PENGETAHUAN BATUBARA
Penangan Gas Buang Batubara
(Teknologi Batubara Bersih yang digunakan Selama Pelepasan Emisi)
Tiga jenis metode penanganan
Gas buang batubara adalah ; Gas Buang
Gas yang berasal atau yang Desulfurisasi
di hasilkan dari proses Denitrifikasi
pembakaran batubara Penanganan Debu
1. Desulfurisasi
: Yaitu treatmen atau penanganan (penguranganan atau
penghilangan ) terhadap kandungan sulfur yang terdapat
di batubara.
Sumber : Japans Coal Technology, Center for Coal Ultilization, Japan, 1994
FITUR PROSES
KELEBIHAN KEKURANGAN
Harga agen penyerap Membutuhkan area yang
rendah luas untuk instalasi
Gypsum mudah dipasarkan Membutuhkan air yang
Desulfurisasi tinggi : 92 96 banyak
% Membutuhkan fasilitas
Penghilangan debu : 70 95 pengolahan limbah
% Biaya konstruksi tinggi
Operasi stabil
b. Metode type basah Magnesium Gypsum
Fitur : metode ini mampu mengurangi bahan bakar NOx pada proses pengurangan
atmosphere. Hal ini sangat efektif untuk pembakaran batubara. Namun, porsi yang
tidak terbakar dalam abu cenderung meningkat.
Ketika sirkulasi gas buang ditambahkan pada kasus (E) dan (F), efek
pengurangan NOx meningkat, tetapi pada saat bersamaan biaya burner
dan operasi juga meningkat.
2. Sistem Denitrifikasi Gas buang
a. (Metode pemilihan reduksi katalitik (SCR))
Reaksi nya :
4NO + 4NH3 + O2 4N2 + 6H2O
Pada SCR, sekitar 80% NOx dibuang dengan ratio mol normal NH3/NOx
0.81-0.82.
System ini dapat diinstal juga dengan mengarahkan gas buang secara
langsung dari boiler (metode debu tinggi) atau dengan membuang debu pada
tahap system ini sebelumnya (metode debu rendah).
Kekurangan metode debu tinggi kekurangan metode low
menggunakan katalis untuk
penanganan debu. dust adalah :
batas permukaan katalis dekat Adanya Dust adhesion to
inlet gas lebih keras, yang dapat
mencegah gas bergerak pada the catalyst
kecepatan 5 m/s atau kurang.
Adanya ashesion of ammonium Adanya deposit pada gas
pada abu terbang. heater
Ini dapat dikontrol dengan menjaga
kebocoran ammonium pada 5 ppm Menggunakan ESP yang
atau kurang. besar dan mahal.
Keuntungan :
Metode debu yang tinggi tidak
menghasilkan masalah partikel
pada katalis, karena asam
ammonium sulfat dan kebanyakan
element partikel kondensasi
tersimpan pada debu dan melalui
lapisan katalitik dan air heater.
Abu halus (50-100 mg/Nm3 ) yang hilang melalui precipirator
elektrostatik temperature tinggi cenderung melekat pada
permukaan katalis karena jumlah yang relatif besar. Oleh karena itu,
abu ini harus dikeluarkan oleh blower-jelaga atau cara lainnya.
kebocoran amonium juga harus dikontrol. di samping. ukuran suhu
meningkat tinggi elektrostatik precipitator sebagai volume gas yang
menangani meningkat yang juga dapat meningkatkan biaya.
Keuntungannya:
Metode ini mampu secara simultan menghilangkan SO2 terkonsentrasi
tinggi dan NOx dengan tingkat efisiensi tinggi dan tidak mengeluarkan air
karena metode ini metode kering. Disamping itu, produk sampingannya
dapat digunakan sebagai pupuk.
Metode Penanganan Debu
1. CYCLONE
Cyclone adalah system yang mengakibatkan perubahan
arah aliran gas buang yang memisahkan dan
mengumpulkan partikel terbang dalam gas buang
dengan memanfaatkan daya sentrifugal partikel.
Pada beberapa stasiun pembangkit, cyclone digunakan
sebagai ESP pretreatment.
Ketika volume gas buang besar maka diameter cyclone
tunggal diperbesar, sehingga dapat mengurangi
kemampuan mengumpulkan partikel. Oleh karena itu,
multi cyclone yang terdiri atas banyak cyclone yg
tersusun secara pararel banyak digunakan.
2. ELECTROSTATIC PRECIPITATOR (ESP)
Pada metode ini elektron ditambahkan ke debu dalam gas buang melalui
penggunaan corona discharge, yang menyebabkan debu tsb melekat dan
terkumpul pada precipirator .
ESP di klasifikasikan sebagai :
tipe temperature rendah
ESP temperature rendah terinstal pada zona temperature rendah (140-
160C) pada outlet pamanas udara
temperature tinggi sesuai dengan zona temperature yg terinstal. ESP
temperature tinggi diinstal pada zona temperature tinggi (350-400C).
Sumber : Japans Coal Technology, Center for Coal Ultilization, Japan, 1994
3. BAG FILTER : TEKNOLOGI PRAKTIS
Metode ini adalah metode pengumpul debu
yang menggunakan bahan saringan kain. Metode
ini sedikit dipengaruhi oleh tipe batubara dari
pada precipirator elektrostatik dan mengandalkan
performa perangkap debu yang efisien dan stabil.