pengadaan pada Instansi Pemerintah lain pelaksana
Swakelola;
c. pengadaan sebagaimana dimaksud pada huruf b berpedoman
pada ketentuan dalam Peraturan Presiden ini;
d. pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukan
secara harian berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan
cara upah borongan; 43
e. pembayaran imbalan tenaga ahli yang diperlukan
dilakukan berdasarkan Kontrak;
f. penggunaan tenaga kerja, bahan/barang dan/atau
peralatan dicatat setiap hari dalam laporan harian;
g. kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap
minggu yang disesuaikan dengan penyerapan dana oleh
Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola;
h. kemajuan non fisik atau perangkat lunak dicatat dan
dievaluasi setiap bulan yang disesuaikan dengan
penyerapan dana oleh Instansi Pemerintah lain pelaksana
Swakelola; dan
i. pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilaksanakan oleh
pihak yang ditunjuk PPK pada K/L/D/I Penanggung Jawab
Anggaran, berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.
44
Pasal 31
Pengadaan secara Swakelola oleh Kelompok Masyarakat
Pelaksana Swakelola dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. pelaksanaan Swakelola oleh Kelompok Masyarakat
Pelaksana Swakelola dilakukan berdasarkan Kontrak
antara PPK pada K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran
dengan Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola;
b. pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa hanya
diserahkan kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana
Swakelola yang mampu melaksanakan pekerjaan;
c. pengadaan Pekerjaan Konstruksi hanya dapat
berbentuk rehabilitasi, renovasi dan konstruksi
sederhana; 45
d. konstruksi bangunan baru yang tidak sederhana,
dibangun oleh K/L/D/I Penanggung Jawab
Anggaran untuk selanjutnya diserahkan kepada
kelompok masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
e. pengadaan bahan/barang, Jasa Lainnya,
peralatan/suku cadang dan tenaga ahli yang
diperlukan dilakukan oleh Kelompok Masyarakat
Pelaksana Swakelola dengan memperhatikan
prinsip-prinsip pengadaan dan etika pengadaan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden ini;

46
f. penyaluran dana kepada Kelompok Masyarakat
Pelaksana Swakelola dilakukan secara bertahap
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) 40% (empat puluh perseratus) dari keseluruhan
dana Swakelola, apabila Kelompok Masyarakat
Pelaksana Swakelola telah siap melaksanakan
Swakelola;
2) 30% (tiga puluh perseratus) dari keseluruhan dana
Swakelola, apabila pekerjaan telah mencapai 30%
(tiga puluh perseratus); dan
3) 30% (tiga puluh perseratus) dari keseluruhan dana
Swakelola, apabila pekerjaan telah mencapai 60%
(enam puluh perseratus).
47
g. pencapaian kemajuan pekerjaan dan dana
Swakelola yang dikeluarkan, dilaporkan oleh
Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola
secara berkala kepada PPK;
h. pengawasan pelaksanaan pekerjaan dilakukan
oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola;
dan
i. pertanggungjawaban pekerjaan/kegiatan
Pengadaan disampaikan kepada K/L/D/I pemberi
dana Swakelola sesuai ketentuan perundang-
undangan.
48
Bagian Ketiga
Pelaporan, Pengawasan dan Pertanggungjawaban Swakelola
Pasal 32

(1) Pelaksanaan Swakelola diawasi oleh Penanggung Jawab


Anggaran atau oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana
Swakelola.
(2) Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan
keuangan dilaporkan oleh pelaksana lapangan/Pelaksana
Swakelola kepada PPK secara berkala.
(3) Laporan kemajuan realisasi fisik dan keuangan dilaporkan
setiap bulan secara berjenjang oleh Pelaksana Swakelola
sampai kepada PA/KPA.
(4) APIP pada K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran
melakukan audit terhadap pelaksanaan Swakelola.
49
PENJELASAN

Pasal 26
Huruf b
Yang dimaksud dengan partisipasi langsung masyarakat
setempat antara lain pekerjaan pemeliharaan saluran
irigasi tersier, pemeliharaan hutan/tanah ulayat,
pemeliharaan saluran/jalan desa.
Huruf c
Pekerjaan yang tidak diminati oleh Penyedia
Barang/Jasa seperti pekerjaan di daerah berbahaya
(wilayah konflik).
50
Huruf g
Yang dimaksud dengan pemrosesan data antara lain
pekerjaan untuk keperluan sensus dan statistik.
Huruf h
Yang dimaksud dengan pekerjaan yang bersifat rahasia
adalah pekerjaan yang berkaitan dengan kepentingan
negara yang tidak boleh diketahui dan dimanfaatkan
oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain
pembuatan soal-soal ujian negara.
51
Ayat (4)
Huruf b
Instansi Pemerintah lain yang dapat melaksanakan
Swakelola dapat bersifat swadana maupun non-swadana.
Huruf c
Yang dimaksud dengan Kelompok Masyarakat Pelaksana
Swakelola adalah kelompok masyarakat yang
melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa dengan
dukungan biaya dari APBN/APBD, antara lain Komite
Sekolah, kelompok tani, Perguruan Tinggi, lembaga
penelitian.

52
Pasal 27
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Yang dimaksud dengan tenaga ahli adalah konsultan.

53
Pasal 29
Huruf c
Pembayaran secara berkala dapat dilakukan secara
harian, mingguan, bulanan sesuai dengan
kesepakatan kerja. Pembayaran dengan upah
borongan dilakukan tanpa menggunakan daftar hadir
sesuai dengan kesepakatan kerja.

54
Pasal 30
Huruf a
Kontrak antara PPK pada K/L/D/I Penanggung
Jawab Anggaran dengan pelaksana Swakelola pada
Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola
dapat didahului dengan Nota Kesepahaman antara
K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran dengan
Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola.

55
Pasal-31
Huruf a
Kontrak antara PPK pada K/L/D/I Penanggung Jawab
Anggaran dengan Kelompok Masyarakat Pelaksana
Swakelola dapat didahului dengan Nota Kesepahaman antara
K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran dengan Kelompok
Masyarakat Pelaksana Swakelola.
Huruf c
Yang dimaksud pekerjaan rehabilitasi, renovasi dan
konstruksi sederhana antara lain pengecatan,
pembuatan/pengerasan jalan lingkungan.
Huruf d
Bangunan baru yang tidak sederhana antara lain konstruksi
bangunan gedung yang melebihi 1 (satu) lantai.
56
SWAKELOLA
KELOMPOK MASYARAKAT

57
Lampiran VI hal 18
l. Rencana Pengadaan dan Kebutuhan Tenaga Kerja
1) Dalam hal diperlukan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku
cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan, dapat dilakukan
kontrak/sewa tersendiri dengan memperhatikan prinsip-prinsip
dan etika pengadaan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Presiden ini.
2) Penyusunan jadwal rencana pengadaan dilaksanakan dengan
dengan memperhatikan batas akhir tahun anggaran/batas
akhir efektifnya anggaran.
3) Rencana pengadaan harus mempertimbangkan syarat teknis
dan metode pelaksanaan pekerjaan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan.
4) Rencana kebutuhan tenaga kerja harian disusun berdasarkan
rencana pelaksanaan pekerjaan.
m. Pembentukan Panitia/Pejabat Pengadaan
1) Panitia/Pejabat Pengadaan diangkat oleh
Penanggungjawab Kelompok Masyarakat untuk
melakukan pengadaan barang/jasa yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan Swakelola.
2) Panitia/Pejabat Pengadaan diperbolehkan
bukan PNS.
Lampiran VI hal 19

b. Pengadaan Bahan, Jasa Lainnya, Peralatan/Suku


Cadang dan/atau Tenaga Ahli Perseorangan
1) Pengadaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku
cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan
dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan dengan
menggunakan metode pengadaan yang sesuai.
2) Pengiriman bahan dapat dilakukan secara bertahap
atau keseluruhan sesuai dengan kebutuhan, lokasi
pekerjaan dan kapasitas penyimpanan.
Lampiran VI hal 19

c. Pembayaran
1) Pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan
dilakukan secara harian berdasarkan daftar hadir
pekerja atau dengan cara upah borong.
2) Pembayaran gaji tenaga ahli perseorangan (apabila
diperlukan) dilakukan berdasarkan kontrak
konsultan perseorangan atau tanda bukti
pembayaran.
3) Pembayaran bahan dan/atau peralatan/suku cadang
dilakukan berdasarkan kontrak pengadaan barang.
5

PPK mengadakan Kontrak untuk swakelola dengan


Pelaksana Swakelola pada Instansi Pemerintah lain, atau
dengan Pelaksana Swakelola berdasarkan Nota
Kesepahaman atau Kontrak dengan Kelompok
Masyarakat;
Kontrak Swakelola paling kurang berisi:
1) Para pihak;
2) Pokok pekerjaan yang diswakelolakan;
3) Nilai pekerjaan yang diswakelolakan;
4) Jangka waktu pelaksanaan; dan
5) Hak dan kewajiban para pihak.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 62

Anda mungkin juga menyukai