Anda di halaman 1dari 5

Halo Fransrin, terima kasih sudah bertanya ke Alodokter, perkenalkan saya Dr.

Christian
Haryanto akan membantu menjawab pertanyaan Anda.

Imunisasi MR atau Measles (Campak) dan Rubella diberikan dengan tujuan agar anak Anda
terlindung dari kedua penyakit tersebut. Imunisasi MR memiliki beberapa kontraindikasi (tidak
dapat diberikan) pada keadaan berikut ini:

Wanita hamil
Kelainan fungsi ginjal berat
Sedang menjalani terapi imunosupresan, kortikosteroid dan radioterapi
Leukimia, serta kelainan darah lainnya seperti anemia
Gagal jantung dekompensasi
Setelah transfusi darah atau pemberian gamma globulin
Riwayat alergi terhadap vaksin (neomicyn)

Dan dilakukan penundaan pemberian imunisasi MR jika:

Diare
Batuk pilek
Demam

Beberapa hal yang Anda sebutkan adalah dampak jika tidak diberikannya
imunisasi MR akibat komplikasi yang diakibatkan oleh kedua penyakit tersebut.

Campak dapat menyebabkan:

Pneumonia (radang paru-paru)


Meningitis (radang selaput otak)
Gizi buruk
Kebutaan
Kematian

Rubella pada umumnya berupa penyakit ringan pada anak, namun dapat
menulari ibu hamil pada trimester pertama dan menyebabkan:
Keguguran
Bayi lahir dengan CRS (Congenital Rubella Syndrome) yang
berakibat terjadinya: kelainan pada mata (katarak kongenital,
glaukoma kongeital, pigmentary retinopati), kelainan pada jantung,
sistem saraf (retardasi mental, mikrosefalia, meningoensefalitis)
dan kelainan lain (pembesaran pada limpa, kuning yang muncul 24
jam setelah lahir)
Kontra indikasi pemberian imunisasi
Kontra indikasi dalam pemberian ada 3, yaitu:

Analvilaksis atau reaksi hipersensitiva (reaksi tubuh yang terlalu sensitif) yang hebat merupakan
kontraindikasi mutlak terhadap dosis vaksin berikutnya.

Riwayat kejang demam dan panas lebih dari 380C merupakan kontraindikasi pemberian DPT atau HB1
dan campak.

Jangan berikan vaksin BCG kepada bayi yang menunjukkan tanda-tanda dan gejala AIDS, sedangkan
vaksin yang lainnya sebaiknya diberikan.

Jika orang tua sangat berkeberatan terhadap pemberian imunisasi kepada bayi yang sakit, lebih baik
jangan diberikan vaksin, tetapi mintalah ibu kembali lagi ketika bayi sudah sehat.

Kontraindikasi terhadap MMR diantaranya:

anak dengan penyakit keganasan yang tak ditangani atau yang kekebalannya berubah,
dan mereka yang menerima obat imunosupresif atau radioterapi, atau kortikosteroid dosis
tinggi;
anak yang menerima injeksi vaksin hidup lain dalam 4 minggu;
anak yang alergi terhadap neomisin atau gelatin;
anak yang demam akut (imunisasi harus ditunda);
bila diberikan pada wanita usia subur, kehamilan harus dihindari untuk 1 bulan (seperti
pada vaksin rubela);
tidak boleh diberikan dalam 3 bulan setelah injeksi imunoglobulin.

Imunisasi rubela selama kehamilan harus dihindari. Tetapi jika diberikan selama kehamilan,
tidak dianjurkan untuk menggugurkan kehamilan karena belum ada studi yang menunjukkan
hubungan imunisasi rubela pada awal kehamilan dengan efek pada janin.

Terimakasih telah bertanya tentang kontraindikasi vaksin MR melalui fitur Tanya Dokter.

Kondisi adik Anda bukan merupakan kontraindikasi vaksin MR. Vaksin MR tidak
boleh diberikan hanya jika anak mengalami:
Sedang mengalami demam tinggi atau penyakit serius lainnya (tidak sadar, mengalami
kejang, dsb)
Sedang menjalani perawatan di RS
Memiliki riwayat reaksi alergi berat terhadap vaksin MR sebelumnya
Mengalami penyakit yang menurunkan sistem kekebalan tubuh (HIV/AIDS), dalam
terapi steroid atau obat-obat yang menekan sistem kekebalan tubuh

Terkait dengan kejang, jika terdapat riwayat personal atau riwayat keluarga dengan kejang
(orangtua atau saudara kandung), memang bisa terjadi setelah vaksinasi MR, akan tetapi
risikonya sangat kecil.

Hingga kini, belum ada penelitian yang menemukan hubungan antara vaksin MR dengan kejang-
kejang. Jikapun ada kejang, biasanya merupakan kejang demam, yang biasanya terjadi pada anak
balita.

CDC dan ACIP, dua organisasi yang mengeluarkan rekomendasi tentang praktik vaksinasi di
dunia menyimpulkan bahwa manfaat vaksin pada anak-anak yang memiliki riwayat kejang jauh
melebihi risikonya. Oleh sebab itu, anak-anak ini tetap harus divaksin terlepas dari riwayat
kejang yang dialami.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka aku mengundang dr Andi, SpA untuk membahas
keamanan vaksin MR pada pasien kejang demam.

"Mungkin anaknya sekarang kena cerebral palsy. Pada intinya vaksin MR itu aman dan dapat
diberikan pada anak. Jadi jangan takut. Beberapa keadaan memang menjadi kontraindikasi untuk
diberikan. Perlu diketahui bahwa MR atau mumps dan rubela adalah sama sama vaksin hidup
jadi tentu saja kontraindikasijya adalah keadaan imukompromise." jelas dokter spesialis anak
yang praktek di RSUD dr Soetomo Surabaya ini.

"Vaksin MR ini dikontraindikasikan pada anak yang imunokompromise, misalnya kanker.


Terutama leukemia yang sedang kemoterapi, atau pasien yang sedang mendapat imunosupresan
misalnya lupus dan sindroma nefrotik yang sedang menggunakan kortikosteroid. Terutama
kortikosteroid dosis tinggi, misalnya sindroma nefrotik, lupus, penyakit rematik dan lain
sebagainya. Juga pasien yang sedang radioterapi, semua pasien tersebut sebaiknya tidak
diimunisasi, atau jika ragu dapat dikonsultasikan ke dokter spesialis anak." terang dokter andi
lagi.

"Karena MR adalah vaksin hidup yang dilemahkan sehingga akan hidup dan jadi penyakit bila
kekebalan tubuh turun (imunosupresi). Pada anak dengan penyakit yang berat juga dikatakan
mengalami imunosupresi, misalnya penyakit jantung yang berat yang disertai gagal jantung dan
penyakit ginjal berat juga dikontraindikasikan. Kalau gangguan neurologis sebenarnya tidak
masuk dalam lampiran (kontraindikasi)." Lanjut dr Andi, SpA.
"Tambahan lagi kontraindikasi vaksinasi MR adalah anemia berat dan pasien paska transfusi
darah, misalnya thalasemia. Penyakit darah (hematologi) lain juga dikontraindikasikan.
Sebenarnya keadaan di atas adalah kontraindikasi relatif, seperti halnya memberikan vaksin BCG
pada pasien HIV." dokter andi kebetulan adalah konsulen hematologi anak di RSUD dr Soetomo
Surabaya.

Dokter yang murah senyum ini juga memberikan perhatian khusus bagi dokter di Puskesmas
untuk membedakan antara kontraindikasi dan precaution.

"Tolong dibedakan antara kontraindikasi dan precaution atau peringatan. Anak dengan kelainan
neurologi, misalnya anak dengan kejang atau ada riwayat kejang demam harus hati-hati dalam
pemberian vaksin MR karena imunisasi MR akan menurunkan ambang kejang demam." Terang
dr Andi, SpA

Sebagai dokter di garda terdepan pelayanan di masyarakat, dokter puskesmas diharapkan


memiliki pengetahun yang memadai dalam hal vaksinasi, dalam hal ini vaksinasi MR yang
sedang digalakkan Kemenkes.

Meningkatnya jumlah komunitas antivaksin memaksa kita untuk semakin cerdik, bijaksana dan
terus membaca belajar lagi. Salah satu rujukan yang dapat diakses adalah buku Pedoman
Imunisasi PAPDI dan Buku Saku Imunisasi IDAI. Semoga perjuanganmu mencerdaskan pasien
akan dibalas Tuhan dengan kebaikan yang berlipat-lipat. Amien.
Begini saya punya adik usia 14thn pas ada suntik imunisasi MR di sekolahnya dia tidak di suntik di
karnakan saat kecil dia pernah kejang dan punya riwayat penyakit paru2 basah .. Pertanyaan nya kenapa
yg mempunyai riwayat sakit seperti adik saya tidak boleh di suntik apa penyebabnya n dampaknya ?
Sekuan pertanysan dari saya terima kasih sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai