Operator L
2
Nilai Eigen dan fungsi eigen operator L ditentukan sebagai berikut. Andaikan Y ( , ) adalah
fungsi eigen dengan nilai eigen L2 :
2
L Y ( , ) L2Y ( , ) (1)
1 1 2
2
sin sin 2
Y L2Y
sin 2
(2)
Y2
Y L sin
2 2
2Y
sin 2 2 sin cos Y
2
2
Agar dapat diselesaikan, terlebih dahulu harus dilakukan pemisahan variabel, untuk itu
misalkan
Y ( , ) P( ) P() () (3)
1 2 2 P P L2 sin 2 1 2
sin sin cos
P 2 2
2
Jelas kini, pihak kiri hanya bergantung pada dan pihak kanan hanya bergantung pada ,
oleh karena itu masing-masing pihak dapat dinyatakan sama dengan suatu konstanta. Karena
kita sudah mengenal fungsi , konstanta itu adalah m 2 sehingga diperoleh persamaan
diferensial:
2 P P L2 m2
Ctg P 0 (4)
2 2 sin 2
L2 2
( 1); m (5)
1 ( m )!
P ( w)P ( w)dw (2 1)
m m
(7)
( m )!
'
2
Sehubungan dengan persamaan (6) dan (7) di bawah ini diberikan beberapa contoh P m ( ) :
Poo ( ) 1;
(8)
P1o ( ) cos
P11 ( ) sin
1
P2o ( ) (3cos 2 1); (9)
2
P2 ( ) 3cos sin ; P22 ( ) 3(1 cos ) 2
1
Dalam persamaan (5), adalah bilangan bulat positif: 0, 1, 2, ....; bilangan ini disebut bilangan
kuantum orbital. Dari persamaan itu jelas bahwa untuk suatu nilai ada (2 +1) buah nilai m
, yakni m , ( 1),....., 1,0,1,............,( 1), . untuk =1 besarnya momentum sudut
adalah L ( 1) = 2
Momentum sudut mempunyai tiga orientasi yang diperlihatkan dalam Gb.5.2 Lz m adalah
hasil proyeksi L pada sumbu-z; m disebut