Hal ini tergantung dari macam elemen yang dipakai, yang sebaliknya tergantung dari karakteristik
sistem massanya. Misalnya untuk suatu struktur yang berbentuk batang maka elemen yang dipakai
adalah elemen garis. Untuk massa berbentuk plat barangkali bentuk elemen yang dipilih adalah
segitiga atau segiempat.
Proses diskretisasi ini mencakup prinsip-prinsip :
- pembagian
- kesinambungan (continuity)
- kompatibilitas
- konvergensi
- kesalahan/penyimpangan
Pada umumnya prinsip pembagian dapat diterapkan untuk semua hal. Segala sesuatu selalu dapat
dibagi-bagi menjadi satuan yang lebih kecil. Tentang prinsip kesinambungan, Aristoteles
mengatakan bahwa sebuah massa yang berkesinambungan terbagi atas elemen-elemen. Misalnya
antara dua buah titik pada suatu garis terdapat titik-titik yang lain, begitu pula ada suatu saat
diantara dua saat yang lain didalam sebuah periode waktu.
Dengan konsep keterbatasan (finiteness), sifat dapat terbagi (divisability) dan kesinambungan
(continuity) memungkinkan kita untuk membagi sesuatu menjadi komponen, satuan atau unsur
yang lebih kecil. Untuk menjelaskan pirinsip konvergensi, kita ambil contoh pendekatan luas suatu
lingkaran, dengan menggunakan poligon-poligon atau segi ba nyak. Semakin banyak sisi poligon
yang kita gunakan, semakin teliti pendekatan kita pada luas yang dicari, atau dengan perkataan
lain solusi pendekatan tersebut konvergen mendekati harga yang sebenarnya. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar
Proses diskretisasi tidak lain hanyalah suatu pendekatan. Konsekwensinya, apa yang kita peroleh
bukanlah suatu solusi eksak. Harga penyimpangan disebut 'kesalahan' dan kesalahan ini semakin
kecil bila elemen yang dipergunakan banyak dan makin kecil. Kesalahan tersebut dapat dinyatakan
sebagai :
T = A* - A
dimana :
t : kesalahan
A* : solusi eksak
A : solusi pendelcatan
Bila deformasi u sebagai besaran yang dicari, fungsi interpoIasi polinom dapat dinyatakan
Perlu dicatat bahwa setelah semua langkah FEM dijalankan, akan diperoleh solusi dari besaran
yang dicari (u) pada semua titik nodal ( u1, u2, ... um) yang mengikuti pola, atau pendekatan yang
sebelumnya kita anggap memenuhi kondisi, aturan-aturan dan prinsip yang ada. Harus disadari
bahwa solusi tersebut hanya diperoleh pada titik nodal. Ini merupakan akibat dari proses
diskretisasi. Gambar menunjukkan solusi akhir yang tidak perlu sama dengan solusi eksak. Namun
demikian dalam pendekatan ini kita menghendaki hasil yang dihitung sedekat mungkin dengan
solusi eksaknya atau kesalahannya sekecil mungkin.