Anda di halaman 1dari 8

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN


AKOMODASI PERHOTELAN

BAB III
LAYANAN JASA VALET

ADE JUWAEDAH
SLAMET WIDODO

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2017
BAB III
LAYANAN JASA VALET

A. KOMPETENSI INTI :
Menguasai Materi, struktur, konsep, pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
B. KOMPETENSI DASAR :
Merencanakan standar penampilan valet profesional
C. URAIAN MATERI PEMBELAJARAN

Kegiatan parkir kendaraan saat ini menjadi bagian dari gaya hidup seiring
dengan perkembangan jumlah kendaraan roda empat yang mengunjungi public
area, pusat perbelanjaan, restoran dan hotel. Metode yang paling umum
digunakan untuk parkir kendaraan dikenal dengan self parking, yaitu melakukan
kegiatan parkir kendaraan dilakukan oleh pengemudi dari kendaraannya masing-
masing di tempat yang tersedia dimana petugas bagian parkir hanya bertugas
mengumpulkan biaya parkir dan meyakinkan posisi kendaraan ditempat yang
tepat, terang cahaya ruang parkirannya, serta kendaraan terkunci oleh
pemiliknya. Valet parking berbeda dengan self parking. Layanan valet dilakukan
oleh operator khusus yang bertugas melakukan parkir kendaraan tamu bukan oleh
pemilik kendaraan atau supir kendaraan. Pengadaan valet service oleh perusahaan
dipandang butuh untuk mengakomodasi tamu yang membutuhkan
pelayanan ini serta mengatur tata letak parkir kendaraan agar optimal
menggunakan kapasitas dari lahan parkir yang ada.

Valet parkir diartikan sebagai; pola parkir yang digunakan untuk memberikan
layanan menyimpan kendaraan di tempat parkir oleh petugas valet dan
mengambilkan kembali kendaraan dari tempat parkiran ke tempat tamu menunggu
untuk menggunakan nya kembali kendaraan miliknya setelah tamu selesai
melakukan aktifitas. Dalam bahasa Francis dinamakan portecochere, tugasnya tidah
hanya membatu membawa kendaraan ke tempat parkir, bisa ditambah mengatur

1
lalu lintas kendaraan di area parkiran. Posisi portecorhere siaga di pintu masuk
kendaraan yang dekat dengan tamu masuk ke lobby atau kantor depan sebuah
hotel. Kadang kadang ada tumpang tindih persepsi dari tamu tentang
portescocheres dengan attendanceassist. Yang terakhir memiliki tugas
memberitahukan pada pemilik kendaraan apabila menghalangi kendaraan yang
lainnya kemudian pemilik melakukan pergeseran posisi kendaraannya oleh dirinya.
Pada kasus dia diminta bantuan memindahkan posisi mobil bisa saja,
selama dia memiliki keterampilan meyupir dan memparkir mobil tamu. Tapi
tidak diberi tanggung jawab menempatkan mobil di area parkir dan mengambilkan
mobil untuk dikembalikan kepada pemiliknya dari tempat parkir ke depan pintu
lobby hotel atau pintu masuk lainnya sesuai permintaan tamu yang menggunakan
jasa valet. Jasa Valet servis biasanya disiapkan oleh pengelola di mana lokasi
tempat parkir kendaraan jauh posisinya dengan lobby atau ruang aktivitas utama
tamu, sehingga tamu menghendaki drop-off di bagian entrance sebuah gedung
tanpa harus menyimpan dulu kendaraan yang relatif jauh lokasinya. Tiap
manajement valet akan dilengkapi dengan standar operasional pekerjaannya
sesuai dengan kebijakan perusahaan, yang harus dengan penuh disiplin dipatuhi
oleh petugas yang diberi tanggung jawab.

Valet Services, sangat membantu bagi tamu di lokasi seperti; Rumah sakit dan
Medicalcenters, Hotel dan Resort dimana tamu dapat membawa langsung
barang bawaannya ke lobby hotel dan melakukan kegiatan check-in langsung tanpa
memarkirkan sendiri kendaraannya baru dia kembali ke lobby. Restaurant
dapat memberikan kenyamanan pada tamu yang akan makan langsung keruang
makan tanpa bingung mencari parkiran dan memarkir mobilnya. Pada acara acara
khusus misalnya pameran, pertunjukan dan lainnya. Juga di lokasi Bandara
dimana tamu dapat dengan segera melakukan check-in pesawat, kemudian
menitipkan kendaraannya ke petugas valet dengan jaminan keamanan
terhadap property tamu. Pengadaan valet service bagi perusahaan tidak
selamanya menguntungkan karena :

2
1. Pengelolaan valet membutuhkan tenaga kerja operasional yang memiliki
keahlian dalam memarkirkan kendaraan khususnya roda empat dengan
beragam tipe. Petugas selain harus mampu mengemudikan kendaraan agar
terparkir dengan akurat, dia juga harus mampu menjaga kendaraan tamu dalam
kondisi yang tetap prima seperti awal masuk ke wilayah valet, serta orang
yang benar benar jujur, hanya mengemudikan untuk kebutuhan memarkirkan di
tempat dalam posisi akurat dan terjaga keamanannya (security). Menambah
petugas valet berarti menambah pengeluaran untuk kebutuhan gaji karyawan
sehingga perlu mencari stategi dalam menggali dana untuk ini.

2. Pada saat kendaraan banyak yang masuk dalam waktu bersamaan, harus
sebanding dengan petugas yang menanganinya. Waktu yang dibutuhkan untuk
memarkirkan kendaraan tamu harus benar benar dihitung sesuai jarak tempuh
dari posisi tamu drop-off ke titik parkir, dan petugas kembali ke titik valet service
untuk menangani kendaraan berikutnya. Kalau tidak dikelola dengan baik maka
akan terjadi antrian kendaraan yang akan mengganggu lalu lintas kendaraan di
area pintu parkir dan sekitarnya.

3. Tamu harus mendapat kepastian terkait lama waktu menunggu kunci


kendaraan kembali ke tangannya. Kalau tidak ada kepastian dan dibiarkan
apa adanya kemungkinan waktu tunggu kunci kendaraan akan lama sampai ke
tamu pemilik kendaraan. Kehawatiran tamu akan security proverti nya harus
benar-benar diperhitungkan agar tamu tidak kecewa. Biasanya pihak pengelola
akan menempatkan beda area antara parkiran untuk tamu VIP, tamu VIP, dan
tamu lainnya. Kepercayaan tamu terhadap valet service diekspresikan dalam
waktu tunggu yang relatif pendek, memarkir mobil dalam posisi yang akurat,
membawa kendaraan dengan kondisi yang menjaga keutuhan kendaraan
seperti awal dia menyerahkan kunci kendaraan ke petugas valet. Petugas valet
biasanya diperlengkapi dengan handytalky atau telepon antar petugas yang
memudahkan komunikasi dan koordinasi pekerjaan.

4. Pihak manajemen harus memberikan perhatian secara khusus pada petugas

3
valet dan attendance agar mudah dikenali tamu. Oleh karena itu selain
diberikan identitas dalam bentuk pakaian seragam dan IDE Card, mereka harus
secara periodik diberikan ug-grading kompetensi yang harus dikuasainya. Untuk
kepentingan ini pihak manajemen harus mengalokasikan dana khusus yang
mungkin saja akan mengganggu keuangan perusahaan seandainya kurang
strategis dalam mengambil kebijakannya.

Analisis kebutuhan tenaga kerjadi bagian valet service menarik untuk dikaji.
Penelitian bisa dilakukan dalam masalah bagaimana kondisi aktual yang terekam
terkait dengan jumlah kendaraan masuk yang membutuhkan jasa valet pada
jam tertentu. Berapa buah kendaraan yang bisa di tangani oleh satu orang petugas
pada saat periode banyak kendaraan masuk di jam sibuk, contohnya saat ada acara
jamuanmakan diacara wedding dalam hotel. Bagaimana sistem perorganisasian
pekerjaan yang ada di bagian valet service. Bagaimana proporsi jumlah personal
yang ideal antara valetservice dan valetattendance.

Standar operasional valetservice menurut Richard Raskin, (tersedia online :


www.jdevents.com): someone assigned to greet the arriving vehicles, open
theve hiclesdoors ,and hand over the claim ticket to the patron. Pada
bagian lain dia mengatakan bahwa: in addition, there should always be
someone assigned to the portecochere whose dutyitis to meet the departing
patronsand take their claim tickets. This person is responsible for beginning
thevehicleretrieval process and collecting any charge sassosiate with the valet
parking. Valet operator di lokasi yang banyak keluar masuk kendaraan, seperti
di bandara Internasional atau di hotel yang memberikan pelayanan penuh,
petugas valet mendapat tugas yang lebih komplek dibandingkan dengan tempat
yang kecil. Tugas tambahan yang harus diselesaikannya menurut Raskin, (tersedia
online: www.jdevents.com) , Some very large valetoperations, such as those for
special evens, air ports, or size able hotels, have additional positions such as
checkers, who verify the locations of parked vehicles; key dispatchers, who arrange

4
for the vehicles to be retrieved; and greeters, who seresponsibilities include
opening passenger door sandassisting with arriving patrons.

Kesimpulannya valetattendance tugasnya adalah memparkirkan kendaraan tamu


dan membawa kembali kendaraan tamu dari tempat parkiran untuk
selanjutnya diserahkan pada tamu. Perlu pembuatan jadwal kerja yang
terorganisir untuk petugas valet ini yang didasarkan atas dua faktor yaitu: (1)
aktivitas keluar masuknya kendaraan tamu dihitung persesi jam kerja misalnya
morninghours, dan (2) waktu yang dibutuhkan untuk memarkirkan dan
mengambil kembali kendaraan tamu dari tempat parkiran. Sebagai contoh; (1)
hotel rata rata harus melayani 50 kendaraan tamu yang meninggalkan tempat
parkir di morninghours. (2) Ada rata rata 15 kendaraan tamu yang tiba di
morninghours pada saat yang bersamaan waktunya dengan kendaraan yang
meninggalkan hotel. (3) Dibutuhkan waktu 6 menit oleh petugas valet untuk
memparkirkan kendaraan tamu dan perjalanan kembali ke posisi dia harus berjaga,
menunggu tamu. (4) Dibutuhkan waktu 5 menit untuk mengambil kendaraan
tamu dari parkiran ke tempat dimana tamu menunggu kendaraannya. Perhitungan
waktu penanganan valet ini digambarkan: 15 x 6 menit = 80 menit, dibutuhkan untuk
menangani kendaraan yang baru tiba di lokasi. Sedangkan untuk menangani
kendaraan yang meninggalkan hotel terhitung; 50 x 5 menit = 250 menit,
sehingga kebutuhan alokasi waktu kegiatan valet pada morninghours adalah 80
menit + 250 menit = 330 menit. Diasumsikan setiap petugas valet membutuhkan
waktu 50 menit per jam, maka untuk memenuhi kelancaran pelaksanaan tugas
valet idealnya dibutuhkan 6 orang petugas valet saat morninghours. Namun
demikian ada banyak varian yang mempengaruhi hitungan jumlah petugas.
Pengalaman kerja dan kecekatan pegawai dalam menangani masalah
memarkirkan ini bisa mengurangi waktu sehingga dalam alokasi yang sama
dapat tertangani kendaraan melebihi skenario hitungan. Rekruitment tenaga petugas
valet tidak hanya memiliki fisik yang sehat dan kuat, dia harus pandai
mengemudikan, memiliki jam terbang mengemudi yang lama, memiliki surat izin
mengemudi dari kepolisian, bebas dari mabuk alkohol, atau obat obatan terlarang,

5
dan memiliki empati serta cepat tanggap, serta memiliki karakter mau membantu
dan melayani. Terkait dengan postur tubuh seorang valet sebaiknya diambil yang
memiliki ukuran antropometrik mendekati rata-rata pengemudi kendaraan yang
dibawa tamu. Pengalaman pengelola valet sering mendapat komplain dari tamu
karena posisi kursi kemudi berubah sebagai akibat penyesuaian postur tubuh
petugas valet dengan ruang kemudi dalam mobil yang ditanganinya. Tentu hal
tersebut akan berdampak pada citra hotel yang kurang baik. Manual handbook
sebagai standar operasional perlu dipahami oleh setiap petugas. Mereka secara
periodik diberi program pelatihan perporm diri, mulai dari sesi bagaimana dia harus
menampilkan dirinya termasuk menggunakan seragam yang bersih dan
rapih, bagaimana dia menunjukkan atittude terhadap tamu, seperti cara senyum,
menyapa, melakukan kontak mata dalam jarak yang sopan, mengatur intonasi suara
saat berkomunikasi secara verbal terhadap tamu, serta terbiasa mengucapkan
kata terima kasih dan disiplin dalam melaksanakan tugas. Selalu up-grade
surat izin mengemudi sesuai dengan peraturan berkendaraan. Tamu biasanya
tidak mau dengan petugas yang bau badan atau menggunakan parfum yang
menyengat apalagi sampai meninggalkan bekas di dalam kendaraannya. Petugas
tidak menggunakan aksesoris yang berlebihan, sehingga bisa mengganggu
persepsi tamu. Kuku selalu bersih, tidak memelihara jenggot dan kumis bagi pria.
Ada perusahaan yang membuat aturan tidak diperkenankan bagi petugas menerima
uang tip dari tamu, namun ada juga yang mengizinkan namun harus dikumpulkan
untuk kemudian dibagikan ke seluruh petugas saat shift kerja berakhir. Yang
paling penting mengingatkan petugas valet untuk selalu mencabut kunci kendaraan
sebelum menutup pintu dan meninggalkan kendaraan di tempat parkir, melakukan
verifikasi ulang nomor kendaraan dengan yang tertera pada tiket dan
mengembalikan kunci kendaraan kepada pemilik/ pengemudinya.

Ada kemungkinan kendaraan tamu yang dibawanya kendaraan yang


bermasalah seperti rem blong. Untuk kasus seperti ini jangan diparkirkan di
tempat parkir umum, karena bisa menjadi biang masalah dan membuat tidak aman
kendaraan lainnya. Petugas valet perlu diberikan inventaris alat alat seperti :

6
Kunci Inggris, Tang, obeng, dan alat perbengkelan lainnya untuk antisipasi
keadaan apabila dibutuhkan dalam menangani penanganan awal pada kendaraan
yang bermasalah. Dalam mengelola valet sebaiknya mempekerjakan petugas yang
paham terkait perbengkelan.

Anda mungkin juga menyukai