Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN CAIRAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RS. BHAYANGKARA TK. III 310/I/MDGS/2017 00 1/3


ANTON SOEDJARWO
PONTIANAK
Ditetapkan Oleh :
KARUMKIT BHAYANGKARA TK.III
ANTON SOEDJARWO
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : PONTIANAK
OPERASIONAL 27 Januari 2017

drg. SUGIYATO
AKBP NRP 66050671
Pemberian cairan secara Intravena pada bayi dalam keadaan
Pengertian tertentu supaya bayi menerima cairan, kalori dan elektrolit yang
dibutuhkan
Memberikan cairan intravena pada bayi, agar kebutuhan cairan,
Tujuan
kalori dan elektrolitnya terpenuhi
SK. Direktur Nomor : Skep/175/I/2017
Kebijakan Pemberlakuan standar prosedur Operasional (SPO) di Rumah
sakit Bhayangkara TK.III Anton Soedjarwo Pontianak
PILIHAN CAIRAN IV
1. Berikan Glukose 10% untuk dalam 2 hari pertama
2. Pada hari ke tiga berikan NaCI dengan glukose 10%
3. Lebih baik gunakan 5:1 (glukose 10% dengan NaCI 0,9% 5:1)
bila tersedia, untuk mengurangi risiko infeksi dan salah
mencampur cairan
4. Bila cairan tersebut tidak tersedia, tambahkan 5 ml/kg NaCI
0,9% kedalam 10% glukose yang diperlukan pada hari itu.

Prosedur CARA PEMBERIAN CAIRAN IV


1. Gunakan set infus dengan tetsan mikro (1ml=60 tetes). Ini
dapat memberikan cairan dengan jumlah yang kecil.
Menggunakan set infus yang biasa (1ml=20 tetes) dapat
menyebabkan kelebihan cairan
2. Sebelum memberikan cairan IV periksa
a. Tanggal kadalwarsa cairan
b. apakah segel/penutup botol masih utuh
c. Apakah cairan masih jernih
3. Masukkan cairan yang dibutuhkan sehari kedalam mikroburet
MANAJEMEN CAIRAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RS. BHAYANGKARA TK. III 310/I/MDGS/2017 00 2/3


ANTON SOEDJARWO
PONTIANAK
4. Hitung jumlah tetes yang diberikan
5. Atur pengatur tetes agar bayi mendapat cairan yang
dibutuhkan

JUMLAH CAIRAN DAN MINUMAN SELAMA HARI PERTAMA


1. Tentukan jumlah cairan yang diperlukan setiap hari dari table
III.1, yang mengkombinasikan jumlah cairan IV dan per oral
(ingat bahwa hari pertama adalah hari kelahiran bayi)
2. Kurangi cairan yang diperoleh bayi melalui oral dari jumlah
total cairan yang diperlukan
3. Sesuaikan jumlah cairan apabila bayi mempunyai masalah
(misal bayi diletakkan dibawah alat pemancar panas atau
mendapat terapi sinar, tambahkan jumlah yang dibutuhkan
bayi sebanyak 10% oleh karena bayi kehilangan panas lebih
banyak)
4. Rubahlah jumlah cairan yang dibutuhkan kedalam ml/jam
atau tetes/menit

Usia 1 2 3 4 5

1500 g 60 80 100 120 150

< 1500 g 80 100 120 140 150

PEMANTAUAN BAYI YANG MENDAPAT CAIRAN IV


1. Periksa dan sesuaikan kecepatan dan jumlah cairan setiap 4
jam
2. Periksa tempat pemasangan jalur IV setiap jam, bila ada
pembekakan atau kemerahan berarti cairan keluar ke
jaringan subkutan
3. ganti set infus setiap 72 jam walaupun masih terisi cairan
(dapat menjadi sumber infeksi)
4. Periksa kadar glukosa setiap 6 jam
a. Apabila kadar glukosa darah kurang dari 45 mg/dl (2.6
mmol/1) tangani sebagai hipoglikemia
b. Apabila kadar glukosa lebih dari 103 mg/dl ( 6 mmol/l)
MANAJEMEN CAIRAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RS. BHAYANGKARA TK. III 310/I/MDGS/2017 00 3/3


ANTON SOEDJARWO
PONTIANAK
c. Ganti cairan ke glukosa darah 5 %
d. Ukur kadar glukosa darah setiap 3 jam
5. Nilai hidrasi setiap hari
a. Apabila ada tanda dehidrasi (lidah dan selaput lendir kering
turgor kurang, mata dan ubun-ubun cekung), tambahkan
jumlah cairan sebanyak 10% pada saat dehidrasi
ditemukan.
b. Apabila ada tanda kelebihan cairan (peningkatan berat
yang berlebihan, edema pada mata) kurangi jumlah cairan
sebanyak 50% selama 24 jam.
6. Catat jumlah urine setiap bayi kencing, apabila jumlah urine
dalam 24 jam menurun atau tidak ada, hitung kenaikan berat
badan dan berikan cairan sebanyak yang diberikan hari
sebelumnya
7. Timbang bayi setiap hari. Apabila terjadi penurunan berat
badan lebih dari 5%. Tingkatkan jumlah cairan 10 ml/kg
Unit Terkait Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai