1
Sunarso, M.Si., dkk,
Pendidikan Kewarganegaraan Pkn untuk Perguruan Tinggi, (
Yogyakarta: UNY , 2013), hlm. 46
negeri, (ii) menjamin kelangsungan identitas (ciri kehidupan nusantara yang
berpancasila) dan integritas (persatuan dan kesatuan) bangsa, (iii) terselenggaranya
perkembangan kehidupan/kesejahteraan seluruh rakyat, bernuansa proaktif, aktif
dan responsive serta (iv) menjamin tetap tegaknya NKRI berdasar Pancasila dan
UUD 1945. Bela negara merupakan upaya penyadaran bahwa setiap warga negara
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membela kepentingan nasional demi
tetap menjaga keutuhan negara. Sebagai upaya penyadaran maka cara indoktrinasi
penyampaian materi merupakan cara yang tidak benar. Persoalan bela negara perlu
dikaji secara sistematis, metodis, dan obyektif agar masyarakat dapat menerima
dengan sepenuh hati. Bela negara tidak harus diartikan semangat buta untuk
memperjuangkan kepentingan negara, tetapi dengan pemikiran yang jernih dan
pertimbangan rasional yang matang untuk membela negara dalam rangka mencapai
tujuan negara.
Dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak dijelaskan pengertian
usaha pembelaan negara. Untuk mengetahui hal tersebut, dapat dilihat dalam
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara. Istilah yang digunakan dalam undang-udang tersebut bukan usaha
pembelaan negara tetapi digunakan istilah lain yang mempunyai makna sama yaitu
upaya bela negara.2Dalam penjelasan tersebut ditegaskan bahwa upaya bela
negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
2
Haris Suwondo, Pembelaan Negara, diakses dari
https://harissuwondo.wordpress.com/pembelaan-negara/, pada tanggal 13
Maret 2017 pukul 03.00 wib
Berdasarkan pengertian upaya bela negara di atas, apakah kalian pernah ikut serta
dalam usaha pembelaan negara? Apabila kalian pernah ikut serta menjaga wilayah
negara termasuk wilayah lingkungan sekitar dari gangguan atau ancaman yang
membahayakan keselamatan bangsa dan negara berarti kalian sudah
berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara. Demikian pula sikap hormat
terhadap bendera, lagu kebangsaan, dan menolak campur tangan pihak asing
terhadap kedaulatan negara RI menunjukkan suatu sikap dalam usaha pembelaan
negara.
Pada dasarnya setiap orang membutuhkan suatu organisasi yang disebut negara.
Apa yang akan terjadi jika tidak ada negara? Thomas Hobbes pernah melukiskan
kehidupan manusia sebelum adanya negara yaitu manusia merupakan serigala bagi
manusia lainnya (Homo Homini Lupus) dan perang manusia lawan manusia
(Bellum Omnium Contra Omnes). Dengan demikian, jika tidak ada negara pasti
tidak akan ada ketertiban, keamanan, dan keadilan. Banyak pendapat para ahli
tentang negara, namun secara umum negara dapat diartikan sebagai sekumpulan
orang yang menempati wilyah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintahan yang
sah. Negara itu sendiri ada dapat disebabkan karena kenyataan atau berdasarkan
teori. Asal usul negera berdasarkan kenyataan terbagi 4 yakni:
Pendudukan
Suatu daerah belum ada yang menguasai dan kemudian diduduki sekelompok
manusia (bangsa). Contoh: Liberia yang diduduki oleh budak-budak negro yang
telah dimerdekakan tahun 1847.
Pelepasan
Suatu daerah yang semula menjadi wilayah atau termasuk daerah negara tertentu,
kemudian melepaskan diri dan menyatakan kemerdekaannya. Contoh: Belgia
melepaskan diri dari Belanda dan merdeka tahun 1839.
Peleburan
Beberapa negara melakukan peleburan menjadi suatu negara baru. Contoh:
pembentukan kerajaan Jerman tahun 1871.
Pemecahan
Suatu negara pecah dan lenyap, kemudian di atas bekas wilayah negara itu timbul
negara-negara baru. Contoh: Kolombia pecah tahun 1832 menjadi Venezuela dan
Kolombia itu sendiri. Sedangan asal usul negara berdasarkan teori adalah:
Teori Ketuhanan
Menurut teori ini negara terbentuk karena adanya kehendak Tuhan. Hal ini
didasarkan pada keyakinan bahwa segala sesuatu yang ada, terjadi atas kehendak
Tuhan, termasuk negara.
Menurut teori ini, negara terbentuk karena adanya perjanjian antara individu-
individu yang disebut perjanjian masyarakat (contract social). Perjanjian di antara
manusia itu melahirkan negara. Bersamaan dengan perjanjian masyarakat tersebut,
diadakan pula perjanjian antara masyarakat dengan penguasa, yang isinya
pernyataan manusia untuk menyerahkan hak-hak yang diberikan alam kepada
penguasa serta mereka berjanji akan taat kepadanya.
Teori Kekuasaan
Menurut teori ini, negara ada atau terbentuk karena faktor kekuasaan ataupun
kekuatan. Jadi, negara terbentuk karena adanya orang kuat yang mendirikan negara.
Dengan kekuatannya, orang tersebut dapat memaksakan kehendaknya terhadap
orang lain.
Menurut teori ini, negara ada karena adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang bermacam-macam. Secara sendiri-sendiri manusia tidak mungkin
dapat memenuhi semua kebutuhannya. Oleh sebab itu, manusia memerlukan kerja
sama dengan manusia lain. Dalam kerja sama itu muncul kelompok masyarakat,
yang kemudian berkembang menjadi besar, dan akhirnya terbentuklah negara.
Supaya hidup tertib, aman, dan damai maka diperlukan negara. Negara akan tegak
berdiri jika dipertahankan oleh setiap warga negaranya. Oleh karena itu, membela
negara sangat penting dilakukan oleh setiap warga negaranya. Ada beberapa
alasan mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan oleh setiap warga
negara Indonesia, diantaranya yaitu:
Dalam pasal 1 ayat (2) Undang Undang No. 56 tahun 1999 tentang Rakyat
Terlatih. Bela Negara adalah sikap dan tingkah laku warga Negara yang dijiwai
oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara.
Dalam pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi Setiap warga Negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Dalam pasal 30 ayat (1) yang
berbunyi Tiap tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara. Sedangkan pengertian upaya bela Negara
adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap warga Negara sebagai penunaian hak
dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan Pertahanan Keamanan Negara
sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang No.3 tahun 2002
tentang Pertahanan Negara.3 Dengan demikian perbedaan pokok antara bela Negara
3
Yunusrudin, Ppkn Materi Bela Negara, diakses dari
https://yunusnurdin.wordpress.com/2012/10/19/ppkn-materi-bela-
negara/, pada tanggal 13 Maret 2017 pukul 15.15 wib
dan upaya bela Negara terletak pada perbuatannya. Bela Negara baru berupa sikap
dan tingkah laku sedangkan upaya bela Negara sudah merupakan penunaian hak
dan kewajiban warga Negara. Bela Negara yang membentuk tekad dan sikap warga
Negara akan meningkat menjadi tindakan dan kegiatan membela Negara pada saat
diperlukan dalam wujud mempertahankan Negara terhadap semua hakekat
ancaman.
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
1) Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
KeamananNasional.
1) Landasan Idiil
Landasan idiil bela negara di Indonesia tercantum dalam Pancasila, khususnya sila
ketiga yang mewajibkan setiap warga negara untuk memiliki rasa persatuan dan
kesatuan baik dalam arti ideologi, ekonomi, sosial budaya, memiliki nilai
patriotisme, menjunjung tinggi tradisi perjuangan, dan kerelaan untuk berkorban
dalam membela bangsa dan negara Indonesia.4
2) Landasan Operasional
Sejarah pertahanan negara, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
Pembukaan UUD 1945, yaitu: (1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh
kehidupan bangsa, dan (4) Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang
4
Anonim, Landasan Konstitusional Bela Negara, diakses dari
https://www.detalog.com/10039/landasan-konstitusional-bela-
negara.htm, pada tanggal 13 Maret 2017 pukul 15.55 wib
bersifat semesta, yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran akan hak
dan
kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk
dan berdaulat (survival of the nation and survival of the state). Sedangkan
daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara sebagai
Upaya pertahanan yang bersifat semesta adalah model yang dikembangkan sebagai
pilihan yang paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan
keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga
negara dalam usaha pertahanan negara. Meskipun Indonesia telah mencapai tingkat
kemajuan yang cukup tinggi nantinya, model tersebut tetap menjadi pilihan
strategis
sesuatu negara sangat erat hubungannya dengan hak keberadaan suatu negara
(the right of national or state existence) yang dijamin dalam hukum internasional.
Oleh karena itu, hak utama dari suatu negara adalah keutuhan (integrity) dari