Pemeriksaan klinis
(apakah terdapat
gejala dan tnd2
filariasis).
YA TIDAK
Pemeriksaan mikroskopis
darah ujung jari pd
malam hari
Edukasi &
Tatalaksana Pencegahan
DEC
a. Interaksi obat
Antihistamin, kortikosteroid, diuretika bisa menahan kehebatan efek samping
Dietilkarbamazin sitrat.
b. Efek samping
Demam, kedinginana/menggigil, sakit kepala, mual, muntah, pusing, ngantuk,
rasa tidak enak badan yang tidak jelas, nyeri otot, ruam kulit, biduran/kalogata
yang menyeluruh, ekserbasi (kumatnya penyakit atau gejala penyakit)
limfangitis yang masih ada, limfadenitis, edema limfatik dan bentuk abses.
c. Dosis
Filariasis bankroftian : 6 mg/ kg berat badan/hari yang dibagi menjadi 3
kali pemberian dalam sehari selama 10-14 hari.
Filariasis Malayan : 4 mg/kg berat badan/ hari yang dibagi menjadi 3 kali
pemberian dalam sehari.
Albendazole
a. Kontraindikasi
Albendazol menunjukkan sifat teratogenik embriotoksis pada percobaan
dengan hewan. Karena itu obat ini tidak boleh diberikan pada wanita yang
sedang mengandung. Pada wanita dengan usia kehamilan masih dapat terjadi
(15 40 tahun), albendazol dapat diberikan hanya dalam waktu 7 hari dihitung
mulai dari hari pertama haid. Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan
gangguan fungsi ginjal dan hati. Jangan diberikan pada ibu menyusui.
Sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak di bawah umur 2 tahun.
b. Dosis
Dosis umum untuk dewasa dan anak di atas 2 tahun : 400 mg sehari, diberikan
sekaligus sebagai dosis tunggal.
c. Efek Samping
Perasaan kurang nyaman pada saluran pencernaan dan sakit kepala pernah
terjadi pada sejumlah kecil penderita, tetapi tidak dapat dibuktikan bahwa efek
samping ini ada hubungannya dengan pengobatan. Juga dapat terjadi gatal-
gatal dan mulut kering.
d. Interaksi obat
Dexamethosane dapat meningkatkan kadar albendazole dalam darah,
prazikuantel dapat meningkatkan kadar albendazole dalam darah.
5. Kenapa irreversible ?
Ketika terjadi progress kerusakan pembuluh limfatik, keadaan cairan limfatik
yang stasis cenderung terjadi pada pembuluh yang melebar karena ketidakmampuan
katup satu arah pembuluh limfatik. Kerusakan ini diperburuk dengan infeksi bakteri
pada tungkai, terlalu lama berdiri atau tekanan yang berat (Shenoy, 2008, Clinical and
Pathological Aspects of Filarial Lymphedema and Its Management). Hal ini akan
menyebabkan konsistensi jaringan berubah karena adanya proses fibrosis yang akan
menyebabkan penebalan jaringan dan memperbesar ukuran tungkai (Lymphnet.org :
National Lymphedema Network).
b. Sedang
Diare, eritema, urtikaria, limfadenitis, limfangitis, adenolimfangitis,
nodul subkutan, abses, orkitis, orkalgia, epididymitis, funkulitis.
c. Berat
Asma bronkial, angioedema, icterus, kolestasis, serangan epistaksis.
d. Mengancam nyawa
Syok anafilaktif, spasme larings.
3. Pyrantel pamoat
Indikasi Infeksi tunggal/ campuran cacing gelang, cacing kremi, cacing
tambang. Obat pilihan untuk cacing gelang dan kremi
Kontra indikasi -
Efek samping Sangat jarang (sakit kepala, insomnia, mual, muntah, ruam kulit)
Peringatan Tidak untuk anak di bawah 2 tahun
Sediaan Pyrantel Pamoat (generik)tablet 365 mg Suspensi 115 mg/5 ml
Cara Terlindung dari sinar.
Penyimpanan
4. Dietil karbamazin
Indikasi Filariasis
Kontra indikasi Penyakit hati, ginjal yang berat, kehamilan
Efek samping Menyebabkan kambuhnya malaria, sakit kepala, pusing,
mual,muntah.
Sediaan Dietil karbamazin (generik) tabl. 1000 mg
Cara Wadah kedap udara (hidroskopis)
Penyimpanan
5. Albendazol
Indikasi Terapi tambahan (sesudah operasi) untuk kista hidatid atau obat primer
strongiloides
Kontra indikasi Kehamilan
Efek samping Gangguan saluran cerna, sakit kepala, gangguan darah.
Sediaan Albenazol (generik) tabl. 200 mg
It has been proposed that interleukin (IL)-4 induces while interferon (IFN)-gamma
suppresses filarial-induced airway hyper-reactivity47. The immune response
includes type 1, type III and type IV hypersensitivity reactions7,39,40,48,49.
There is a profound antibody response in the lower airways in patients with TPE.
Nutman et al41 showed strikingly elevated total IgE in the lower respiratory tract
epithelial lining fluid (ELF) along with high levels of filarial-specific IgG, IgM,
and IgE. When these patients were re-evaluated after 6-14 days of therapy with
DEC, there was marked reduction in ELF parasite-specific IgG and IgE, which
corresponded to the clinical response. Immunoblot comparison of the antigen
recognition patterns of ELF and serum antibodies demonstrated a general
similarity in parasite antigens recognized.