Ruang Hilbert PDF
Ruang Hilbert PDF
Ruang Hilbert PDF
Herry P. Suryawan
Contoh 1.3 Diberikan C[a, b] yaitu himpunan semua fungsi kontinu berni-
lai kompleks pada interval [a, b]. Untuk f, g C[a, b] didefinisikan
Z b
(f, g) = f (x)g(x) dx
a
Definisi 1.4 Dua vektor x dan y di dalam ruang hasilkali dalam V dikatakan
ortogonal jika (x, y) = 0. Himpunan vektor {xi } V dikatakan himpunan
ortonormal jika (xi , xi ) = 0 untuk setiap i dan (xi , xj ) = 0 jika i 6= j.
p
Selanjutnya dinotasikan kxk = (x, x). Akan diperlihatkan bahwa k.k
merupakan norma pada V . Kita ingat kembali definisi norma.
1
Definisi 1.5 Ruang vektor kompleks V disebut ruang bernorma jika ada
fungsi k.k : V R sehingga untuk setiap x, y V dan C berlaku:
(i) kxk 0
(ii) kxk = 0 jika dan hanya jika x = 0
(iii) kxk = ||kxk
(iv) kx + yk kxk + kyk (ketaksamaan segitiga)
Fungsi k.k disebut norma.
2
Akibat 1.8 (Ketaksamaan Schwarz)
Jika x dan y dua vektor di dalam ruang hasilkali dalam V , maka
y 2 |(x, y)|2
2
kxk x,
=
kyk kyk2
yakni diperoleh |(x, y)| kxkkyk.
Jadi
kx + yk2 (kxk + kyk)2
dan terbuktilah ketaksamaan segitiga.
3
Dengan menggunakan metrik ini kita dapat mendefinisikan konsep kekon-
vergenan, kelengkapan, dan kepadatan di dalam V . Khususnya, kita da-
pat melengkapkan V ke suatu ruang bernorma V dimana V tersisip secara
isometrik sebagai subhimpunan padat. Catat bahwa V juga merupakan ru-
ang hasilkali dalam sebab hasilkali dalam di V dapat diperluas ke V meng-
gunakan sifat kekontinuan.
Definisi 1.10 Ruang hasilkali dalam yang lengkap disebut ruang Hilbert.
Ruang hasilkali dalam seringkali disebut ruang pra-Hilbert.
Definisi 1.11 Dua ruang Hilbert H1 dan H2 dikatakan isomorfik jika ada
operator linear U dari H1 pada H2 sehingga (U x, U y)H2 = (x, y)H1 untuk
setiap x, y H1 . Operator demikian dikatakan uniter.
sehingga f (x)g(x) L1 [a, b]. Dapat ditunjukkan bahwa L2 [a, b] lengkap dan
karenanya merupakan ruang Hilbert. Selain itu L2 [a, b] merupakan lengka-
pan dari C[a, b] terhadap norma
Z b 1/2
2
kf k = |f (x)| dx .
a
4
Contoh 1.14 Diketahui adalah ukuran Borel pada Rn dan L2 (Rn , d)
adalah himpunan semua fungsi terukur bernilai kompleks pada Rn yang
memenuhi Rn |f (x)|2 d < . L2 (Rn , d) adalah ruang Hilbert terhadap
R
hasilkali dalam Z
(f, g) = f (x)g(x) d
Rn
Contoh 1.15 Misalkan (X, ) adalah ruang ukuran dan H adalah ruang
Hilbert. L2 (X, d; H) menotasikan himpunan semua fungsi terukur pada X
dengan nilai di H yang memenuhi
Z
kf (x)k2H d(x) < .
X
5
2 Teorema Representasi Riesz
Salah satu cara untuk mengkonstruksi ruang Hilbert adalah dengan mem-
batasi hasilkali dalam pada suatu subruang tertutup M dari ruang Hilbert
H yang diberikan. Terhadap hasilkali dalam di H, M merupakan ruang
Hilbert. Komplemen ortogonal dari M, dinotasikan dengan M , adalah
himpunan semua vektor di H yang ortogonal terhadap M. Mudah ditun-
jukkan bahwa M merupakan subruang tertutup dari H. Jadi M meru-
pakan ruang Hilbert. Catat bahwa M M = {0}. Teorema berikut me-
nunjukkan bahwa terdapat vektor yang tegaklurus dengan setiap subruang
proper tertutup , yakni
H = M + M = {x + y : x M, y M }.
kyn xk d.
Maka
6
Bukti. Ambil x H. Maka menurut Lema 2.1 terdapat dengan tunggal
z M dengan jarak terdekat ke x. Definisikan w = x z. Ambil y M
dan t R. Jika d = kx zk, maka
Definisi 2.3 Operator linear terbatas dari ruang bernorma (V1 , k.k1 ) ke ru-
ang bernorma (V2 , k.k2 ) adalah pemetaan T : V1 V2 yang memenuhi untuk
setiap u, v V1 dan , C:
(i) T (u + v) = T u + T v
Teorema 2.4 Diberikan T suatu operator linear dari suatu ruang bernorma
ke ruang bernorma yang lain. Maka ketiga pernyataan berikut ekuivalen:
(c) T terbatas
7
Misalkan L(H1 , H2 ) adalah himpunan semua operator linear terbatas
dari ruang Hilbert H1 ke ruang Hilbert H2 . Maka L(H1 , H2 ) merupakan
ruang Banach terhadap norma
Definisi 2.6 Ruang L(H, C) disebut ruang dual dari H dan dinotasikan
dengan H . Anggota H disebut fungsional linear kontinu.
Karena fungsi-fungsi T dan (yT , .) bersifat linear dan bernilai sama pada N
dan x0 , maka keduanya bernilai sama pada ruang yang dibangun oleh N
dan x0 . Di lain pihak N dan x0 membangun H sebab setiap elemen y H
dapat ditulis sebagai
Ty Ty
y= y x0 + x0 .
T x0 T x0
8
dan
yT yT
kT k = sup{T x : kxk 1} T = y T , = kyT k.
kyT k kyT k
Bukti. Pilih suatu x tetap, maka (i) dan (iii) menunjukkan bahwa B(x, )
adalah fungsional linear kontinu pada H. Jadi teorema representasi Riesz
menjamin adanya x0 H sehingga
3 Basis Ortonormal
Pada subbab ini kita akan memperluas konsep basis dari ruang vektor berdi-
mensi hingga ke ruang Hilbert. Jika S adalah sebuah himpunan ortonormal
di dalam ruang Hilbert H dan tidak ada himpunan ortonormal lain yang
memuat S sebagai subhimpunan proper, maka S disebut basis ortonormal
(sistem ortonormal lengkap) dari H.
Teorema 3.1 Setiap ruang Hilbert tak nol H mempunyai basis ortonormal.
9
Bukti. Misalkan O adalah himpunan semua himpunan ortonormal di dalam
H. Catat bahwa O = 6 (mengapa?). Selanjutnya didefinisikan relasi urutan
pada O yaitu S1 S2 jika S1 S2 . Diperoleh (O, ) merupakan himpunan
terurutSparsial. Ambil sebarang {Si }iI subhimpunan terurut linear dari O.
Maka iI Si merupakan himpunan ortonormal yang memuat semua Si , dan
karenanya merupakan batas atas untuk {S }a I . Oleh karena itu menurut
Lemma Zorn O memiliki elemen maksimal, yakni himpunan ortonormal
yang tidak termuat secara proper di dalam setiap himpunan ortonormal
yang lain.
dan X
kyk2 = |(xi , y)|2 (2)
I
10
Jadi {yn } adalah barisan Cauchy dan karenanya konvergen ke suatu y 0 H.
Perhatikan bahwa
n
X
(y y 0 , xl ) = lim y (xj , y)xj , xl
n
j=1
= (y, xl ) (y, xl ) = 0,
11
barisan vektor yang bebas linear u1 , u2 , . . . dan kita definisikan
w1
w1 = u1 , v1 =
kw1 k
w2
w2 = u2 (v1 , u2 )v1 , v2 =
kw2 k
..
.
n1
X wn
wn = un (vk , un )vk , vn =
kwn k
k=1
..
.
Definisi 3.3 Sebuah ruang metrik dikatakan separabel apabila memiliki sub-
himpunan terhitung yang padat.
Sebagian besar ruang Hilbert yang muncul dalam penerapan bersifat sepa-
rabel. Teorema berikut memberikan karakterisasi dari ruang Hilbert sepa-
rabel.
Teorema 3.4 Ruang Hilbert H separabel jika dan hanya jika H memiliki
basis ortonormal S yang terhitung. Jika S berhingga dengan n elemen maka
H isomorfik dengan Cn . Jika S denumerabel maka H isomorfik dengan l2
(contoh 1.13).
12
kombinasi linear dari vektor-vektor di {yn } dengan koefisien rasional padat
di H. Karena {yn } terhitung, maka H separabel.
Misalkan H separabel dan {yn } n=1 adalah sistem ortonormal lengkap.
Kita mendefinisikan pemetaan U : H l2 dengan
U x = {(yn , x)}
n=1 .
Teorema 3.2 menunjukkan bahwa pemetaan ini terdefinisi dengan baik dan
bersifat pada. Mudah diperlihatkan bahwa U uniter. Bukti bahwa H iso-
morfik dengan Cn jika S berhingga dengan n elemen dilakukan dengan cara
yang sejalan.
Deret
X 1
cn einx
n= 2
disebut deret Fourier dari f . Masalah klasik: untuk fungsi f yang mana
dan dalam jenis kekonvergenan apa deret Fourier dari f konvergen ke f ?
Masalah ini mulai dipelajari oleh matematikawan Jean Baptiste Joseph
Fourier sejak tahun 1811 dan terus berkembang sampai sekarang dalam
cabang matematika modern yang disebut analisis harmonik atau analisis
Fourier. Salah satu hasil klasik di dalam analisis Fourier adalah
13
ortonormal di ruang L2 [0, 2]. Apabila himpunan ortonormal ini lengkap
maka Teorema 3.2 memberikan kesimpulan untuk setiap fungsi f L2 [0, 2]
berlaku
n
X 1
f (x) = lim cn einx
n 2
n
14
4 Hasilkali Tensor
Di dalam subbab 1 dan 2 telah dibicarakan beberapa cara untuk membentuk
ruang Hilbert baru dari sebuah ruang Hilbert (jumlah langsung dan subru-
ang). Pada subbab ini akan dijelaskan hasilkali tensor H1 H2 dari dua
ruang Hilbert H1 dan H2 . Hasil ini dapat diperluas dengan mudah untuk
mengkonstruksi hasilkali tensor H1 H2 . . . Hn dari sejumlah berhingga
ruang Hilbert.
Diberikan dua ruang Hilbert H1 dan H2 . Untuk setiap h1 H1 , h2 H2 ,
h1 h2 menotasikan bentuk konjugat linear yang beraksi pada H1 H2
menurut
(h1 h2 )h1 , 2 i = (1 , h1 )(2 , h2 ).
Definisikan E sebagai himpunan semua kombinasi linear berhingga dari se-
mua bentuk konjugat linear yang dideskripsikan di atas. Selanjutnya didefin-
isikan hasilkali dalam (., .) pada E dengan
dan kita dapat memperluas definisi ini untuk anggota E menggunakan ke-
linearan.
Lema 4.1 Hasilkali dalam (., .) di atas terdefinisi dengan baik dan bersifat
definit positif.
Bukti. Untuk menunjukkan (., .) terdefinisi dengan baik kita harus me-
nunjukkan bahwa (, 0 ) tidak bergantung pada bentuk kombinasi linear
berhingga yang membentuk dan 0 . Untuk itu cukup ditunjukkan jika
adalah jumlahan berhingga yang P merupakan bentuk nol, maka (, ) = 0
untuk setiap E. Misalkan = N i=1 ci (fi gi ), maka
N
!
X
(, ) = ci (fi gi ),
i=1
N
X
= ci hfi , gi i
i=1
=0
karena adalah
P bentuk nol. Jadi (., .) terdefinisi dengan baik. Selanjutnya,
misalkan = M d (
k=1 k k k ), maka { } M dan { }M berturut-turut
k k=1 k k=1
membangun subruang M1 H1 dan M2 H2 . Jika kita pilih {j }N 1
j=1 basis
15
ortonormal dari M1 dan {l }N 2
l=1 basis ortonormal dari M2 , maka kita dapat
menyatakan setiap k dalam j dan k dalam l dan diperoleh
N1 X
X N2
= cjl (j l ).
j=1 l=1
16
5 Soal Latihan
1. Buktikan bahwa ruang barisan l2 pada Contoh 1.13 merupakan ruang
Hilbert.
17