Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

CYBER CRIME

Disusun Oleh :

RINALDI SUDEWO

5720111003

STMIK ADHIGUNA PALU

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat, Karunia dan

Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini.

Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok Cyber Law.

Dalam penyusunan makalah ini, Penyusun banyak mendapat hambatan

akan tetapi berkat tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas bantuan dari

teman teman tantangan itu dapat teratasi. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penyusun menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,

semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua

pihak, meskipun laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk

penyusunannya, materi maupun pengetikannya. Namun demikian, penulis telah

berupaya dengan segalah kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga

dapat selesai dengan baik.

Seperti pepatah mengatakan: Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena

itu, penyusun dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima masukan, saran

dan usul guna memperbaiki kesalahan dimasa yang akan datang.

Palu, Februari 2015

Penyusun

1iI
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan Pengertian Cyber Crime ..................................... 4
2.2 Contoh Kasus DataForgery dan Penyebaran Virus ................ 6

BAB III PENUTUP


3.1 Komentar ................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

1
iIi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Selain

sebagai media penyedia informasi, melalui internet pula kegiatan komunitas

komersial menjadi bagian terbesar dan pesat pertumbuhannya serta menembus

berbagai batas negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan pasar di dunia bisa

diketahui selama 24 jam. Melalui dunia internet atau disebut juga cyberspace,

apapun dapat dilakukan.

Segi positif dari dunia maya ini tentu saja menambah trend perkembangan

teknologi dunia dengan segala bentuk kreatifitas manusia. Namun dampak negatif

pun tidak bisa dihindari. Takkala kejahatan-kejahatan di media Internet,yang

banyak merugikan penggunanya. masyarakat pun tak bisa berbuat banyak. Seiring

dengan perkembangan teknologi Internet, menyebabkan munculnya kejahatan

yang disebut dengan cybercrime atau kejahatan melalui jaringan Internet.

Perkembangan teknologi yang pesat mendukung terjadinya kriminalitas

gaya baru. Beberapa diantaranya adalah kejahatan pemalsuan data, serta

penyebaran virus secara sengaja menjadi lahan bagi para pencari keuntungan.

Dalam dunia maya (internet), masalah keamanan adalah satu hal yang

sangat diperlukan. Karena tanpa keamanan bisa saja data-data dan sistem yang

11
ada di internet bisa dicuri oleh orang lain. Seringkali sebuah sistem jaringan

berbasis internet memiliki kelemahan atau sering disebut juga lubang keamanan

(hole). Kalau lubang tersebut tidak ditutup, pencuri bisa masuk dari lubang itu.

Pencurian data dan sistem dari internet saat ini sudah sering terjadi.Kasus ini

masuk dalam kasus kejahatan komputer yang harus dibenahi oleh hukum.

Kegiatan cyber adalah kegiatan virtual yang berdampak sangat nyata,

meskipun alat buktinya bersifat elektronik. Dengan demikian, subyek pelakunya

harus dikualifikasikan pula sebagai orang yang telah melakukan perbuatan hukum

secara nyata.

Banyaknya penyedia internet dan semakin terjangkaunya biaya akses

internet membuat semakin banyak orang mulai mengenal internet dan

menggunakannya. Hal tersebut membuat para pelaku kejahatan melakukan aksi

kejahatan didunia maya seperti kasus data forgery dengan memanfaatkan

kesadaran masyarakat dalam hal ini biasanya nasabah perbankan yang masih

awam atau kurang mengerti akan dampak negatif dari internet serta ke tidak

sempurnaan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hal tersebut. Begitupula

dengan penyebaran virus secara sengaja yang marak di dunia internet. Kini virus

bukan hanya menyerang komputer/pc melainkan perangkat smartphone yang

terhubung dengan internet semakin rentan terjangkit dan merusak hardware yang

ada didalamnya.

1
2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka untuk menfokuskan suatu kajian

dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah konsep dan pengertian Cyber Crime?

2. Bagaimana contoh kasus Data Forgery dan Penyebaran virus secara

sengaja yang terjadi pada dunia maya?

3. Bagaimanakah analisis Cyber Crime menurut sudut pandang Polisi,

Masyarakat Umum, Hakim dan JPU?

1
3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Pengertian Cyber Crime

Berbagai macam pemahaman mengenai tentang Cyber Crime. Namun

apabila dilihat dari asal katanya, cyber crime terdiri dari dua kata, yakni cyber

dan crime. Kata cyber merupakan singkatan dari cyberspace, yang berasal

dari kata cybernetics dan space Istilah cyberspace muncul pertama kali pada

tahun 1984 dalam novel William Gibson yang berjudul Neuromancer. Sedangkan

crime berarti kejahatan: tindakan yang merugikan orang lain, seperti halnya

internet dan cyberspace, Jadi cyber crime dapat diartikan sebagai suatu tindakan

kriminalitas yang terjadi di dunia maya atau kriminalitas yang terjadi di internet

yang sering disebut (cyber crime) baik yang menyerang fasilitas umum di dalam

cyberspace ataupun kepemilikan pribadi, yang alat utamanya adalah

menggunakan internet.

Diantara pengertian cyber crime menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

1. Menurut Ari Juliano Gema, kejahatan siber adalah kejahatan yang lahir

sebagai dampak negatif dari perkembangan aplikasi internet.

2. Menurut Indra Safitri, kejahatan siber adalah: jenis kejahatan yang berkaitan

dengan pemanfaatan sebuah teknologi informasi tanpa batas serta memiliki

karakteristik yang kuat dengan sebuah rekayasa teknologi yang

41
mengandalkan kepada tingkat keamanan yang tinggi dan kredibilitas dari

sebuah informasi yang disampaikan dan diakses oleh pelanggan internet.

3. Menurut Pasal 33 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan

tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apa pun yang berakibat

terganggunya sistem elektronik dan/atau mengakibatkan sistem elektronik

menjadi tidak bekerja sebagaiman mestinya.

Berdasarkan sasaran kejahatan, cyber crime dapat dikelompokkan menjadi

beberapa kategori seperti berikut ini :

A. Cyber crime yang menyerang individu (Against Person)

Jenis kejahatan cyber crime ini sasaran serangannya ditujukan kepada

perorangan atau individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan

penyerangan tersebut.

B. Cyber crime menyerang hak milik (Againts Property)

Cyber crime yang dilakukan untuk menggangu atau menyerang hak milik

orang lain. Beberapa contoh kejahatan jenis ini misalnya pengaksesan komputer

secara tidak sah melalui dunia cyber, pemilikan informasi elektronik secara tidak

sah/pencurian informasi, carding, cybersquating, hijacking, data forgery dan

segala kegiatan yang bersifat merugikan hak milik orang lain.

C. Cyber crime menyerang pemerintah (Againts Government)

Cyber crime Againts Government dilakukan dengan tujuan khusus

penyerangan terhadap pemerintah. Kegiatan tersebut misalnya cyber

terorism sebagai tindakan yang mengancam pemerintah termasuk juga cracking

ke situs resmi pemerintah atau situs militer.

51
2.2 Contoh Kasus Data Forgery & Penyebaran Virus Secara Sengaja

2.2.1 Data Forgery

Data forgery adalah data pemalsuan atau dalam dunia cybercrime Data

Forgery merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen

penting yang tersimpan sebagai scripless document melalui Internet. Kejahatan ini

biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-

olah terjadi "salah ketik" yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku karena

korban akan memasukkan data pribadi dan nomor kartu kredit yang dapat saja

disalah gunakan.

Sumber :http://kelompoktiga133c.blogspot.com/2014/10/pemalsuan-

situs-bank-bca-aspal.html

Contoh Kasus :

Dunia perbankan melalui Internet (e-banking) Indonesia,

dikejutkan oleh ulah seseorang bernama Steven Haryanto, seorang hacker

dan jurnalis pada majalah Master Web. Lelaki asal Bandung ini dengan

sengaja membuat situs asli tapi palsu layanan Internet banking Bank Central

Asia, (BCA). Steven membeli domain-domain dengan nama mirip

http://www.klikbca.com (situs asli Internet banking BCA), yaitu

16
domainhttp://www.klikbca.com,http://www.kilkbca.com,http://www.clikbca

.com,http://www.klickca.com.Dan http://www.klikbac.com.

Isi situs-situs plesetan inipun nyaris sama, kecuali tidak adanya

security untuk bertransaksi dan adanya formulir akses (login form) palsu.

Jika nasabah BCA salah mengetik situs BCA asli maka nasabah tersebut

masuk perangkap situs plesetan yang dibuat oleh Steven sehingga identitas

pengguna (user id) dan nomor identitas personal (PIN) dapat di ketahuinya.

Pelaku : Steven Haryanto

Korban : Bank Central Asia (BCA)

Tempat : Jakarta

Animasi :

17
2.2.2 Penyebaran Virus Secara Sengaja

Penyebaran virus yaitu pada umumnya dilakukan dengan menggunakan

sebuah email. Sering kali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak

menyadari hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui

emailnya.

Sumber :

http://www.makemac.com/pelaku-penyebaran-malware-wirelurker-telah-

tertangkap/

Contoh Kasus :

Pada November 2014 dilaporkan bahwa telah beredar malware baru yang

diciptakan untuk menyasar jajaran perangkat besutan Apple. Malware yang

menyasar iPhone, iPad dan komputer Mac ini belakangan diketahui bernama

'WireLurker'. Kemampuan malware WireLurker adalah tidak hanya menginfeksi

perangkat iOS yang non-jailbreak, tapi juga non-jailbreak. Setelah perangkat iOS

tersebut terinfeksi, malware ini akan mencuri data penting seperti kontak dan

konten pesan, dan lainnya secara remote.

Pelaku : Chen, Lee, dan Wang.

Korban : Pengguna Perangkat Iphone Di China

TKP : Beijing

81
Animasi :

1
9
BAB III
PENUTUP

3.1 ANALISIS

3.1.1 Data Forgery

Polisi 1 : Sebagai Polisi kejahatan Data Forgery merupakan tindakan kejahatan

karena telah merugikan pihak lain dengan cara melakukan penipuan

dengan membuat Situs palsu. Kasus ini termasuk dalam Cyber Crime

karena telah melakukan penipuan di dunia maya dengan cara

membuat situs palsu sehingga banyak korbam yang tertipu dan pelaku

mengambil keuntungan dari kejadian tersebut dan telah melanggar

hukum. Dalam kasus ini pelaku bisa dijerat dengan Pasal 378 KUHP

tentang penipuan dengan pidana penjara paling lama 4 tahun dan UU

No 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pasal

23 ayat (2), pasal 30 ayat (1) dan pasal 35 dengan ancaman sanksi

pidana penjara paling lama 6 tahun atau denda paling banyak Rp.600

juta

110
Masyarakat 1 : Sebagai masyarakat kita harus mewaspadai setiap kegiatan

dunia maya yang meminta data penting berupa username, password, pin dll.

Dalam setiap kegiatan transaksi kita tidak harus teliti dalam memberikan

informasi yang berhubungan dengan diri kita, kita wajib memeriksa situs atau

website yang kita kunjung merupakan situs atau website terpercaya . Sebab

banyak situs atau website palsu yang terdapat di internet yang digunakan oleh

pelaku kejahatan untuk menipu orang banyak sehingga pelaku mendapatkan

keuntungan dari korbannya. Kita jangan mudah untuk memberikan username

dan password kepada pihak lain yang belum pasti dapat dipercaya dan bisa

mengubah password atau PIN kita secala berkala untuk mengantisipasi

pencurian yang dilakukan orang lain sehingga kita pun terhindar dari kejahatan

dunia maya

111
Hakim 1 : Sebagai hakim kejahatan data forgery merupakan kejahatan yang

merugikan sehingga dalam persidangan tersangka dapat di

putuskan bersalah karena dengan sengaja telah melakukan

kejahatan penipuan yang merugikan banyak orang dan kejahatan

tersebut dapat memicu ketidak percayaan masyarakat terhadap

bank sehingga masyarakat dapat menarik tabungan dari bank

yang dikhawatirkan dapat membahayakan perekonomian

nasional.

1
12
Jaksa Penuntut Umum 1 : Dalam kasus ini pelaku terbukti melakukan kejahatan

cyber crime data forgery dan kasus tersebut dapat

diteruskan ke pengadilan, dan pelaku dijerat dengan

pasal 378 KUHP serta UU No 11 tahun 2008. Pelaku

terbukti melakukan kejahatan tersebut sesusai KUHP

pelaku dapat di penjara paling lama 4 tahun dan UU No

11 Tahun 2008 tentang ITE Pelaku dapat dituntut

dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda

600 juta rupiah.

113
3.1.2 Penyebaran Virus Secara Sengaja

Polisi 2 : Kejahatan penyebaran virus secara sengaja merupakan tindak

kejahatan yang termasuk dalam Cyber Crime. Kejahatan ini

melakukan penyebaran program berbahaya atau yang biasa disebut

virus ke dalam sistem komputer dengan cara menyelipkannya kedalam

program aplikasi dan mengakibatkan kerusakan terhadap komputer

atau sistem informasi yang terjangkit virus. Kejahatan ini dapat dijerat

dengan Pasal 406 KUHP dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 8

bulan penjara dan denda 4500 rupiah dan dijerat UU No 11 tahun

2008 pasal 32 ayat (1), Pasal 33 dan pasal 36 dengan denda 1 Milyar

Rupiah.

1
14
Masyarakat 2 : Sebagai masyarakat kita harus selalu waspada terhadap

konten-konten atau aplikasi yang terdapat di internet karena

konten atau aplikasi tersebut bisa saja terdapat virus yang

disusupi oleh pelaku kejahatan yang ingin merusak komputer

atau sistem informasi korbannya. Untuk itu kita harus

menggunakan antivirus agar dapat mengurangi mengurangi

resiko keruskan oleh virus dan jangan mudah mengunduh

aplikasi atau konten yang tidak jelas sumbernya agar terhimdar

dari virus komputer yang berbahaya serta jangan dengan

mudah mengklik link-link yang di internet karena banyak

terdapat link-link yang terhubung dengan virus yang biasanya

tak dapat diketahui telah disusupi visus. Untuk itu berhati-hati

dalam berinternet, selalu teliti dalam setiap kegiatannya.

115
Hakim 2 : Kejahatan penyebaran virus secara sengaja merupakan tindakan

yang merugikan karena berdampak kerusakan terhadap komputer

ataupun sistem komputer karena itu pelaku dapat dinyatakan

bersalah karena tindakan ini adalah sepenuhnya sengaja dan

mnegetahui dampak yang ditimbulkan dan dijerat dengan KUHP

serta UU ITE agar dapat memberikan rasa adil terhadap korban

kejahatan tersebut serta kerugian kerusakan dan keruginma yang

ditimbulkan berjumlah banyak.

1
16
Jaksa Penuntut Umum 2 : Kejahatan penyebaran virus secara sengaja

terbukti merupakan tidak kejahatan cyber crime

yang merugikan banyak pihak. Kejahatan ini

dapat dijerat dengan Pasal 406 KUHP dengan

pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan

penjara dan denda 4500 rupiah dan dijerat UU No

11 tahun 2008 pasal 32 ayat (1), Pasal 33 dan

pasal 36 dengan denda 1 Milyar Rupiah. Oleh

karena itu pelaku dapat dituntut di pengadilan

karena telah terbukti melakukan tindak pidana

Cyber Crime Penyebaran virus secara sengaja

yang menimbulkan kerusakan komputer atau

sistem komputer dan merugikan banyak pihak.

117
DAFTAR PUSTAKA

http://cybercrimecyber.blogspot.com/2012/04/sekilas-tentang-cybercrime.html

http://echanharvandha22.blogspot.com/2014/03/contohkasuscybercrime_

1391.html

http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-82977-Makalah-

CYBER%20CRIME.html

http://johansen2012.blogspot.com/2012/06/contoh-kasus-cyber-crime.html

118

Anda mungkin juga menyukai