Anda di halaman 1dari 3

Miosin Pembentukan Filamen Tebal

Setiap filamen tebal memiliki beberapa ratus molekul miosin yang


dikemas dalam susunan spesifik. Molekul miosin adalah suatu protein yang terdiri
dari dua subunit identik. Bagian ekor protein saling menjalin seperti benang-
benang stik golf yang dipilin satu sama lain, dengan bagian globular menonjol
disatu ujung. Kedua paruh masing-masing filamen tebal adalah bayangan cermin
yang dibentuk oleh molekul-molekul miosin yang terletak memanjang dalam
susunan bertumpuk teratur dengan ekor mengarah kebagian tengah filamen dan
kepala globular menonjol keluar pada interval teratur. Kepala-kepala ini
membentuk jembatan silang antara filamen tebal dan tipis. Setiap jembatan saling
memiliki dua tempat penting yang krusial bagi proses kontraksi :

1. Suatu tempat untuk mengikat aktin


2. Suatu tempat miosin ATPase (pengurai ATP)

Sherwood, Lauralee. 2009. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. EGC. Jakarta.
hal 277-282

keratin:beberapa famili skleroprotein yang merupakan unsur utama epidermis.


rambut,kuku, dan jaringan bertanduk polipeptida keratin dengan kandungan sulfur
tinggi yang membentuk struktur turunan ektoderma seperti rambut dan kuku.

melanin: setiap pigmen gelap yang merupakan kerabt dekat pada kulit, rambut,
lapisan koroid mata, substansia nigra dan berbagai tumor: dihasilkan oleh
polimerisasi produk oksidasi senyawa tirosin dan senyawa hidroksifenol.

(Dorlan edisi28)
Pada fase awal perkembangan tulang embrio (pada minggu ke-3 dan ke-4),
tebentuk tiga lapisan germinal yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Jaringan
ini merupakan jaringan yang bersifat multipotensial serta akan membentuk
mesenkim yang kemudian berdiferensiasi membentuk jaringan tulang rawan. Pada
minggu kelima perkembangan embrio, terbentuk tonjolan anggota gerak yang di
dalamnya terdapat juga sel mesoderm yang kemudian akan berubah menjadi
mesenkim yang merupakan bakal terbentuknya tulang dan tulang rawan.
Setelah minggu ketujuh perkembangan embrio, tulang akan terbentuk melalui dua
cara, yaitu :
Secara langsung. Pada proses ini tulang akan terbentuk secara langsung dari
membrane dalam tulang dalam bentuk lembaran-lembaran, misalnya pada tulang
muka, pelvis, scapula dan tulang tengkorak. Pada penulangan jenis ini dapat
ditemukan satu atau lebih pusat-pusat penulangan membrane. Proses penulangan
ini ditandai dengan terbentuknya osteoblas yang merupakan rangka dari trabekula
yang penyebarannya secara radier
Secara tidak langsung. Pada proses ini tulang terbentuk dari tulang rawan
dimana proses penulangan dari tulang rawan terjadi melalui dua cara yaitu :
- Osifikasi sentral. Osifikasi dari tulang terjadi melalui osifikasi endokondal
- Osifikasi perifer. Osifikasi terjadi di bawah perikondrium/perikondrial atau
osifikasi periosteum/periosteal.

Pertumbuhan dan Remodeling Tulang


Pertumbuhan intertisial tidak dapat terjadi di dalam tulang, oleh karena itu
pertumbuhan intertisial terjadi melalui proses osifikasi endokondral pada tulang
rawan. Ada dua lokasi petumbuhan tulang rawan pada tulang panjang, yaitu :
1. Tulang rawan artikuler
Terjadi pada daerah tulang rawan artikuler dan merupakan tempat satu-satunya
bagi tulang untuk bertumbuh pada daerah epifisis. Pada tulang pendek,
pertumbuhan tulang dapat terjadi pada seluruh daerah tulang

2. Tulang rawan lempeng epifisis


Tulang rawan lempeng epifisis memberikan kemungkinan metafisis dan diafisis
untuk bertumbuh memanjang.
Pada daerah pertumbuhan ini, terjadi keseimbangan antara dua proses, yaitu :
Proses pertumbuhan. Adanya pertumbuhan intertisial tulang rawan dari lempeng
epifisis memungkinkan terjadinya penebalan tulang
Proses kalsifikasi. Kematian dan penggantian tulang rawan pada daerah
permukaan metafisis terjadi melalui proses osifikasi endokondral

Anda mungkin juga menyukai