Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS JURNAL

Therapy with mud compresses for knee osteoarthritis: Comparison of


natural mud preparations with mineral-depleted mud

Terapi dengan kompres lumpur untuk osteoartritis lutut: Perbandingan


persiapan lumpur alami dengan lumpur mineral-habis

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB Sistem Muskuloskeletal


Dosen Pengampu: Hj. Nonok Karlina, M.Kep., Ns., Sp.Kep.MB

Disusun Oleh:

Nurtusliawati (213.C.0041)

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN (S1)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARDIKA CIREBON

2017

1
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul Pengaruh Pijat dengan minyak pada Pertumbuhan Jangka
Bayi: A Acak dikontrol Percobaan Mandana Mirmohammadali. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem muskuloskeletal
pada Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) Mahardika Cirebon.

Selama proses penyusunan makalah ini penulis tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak yang memberikan bimbingan, saran dan petunjuk baik berupa
moril, spiritual maupun materi yang berharga dalam mengatasi hambatan yang
ditemukan. Oleh karena itu, sebagai rasa syukur dengan kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Ibu Ns. Dwiyanti., M.Kep. Purbasari beserta TIM dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan makalah ini
sekaligus sebagai dosen pengampu Mata Kuliah Sistem Reproduksi.

2. Ibunda dan ayahanda kami yang tercinta serta saudara dan keluarga besar
kami yang telah memberikan motivasi/dorongan dan semangat, baik berupa
moril maupun materi lainnya.

3. Sahabat dan rekan STIKes Mahardika Cirebon, khususnya Program Studi


Ilmu Keperawatan yang telah memberikan motivasi/dorongan dan semangat
dalam penyusunan makalah ini.

Semoga Allah swt membalas baik budi dari semua pihak yang telah
berpartisipasi membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis menyadari

2
bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun untuk perbaikan penyusunan selanjutnya.

Penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin

Wassalamualaikum wr.wb.

Cirebon, September 2017

Penulis

3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

A. LatarBelakang 5
B. RumusanMasalah 6
C. Tujuan 6
D. ManfaatPenulisan 6

BAB II Tinjuan Teori

A. DefinisiOsteoarthritis 7
B. Etiologi osteoarthritis 7
C. Patofisiologi osteoarthritis 9
D. Manifestasi Klinis osteoarthritis 11
E. Pemeriksaan fisik osteoarthritis 11
F. Penanganan osteoarthritis 12

BAB IIIAnalisisJurnal

A. Kompres Lumpur 16
B. Metode penelitian 18
C. Hasil penelitian 22
D. Kesimpulan penelitian 25

BAB IV Penutup
A. Kesimpulan 29
B. Saran 30

Daftar Pustaka

4
BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang

Osteoarthritis (OA) adalah bentuk paling umum dari artritis, dengan


gejala OA lutut terjadi di sekitar 11% dari orang dewasa berusia 65 tahun
dan lebih tua (1). Tidak ada terapi kuratif yang tersedia untuk penyakit ini
dan Oleh karena itu banyak pasien mencoba alternatif mode pengobatan,
termasuk terapi spaAngka kejadian OA di dunia terbilang cukup tinggi.
WHO memperkirakan 25% orang berusia 65 tahun di dunia menderita
OA.2 Sementara di kawasan Asia Tenggara, jumlah penderita OA
mencapai 24 juta jiwa.
Penderita OA biasanya mengeluh nyeri pada waktu melakukan
aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena. Penderita OA
dengan obesitas lebih sering mengeluhkan nyeri pada sendi lutut
dibandingkan dengan penderita yang tidak obesitas.3 Hal ini menunjukkan
bahwa berat badan berlebih mempengaruhi derajat nyeri pada penderita
OA lutut. Hart et al juga menyebutkan bahwa obesitas meningkatkan
risiko timbulnya gejala lutut dan osteofit pada pemeriksaan radiografi.8
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko OA lutut dan mempengaruhi
densitas tulang secara radiologis.
Terapi pack lumpur adalah modus alternatif pengobatan untuk
penyakit rematik. Hal ini didasarkan pada penerapan paket lumpur panas
ke seluruh tubuh atau daerah tertentu, seperti di atas sendi.Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan dengan
lumpur kompres di rumah pasien untuk osteoartritis lutut.

5
B. Rumusan Masalah
a. Apa Osteoatritis
b. Bagaimana kompres lumpur pada osteoarthritis lutut

C. Tujuan

a. Tujuan umum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini yaitu agar
mahasiswa dapat mengetahui tentang Efek terapi lumpur pada
nyeri pada pasien dengan osteoarthritis lutut.
b. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Osteoatritis
b. Untuk mengetahui kompres lumpur pada osteoarthitis lutut

D. Manfaat
a. Manfaat bagi penulis
Dalam penyusunan makalah ini sebagai sumber yang dapat
dijadikan sebagai modul atau pembelajaran bagi pembaca untuk
lebih mengetahui dan memahami mata kuliah sistem
muskulosekeletal.
b. Bagi ilmu pengetahuan
Penyusun ini dapat memberikan sumabangan untuk
pengembangan efek terapi lumpur pada nyeri pada pasien dengan
osteoarthritis lutut.
c. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperkaya
pengetahuan dan bahan ajar tentang Efek terapi lumpur pada
nyeri pada pasien dengan osteoarthritis lutut.
b. Bagi keluarga yang memiliki klien dengan Osteoarthritis (OA)
Sebagai bahan pengetahuan sehingga mampu membantu para
keluarga untuk beradaptasi terhadap permasalahan yang dihadapi.

6
BAB II

Tinjuan Teori

A. Definisi
a. Pengertian Osteoarthritis (OA)

Osteoarthritis (OA) sebagai suatu bentuk arthritis yang paling


umum adalah gangguan pada sendi yang bergerak. Penyakit ini
bersifat kronik, berjalan progresif lambat, ditandai dengan adanya
deteriorasi dan abrasi rawan sendi dan adanya pertumbuhan tulang
baru pada permukaan persendian (Price & Wilson, 2013; Kowalak,
Welsh&Mayer, 2012).
Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif
atau osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan
sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan
ketidakmampuan (disabilitas). (Smeltzer&Bare, 2002).
Osteoarthritis adalah penyakit kronis yang menyebabkan
deteriorasi kartilago sendi dan pembentukan tulang baru reaktif di
margin dan area subkondral sendi. Degenerasi ini disebabkan oleh
adanya gangguan kondrosit, biasanya di pinggul dan lutut
(Paramitha, 2011).

b. Etiologi
Berdasarkan penyebab, OA dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a) Osteoartritis Primer (Idiopatik)
Penuaan/umur
Proses penuaan ada hubungan dengan perubahan-
perubahan dalam fungsi kondrosit, menimbulkan perubahan
pada komposisi rawan sendi yang mengarah pada
perkembangan OA.

7
Faktor metabolik/faktor endokrin
Misalnya pada klien dengan gangguan endokrin seperti
hiperparatiroid. Hubungan antara estrogen dan pembentukan
tulang dan prevalensi OA pada wanita menunjukkan bahwa
hormon punya peranan penting dalam progesivitas OA.
Genetik/keturunan
Terjadi karena penurunan sintesi kolagen. Bisa juga
karena adanya kelainan genetik dan perkembangan seperti
dysplasia epifisial, dysplasia acetabuler, penyakit Legg-Calve-
Perthes, dislokasi sendi panggul bawaan dan slipped
epiphysis.Wanita pasca menopause dalam keluarga yang sama
ternyata memiliki tipe OA pada tangan yang ditandai dengan
rimbulnya nodus pada sendi interfalang distal dan sendi
interfalang proksimal tangan (Nodus Herbeden).
Faktor mekanis
Terjadi karena penekanan yang berulang pada sendi.
faktor ini menyebabkan erosi kartilago sendi sehingga tulang
yang ada dibawahnya tidak terlindungi.
Faktor kimiawi
Terjadi karena stimulasi obat-obatan yang mengstimulasi
enzim yang mencerna kolagen dalam membran sinovial seperti
preparat steroid.
(Paramitha, 2011; Price&Wilson, 2013; Kowalak, Welsh&mayer,
2012; Smeltzer&Bare, 2002)

b) Osteoartritis Sekunder
Trauma (penyebab paling sering)
Kegiatan fisik yang dapat menyebabkan osteoartritis adalah
trauma yang menimbulkan kerusakan pada integritas struktur
dan biomekanik sendi tersebut, terutama terjadi akibat fraktur,
post menisektomi, tungkai bawah yang tidak sama panjang,

8
hipermobilitas dan instabilitas sendi, tidak sejajar dan serasinya
permukaan sendi.
Deformitas kongenital
Pada akromegali karena pengaruh hormon pertumbuhan, maka
rawan sendi akan menyebabkan sendi menjadi tidak
stabil/seimbang sehingga mempercepat proses degenerasi

Obesitas/kegemukan
Faktor kegemukan akan menambah beban pada sendi penopang
berat badan, sebaliknya nyeri atau cacat yang disebabkan oleh
osteoartritis mengakibatkan seseorang menjadi tidak aktif dan
dapat menambah kegemukan.
(Paramitha, 2011; Price&Wilson, 2013; Kowalak, Welsh&mayer,
2012; Smeltzer&Bare, 2002)

Penyebab Lain
1) Akibat penyakit radang sendi lain
Infeksi (artritis rematoid; infeksi akut, infeksi kronis) menimbulkan
reaksi peradangan dan pengeluaran enzim perusak matriks rawan
sendi oleh membran sinovial dan sel-sel radang.
2) Deposit pada rawan sendi
Hemokromatosis, penyakit Wilson, akronotis, kalsium pirofosfat
dapat mengendapkan hemosiderin, tembaga polimer, asam
hemogentisis, kristal monosodium urat/pirofosfat dalam rawan sendi.
c. Patofisiologi

Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik, tidak


meradang, dan progresif lambat, yang seakan-akan merupakan proses
penuaan, rawan sendi mengalami kemunduran dan degenerasi disertai
dengan pertumbuhan tulang baru pada bagian tepi sendi.
Proses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan kondrosit
yang merupakan unsur penting rawan sendi. Kondrosit merupakan sel

9
yang bertanggung jawab terhadap pembentukan proteoglikan dan
kolagen rawan sendi. Saat terjadi stress biomekanik tertentu akan terjadi
pengeluaran enzim lisosom dan menyebabkan dipecahnya polisakarida
protein yang membentuk matriks di sekeliling kondrosit sehingga
mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Sintesis proteoglikan dan
kolagen akan meningkat tajam namun substansi ini juga dihancurkan
dengan kecepatan tinggi, sehingga pembentukan tidak seimbang dengan
kebutuhan.
Terjadilah perubahan diameter dan orientasi serat kolagen yang
mengubah biomekanika kartilago. Rawan sendi kehilangan sifat
kompresibilitasnya, menjadi lebih lunak dan mempersempit rongga sendi
dan menimbulkan rasa nyeri. Sendi yang paling sering terkena adalah
sendi-sendi sinovial yang harus menanggung berat badan, seperti panggul
lutut dan kolumna vertebralis. Sendi interfalang distal dan proksimasi.
Perubahan-perubahan degeneratif yang disebabkan karena
peristiwa-peristiwa tertentu misalnya cedera sendi infeksi sendi
deformitas congenital dan penyakit peradangan sendi lainnya akan
menyebabkan trauma pada kartilago yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik
sehingga menyebabkan fraktur pada ligamen atau adanya perubahan
metabolisme sendi yang pada akhirnya mengakibatkan tulang rawan
mengalami erosi dan kehancuran, tulang menjadi tebal dan terjadi
penyempitan rongga sendi yang menyebabkan nyeri, kaki krepitasi,
deformitas, adanya hipertropi atau nodulus.
Saat terjadi erosi kartilago, terjadi juga pembentukan tulang baru
(osteofit) yang juga menimbulkan perubahan kontur tulang dan
pembesaran tulang (Kowalak, Welsh&Mayer, 2012; Price&Wilson,
2013).

10
d. Manifestasi Klinis
a. Rasa nyeri pada sendi
Merupakan gambaran primer pada osteoartritis. Disebabkan oleh
adanya inflamasi sinovial, peregangan kapsula dan ligamen,
iritasi/tekanan pada ujung-ujung saraf dan spasme otot. Nyeri akan
bertambah apabila sedang melakukan suatu kegiatan fisik, bergerak
atau menanggung beban dan akan hilang apabila penderita
beristirahat.
b. Kekakuan sendi terutama di pagi hari dan sesudah melakukan latihan
c. Keterbatasan gerak akibat rasa nyeri dan kekakuan sendi
d. Pembengkakan Sendi
Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena
pengumpulan cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa
adanya kemerahan. Bisa juga terjadi karena adanya tekanan pada
tulang dan gangguan pertumbuhan tulang.
e. Krepitasi atau bunyi berderik pada sendi selama melakukan gerakan.
Bunyi ini timbul akibat kerusakan kartilago.
f. Nodus Herbeden (pembesaran tulang pada ujung distal sendi
interfalangeal)
g. Perubahan cara berjalan akibat kontraktur yang disebabkan oleh
kompensasi berlebihan otot yang menyangga sendi tersebut.
(Kowalak, Welsh&Mayer, 2012)

e. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang

Penegakkan diagnosa OA, didasarkan pada keluhan klinis,


pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Keluhan klinis primer yang
biasa dikeluhkan adalah adanya nyeri sendi, kekakuan dan keterbatasan
gerak.

11
1. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Terdapat asimetrisitas, pembesaran sendi yang mengalami
peradangan, dilihat ada tidaknya kemerahan di area sendi tersebut.
Adanya nodus Herbeden
Palpasi
Didapatkan nyeri tekan dan dirasakan panas. Ditemukan juga
adanya krepitasi, dimana terdengar suara gemeretak kretek-
kretek seperti suara krupuk yang diremukkan.
2. PemeriksaanRadiologi
1) Foto Rontgen/X-Ray menunjukkan:
Penyempitan rongga atau bagian tepi sendi
Endapan tulang mirip kista dala rongga serta tepi sendi
Sklerosis rongga subkondrium
Deformitas tulang akibat degenerasi atau kerusakan sendi
Pertumbuhan tulang di daerah yang menyangga beban tubuh
Fusi atau penyatuan sendi
2) MRI (Magnetic Resonance Imaging)
3) Artroskopi memperlihatkan bone spurs dan penyempitan rongga
sendi
3. Pemeriksaan Laboratorium
1) Serologi dan cairan sinovial dalam batas normal, kecuali jika ada
peradangan
2) Pemeriksaan darah: adanya peningkatan LED akibat sinovitis yang
luas
(Paramitha, 2011; Kowalak, Welsh&Mayer, 2012)

f. Penanganan Osteoarthritis
Penatalaksanaan OA bertujuan untuk mencegah atau menahan
kerusakan lebih lanjut pada sendi yang terkena/disabilitas, mengatasi

12
nyeri dan kekakuan sendi dan mempertahankan mobilitas. Penanganan
dapat meliputi:
a. Nonfarmakologi
1) Klien dianjurkan untuk menjaga BB yang ideal untuk mengurangi
tekanan atau beban pada sendi dengan olahraga yang teratur, diet.
2) Klien perlu menjaga keseimbangan antara istirahat, bekerja dan
berolahraga
3) Klien dapat menggunakan alat bantu berupa kruk, korset, tongkat
penipang, walker ataupun traksi untuk menstabilkan sendi dan
mengurangi tekanan pada sendi.
4) Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yang
meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan yang
tepat. Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan
memperkuat otot yang biasanya atrofi pada sekitar sendi
osteoartritis. Latihan isometrik lebih baik daripada isotonik karena
mengurangi tegangan pada sendi. Atrofi rawan sendi dan tulang
yang timbul pada tungkai yang lumpuh timbul karena berkurangnya
beban ke sendi oleh karena kontraksi otot. Oleh karena otot-otot
periartikular memegang peran penting terhadap perlindungan rawan
senadi dari beban, maka penguatan otot-otot tersebut adalah penting.
5) Terapi panas atau dingin
Terapi panas digunakan untuk mengurangi rasa sakit, membuat otot-
otot sekitar sendi menjadi rileks dan melancarkan peredaran darah.
Terapi panas dapat diperoleh dari kompres dengan air hangat /
panas, sinar IR (infra merah) dan alat-alat terapi lainnya.
Terapi dingin digunakan untuk mengurangi bengkak pada sendi dan
mengurangi rasa sakit. Terapi dingin biasanya dipakai saat kondisi
masih akut. Dapat diperoleh dengan kompres dengan air dingin.
6) Dukungan psikososial

13
Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena
sifat penyakitnya yang menahun dan ketidakmampuan yang
ditimbulkannya. Disatu pihak pasien ingin menyembunyikan
ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain turut
memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis sering kali keberatan
untuk memakai alat-alat pembantu karena faktor-faktor psikologis.
(Kowalak, Welsh&Mayer, 2012; Price&Wilson, 2013; Paramitha,
2011).

b. Medikamentosa
Berikut nama-nama obat yang umumnya diberikan pada pasien
dengan OA
1) Acetaminophen/Ibuprofen/Aspirin
Merupakan obat pertama yang direkomendasikan oleh dokter karena
relatif aman dan efektif untuk mengurangi rasa sakit. Aspirin dan
Ibuprofen dapat membantu dalam mengontrol sinovitis.
2) NSAIDs (nonsteroidal anti inflammatory drugs)
Dapat mengatasi rasa sakit dan peradangan pada sendi. Pada orang tua
biasanya menimbulkan efek samping, misalnya gangguan pada lambung
3) Suplemen sendi/cairan sendiartifisial
Suplemen sendi seperti Glukosamin dan Chondroitin, masing-masing
memiliki fungsi yaitu:
- Glukosamine adalah bahan pembentukan proteoglycan, bekerja
dengan merangsang pertumbuhan tulang rawan, serta menghambat
perusakan tulang rawan.
- Chondroitin Sulfat berguna untuk merangsang pertumbuhan tulang
rawan dan menghambat perusakan tulang rawan.
Cairan sendi ini dapat juga membantu meredakan nyeri dan diberikan
sementara dengan jangka waktu 6 bulan.
(Kowalak, Welsh&Mayer, 2012; Price&Wilson, 2013; Paramitha, 2011)

14
c. Pembedahan
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien dengan osteoartritis
dengan kerusakan sendi yang nyata/klien yang mengalami disabilitas yang
berat, dengan nyeri yang menetap/tidak terkontrol. Tindakan yang dapat
dilakukan antara lain:
1) Osteotomi
Yaitu tindakan pengubahan alignment/kesejajaran tulang untuk
mengurangi tekanan dengan melakukan eksisi baji pada tulang atau
memotong tulang tersebut.
2) Artroskopi debridement
Merupakan suatu prosedur tindakan untuk diagnosis dan terapi pada
kelainan sendi dengan menggunakan kamera, dengan alat ini dokter
melakukan pembersihan dan pencucian sendi, selain itu dokter dapat
melihat kelainan pada sendi yang lain dan langsung dapat
memperbaikinya.
3) Artroplasti
Yaitu penggantian partial atau total bagian sendi yang rusak dengan
protesis.
4) Artrodesis
Yaitu operasi penyatuan tulang terutama tulang-tulang vertebra
(laminatokmi)
5) Osteoplasti
Yaitu pengerokan dan pencucian tulang yang rusak dari dalam sendi.
(Kowalak, Welsh&Mayer, 2012; Price&Wilson, 2013; Paramitha, 2011)

g. Pencegahan
OA dapat dicegah dengan beberapa hal berikut:
a. Menjaga berat badan
b. Olahraga yang tidak banyak menggunakan persendian
c. Aktifitas olahraga sesuai kebutuhan
d. Jaga keseimbangan antara olahraga, bekerja dan istirahat

15
e. Menghindari perlukaan pada persendian.
f. Minum suplemen sendi
g. Mengkonsumsi makanan sehat
h. Memilih alas kaki yang tepat dan nyaman
i. Lakukan relaksasi dengan berbagai teknik
j. Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan.
k. Jika ada deformitas pada lutut, misalnya kaki berbentuk O, jangan
dibiarkan. Hal tersebut akan menyebabkan tekanan yang tidak merata
pada semua permukaan tulang.

(Kowalak, Welsh&Mayer, 2012)

B. Metode kompres lumpur


Terapi paket lumpur telah digunakan untuk mengobati kondisi
rematik sejak zaman dahulu, yang mewakili realitas
dipertanyakan. Namun, hanya ada beberapa artikel review yang
mengevaluasi efek terapi penerapannya di lutut OA yang didefinisikan
sebagai penyakit kronis yang ditandai dengan penurunan progresif dari
tulang rawan artikular.
Pack lumpur didefinisikan sebagai produk alami yang terdiri dari
campuran mineral atau air mineral obat (termasuk air laut atau air asin dari
danau) dengan bahan organik atau anorganik yang dihasilkan dari proses
biologis dan / atau geologi dan digunakan sebagai terapi pengobatan dalam
bentuk dari bungkus lumpur atau mandi. Penggunaan utama dari
pengobatan adalah untuk meringankan nyeri muskuloskeletal
rematik . Dampaknya pada neuralgia dan masalah kulit juga dikenal untuk
hasil yang sukses diperoleh . Meskipun tindakan mekanis utama dari paket
lumpur panas terapi, tindakan sistemik yang memungkinkan untuk
bertindak atas proses molekuler dan kimia dalam kondisi degeneratif
seperti OA . Namun, fakta ini terus disebutkan bersama hidroterapi dan
perawatan spa meskipun perbedaan dalam mekanisme aksinya.

16
Lumpur adalah zat terapeutik,yang terdiri dari berbagai jumlah
organik danbahan anorganik dan menyediakan perpindahan panas secara
konduksi.

Mengingat balneotherapy sebagai prosedur intervensi dalam


pengelolaan rematik dan kebutuhan untuk bukti ilmiah dari lingkup terapi
teknik berbeda yang digunakan dalam disiplin ini tujuan utama dari
penelitian ini adalah untuk meninjau sistematis studi ilmiah yang
menganalisis efek terapi lumpur aplikasi paket pada kapasitas fungsional,
nyeri yang dirasakan dan kualitas hidup pada pasien yang didiagnosis
dengan OA.
Hasil yang diperoleh mengenai suhu dan panjang aplikasi lumpur
mengindikasikan kurangnya homogenitas dalam kriteria ini. Aplikasi
pengobatan pada suhu 47 C selama 20 menit untuk aplikasi dari 46 C
selama 15-20 menit45 C selama 30 menit atau 42 C selama 15-20
menit.
Penelitian telah meneliti efek terapi lumpur pada pasien dengan
OA lutut dan efek menguntungkan dari lumpur mengurangi nyeri lutut
pada pasien ini telah dilaporkan. Konsekuensi seperti ini biasanya
merupakan hasil dari efek termal, dan temuan dari sekarang meta-analisis
menunjukkan bahwa lumpur dapat berdampak pada nyeri. Namun, bukti-
bukti yang ada tidak cukup untuk menyimpulkan bahwa terapi definitif
lumpur harus dianggap sebagai alternatif dan pengobatan yang efektif
untuk menghilangkan rasa sakit pada pasien dengan OA lutut.

17
BAB III
Analisis Jurnal

A. Identitas Jurnal
Judul : Therapy with mud compresses for knee
osteoarthritis: Comparison of natural mud preparations
with mineral-depleted mud
Nama Peneliti : Daniel Flusser, Mahmoud Abu-Shakra, Michael
Friger, Shlomi Codish, Shaul Sukenik
B. Metode Penelitian
Lima puluh delapan pasien dengan primer OA lutut dan memenuhi
kriteria diagnostik didefinisikan oleh Altman et al. (8) dimasukkan. Semua
pasien telah bergejala untuk setidaknya 12 bulan sebelum inklusi dalam
penelitian ini. Bukti radiografi (Kellgren grade) dari yang moderat atau
OA berat diperlukan. Itu pasien secara acak dibagi menjadi 2 kelompok:
kelompok 1 (40 pasien) adalah diobati dengan lumpur kaya mineral
kompres; Kelompok 2 (18 pasien) diperlakukan dengan mineral-habis
kompres dan menjabat sebagai kontrol kelompok. The kompres-mineral
habis dibuat oleh diulang membilas lumpur minyak mentah Laut Mati
melalui membran berpori, menggunakan air tawar. Proses pembilasan
diulang 5 kali, dan sisanya lumpur diuji untuk mineral konten dan
kemudian digunakan untuk produksi mineral-habis lumpur kompres.
Penampilan, ukuran, bentuk, berat badan, dan tekstur kedua jenis kompres
identik.
Pasien secara acak untuk pengobatan dan kontrol kelompok.
Penelitian ini ganda buta-baik pasien maupun dokter menyadari jenis dari
kompres pasien menerima. Konsentrasi utama ion di kompres lumpur yang
kaya mineral dan di mineral-habiskompres dijelaskan dalam Tabel 1.

18
Lumpur kompres juga terkandung banyak unsur jejak hadir dalam
lumpur Laut Mati, termasuk boron, mangan, kobalt, seng, tembaga, brom,
rubidium, strontium, dan lain-lain. Tingkat elemen ini tidak diukur. Para
pasien, di rumah mereka, dipanaskan kompres untuk 30 C-35 C dalam
oven microwave atau dipanci air panas dan kemudian diterapkan mereka
pada kedua lutut. kompres lumpur diaplikasikan 5 kali setiap Minggu
(Minggu melalui Kamis) selama 3 minggu untuk total 15 perawatan; durasi
setiap pengobatan adalah 20 menit. Pasien diinstruksikan untuk menerapkan
lumpur kompres di malam hari. Lumpur kompres tidak diterapkan selama
hari akhir pekan untuk alasan agama karena orang Yahudi yang taat tidak
bisa menggunakan peralatan listrik selama Sabat.

Terapi lumpur - sedimen garam dan air tawar. Mereka terdiri


larutan mineral dan zat organik.Komposisi lumpur bervariasi.Yang paling
sering digunakan hidrogen sulfida lumpur (air garam sedimen), Sapropel
(sedimen air tawar), sebuah lumpur garam dan gambut air tawar liat baik-
membusuk, hidrotermal lumpur (pembentukan tanah liat), lumpur Hill
(massa semi-cair dari tanah liat).
Sebagai pengobatan menggunakan mandi lumpur dan
aplikasi.Yang paling umum - aplikasi lumpur lokal, di mana lumpur
diterapkan untuk setiap bagian dari tubuh.Efek terapi adalah karena suhu

19
dan sifat fisik dan kimia dari penyembuhan lumpur, wilayah penerapan,
serta tempat pengenaan nya.Daerah aplikasi yang lebih besar, aksi lebih
intens mereka mengerahkan pada tubuh.
Banyak orang, mendengar bahwa di suatu tempat ada sifat
penyembuhan lumpur terburu-buru tanpa konsultasi dokter.Ini benar-benar
salah.Setiap penyakit harus diobati hanya dengan dokter.Di negara kita,
ada resort di mana di bawah pengawasan perawatan medis dilakukan
dengan semua indikasi, kontraindikasi dan efek samping.
Pengobatan Mud arthritis dan osteoarthritis telah selama berabad-
abad salah satu perawatan paling efektif untuk penyakit sendi.Obat dalam
kasus ini hanya mengurangi gejala nyeri sementara.Mengobati sendi
lumpur mengurangi rasa sakit, meningkatkan daktilitas sendi, mengurangi
peradangan di dalamnya.Sendi menjadi kuat dan lincah, karena di bawah
pengaruh zat obat diaktifkan lumpur dan suhu, semua proses biologis pada
tingkat sel, dirangsang oleh kekuatan internal 'dari tubuh, memulihkan
fungsi normal dari sistem.Pengobatan sendi lumpur mengajar mata kuliah
pada 10-15 prosedur dan memakan waktu 14 sampai 24 hari, karena
lumpur yang ditentukan biasanya sehari.
Peningkatan Lequesne Indeks pada pasien dengan osteoarthritis yang
dirawat di Laut Mati dengan mandi di kolam belerang, mandi dalam air Laut
Mati, atau dengan kombinasi belerang kolam renang dan pemandian dalam
air Laut Mati. Tidak ada peningkatan pada kelompok kontrol, yang tinggal
di daerah Laut Mati tanpa menerima Balneotherapy.
Dalam studi percontohan ini, kami menunjukkan peningkatan pada
pasien dengan lutut OA diobati dengan tambang lainnya alami lumpur kaya
bungkus di rumah mereka. Itu peningkatan didokumentasikan oleh tiga
ukuran yang berbeda: yang Lequesne Indeks keparahan dan selfassessments
skor nyeri dan keparahan nyeri pada visual analog skala. Perbaikan di
berbagai ukuran hasil dinilai dengan membandingkan posttreatment yang
skor dengan orang-orang di mulai dari terapi, menilai perbaikan dalam
setiap kelompok secara terpisah.

20
Selain itu, kami membandingkan pengurangan skor nyeri antara kedua
kelompok. Dalam kelompok, kami telah menemukan peningkatan semua
langkah yang dipertahankan selama 1 bulan setelah menyelesaikan terapi.
Penting peningkatan keparahan nyeri dengan skala visual analog adalah
masih diamati 3 bulan setelah selesai terapi. Pada kelompok kontrol, tidak
ada perbaikan dalam penilaian diri dan skor skala visual analog adalah
dilihat dalam penilaian apapun, dan tidak ada perbaikan dalam Indeks
Lequesne ditemukan di penyelesaian terapi. Sebuah peningkatan yang
signifikan dalam Indeks Lequesne, bagaimanapun, diamati baik 1 bulan dan
3 bulan setelah selesainya perawatan. Signifikansi temuan ini tidak jelas. Itu
mungkin berkaitan dengan ukuran sampel yang kecil bukan untuk sebuah
klinis yang signifikan temuan. The Lequesne Indeks termasuk variabel yang
menilai nyeri selama kegiatan, serta fungsional status. Selanjutnya, karena
kita belum termasuk dalam penelitian yang kelompok plasebo benar (orang-
orang yang melakukan tidak menerima pengobatan), perbaikan pada
kelompok kontrol mungkin hasil dari efek plasebo. Panas lokal dari
kompres pada kedua kelompok juga bisa telah memainkan peran dalam
perbaikan. Data kami menunjukkan hasil yang lebih baik untuk pasien yang
diobati dengan tambang lainnya lumpur kaya kompres dibandingkan dengan
mereka yang dirawat dengan mineral-habis bungkus lumpur. Apakah efek
ini adalah hasil dari "benar" lumpur efek atau lainnya penyebab tidak dapat
ditentukan dalam penelitian ini. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan
bahwa pengobatan pack lumpur atau dalam kombinasi dengan balneologic
lainnya perawatan efektif di OA. Beberapa studi ini tidak terkontrol atau
retrospektif, mengurangi signifikansi klinis mereka. Efek menguntungkan
dari lumpur pengobatan pack telah dianggap berasal dari terutama untuk
memanaskan sendirian dan dengan Kemampuan lumpur untuk
mempertahankan panas untuk waktu yang relatif lama. Jangka pendek stres
termal dikenal untuk meringankan rasa sakit. Panas meningkatkan sekresi
norepinefrin, kortisol, dan hormon pertumbuhan. Sebagai tambahan, efek
analgesik panas bisa di setidaknya sebagian dikaitkan dengan peningkatan

21
konsentrasiendorphin. Sebuah kelompok yang berbeda dari peneliti
menunjukkan bahwa kadar serum prostaglandin E2 dan leukotrien B4,
diketahui memiliki inflamasi ampuh dan sifat algesic, ditemukan menurun
setelah Terapi pack lumpur .Tambahan studi oleh para peneliti yang sama
menunjukkan bahwa paket lumpur Terapi dapat meningkatkan serum
pertahanan antioksidan pada pasien dengan OA . Mekanisme yang
bertanggung jawab untuk perubahan dalam anti-inflamasi faktor tidak
diketahui. Secara teoretis, berbagai komponen dari lumpur, terutama
elemen, bisa diserap secara sistemik melalui kulit. Berbagai elemen yang
diketahui mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan artritis inflamasi
seperti rheumatoid arthritis. Penurunan di tingkat seng serum memiliki telah
dijelaskan pada pasien dengan rheumatoid arthritis. Shani et al. menemukan
peningkatan yang signifikan dalam konsentrasi serum bromin, rubidium,
kalsium, dan zinc pada pasien dengan psoriasis arthritis yang mandi di Laut
Mati. Kami tidak mengukur tingkat elemen dalam serum pasien di
penelitian ini. Kami tidak menyadari penelitian yang meneliti elemen jejak
tingkat di jaringan lunak atau sinovial cairan.

C. Hasil Penelitian

22
Tabel 3 dan Gambar 1 meringkas nilai-nilai dari Indeks Lequesne
keparahan OA lutut dan pasien diri penilaian nyeri (skala 0-100) dan lutut
keparahan nyeri pada skala analog visual (0-10) sama sekali 4 penilaian. Dalam
pengobatan kelompok, data pada Tabel 3 dan Gambar 1 menunjukkan pola
penurunan nilai dari semua indeks di akhir pengobatan dan 1 bulan setelah
kesimpulan dari terapi. Di 3 bulan setelah terapi, bagaimanapun, memburuk di
semua skor diamati. Pada kelompok kontrol, Skor Lequesne Indeks
menunjukkan pengurangan terus-menerus, bahkan setelah 1 bulan. Namun,
peningkatan skor nyeri diamati pada ini kelompok. Untuk setiap pasien,
perbedaan antara skor mereka di penilaian 2-4 dan penilaian 1 dihitung. Sarana
perbedaan Indeks Lequesne dan self-assessment pasien nyeri dan keparahan
nyeri lutut di kedua kelompok, di penilaian 2 dan 3 dibandingkan dengan
penilaian 1, yang ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel menunjukkan bahwa penurunan yang signifikan dalam skor


indeks keparahan OA lutut (Lequesne Index) adalah diamati pada kelompok
perawatan di akhir terapi dan pada 1 bulan follow-up. Sebuah penurunan yang

23
signifikan dalam nyeri lutut oleh visual yang skala analog diamati di semua
penilaian posttreatment, tapi penurunan yang signifikan dalam rasa sakit skala
penilaian diri terlihat hanya dalam penilaian 3. Secara bersama-sama, data
menunjukkan penurunan semua Tindakan 1 bulan setelah menyelesaikan
terapi. Tiga bulan setelah Kesimpulan dari pengobatan, signifikan Penurunan
diamati hanya dalam skala visual analog skor.

Untuk kelompok kontrol, ada tidak ada perbaikan dalam selfassessment


yang nyeri di kedua skala 1 bulan setelah menyelesaikan pengobatan. Namun,
peningkatan yang signifikan dalam Indeks Lequesne diamati 1 dan 3 bulan
setelah selesainya pengobatan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah pasien dalam pengobatan dan kontrol


kelompok yang memiliki pengurangan 20% atau lebih di sejumlah pasien self-
assessment dari nyeri lutut dan keparahan nyeri lutut pada visual skala analog
pada semua penilaian posttreatment. Tabel menunjukkan bahwa di semua
penilaian, jumlah pasien yang telah ditingkatkan adalah lebih tinggi dalam

24
pengobatan alami kelompok dibandingkan dengan kontrol kelompok. Tujuh
puluh dua persen dari pasien dalam kelompok perlakuan memiliki pengurangan
20% atau lebih dalam skor penilaian diri lutut nyeri di salah satu penilaian,
dibandingkan dengan 33% di kontrol kelompok (p = 0,005). Sebuah statistik
perbedaan yang signifikan dalam jumlah dari pasien yang memiliki 20%
peningkatan pada skala visual analog skor terlihat hanya pada 1 bulan setelah
pengobatan Namun, ada kecenderungan (p=0,08) menunjukkan perbedaan
jumlah pasien yang telah ditingkatkan pada 1 dari 3 penilaian posttreatment
tidak terlihat di semua penilaian (60% di kelompok perlakuan vs 33% di
kontrol kelompok). Tidak ada peningkatan yang signifikan atau penurunan
diamati baik kelompok dalam parameter berikut: penilaian dari berbagai
gerakan untuk setiap lutut, keberadaan atau tidak adanya jaringan lunak
pembengkakan, dan efusi atau crepitus.

D. Kesimpulan penelitian
Dalam studi sebelumnya dari kamipusat (10), kami melaporkan
signifikanpeningkatan Lequesne Indekspada pasien dengan
osteoarthritisyang dirawat di Laut Matidengan mandi di kolam belerang,
mandidalam air Laut Mati, atau dengan kombinasibelerang kolam renang
dan pemandiandalam air Laut Mati. Tidak adapeningkatan pada kelompok
kontrol,yang tinggal di daerah Laut Matitanpa menerima
Balneotherapy.Dalam studi percontohan ini, kami menunjukkanpeningkatan
pada pasien dengan lututOA diobati dengan tambang lainnya alamilumpur
kaya bungkus di rumah mereka. Itupeningkatan didokumentasikan olehtiga
ukuran yang berbeda: yang LequesneIndeks dari penilaian keparahan dan
selfskor nyeri dan keparahan nyeri pada visual analog skala.
Perbaikan di berbagaiukuran hasil dinilaidengan membandingkan
perlakuan pascaskor dengan orang-orang dimulai dari terapi, menilai
perbaikandalam setiap kelompok secara terpisah.Selain itu, kami
membandingkanpengurangan skor nyeri antarakedua kelompok.Dalam

25
kelompok, kami telah menemukanpeningkatan semua langkahyang
dipertahankan selama 1 bulansetelah menyelesaikan terapi. Peningkatan
yang signifikan dalam keparahan nyeridengan skala visual analog
adalahmasih diamati 3 bulan setelah selesai terapi.
Pada kelompok kontrol, tidak ada perbaikandalam penilaian diridan
skor skala visual analog adalahdilihat dalam penilaian apapun, dan tidak ada
perbaikandalam Indeks Lequesneditemukan di penyelesaianterapi. Sebuah
peningkatan yang signifikandalam Indeks Lequesne, bagaimanapun,diamati
baik 1 bulandan 3 bulan setelah selesainyaperawatan. Signifikansitemuan ini
tidak jelas. Itu mungkinberkaitan dengan ukuran sampel yang kecilbukan
untuk sebuah klinis yang signifikantemuan. The Lequesne Indekstermasuk
variabel yang menilai nyeriselama kegiatan, serta fungsionalstatus.
Selanjutnya, karena kitabelum termasuk dalam penelitian yangkelompok
plasebo benar (orang-orang yang melakukantidak menerima pengobatan),
perbaikanpada kelompok kontrolmungkin hasil dari efek plasebo.Panas
lokal dari komprespada kedua kelompok juga bisatelah memainkan peran
dalam perbaikan.
Data kami menunjukkan hasil yang lebih baikuntuk pasien yang diobati
dengan tambang lainnyalumpur kaya kompres dibandingkandengan mereka
yang dirawat dengan mineral-habisbungkus lumpur. Apakah efek ini adalah
hasil dari "benar" lumpurefek atau lainnya penyebab tidak dapat
ditentukandalam penelitian ini.Penelitian sebelumnya telah
menunjukkanbahwa pengobatan pack lumpur saja atau dalam kombinasi
dengan balneological lainnyaperawatan adalah efektifdi OA. Beberapa studi
ini tidak terkontrol terkendali atau retrospektif, mengurangi signifikansi
klinis mereka.
Sekelompok peneliti Italiatelah menunjukkan bahwa pengobatan
dengan lumpurkemasan atau mandi lumpur menyebabkan penurunandi
interleukin-1 tingkat dan dijaringan nekrosis factor sehingga mengurangi
peradangan tulang rawan dankerusakan jaringan. Demikian pula, insulin
likefaktor pertumbuhan-1, dikenal memilikisifat pelindung tulang rawan,

26
adalahditemukan meningkat setelah paket lumpurTerapi.Sebuah kelompok
yang berbeda dari penelitimenunjukkan bahwa kadar serumprostaglandin E2
dan leukotrienB4, diketahui memiliki inflamasi ampuhdan sifat
analgesik,ditemukan menurun setelahTerapi pack lumpur. Tambahanstudi
oleh para peneliti yang samamenunjukkan bahwa paket lumpurTerapi dapat
meningkatkan serumpertahanan antioksidan pada pasien dengan OA .

Mekanisme yang bertanggung jawab untukperubahan dalam anti-


inflamasifaktor tidak diketahui. Secara teoretis,berbagai komponen dari
lumpur, terutamaelemen, bisadiserap secara sistemik melaluikulit. Berbagai
elemen yangdiketahui mempengaruhi sistem kekebalan tubuhdan artritis
inflamasiseperti rheumatoid arthritis. Penurunandi tingkat seng serum
memilikitelah dijelaskan pada pasien denganrheumatoid arthritis .Shaniet al.
(22) menemukan peningkatan yang signifikandalam konsentrasi
serumbromin, rubidium, kalsium, danzinc pada pasien dengan psoriasis
arthritis yang mandi di Laut Mati. Kami tidak mengukur tingkat elemen
dalam serum pasien di penelitian ini. Kami tidak menyadaripenelitian yang
meneliti elemen jejaktingkat di jaringan lunak atau sinovialcairan.
Penilaian alternatif terapi menimbulkan beberapa signifikanmasalah,
beberapa di antaranya ditunjukkanoleh penelitian kami.
Balneotherapyadalah istilah yang mencakup banyak modalitas pengobatan,
dan banyakmetode menerapkan modalitas ini.
Studi dilakukan pada kesehatansitus resor perlu mengambil
banyakkemungkinan efek ke rekening, danhampir menghalangi penggunaan
acakkontrol plasebo. Lain yang signifikanmasalah adalah memilih yang
tepatkontrol plasebo, ketikatujuannya adalah untuk mengevaluasi
tertentuefek. Membandingkan studi dan mengulangimereka dalam
pengaturan yang berbedabisa sangat sulit. Kami telah mencobauntuk
mengatasi masalah ini dengan melakukanstudi di rumah pasien dan dengan

27
mempelajari satu komponen tertentudari berbagai pengobatanmodalitas
yang tersedia di MatiWilayah laut, penggunaan kemasan lumpur.
Kamipilihan menggunakan mineral-habislumpur kompres untuk
kontrolpasien kelompok masih tidak memungkinkankita untuk
mengevaluasi efek lain yang mungkinlumpur pengobatan pack, sepertiefek
panas lokal.
Kami telah menunjukkan bahwa pengobatan dengan lumpur alami
kompres sementara mengurangi rasa sakitlebih baik dari lumpur-mineral
habiskompres pada pasien dengan OAlutut. Penelitian ini tidak
membandingkanpengobatan dengan kompres lumpurterapi
konvensional,tetapi kesimpulan kami bahwa lumpurkompres adalah salah
satu alternatif yangdapat meningkatkan medis konvensional terapi pada
pasien ini.

28
BAB IV

Penutup

A. Kesimpulan
Osteoarthritis adalah penyakit kronis yang menyebabkan
deteriorasi kartilago sendi dan pembentukan tulang baru reaktif di margin
dan area subkondral sendi. Degenerasi ini disebabkan oleh adanya
gangguan kondrosit, biasanya di pinggul dan lutut (Paramitha, 2011).
Penyebab yang OA ini adalah Penuaan/umur, Faktor metabolik/faktor
endokrin, Genetik/keturunan, Faktor mekanis, Faktor kimiawi, Trauma
(penyebab paling sering),Deformitas kongenital, Obesitas/kegemukan,
Akibat penyakit radang sendi lain, Deposit pada rawan sendi.
Metode efek kompres lumpur pada OA lutut mengalami
pengurangan rasa sakit untuk penderita Osteoatrihtis.Beberapa studi ini
tidak terkontrol atau retrospektif, mengurangi signifikansi klinis mereka.
Efek menguntungkan dari lumpur pengobatan pack telah dianggap berasal
dari terutama untuk memanaskan sendirian dan dengan Kemampuan
lumpur untuk mempertahankan panas untuk waktu yang relatif lama.
Jangka pendek stres termal dikenal untuk meringankan rasa sakit. Panas
meningkatkan sekresi norepinefrin, kortisol, dan hormon pertumbuhan.
Sebagai tambahan, efek analgesik panas bisa di setidaknya sebagian
dikaitkan dengan peningkatan konsentrasiendorphin. Sebuah kelompok
yang berbeda dari peneliti menunjukkan bahwa kadar serum prostaglandin
E2 dan leukotrien B4, diketahui memiliki inflamasi ampuh dan sifat
algesic, ditemukan menurun setelah Terapi pack lumpur .Tambahan studi
oleh para peneliti yang sama menunjukkan bahwa paket lumpur Terapi
dapat meningkatkan serum pertahanan antioksidan pada pasien dengan OA
. Mekanisme yang bertanggung jawab untuk perubahan dalam anti-
inflamasi faktor tidak diketahui. Secara teoretis, berbagai komponen dari
lumpur, terutama elemen, bisa diserap secara sistemik melalui kulit.

29
Berbagai elemen yang diketahui mempengaruhi sistem kekebalan tubuh
dan artritis inflamasi seperti rheumatoid arthritis.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini, penyusun menyarakan kepada para
pembaca untuk mencari informasi lebih banyak tentang efek kompres
lumpur pada osteoatritis lutut. Penyusun mengharapkan saran yang
membangun yang dapat menjadi motivasi dalam menyusun makalah-
makalah berikutnya.

30
Daftar Pustaka

Price, S.A., Wilson, L.M. 2013. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. Edisi VI. Jakarta: EGC.

Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002, Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh

Agung Waluyo(dkk), EGC, Jakarta.

Kowalak, J.P, Welsh, W., Mayer, B., 2012, Buku Ajar Patofisiologi,

diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Komalasari, R., Tampubolon,

A.O., Ester, M., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

31

Anda mungkin juga menyukai